DEATH NOTE REBORN

Preview...

BAcA DeATh NoTe jilid 12 ajh

Setaun setelah itu...

28 Januari 2011

Kota sudah kembali seperti saat sebelum KIRA masih ada. Saat itu Ide dan Matsuda sedang berada diluar. "Meski masih ada yang percaya KIRA sedang beristirahat, dunia sudah kembali seperti sebelum KIRA muncul" kata Ide. "Sudahlah ayo semangat, Matsuda!" lanjutnya. Matsuda terdiam. "Saya tahu, tapi kadang saya berpikir apaka memang lebih baik seperti itu" jawab Matsuda. "Tentu saja lebih baik kan?" tanya Ide lagi. "Kalau tidak buat apa kita bertarung selama ini!?" lanjut Ide. "...Iya, sih..." jawab Matsuda bingung.

Di kantor polisi ada Aizawa sedang meliha laporan. Lalu terdengar suara telepon berbunyi. PI PI PI. Aizawa pun mengangkatnya. "Ini Watari, L ingin bicara bisa saya sambungkan?" tanya Watari. "Ya, silahkan". Lalu L melanjutkan "Tuan Aizawa, maaf mendadak, sindikat kriminal yang saya selidiki selama setengah tahun ini akan mengadakan transaksi narkotika di jepang, apakah saya bisa meminta bantuan untuk menangkap mereka disana?".

Di tempat lain PI PI PI suara handphone Ide berbunyi. "Ah dari Aizawa" kata Ide mengambil hanphonenya. "Transaski narkotika besar-brsaran di gudang Yellow Box pada tanggal 31 januari?" jawab Ide setelah dihubungi. Gudang Yellow Box pikir Matsuda dalam hati. "Dari mana informasi itu?" tanya Ide. "Dari L" jawab Aizawa. "L...". Lanjut Ide. "......" Matsuda terdiam. PIK. "Hm...baiklah" kata ide sambil menutup Handphonenya.

Ide dan Matsuda pun menuju mobil mereka. "Sepertinya itu sindikat yang sedang dikejar L selama setengah tahun ini. Kita akan ada rapat bersama L sekarang" jelas Ide pada Matsuda. "L... Gudang Yellow Box". Kata Matsuda, "Mungkin, tepat setahun setelah kejadian itu, tiba-tiba membicarakan tempat itu lagi. Kebetulan sekali ya. Jangan-jangan ada kaitanya?" tanya Ide. Sambil menutup pintu blam "Haa... diarahkan L, ya...? Jadi malas..." keluh Matsuda. "Matsuda". Bantah Ide. "Habis saya yakin Mikami pasti dibunuh Near" keluh Matsuda.

Mereka pun segera berangkat. "Kamu masih saja beragumen seperti itu...? tidak bisa bilang "pasti" kan?". Bantah Ide lagi. "Tidak, dugaan saya ini pasti benar" kata Matsuda dengan yakin. "10 hari setelah kejadian itu, Mikami mengamuk di penjara, lalu mati" lanjutnya. "Setahun yang lalu, buku yang dibawa Mikami itu adalah palsu, itu karena sebelumnya Near telah menyuruh Gevanni menukar kertasnya. Sementara itu buku yang asli dibawa mereka. "Teru Mikami tiadk curiga kalau buku yang dibawanya itu palsu. Deia juga tidak mencoba memastikanya. Lalu pada tanggal 28 januari 2010, pukul 13:30, datang ke gudang Yellow Box. Sepuluh hari kemudian dia mengamuk di penjara, lalu mati.". Saya yakin pasti itu di tulis Near di buku asli." Jelas Matsuda.

"Near bilang Mikami itu orang cerdas dan berpikiran cepat, apalagi jika Light-kun memerintahkannya untuk mencoba bukunya sebelum terlebih dahulu sebelum datang. Makanya ditulis begitu untuk mencegah hal itu terjadi. Itu sebabnya Mikami tidak tahu buku itu palsu dan semua tindakan Mikami bisa dikendalikan". Lanjut Matsuda.

