Chapter 1
Hari kelulusan, 5 maret 2010
"uhuk.. Uhuk!" lelaki berambut abu abu membuka pintu dengan kerasnya. Didapatinya gadis yang dia sayangi, tengah berbaring Di pangkuan robot berambut pirang. Akihiko mencarinya ke segala tempat di gekkoukan high school sampai akhirnya dia ingat telah berjanji untuk berkumpul di atap sekolah. 'Minako.. Ya tuhan untung saja dia disni' Dialah gadis yang telah dilupakannya selama berbulan bulan. Dia merasa bersalah karena telah meninggalkannya sendirian selama ini.
"Minako!" Akihiko sanada berlari ke tempat kekasihnya. sontak gadis itu terbangun. Mata berwarna merah ruby itu membesar serta kaget melihat Akihiko yang berdiri terengah-engah di depannya.
"Aki.. Kamu-" Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, tangan besar nan kuat Akihiko memeluk badannya dengan kuat tapi lembut.
Minako selalu merasa hangat saat Akihiko memluknya. Entah sudah berapa lama dia telah menunggu kehangatan seperti , Dia menunggu sangat lama. Bahkan terlalu lama bagi akal sehatnya. Dia bisa gila kalau terus dilupakan oleh semuanya.
"kamu baik - baik saja? Aku kira kamu akan meninggalkan ku lagi." ujar Akihiko.
Minako tidak dapat berkata apa apa. Dia terlalu lelah untuk menjawabnya. Ia hanya ingin berada dipelukan Akihiko yang hangat, tidak ingin melepasnya. Tapi, cepat atau lambat dia tidak akan merasakan pelukan dari lelaki yang dia cintai. Karena dia akan pergi dari sisinya selamanya.
"maafkan aku karena telah melupakan Semuanya. Dark hour, tartarus, dan..." Akihiko terhenti dan pipinya merah merona.
"bagaimana aku jatuh cinta padamu" lanjut Akihiko.
Minako kaget dan menatap wajah Akihiko yang memerah seperti tomat. Pipinya pun ikut memerah lalu dia tersenyum manis kepada Akihiko. Akihiko balas tersenyum
"tapi sekarang semua mengingatnya". Minako menguburkan mukanya di dada Akihiko yang bidang dan kokoh. Minako dapat mendengar degupan jantung Akihiko yang sangat keras. Entah apakah itu karena dia lelah atau gugup.
"Minako.." oh, suara itu, suara yang telah lama dirindukannya. Nada yang serak tapi sangat halus memanggil namanya. Tanpa disadari, dia mengeluarkan air mata sambil tersenyum. Mata Minako mulai terasa berat, sangat berat. Tapi dia memaksanya untuk tetap terjaga. Minako belum bisa melepaskan Akihiko, dia masih ingin berada di dalam pelukannya yang hangat. 'oh, kumohon berikan aku waktu sebentar lagi. Ya, hanya sebentar lagi.' pikirnya
"starting now, we will never be apart" Akihiko mengeratkan pelukannya.
"i love you minako"
Hanya dengan mendengar kata itu, kata yang meyakinkan Minako untuk bisa melepaskannya. Melepaskan Akihiko sanada. Dan teman temannya yang selama ini telah membantunya. Minako ingin memberikan kebahagiaan kepada mereka, kebahagiaan yang telah lama mereka inginkan setelah kenangan pahit yang telah mereka lewati.
"i love you too Aki"
Angin berhembus pelan, seakan akan mengambil nyawa minako perlahan. Itu hari terakhir bagi Minako. Hari dimana dia menghembuskan nafas terakhirnya. Hari terakhir dia melihat dunia yang damai. Dan hari terakhir dia merasakan kehangatan Akihiko.
1 tahun kemudian
Pagi hari, iwatodai
Iwatodai, sungguh kota yang damai. Kehidupan terus berjalan seperti biasa. Well, bisa dibilang terlalu damai untuk sebuah kota. Kasus kasus tentang apathy sindrome hilang lambat laun berjalannya waktu. Walaupun bekas jejak strega tentang nyx masih berbekas. Kedamaian yang diciptakan oleh usaha dan kerja keras serta kepahitan hidup, oleh Minako arisato. Walaupun tidak ada yang mengetahuinya.
