SECRET ADMIRER


.

Main Cast :

Hanchull couple (Hankyung x Heechul)

Genre : failure romance, failure drama

Rate : T

Warning : yaoi (boy x boy), abal, typo(s), gaje

Disclamer : Castnya jelas punya SMEnt dan orang tua mereka tapi fict ini jelas punya author

.


.

"DOOOORRRRRRR..."

.

Cup coffee yang sedang kupegang menumpahkan sebagian isinya di tubuh bagian depanku karena rasa terkejut yang baru saja kurasakan. Langsung kukibas-kibaskan kemejaku yang sudah basah dan kotor terkena setengah cup kopi instan panas yang sama sekali belum sempat kuminum. Saat aku sedang sibuk membersihkan tumpahan kopi di kemejaku dengan tisu dan juga berusaha untuk mengurangi sedikit rasa panas saat menyentuh dadaku, seorang makhluk namja cantik tiba-tiba saja menggebrak kursi kantin kampus yang sedang kududuki. Ia kemudian menarik kursi yang satunya lagu dan kamipun saling berhadapan. Tersenyum polos, memasang wajah tak berdosa. Seolah tidak terjadi apa-apa karena ulahnya baru saja. Ya, dia selalu tersenyum senang saat bisa menjahiliku. Lihatlah, kali ini dia tersenyum puas, menyeringai lebar dan menghilangkan senyum polosnya begitu saja saat mengetahui kalau ledakan suaranya tadi sukses membuat jantungku berhenti sesaat.

"Kaget ya?" tanyanya retoris sambil merapikan tatanan rambutnya yang lurus dan panjang sebahu. Membenarkan poninya yang menutupi sebatas alis.

.

Aku diam, pura-pura tidak mendengarnya sambil berusaha menikmati menyeruput kopi yang masih belum sempat kuminum tadi, meski sudah tumpah sebagian karena ulahnya.

"Hannie nyebeliiiin...!" ucapnya. Nadanya kini berganti sinis. Huh, mood swingnya kambuh. Moodnya bisa berubah dengan sangat cepat. Sesaat yang lalu dia menyeringai, tersenyum puas tapi bisa dilihat sekarang dia sedang mengerucutkan bibirnya menandakan kalau dia sedang kesal. Tidak ada lima menit ekspresinya bisa langsung bisa berubah. Tipe golongan darah AB.

"Hmm, aku? Bukannya kamu yang nyebelin eoh? Membuatku terkejut seperti tadi. Kalau aku tadi tersedak kopi saat aku sedang meminumnya bagaimana? Masih lebih bagus kalau hanya tersedak kopinya, kalau tersedak sekalian cup kopinya gimana? Mau tanggung jawab Chullie-ya?"

.

Kim Heechul, atau lebih dikenal Cinderella. Namja berparas cantik, tubuh tinggi semampai dengan kulit yang putih pucat sering membuat orang-orang terkecoh dengan penampilannya. Hampir semua orang mengira kalau dia adalah yeoja dan tidak akan ada yang mengira dia namja jika dia sedang menggunakan pakaian yeoja yang terkadang suka dikenakannya, sedang cross dress alasannya. Kecantikannya mengalahkan yeoja manapun, bahkan seluruh yeoja di SM University sangat iri dengan pesona kecantikannya. Banyak yeoja yang membencinya namun tidak dengan para namja. Namja diseluruh kampus kami justru mengidolakannya dan banyak mengincarnya.

Namun tak ada satupun namja yang berhasil mendapatkan hatinya. Jangankan untuk meraih hatinya, untuk bisa mendekatinya sebagai temannya saja sangat sulit. Karena Heechul adalah tipe namja yang bermulut pedas. Dia tidak akan segan-segan mengkritik orang secara langsung, dia orangnya yang to the point. Hanya orang gila saja yang bisa bertahan dengannya, contohnya aku.

.