"...Yah, meski argumen mu benar, bukunya sudah tidak ada. Jadi tidak ada bukti" sahut Ide. "Itu juga bisa memperkuat argumen saya, kan?" Balas Matsuda tidak mau kalah. "Begitu dengar bahwa peraturan 13 hari dan peraturan yang berbunyi "Jika buku terbakar, orang yang pernah menyentuhnya akan mati" adalah peraturan palsu, Near langsung membakar keduanya, itu dilakukanya untuk menyembunyikan bukti tulisanya tentang Mikami... kalau orang lain pasti ketakutan dan tidak bisa membakarnya, kan...". Jawab Matsuda. "...Entah karena dikendalikan atau karena Mikami tidak bisa menghubungi Light-kun , tapi mungkin Light-kun mungkin sudah mengetahuinya ya..." Lanjut Ide. "Tidak saya yakin pasti dikendalikan!" bantah Matsuda. "Yang pasti, sama seperti ucapan Near yang bisa kukatakan sekarang buku itu adalah buku itu merupakan senjata pembunuh paling kuat dan paling berbahaya sepnajang sejaran manusia" kata Ide.

"Tapi Ide-san jangan-jangan Near sebenarnya sudah tahu kalau buku yang biasa dibawa oleh Mikami itu adalah buku palsu dan dia sengaja memanipulasi buku palsu itu" lanjut Ide. "Hah? Itu teori barumu, ya?" tanya Matsuda. Lalu Ide menjelaskan lagi "Dengar ya, Near tahu Lidner dan Mello sering berhubungan. Near memberikan informasi yang dia anggap perlu kepada Mello melalui Lidner, karena itu dia bisa menduga tindakan Mello. Ah tidak dia bahkan menyuruh Mello bertindak". "Jika Mello bertindak maka bisa diketahui buku itu palsu. Tanpa mendapatkan petunjuk itu pun dia tahu pasti bisa mendapatkan petunjuk lain". Lanjut Matsuda. "......". "......". Mereka terdiam.

"Pemikiranmu terlalu jauh... yang menentukan tanggal 28 Januari itu Near sendiri, makanya Mello bertindak untuk memperlancar rencana Near, kan?" kata Ide meneruskan. "Jika Mello tidak bertindak atau meskipun bertindak tapi tidak mendapatkan petunjuk apa-apa, Near bisa saja bilang "Tanggal 28 Januari dibatalkan"... iya, kan?" lanjut Matsuda. "...Matsuda kau berpikir terlalu jauh... dan dugaanmu itu bukan dugaan..." kata Ide melanjutkan. "Bukan dugaaan?" Tanya Matsuda. Tapi keinginan". Lanjut Ide. "Keinginan?" tanya Matsuda. "Ya... keinginan" kata ide lagi membenarkan. Matsuda pun terdiam "......". "Light-kun adalah KIRA..." kata Ide. "Kau menyukai Light-kun, kan?" lanjut Ide. Matsuda kembali terdiam kali ini wajahnya sedikit merenung "......". Dan akhirnya mereka pun sampai di kantor polisi.

"Keinginan ya...? Mungkin begitu..." Jawab Matsuda. Ide kembali berkata "Seperti yang kukatakan tadi, lebih baik seperti ini". "Kenapa kau bisa tegas sekali mengatakannya Ide-san?" tanya Matsuda. Ide terdiam "......". "Ah... maaf... saya tahu membandingkan dunia KIRA dengan dunia sekarang membuat saya terlihat plin-plan..." kata Matsuda menyesal. "Tidak, aku tidak pernah menganggapmu plin-plan, aku juga tidak bisa mengatakan dengan tegas mengatakan Near benar... aku bilang "Lebih baik seperti ini" karena jika Near kalah, kita sudah tidak bisa hidup lagi sekarang, itulah maksudku". Sahut Ide. "...Kalau seperti itu, sih... kau benar." kata Matsuda.

