Namanya adalah Min Yoongi, seorang pianis di kafe milik temanku, berumur 23 tahun, hobinya membuat lagu, mengubah warna rambut dan rap, sekarang dia bersurai mint, bertubuh mini—yah hampir setinggi aku—dengan kulit yang seputih salju dan kedua netra karamelnya yang tajam namun sangat menenangkan. Hey! Jangan berpikir kalau aku seorang stalker! Aku hanya sering mengamatinya saja karena sekarang dia menempati ruang tidurku di kafe! Dan dia sangat tidak peka, jadi aku merasa baik-baik saja jika di dekatnya kkk~

Sekarang namja mini itu sedang mengelap beberapa meja dengan kain yang biasa ku gunakan. Aku bisa melihat Yoongi mengeluarkan beberapa sumpah serapah, terlihat dari bibirnya yang terus menerus membisikkan kata-kata cursing dengan wajah tertekuk—bagiku itu tampak imut. Tanpa diberitahu pun aku sudah paham kenapa Yoongi badmood dan dapat kupastikan ini adalah ulah Jin hyung, pemilik kafe ini sekaligus temanku.

"Yoongi hyung, sebentar lagi kafe akan buka. Mau kugantikan?"

"Oh Tae-ya! Aku akan mentraktirmu sundae nanti!"

"Hahaha tidak usah hyung. Temani aku membeli beberapa pakaian saja, eotte?"

Mata Yoongi tampak berbinar, seperti bocah kecil yang baru saja dipenuhi permintaannya. Aku senang melihat ekspresi Yoongi yang seperti itu. Lihat saja sekarang dia menganggukkan kepalanya sampai surai mint miliknya ikut melambai-lambai. Tapi aku tidak puas karena Yoongi berekspresi seperti itu bukan karena aku. Huh.. Menyebalkan.

"Baiklah! Tapi sebelum itu aku mau menjenguk sepupuku. Tidak apa-apa?"

"Oh, iya tidak apa-apa. Aku harap dia sadar hari ini."

"Ya, aku juga... Aku sangat merindukan tingkah lakunya."

"Ya sudah, Tae. Aku mau kembali ke ruanganku dulu. Aku tidak mau mencelakaimu nanti."

"Hehe ne hyung, jalja."

Ck lihat itu! Si surai merah berani sekali menepuk-nepuk kepala Yoongi! Yoongi juga seharusnya kau marah, bukan tersenyum manis seperti itu! Ah kalian membuatku naik darah! E-eh, tunggu Yoongi mau kembali ke kamar kan? Dengan secepat kilat aku merapat ke samping lemari penuh pajangan kristal di dekatku. Aku terus memperhatikan Yoongi. Dia berjalan sedikit tergesa dan sama seperti tadi, mulutnya terus menggumamkan beberapa kata. Aku terus menatapnya sampai dia melewatiku berbelok ke arah tangga, menuju ke kamarnya di lantai 2.

Setelah Yoongi menghilang, aku keluar dari tempat persembunyianku dan langsung berhadapan dengan Jeon Jungkook—adik Jin hyung.

"Kau masih tersesat namun waktumu tidak akan lama lagi..."

Aku menatap lekat kedua netra hitamnya. Dia juga membalas tatapanku. Oke ini sedikit aneh. Aku segera membalikkan tubuhku dan mengambil ancang-ancang untuk pergi sampai Jungkook melanjutkan perkataannya dan membuatku membeku di tempat.

"Hanya 7 hari dan setelah itu hyung akan pergi."

Aku dapat merasakan Jungkook berjalan mendekatiku. Lalu dia berhenti tepat disebelahku, membisikkan beberapa kata yang membuat tubuhku semakin kaku sebelum Jungkook berlalu meninggalkanku.

.

.

.

.

.

"Jangan lupa hyung dalam keadaan koma dan kemungkinan tidak akan kembali."


Hai Vii baru pertama kali bikin story. kalau ada masukan silahkan tulis di komen^^