Minna, Ryu hadir lagi buat kalian semua... siapa yang kangen Ryu, angkat kaki dari rumahnya... *di gebug massa*, hmm, seperi biasa Ryu selalu updet dengan cerita buat fans SasuNaru,,, buat fans pair lain besok aja ya..

I want you

Disclaimed: Masashi Kishimoto

Author : namikaze ryu-sa is a fujoshi

Pair: sasunaru

Genre : Romance

Rated: M

Normal P.O.V

Seusai perang ninja melawan Uchiha Madara bersama sisa anggota Akatsuki berakhir, keadaan desa Konoha kembali aman. Seiring dengan diangkatnya seorang Hokage baru Konoha menggantikan Tsunade yang sudah meninggal, seorang pemuda yang dulu dianggap sampah dan monster oleh masyarakat setempat namun karna kegigihannya ia sekarang diangkat menjadi Hokage baru Konoha, tidak bukan dan tidak lain, ia adalah Uzumaki/Namikaze Naruto.

Di sebuah gedung, tepatnya di ruangan hogake terlihat seorang pemuda tengah berkutat dengan segunung tumpukan kertas. Jemari lentiknya menari-nari di atas lembaran itu, menorehkan sekata demi kata di atasnya. Iris safirnya memperhatikan dengan serius beberapa lembaran perjanjian dengan desa lainnya. Tidak menyadari sepasang mata onix yang sedari tadi memperhatikan dengan seksama semua aktifitas yang dilakukannya.

Naruto P.O.V

"Ugh" erangku kesal. Bagaimana tidak?, baru saja kemarin dilantik sudah harus berhadapan dengan kertas-kertas tak jelas asal dan gender nya (?) ini. Kalau begini caranya, dari dulu aku tidak akan bercita-cita menjadi Hokage. Kau pasti tahu kan, aku ini sangat mencintai dengan yang namanya kebebasan. Pergi melintasi pedesaan, bertemu dengan musuh yang kuat dan aneh *ingat: ninja berkepala ikan lele sangat aneh*. Ingin rasanya aku kembali ke masa lalu saat aku selalu melakukan misi pengejaran missing nin a.k.a Sasuke

"Aku merindukanmu Teme" lirihku lemah. Membayangkan sosok pemuda yang entah kapan sudah menarik perhatianku, tersenyum layaknya anak ABG yang baru pertama kali merasakan jatuh cinta.

"Teme" panggilku untuk kedua kalinya.

"Apa"

HUWA

BRUK.. BUBRAK..

"Ittai, sakit" erangku kesakitan mengelus bokongku yang sebenarnya menjadi korban saat ini. Bersiap untuk menjitak kepala siapa saja yang berani sekali mengejutkan seorang hokage terkeren dan ter-gentle (?) sepanjang dunia perninjaan. *Narsis mode : On*

Normal P.O.V

"Brengsek, siapa yang bera..." Naruto menghentikan protesnya ketika melihat pelaku dari korban bokongnya itu tengah duduk dengan tenangnya di sofa tamu. Sebuah seringai yang terkesan melecehkan tercetak dengan jelasnya di bibir merah tipisnya, membuat amarah Naruto memuncak dengan cepatnya. *antara rindu dan benci beda tipis*.

"Teme, berhenti membuatku terkejut" protes Naruto sambil mengerucutkan bibir merah cherrynya, tampak semakin manis di mata Sasuke yang seakan berteriak 'cium aku' kepadanya.

"Hn Dobe" balas Sasuke sekenanya.

"Teme brengsek" teriak Naruto semakin kesal kemudian menghentakkan kakinya ke tanah, sehingga tidak menyadari seringai yang samar-samar tercipta di bibir sang missing nin.

"Eits... Tunggu dulu" batin Naruto mencoba menganalisa keadaan yang sedikit janggal di antara mereka berdua. Naruto terdiam, sementara keningnya masih berkerut menatap ke arah Sasuke yang balas menatap bosan ke arahnya. Saat itulah, Naruto pertama kali menyadari bahwa Sasuke masih berstatus missing nin dan yang lebih mengejutkan Sasuke berada di tempat yang tidak seharusnya ia berada. Mulut menganga dengan mata yang membelalak, berbagai pertanyaan langsung berkelebat liar di benaknya yang memaksa untuk dikeluarkan.

