Ini fic saya yang pertama, jadi mohon

kritik dan saran dari para Senpai

Fic ini bersetting satu tahun setelah winter war

Maaf kalau jelek dan kurang menarik

Saya benar-benar mohon bantuannya...

Maybe you can enjoy this.

Second Meeting

Author : Aizawa Hikari

((()))

Setahun berlalu setelah winter war. Kehidupan di Soul Society dan dunia manusia pun kembali normal. Namun ke'normal'an itu justru terasa aneh baginya. Tidak ada hollow, plus, reiatsu maupun shinigami. Itu semua tidak normal baginya.

Ya, dia Kurosaki Ichigo. Mantan Subtitute Shinigami yang telah membantu Soul Society mengalahkan Aizen Sasuke. Meskipun telah berlalu 1 tahun, Ichigo masih saja belum terbiasa dengan kehidupannya yang sekarang. Terasa ada sesuatu yamg hilang.

XXXXXX

Siang hari di atap sekolah Karakura.

Sperti biasa Ichigo pergi ke tempat itu untuk makan siang atau sekedar berkumpul dengan yang lain. Tapi kelihatannya kali ini berbeda. Dia berdiri sendirian sambil menatap hamparan langit biru. Membiarkan pikirannya terbang pada pengalaman yang telah ia lalui.

"I...CHIIIIIIII...GOOOO!"

Bruakk!

"Ichigo, kau tega sekali..." ratap Keigo yang jatuh tersungkur karena tendangan Ichigo

"Berhentilah menggangguku.."

Tapi kenapa, Ichigo?" masih dengan ratapannya. "Kau terlihat aneh akhir-akhir ini. Kau tiba-tiba jadi pendiam '

"..."

Ichigo diam tanpa ingin menjawab pertanyaan Keigo. Dia hanya mengalihkan pandangannya ke langit sambil memejamkan matanya. Keigo ikut diam, 'tak sperti Ichigo yang dulu' pikirnya. Lama mereka saling diam, Keigo mengubah raut wajahnya menjadi serius.

"Apakah Rukia-chan tidak akan kembali ke sini lagi?"

Ichigo langsung tersadar dari lamunannya, "Kenapa kau menanyakan hal bodoh seperti itu" sahut Ichigo datar.

"Bagaimanapun Rukia-chan sudah bersama kita sejak lama. Apa dia tak berfikir untuk mengunjungi Karakura dan bertemu kita semua?"

"Terserah... lagipula kita sudah tidak ada urusan dengan Soul Society ataupun shinigami termasuk Rukia"

Mereka kembali terdiam.

"Kau merasa kesepian, Ichigo?"

Ichigo memalingkan wajahnya, mencoba menyambunyikan ekspresi matanya yang sedih. "ya, mungkin..."

XXXXXX

Soul Society

"Hufftt... akhirnya selesai!" ucap seorang shinigami dengan rambut hitam sebahu sambil menyandarkan tubuhnya pada kursi yang ia diduduki.

"Kuchiki fuku-taichou, sebaiknya Anda istirahat dulu" ucap Kiyone begitu memasuki ruangan. "Biar aku yang mengurus sisanya" lanjut Kiyone sambil merapihkan tumpukan kertas di atas meja.

Rukia tersenyum, "Arigatou, Kiyone. Tak perlu bicara seformal itu padaku dan panggil saja aku Rukia"

"Baiklah, Rukia fuku-taichou" sahut Kiyone tersenyum

Rukia bejalan keluar dari ruangannya. Memang beberapa saat setelah winter war, Rukia diangakt menjadi fuku-taichou divisi 13. Dan akhir-akhir ini dia harus bekerja keras mengurusi semuanya karena Ukitake-taichou sedang sakit.

Setelah bershunpo dari kantornya, Rukia sampai di bukit Soukyoku. Rukia segera naik ke sebuah pohon dan duduk menyandarkan dirinya pada batang pohon itu. Tiba-tiba pikiran Rukia kembali pda karakura. Sudah 1 tahun ia tidak ke sana. Rindu, sangat rindu pada suasana Karakura, terutama pada seseorang berambut orange yang bernama Kurosaki Ichigo. Rukia memejamkan matanya, menikmati pemikirannya sambil merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya.

"Oi! Rukia!" teriak pria beranbut merah, siapa lagi kalau bukan Abarai Renji, teman masa kecil Rukia.

"Ada apa sih!" sahut Rukia kesal

"Turun! Aku mau bicara!"

"Tidak mau! Kalau mau bicara, bicara saja!"

"Dasar… kau ini, Rukia.."

Renji pun memutuskan untuk mengahmpiri Rukia yang ada di puncrit pohon.

"Rukia…"

"Apa?"

"Aku dengar sekarang kau menyibukkan diri di kantormu terus ya?"

"Menyibukkan diri? Bukan…. Karena memang Ukitake taichou sedang sakit makanya aku yang mengurus semuanya"

Rukia mencoba meyakinkan Renji dengan jawaban yang barusan ia katakan. Tapi Renji menagkap hal yang berbeda. Mata violet Rukia berkata bahwa ada alasan lain yang mendorong Rukia untuk sesibuk mungkin.

"Karena si bodoh Ichigo itu juga kan?"

Pertanyaan Renji mengejutkan Rukia.

"Hah? Apa maksudmu? Tidak kok! Kita kan sudah tidak ada hubungan lagi dengan Real World termasuk Ichigo"

"Bohong"

Rukia terdiam, ia tahu bahwa tidak mungkin membohongi Renji. Rukia tidak tahu harus bilang apa. Apakah ia harus bilang yang sebenarnya? Bilang kalau sebenarnya… Rukia merindukan Ichigo.

"Kalau kau rindu sebaiknya temui saja dia. Toh, dia tidak bisa melihatmu, jadi kau tak perlu mersa takut akan membuat Ichigo sedih"

"Tidak.."

"Kenapa?"

"Aku… aku sudah berjanji pada Nii-sama dan juga pada diriku sendiri. Tidak akan melibatkan diri lebih jauh dalam kehidupan Ichigo"

"Kau sama bodohnya dengan si kepala jeruk itu!"

"Eh?"

"Aku akan mengantarmu menemuinya…"

TBC

Maaf terlalu pendek... soalnya ini fic darurat banget.

harus cepet-cepet di upload biar ga ketauan mamihku...

Maaf kalau jelek...

Mohon kritik&saran bagi para senpai... supaya bisa bikin yang jauuuuuuuuh lebih baik dari ini

Review please...