Kembali di kantin, Heechul nampak tengah tertawa puas mendengar pertanyaanku tadi. Tawanya menambah ramai suasana kantin kampus kami.

"Maaf Hannie-ya, aku tadi hanya ingin bikin kamu senang. Aku sama sekali tidak berniat bikin kamu mati tersedak hanya gara-gara segelas kopi instan. Mianhe ne..."

Aku masih pura-pura sibuk dengan kopiku yang hampir habis. Sembari membaca buku yang tadi sempat kupinjam dari perpustakaan mengenai studiku. Merasa didiamkan akhirnya Heechul pun menarik-narik manja lengan kemejaku.

"Iya," jawabku sembari meneguk tetesan terakhir kopiku. Segera kubuang cup itu ke tempat sampah yang memang tak jauh dari tempat kami duduk. "Lagipula ada apa? Sepertinya ada kabar baik?" lanjutku.

Heechul langsung tersenyum manis, sangat manis. Ia memang cantik, lebih cantik dari Kim Jaejoong, primadona kampus yang satu tahun di atas kami yang juga sangat terkenal kecantikannya. Bahkan tidak hanya terkenal di kampus kami tapi juga terkenal dikampus lain. Sayangnya dia sudah ada yang punya, Jung Yunho, pengusaha tampan yang masih muda di Korea yang usahanya tengah maju pesat. Sudah dipastikan tidak ada yang bisa menandinginya untuk bisa pantas bersanding dengan Kim Jaejoong sang primadona. Sedangkan Heechul, meskipun namja cantik ini hanya dikenal di SM University. Ini sudah cukup membuatnya sangat terkenal dan bisa dipastikan sangat banyak yang mengincarnya namun seperti tadi yang kukatakan sebelumnya, sampai sekarang belum ada yang berani mendekatinya lebih dari seorang sekedar teman mengingat akan sikap dan mood swing-nya yang sangat mengerikan.

"Hannie, tadi aku menemukan ini di lokerku," Heechul mengeluarkan sesuatu dari saku celana skinny jeansnya yang menunjukkan kaki jenjangnya. Hati-hati sekali.

.

.

Teruntuk bunga pemilik segala keindahan.

Wangimu menawan meski hanya kusesap dari kejauhan.

Kau ibarat embun pagi, sedangkan aku?

Aku hanyalah jiwa sunyi seorang penyamun...

.

.

"Mworago?"

"Mollayo.. Yang jelas itu surat yang kelima yang pernah kuterima. Tanpa nama pengirim. Sebetulnya dari tempo hari aku ingin menceritakan hal ini padamu tapi aku malu." Wajah Heechul merona malu. Pipi putih tirusnya kini sontak berhiaskan warna merah dan membuatnya semakin cantik. Tak biasanya seorang Kim Heechul yang tak punya malu kini tengah menunduk malu dan merona merah di pipinya. Ini kejadian langka.

"Penggemar rahasia?"

"Maybe. Surat-surat yang kemarin juga isinya puisi. Hmm.."

"Kamu suka?"

Heechul hanya mengangkat bahunya acuh. Mengalihkan wajahnya. Berusaha menunjukkan sikap angkuhnya seperti biasa, seolah tak peduli. Matanya menerawang jauh tak tahu kemana. namun sangat jelas sempat tertangkap dimataku, kulihat ada kilat binar bahagia di rona matanya. Ah, Chullie...

.

.

.

Wahai bunga pemilik segala keindahan

Ijinkan aku untuk menylang rindu di cawan hatiku tentangmu

Tentang pagi yang teramat kunanti, Bungaku

.

.

Ini surat misterius ketujuh yang diterima Heecul setelah surat yang pernah diberitahukannya padaku tempo hari. Dalam waktu dua hari ini, setiap hari penggemar rahasia itu rutin menyelipkan surat berisikan puisi itu di loker Heechul. Surat ini jelas-jelas untuknya, namun setiap sepulangnya dari jam kuliahnya, saat dia bertandang ke apartemenku yang memang tak jauh dengan kampus kami. Dia memintaku untuk menyimpannya. Sahabatku yang satu ini terkadang memang bertingkah sedikit aneh.