Akihiko sanada, melakukan rutinitasnya seperti biasa. Pada pagi hari, Akihiko berlali kecil mengitari sudut kota iwatodai. Dia melewati tempat tempat yang pernah dia datangi bersama Minako. Akihiko menghentikan langkahnya di depan pintu gerbang gekkoukan high. "Minako.." gumamnya. Sulit bagi Akihiko untuk melupakan Minako arisato. Pemimpin sekaligus perempuan yang memikat hatinya untuk pertama kalinya. "kau.. Terus menghantui ku ya" ujar Akihiko sambil tersenyum sedih.
Akihiko tenggelam ke pikirannya sendiri berdiri layaknya patung. 'dapatkah aku bertemu denganmu lagi?' pertanyaan yang berjuta kali ditanyakan kepada dirinya sendiri. Sungguh, dia ingin sekali bertemu dengannya. Dia akan melakukan apa saja untuknya, agar minako dapat kembali ke pelukannya. Dering handphone menyadarkan Akihiko dari pikirannya yang dalam 'tch, seharusnya kumatikan saja hpku' akihiko menghela nafas setelah melihat nama di layar hpnya.
"ya? Ada apa mitsuru"
"aku dan yang lainnya akan mengunjungi gekkoukan high, kebetulan besok ada acara school trip dari yashogami high. Kau akan bersama kami untuk membantu."
"study tour, huh? Baiklah toh besok tidak ada acara"
"itu saja." mitsuru menutup hpnya.
Hmph, strict as ever, Gumamnya. Akihiko melangkahkan kakinya pergi meninggalkan sekolah yang penuh kenangan. Saat dia berputar, matanya membelalak kaget. Rambut berwarna coklat yang lembut terhempas ditiup angin. Matanya yang merah dan secerah ruby memandang sekolah Di hadapannya. 'tidak mungkin..' akihiko mengucek matanya, menyangka bahwa yang di depannya hanyalah hayalan semata. Dia.. Menghilang. "Tch, bayangan lagi." dia menggigit bawah bibirnya untuk mengurangi rasa kesal sekaligus sedih.
Akihiko malangkahkan kakinya yang semakin berat efek dari melihat bayangannnya. Selalu seperti Ini. 'Kenapa kau harus pergi secepat itu.. Kenapa kau meninggalkanku?' berentet pertanyaan lainnya terlintas dalam benak akihiko. Selalu terlintas, dan tidak pernah pergi. Itu sungguh mengganggu akihiko. Dia terus berlari tiada henti sampai akhirnya dia menghentikan langkahnya lagi.
Akihiko memandang anak tangga menuju kuil naganaki. Lagi lagi berdiri seperti patung. Dia berjalan menaiki anak tangga itu sambil mengenang masa lalunya.
Tring.. tring..
Bel berbunyi saat gadis itu menggoyangkan bellnya. Dia menepuk kedua tangannnya dan berdoa dengan serius sangat serius.
"apa yang kamu harapkan?"
"hmmm... A peace to the world and.."
"dan?"
"masa depan bersama Akihiko!"
"hahaha, kamu tidak perlu mengharapkannya"
"kenapa?" dia memiringkan kepalanya
"because, i don't take no as an answer." Akihiko mengelus kepalanya.
"oh you!"
"i love you.."
"i love you too.."
Akihiko berjalan ke arah kursi taman yang biasanya dia duduki bersama minako. "masa depan bersamamu.." Akihiko tersenyum sambil menatap ke bawah. Lalu dia menatap ke langit yang cerah. Angin berhembus lembut dengan pelan. Membuatnya mengantuk. Dia menutup matanya perlahan merasakan angin yang berhembus pelan.
"aku tidak menerima 'tidak sebagai jawaban"
A/N NOTE! :
gak ada basa basi. Hanya butuh review untuk melanjutkan chapter 2 atau tidak.
Chapter 2 bakalan lebih panjang dari ini tentunya. Dan lebih banyak conversation lhoo!
Ada character persona 4 juga! Pokoknya gak bakalan nge boringin kayak yang ini. So please review ... *puppy eyes*
Thank you soooo muuuch! See you next time!
