Naked
Fairy Tail (c) Hiro Mashima
Gray X Lucy
.
Semua orang tau, telanjang adalah hal yang tidak baik.
Apalagi jika di lakukan di depan umum.
Tapi seorang Gray Fullbuster ini selalu melakukan
hal tidak baik ini kan?
Apalagi sampai melakukan sex!
NOTE : Di cerita ini, Gray bukan cuma suka buka baju nya, tapi celana nya juga! :D ENJOY!
WARNING : RATE M, OOC-NESS, SEDIKIT YAOI, BAHASA GAUL, DLL!
TELANJANG, itulah hal yang selalu Gray Fullbuster lakukan di rumah nya yang hanya ditinggali nya sendiri. Ia adalah anak Yatim Piatu, ia tidak punya ayah dan ibu, mereka sudah mati ketika ia kecil. Gray memang anak yang naked, tapi di sisi lain, ia sangat cool di sekolah nya. Ia sangat terkenal dan berbakat, sehingga ia memiliki banyak fans yang selalu mengejar nya. Tapi jika mereka tau sifat Gray yang suka telanjang-telanjangan di rumah, pasti saja mereka langsung meninggalkan Gray. Hari demi hari, ia menyukai salah satu fans nya yang bernama Lucy Heartfillia. Lucy adalah seorang gadis cantik berambut pirang dan bermata caramel yang selalu menjadi juara kelas di sekolah nya, ia sangat pintar, dan sangat kaya. Namun ia tidak sombong, ia baik hati, dan murah senyum. Itulah yang Gray sukai. Semakin hari, Gray lebih sering menghabiskan waktu nya untuk Lucy, dari pada fans nya yang lain. Tapi salah satu Fans Gray yang bernama Juvia sangat membenci hal ini. Juvia sudah berkali-kali menembak Gray, dan Gray selalu menolak nya. Namun, Juvia tidak pernah menyerah. Karena itulah Gray membenci Juvia.
Normal Pov, dirumah Natsu.
Hari ini adalah hari yang telah di tentukan oleh Gray, sebagai hari terbaik nya untuk menembak Lucy. Walau ini adalah hal yang sangat di benci oleh seorang sahabat nya yang bernama Natsu.
"Oi, Natsu!" panggil Gray.
"hn?" tanya Natsu sambil duduk termenung akan kematian ayah dan ibu nya yang bertepatan pada hari ini.
"Masih murung aja, loe! Ini udah sore tau!" kata Gray pada sahabat nya itu.
"Males w!" kata Natsu.
"Ya udah deh! Loe di sini aja! Gue mau nembak Lucy dulu ya!" kata Gray.
"Jangan hari ini, nanti sial loh! Kalau Lucy nolak gimana?" tanya Natsu.
"Ah! Gak bakal! Hari ini tuh sial, cuma sial buat loe doang!" kata Gray sambil meninggalkan Natsu.
"Terserah lah! Dibilangin susah banget!" kata Natsu.
Natsu pun melihat jam yang terpasang pada tangan kanan nya.
"Udah jam 4 sore, musti jemput Erza nih! Kalau telat lagi, Erza bakal marah!" kata Natsu segera berjalan turun ke lantai 1 dan menemui Gray masih ada di rumah nya.
"Natsu, kunci rumah nya mana?" tanya Gray.
"Mau cepet-cepet nembak Lucy lo? Sial gak mau tau ya" kata Natsu.
"Ah! banyak alasan lo! Hari ini tuh tanggal nya bagus tau! 7 bulan 7!" kata Gray.
"Cih! Bagus dari mana juga?" kata Natsu.
"Ya udah, mana kunci nya cepetan?" kata Gray.
"Pakai dulu baju dan celana mu! Bloon!" kata Natsu.
"Eh? Sejak kapan baju dan celana gue ilang?" tanya Gray sambil mencari baju dan celana nya,
"Sejak tadi lah! Makanya, kalau di ruang bestmen yang panas jangan lama-lama!" kata Natsu sambil memberikan kunci kepada Gray yang sudah memakai baju dan celana nya.
"tch, tadi kan kunci nya ada di tangan lo!" kata Gray sambil mengambil kunci itu, lalu membuka pintu pagar.