Dan dikeluarkanlah benar pertanyaan-pertanyaan itu dalam satu waktu, "Tunggu dulu, kenapa kau bisa ada di sini, bagaimana caramu masuk, apa kamu bisa sulap" Dan terus... Dan terus... Seolah tidak peduli pertanyaannya itu akan mendapatkan jawaban atau tidak, Naruto terus mengoceh tanpa hentinya, membuat Sasuke sweetdrop sendirian.

"Yang paling penting, bukankah kamu seorang missing lalu bagiamana caramu Mbph!"

Kata-kata Naruto terputus secara tiba-tiba dan matanya membelalak tidak percaya ke arah dua iris hitam kelam berada sangat dekat dengannya. Bahkan Naruto bisa merasakan hembusan nafas hangat milik Sasuke beradu dengan nafasnya.

"My second kiss...!" batin Naruto syok berat. *sidikit pemberitahuan kalau Sasuke dan Naruto sudah ciuman saat mereka masih di Chounin, hanya saja tidak sengaja*

Naruto berusaha melepaskan bibirnya dari bibir Sasuke meskipun hasilnya nihil. Merasa terganggu dengan perlawanan Naruto, Sasuke segera menangkap kedua pergelangan tangan Naruto dan menjilat bibir bawah Naruto.

"Tidak!, aku mau diperkosa!" batin Naruto histeris sendiri. Sasuke terus menjilat dan menggigit bibir Naruto sampai pada akhirnya Naruto pasrah dan mempersilahkan lidah Sasuke bertamu di dalam rongga mulutnya.

Pertama ia mengabsen ke 32 gigi putih terawat Naruto satu persatu. Merasa bosan, Sasuke melanjutkan pertualangannya dengan menggelitiki langit-langit mulut Naruto yang sukses membuat sang empu mengerang pelan kegelian. Puas dengan itu, Sasuke mengajak lidah Naruto yang sedari tadi diam saja bak patung untuk ikut bermain bersamanya. Mengajarkan Naruto sebuah seni terbaru buatan Sasuke sendiri bernama seni berciuman. Sweetdrop

"Nghh..." suara desahan Naruto semakin keras. Menciptakan suasana panas di antara mereka berdua. Membuat Naruto terbuai sehingga ia baru menyadari saat paru-parunya meronta meminta pasokan oksigen. Dengan sedikit memaksa, akhirnya Naruto berhasil lepas dari pagutan ganas Sasuke. Meninggalkan helaian saliva yang menyambungkan bibirnya dengan bibir Sasuke. Sebelum kemudian saliva itu terputus dan menetes di antara dagu Naruto.

"Hah..Hah..Hah" Naruto mencoba mengambil oksigen sebanyak mungkin. Sementara Sasuke tersenyum kecil memandang sosok Naruto yang tampak sangat enak untuk 'dimakan' saat ini. Wajah Naruto yang memerah, mata yang tertutup setengahnya dan berkaca-kaca dengan sedikit kabut nafsu, bibir yang basah berwarna merah cherry dan terbuka sedikit untuk mengambil nafas.

Perfect

"Cantik, kau memang cantik Naruto" gumam Sasuke menjilati bibirnya sendiri yang terasa kering. Sudah lama ia memendam perasaan ini dan akhirnya ia bisa mendapatkannya hari ini. Tidak ingin membuang waktu berharganya, Sasuke kembali memagut bibir merah Naruto dengan ganas. Membuat sang empu kembali mengeluarkan desahan tertahannya.

"Engh..." erangan Naruto semakin terdengar keras, akibat ciuman ganas dan penuh nafsu yang dilakukannya saat ini. Perlahan namun pasti Sasuke menuntun tubuh Naruto mundur sampai kaki Naruto menyentuh sofa tamu miliknya.

BRUK

"Auch Teme, sakit bodoh" protes Naruto ketika tubuhnya dihempaskan dengan kasar oleh Sasuke. Namun Sasuke tidak mengidahkannya, matanya masih sibuk memandang tubuh lemas Naruto yang masih terbalut oleh pakaian. Dengan kecepatan kilat, Sasuke kembali menindih tubuh mungil Naruto dan segera memberikan sebuah kismark yang sangat kentara di lehernya yang menyatakan bahwa Naruto adalah miliknya seorang.

