Penyangkalan hak Kepemilikan: Saya tidak memiliki Harvest Moon dan seluruh karakternya

Chapter 1

Kakak Beradik

"Haah... Kapan sih, Kakak pulang? Bosen banget sendiri di rumah terus..."

Aku bersender di jendela kamarku, hanya melihat kota yang benar-benar tidak bisa lebih jelek lagi. Jalanan kota masih riuh dengan kilau cahaya mobil dan terdengar suara berandal jalan yang sedang menyeruput minuman keras.

Aku muak berada di sini, di pinggiran kota yang menjijikkan. Sungguh, tiap malam, berandalan itu minum sepuasnya, mengganggu siapapun yang berada di dekat mereka, apalagi perempuan. Aku bertaruh mereka sering bermain perempuan tiap malam. Dan tiap pagi, mereka masih tidur di pinggir jalan dengan botol-botol minuman di genggaman mereka. Rongsokan hanya ditaruh di sembarang tempat, dan sisa bangunan akibat badai ida beberapa tahun lalu hanya ditinggalkan begitu saja. Ukh, betapa inginnya aku mengangkat kakiku dan tak pernah menjejakkanya lagi di tempat busuk seperti ini.

Kota ini berputar 180 derajat. Saat Ayah, Ibu, Kakak dan aku masih tinggal di sini, kurasa, kota inilah kota yang terindah yang ada di bumi. Burung-burung dengan riangnya berkicau di pagi hari. Harum segar pepohonan juga selalu masuk dan keluar paru-paruku, sungguh nikmat.

Di tengah pengandaianku, telepon genggamku-pun berdering. SMS dari siapa? Ku bertanya dalam hati. Ku meraihnya dan kaget, kakakku menelepon!

"Kakak! Aku kangen banget sama Kakak!"

"Claire, Kakak juga kangen sama kamu. Gini, Kakak punya berita bagus."

"Apa? Apa?"

"Kau harus berkemas dan harus siap segera. Kakak akan menjemputmu satu jam lagi."

"Kita akan pergi ke mana?"

"Kita akan pergi ke Kota Mineral."

To Be Continued

Author's Note: Maaf, mood saya sedang disetel untuk membuat kumpulan chapter dengan sedikit kata. Sekali lagi maaf jika chapter-chapternya terlalu pendek.