When it's hard to move on, just remember the pain you felt while holding on.
-anonymous-
OoO
"Dia semakin cantik ya."
Kyungsoo menggerakkan matanya, mencari objek yang ditunjuk oleh sahabatnya.
"Iya, emang dari dulu cantik kan?"
"Sainganku makin banyak ya?"
Kai menghela nafas berat. Membayangkan kisah cintanya yang tragis.
"Santai aja. Aku dukung kalian. Pokoknya aku percaya kalian bakal jadian suatu hari nanti."
Kai hanya tersenyum kecil pada Kyungsoo.
"Aku mau move on."
"E-Eh? Kenapa nyerah sekarang? Emang udah ngga bisa diperjuangin?"
"entah. Aku lelah."
OoO
20 Juni 20XX
Dia menyerah. Padahal dia sudah mencintai selama 5 tahun, dan dia menyerah semudah itu? T_T
Entahlah, aku harus bahagia, atau harus ikut menangis bersamanya? Inikah akhir yang kuharapkan?
Tidaaaaakkk aku hanya ingin dia bahagia. Tuhan, biarkan dia bahagia. Dengan siapapun itu, biarkan dia bahagia.
oOo
Kyungsoo menolehkan kepalanya heran saat merasakan pundaknya berat. Rambut hitam milik Kai yang bersentuhan dengan lehernya, membuat pipinya merona. Perlahan dia menjauhkan kepala Kai dari pundaknya, namun Kai tetap mempertahankan posisinya. Membuat Kyungsoo mau tidak mau menerima perlakuan Kai.
"ada apa?"
"Aku butuh pundak, Soo"
"Kenapa lagi?"
"Kenapa move on itu susah Soo? Setiap jauh dari dia rasanya itu sakit."
"Kejar dia, pertahankan!"
OoO
25 Juni 20XX
Dia bilang move on itu susah. Ya iyalah! Kalo move on gampang, dari kemaren aku udah move on xD
Btw aku itu orang yang baik kan? Ahh beginilah cinta seharusnya. Mencintai berarti membiarkannya bahagia :)
ToBeContine
AuthorNote :
Haloooo ^^ semoga suka dengan cerita ini. Sebenarnya ini based on true story, Cuma ada beberapa hal yang diubah. Dan jangan lupa isi kotak review ya teman-teman. Diusahakan untuk cepat update you guys :*:*:*