"Teme, ngh hentikan" ucap Naruto tidak tahan dengan rasa geli yang Sasuke berikan ketika bibir dingin milik Sasuke menyentuh permukaan kulit tan milik Naruto. Tapi hanya gigitan di lehernyalah yang menjadi jawabannya. Membuat Naruto mengerang menahan sensasi sakit, geli dan hangat yang menyerangnya.

"Naruto" Sasuke menghentikan aktivitasnya, mendongakkan kepalanya menatap Naruto yang menatapnya balik dengan wajah merahnya. Tampak dari matanya yang sedikit sayu berkilat nafsu.

Safir bertemu onix

"I want you" ucap Sasuke dengan nada seduktif. Mata kelamnya seakan memerangkap Naruto kedalam dimensi kegelapan yang tidak ada ujungnya, menjanjikan sebuah keindahan yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.

"Suke, ini tidak benar kau..."

"Aku menyukai ah tidak!, aku mencintaimu Naruto no Dobe, will you marry me?" tanya Sasuke sungguh-sungguh. Mata onixnya memandang pemuh harap kearah pemuda yang hanya lebih muda beberapa bulan darinya itu.

"Dasar bodoh, mana ada orang yang mengajak menikah saat melakukan 'itu' baka" ucap Naruto disertai dengan semburat merah ketika mengatakan 'itu'.

"Ck, aku serius Naru, maukah kau menikah denganku?" ulang Sasuke (lagi).

"Apakah aku harus menjawabnya sekarang?" tanya Naruto balik, sukses membuat Sasuke berniat menjitak kepala duren milik Naruto sekarang ini.

"Katakan saja Dobe!" desak Sasuke tidak sabar.

"Katakan apa?" tanya Naruto tidak mengerti, sebenarnya sih bisa dibilang kalau Naruto tidak ingin mengerti.

"Katakan kalau kau mencintaiku" ucap Sasuke dengan penuh perasaan, saking penuhnya Mau tidak mau ada sebuah perasaan hangat menjalar di wajah Naruto.

"Hmm, entahlah Suke" balas Naruto akhirnya setelah terdiam beberapa saat.

"Aku tidak tahu seperti apa perasaanku padamu, hanya saja saat melihat kau bersama Sakura rasanya err sakit. Aku pikir itu karena aku cemburu padamu karena telah mengambil Sakura. Tetapi aku setelah beberapa tahun bersama Sakura dan tidak bersamamu aku mengerti sesuatu Sasuke" sambung Naruto tersenyum manis kearah Sasuke.

"Apa itu?" tanya Sasuke penasaran. Mata onixnya memandang sosok Naruto yang tersipu malu.

"Aku juga ragu, mungkin saja aku menyukai ...mu Sasuke" jawab Naruto yang dengan sukses menimbulkan semburat merah (lagi) di wajahnya.

"Jadi?" tanya Sasuke lagi.

"Yes, I will" jawab Naruto tersenyum bahagia.

"Terima kasih Dobe, 3 hari lagi kita akan menikah" ucap Sasuke yang langsung di sambut pekikan terkejut dari sang empu.

"Apa.. kau kan masih missing nin" protes Naruto tidak terima. (A : tadi kan udah bilang ya, kok sekarang nggak nerima sih, Naruto plin plan)

"Tidak ada protes, sekarang aku sudah menjadi penduduk Konoha lagi bahkan besok aku akan dilantik menjadi ketua Anbu menggantikan Kakashi, terus soal pernikahan aku sudah menyebarkan kartu undangan, jadi tenang saja Naru-koi" jelas Sasuke panjang x lebar dan sangat OOC untuk seorang Uchiha Sasuke yang terkenal akan keiritan kata-katanya, tidak menyadari aura hitam menyelubungi tubuh Naruto.

"Sasuke no Baka, mati saja sana, Rasengan Shuriken" teriak Naruto marah yang kemudian ...

JDUAR... BUBRAK... JDUER...

Yap, akhirnya sore yang indah di desa Konoha ditutup dengan teriakan kemarahan sang jinchuriki kita. Kita berdoa saja agar Sasuke selamat dunia dan akhirat. Amin.

Tbc

Chapter 2 pake lemon... *teriak pake toa*

See you later minna.. ^_^