Natsu segera menaiki motor besar kesayangan nya.
"Mau ngapain loe, Natsu?" tanya Gray.
"Ya mau pergi lah!" kata Natsu sambil memasuki kunci motor nya, lalu segera pergi meninggalkan rumah, "Jangan lupa di kunci ya, Gray!" kata Natsu yang sudah ada di luar rumah.
"tch! Sahabat macam apa itu? Aku yang buka, dia yang keluar duluan!" kata Gray kesal sambil mengeluarkan motor nya, lalu mengunci pintu, dan meninggalkan rumah.
"Liat aja ya, Natsu! Nanti kamu gak akan bisa masuk rumah! Aku bakalan kencan lama-lama sama si Lucy." kata Gray sambil tersenyum jahat, lalu memasukan kunci nya ke dalam kantong nya itu.
Gray Pov, di cafe Fairy Tail
Ayo! Gue harus bisa menyampaikan perasaan gue ini ke Lucy.
"Lucy, ada yang mau gue omongin ke loe!" kata gue pada Lucy.
Lucy terdiam sejenak, "Penting gak?" tanya Lucy.
Gue yang sweetdrop berusaha menenangkan diri sejenak, biasa nya kalau orang ngomong kayak gitu, biasanya di jawab loe mau ngomong apa? atau Oh, boleh! Kamu mau ngomong apa sama gue?. Tapi kenapa dia bilang nya, penting gak?
"Er, Gray?" tanya Lucy sambil melambaikan tangan nya di depan muka Gray.
"Eh?! Gomenne, Gomenne, Lucy!" kata Gray.
"Penting gak?" tanya Lucy.
"Penting! Sangat penting!" kata Gray.
"Yaitu?"
"Lucy, kamu mau gak jadi pacar gue gak?" tanya Gray, yang membuat Lucy blushing.
"Aku... mau!" kata Lucy yang sekarang pipi nya merah, semerah tomat.
"I love you Lucy" kata Gray hendak mendekatkan mukanya ke arah Lucy.
"Hey! Hey! Belum saat nya tau!" kata Lucy segera menaruh tangan nya di depan muka nya.
Gray segera duduk kembali, lalu Lucy berbicara lagi dengan pipi memerah, "But, I love you too... Gray."
"Ya, ayo kita makan lagi" kata Gray.
"Udah gue dugain... kalo hari ini, loe bakalan nembak gue..." jawab Lucy.
"Hah? Kok loe bisa tau kalau hari ini gue mau nembak loe?" tanya Gray.
"Kan hari ini tanggal nya bagus" jawab Lucy santai.
"Yaps! Betul sekali! Tapi kasian loh, si Natsu setiap tanggal 7 bulan 7 sial terus" jawab Gray.
"Hah? Sejak kapan loe kasian sama dia? Dan bukan nya setiap tanggal 7 bulan 7 loe selalu ngerjain dia?" tanya Lucy sambil mengingat-ingat.
"Yaps! Karena itu lah! Hari ini aku mau kerjain dia sekaligus ngingetin dia sama masa lalu nya." kata Gray, yang membuat Lucy sweetdrop.
'Dasar Frienemies yang sangat aneh...' pikir Lucy.
"Hey, nona, tuan! Mau pesan apa?" tanya pelayan di situ.
"Gak jadi! Yok, kita pulang, Gray!" ajak Lucy.
"Maaf, mpok! Eh, mba! Nggak jadi! Acara nembak cewe nya udah selesai... biar hemat, gak usah makan di sini! Yok, Lucy!" kata Gray sambil memeluk pinggang Lucy dari belakang.
"Hey, Gray... Jangan tiba-tiba meluk kaya gitu dong!" kata Lucy.
"Iya, sayang... My sweety, Prety, beauty" kata Gray.
"Thanks, my handsome smart prince!" sorak Lucy.
"Ya, cepet naik! Kita mau ke atap mall, kan romantis di sana!" kata Gray.
"Oh, OKEY DECH!" kata Lucy.
"Ga usah teriak-teriak! Gue juga denger kale!" kata Gray.
"Ya, ya, ya!" kata Lucy.
.
.
.
.
TBC!