Heechul adalah sahabat dekatku sejak aku pertama kalinya menginjakkan kakiku di Korea ini saat aku SMA dulu. Aku yang merupakan perantauan dari China karena mengikuti Appa yang usahanya meluas hingga ke Korea. Aku yang saat itu belum mahir berbahasa Korea membuatku sulit untuk berkomunikasi sehingga tidak ada satupun orang yang mau berteman denganku, hingga datanglah Kim Heechul yang mengajakku berteman. Dia yang tinggal tak jauh dengan tempat tinggalku dan ternyata kami satu angkatan. Dia yang menyarankan pada Appa untuk bisa bersekolah dengannya.

Dia juga yang dengan sangat-sangat sabar mengajarkan berbagai macam bahasa Korea yang belum kukuasai, meskipun ternyata kata-kata yang dulu diajarkannya pertama kali adalah bahasa digunakan untuk memaki atau mengumpat pada orang lain, yang baru kuketahui akhir-akhir ini. dasar Kim Heechul. Namun hanya dia yang mau menerima kekuranganku, dia selalu bersabar untuk mendengarkan aku berbicara yang saat itu masih sangat terbata-bata dan tak lancar dalam pengucapan bahasanya.

Saat kami bersekolah di Sapphire Blue Art High School kami selalu satu kelas, tapi saat di tingkat akhir kami harus berpisah kelas. Karena dia lebih memilih kelas akting yang memang merupakan keahliannya sedangkan aku lebih memilih kelas dance. Heechul merupakan anak yang pintar, kuakui itu. Buktinya dia bisa membantuku untuk memahami bahasa Korea dengan sangat mudah dan cepat. Disamping itu banyak pernghargaan yang diterimanya selama ini, belum lagi predikat bintang kelas yang selalu diterimanya dari tingkat dasar sampai sekarang. Selain itu dia juga sering mengikuti pentas drama, baik itu di kalangan sekolah ataupun diluar sekolah dan tentu saja hasilnya sangat tidak mungkin mengecewakannya maupun pihak sekolah. Dia adalah namja yang baik. Terbukti dia mau berteman padaku, sampai detik ini. Tapi sayangnya, kehidupan keluarganya tidak sebaik dirinya. Kedua orang tuanya harus berpisah akhir tahun lalu. Hampir seluruh cerita sedih hidupnya ia ceritakan padaku. Aku memang tak bisa banyak membantu, tapi bagi Heechul keberadaanku yang mau mendengarkan keluh kesahnya sudah cukup mengurangi bebannya.

Heechul yang terkenal cantik itu juga tidak membuatnya dengan mudahnya menjalin sebuah hubungan yang serius. Selepas SMA dulu, aku belum pernah melihatnya lagi dia berpacaran dengan namja lain. Namja? Yah, mungkin kalian akan terkejut kenapa aku mengatakan kalau Heechul tidak dekat dengan namja. Kenapa aku tidak bilang kalau Heechul tidak dekat dengan yeoja manapun. Iya, karena Heechul adalah seorang gay. Dia tidak bisa tertarik dengan yeoja. Dia hanya akan tertarik pada namja saja.

Mungkin orang akan berpikir, dia tidak tertarik pada yeoja karena sosoknya yang tidak kalah cantik dengan yeoja manapun. Bahkan jauh lebih cantik sehingga dia merasa tidak akan ada yeoja yang pantas untuknya. Mungkin memang itu yang keluar dari bibir plum mngil miliknya. Namun aku sangat tahu kalau bukan itulah yang membuatnya tidak bisa menyukai yeoja. Dia seperti mengalami rasa trauma dengan yeoja. Bukan takut, hanya ketertarikannya pada yeoja sudah menghilang begitu saja. Mengingat semua perilaku yang pernah didapatnya sedari kecil hingga dewasa. Yeoja di sekelilingnya selalu mengucilkan dan melecehkannya yang memiliki sosok yeoja. Itu jelas bukan keinginannya. Belum lagi ternyata sang Umma yang sering selingkuh terang-terangan di depan matanya, dengan alasan Appanya yang selalu sibuk dengan bisnisnya hingga tidak ada waktu untuk keluarganya hingga tercium bahwa Appanya juga tengah tergoda akan sekertaris dikantornya.

Bisa dibilang semua masalah yang timbul dalam hidupnya dikarenakan oleh yeoja jadi tidak menutup kemungkinan dia jadi tidak tertarik pada yeoja. Karena kurang perhatian dan kasih sayang, dia lebih memilih namja yang perhatian dan melindunginya. Lagipula dia juga sudah mulai dengan wajah cantiknya sehingga dia tidak mempermasalahkan jika jodohnya adalah namja. Toh, orang-orang tidak akan mengira mereka pasangan gay jika berjalan ditempat umum karena dia namja cantik. Sedangkan menurutku sendiri, cinta itu hak semua orang. Terserah dia mau menempatkannya pada siapa. Tidak ada yang salah.

Justru aku yang bersalah pada Heechul. Dulu saat SMA, dia pernah sekali menjalin hubungan dengan seorang namja. Dia pernah dekat dengan Choi Jonghun. Ketua dari klub musik di sekolah kami kala itu. Mereka sempat dekat dan menjalin hubungan. Heechul awalnya terpesona pada Jonghun yang menurutnya terlihat sangat tampan dan gagah saat tengah memainkan alat musiknya diatas panggung, yang secara kebetulan kami pernah satu pentas dan membuatku cukup dekat dengan Jonghun. Heechul yang saat itu terpesona pada Jonghun, mmintaku untuk mengenalkannya pada Jonghun. Kedekatan mereka berlanjut. Hingga akhirnya dia jatuh cinta pada Jonghun. Segala apa yang ada di diri Jonghun membuatnya terpesona. Namun kebersamaan mereka tak lama, hanya empat bulan saja. Aku merasa sangat bersalah karena sedari awal tak jujur pada Heechul kalau Jonghun ternyata seorang player. Aku hanya tak ingin merusak kebahagiaan Heechul saat itu, dia sangat menyukainya. Aku tak akan pernah tega untuk menhacurkan harapannya begitu saja. Tapi ternyata aku salah langkah, langkah yang aku ambil justru semakin menyakitinya. Sejak itu, aku berjanji untuk selalu menjaganya.

.

Dan sekarang? Ada paa dengan Heechul dengan surat-surat misteriusnya? Apakah dia akan kembali jatuh cinta dengan lembaran kertas yang berisi luapan kata-kata puitis? Entah.

.

.

T B C

.

.


annyeong,,author gelo muncul lagi dengan fanfict abal nan gaje lagi..

kekekeke,,,

mianhe kalau yg baca pada kecewa m keabalan fict ini tp author tetep bharap reviewers tetep mau tinggalin jejak disini karena sekecil apapun jejak yg kalian tinggalkan itu memberikan dampak yang sangat besar utk author..

so,,author berterimakasih banget m yg udah mau comment..

thanks to beberapa Another Reader, Julie Namikaze, taemika dan Shim Agassi yang udah comment di story 'Jelously'. jeongmal gomawoyo.. ^^

author juga mau ngucapin makasih wat yg udah jadiin author as a favorite author or favorit story,,i cant believe that..

you kidding me, arent u?

all of my fict is a big failure right?

haaaa,,,,authorny seneng bnget... *guling2 bareng taemin*

.

.

baiklah, akhir kata mind to review?

*lambai-lambai bareng jaeteukbumtae*