Mereka pun sampai diruang rapat. "Selamat siang!", "Selamat siang!". Kata Mogi dan Yamamoto. "Oh Yamamoto bisa ikut rapat ini berarti kau sudah naik pangkat, ya!" tanya Matsuda sambil bercanda. "Setelah kasus ini selesai temani aku minum-minum ya, Yamamoto!" lanjut Matsuda. "Eh lagi...? Yang benar saja, Matsuda-san..." kata Yamamoto menghindar. "INI L. SEPERTINYA ANDA SEMUA SUDAH BERKUMPUL, YA" kata L. "BAIKLAH, SEKARAN AKAN SAYA JELASKAN KONDISINYA SECARA LENGKAP" lanjut L. "Ya, ya, silahkan!" kata Ide. "Matsuda dengarkan dengan serius!" kata Aizawa memperingatkan. "Iya! Aku akan mendengarkan dengan serius" kata Matsuda dengan sedikit tersenyum.

Chapter 1

Get Ready to Move

Rapat pun berlangsung lama sudah 1 jam berlangsung."Kita akan mengepung gudang tersebut, kalian jangan membicarakan kasus ini di luar agar tidak terjadi kegagalan pada saat penyergapan" kata L dengan tegas. "Baiklah rapat selesai! Jangan lupa kumpul lagi tanggal 31 nanti untuk menyempurnkanya" lanjut L. Mereka pun meninggalkan ruangan.

"Hei Yamamoto! Jangan lupa ayo temani aku minum!" kata Matsuda. "Hah lagi? Yang benar saja! Lain kali saja aku sedang sibuk" kata Yamamoto menolak. Matsuda memohon "Ayolah kali ini terakhir deh". "Maaf tapi aku benar-benar sedang sibuk, lain kali saja ya" lanjut Yamamoto.

"Sepertinya hanya kita berdua saja ide-san" kata Matsuda lemah lembut. "Kau merayuku ya? Baiklah kita minum lagi, tapi kali ini jangan banyak-banyak" kata Ide agak marah. Mereka pun pergi ke kedai minium. Aizawa masih di kantor karena masih banyak yang harus di selesaikan. Yamamoto pun segera pulang kerumahnya.

Di kedai minum. "Sudah banyak sekali ya yang terjadi. Masalah KIRA juga, awalnya aku tidak yakin kita akan menang apalagi setelah L mati, kita beruntung kali ini karena Near membantu kita, tapi apa L mau memberitahu kita soal masalah kematian Teru Mikami masih jadi misteri sampai sekarang" keluh Matsuda. "Entahlah soal teorimu itu tapi sebenarnya aku juga ingin tahu" jawab Ide penasaran. Mereka pun kembali melanjutkan minum.

Di saat yang lain. Ada seseorang menelpon di sebuah gang kecil. "Hei apa kita jadi transaksi di gudang tersebut?" tanya orang tersebut. "Tentu saja! Transaksi akan dilaksanakan di gudang Yellow Box tanggal 31 Januari nanti" kata si penjawab telepon. "Baiklah sampai ketemu nanti" kata penelepon. "Ya" kata si penjawab. Mereka pun menutup telepon genggamnya.

31 Januari 2011

Mereka kembali mengadakan rapat. "Baiklah kita siapkan pasukan untuk menangkap mereka!"kata L dengan tegas."Lakukan semua sesuai dengan rencana!" lanjut L. "Baik kami mengerti!" kata para polisi.

Pada saat itu mereka tertangkap basah sedang transaksi narkotika. Dan ternyata transaksi yang dilakukan juga besar-besaran. Inilah saatnya. "Kalian ditahan!" kata Aizawa. "Ah polisi kenapa bisa ada disini!" kata bandar tersebut. Para bandar tersebut. Mereka berusaha lari akan tetapi gedung tersebut dan ternyata di gedung tersebut masih ada sobekan kertas Death Note. Semua bandar tersebut mulai bertingkah aneh. Mereka mulai berhalusinasi. "A... apa itu...!?" teriak mereka ketakutan. Aizawa terkejut kenapa mereka berhalusinasi. "Ada apa? Apa yang kalian lihat?" tanya Aizawa. "A... ada seorang pria menakutkan terbang di atas dengan sayap hitam dan menggunakan jubah!" kata salah seorang sambil ketakutan. Tiba-tiba semua bandar tersebut mendadak mati.

"Ini... mustahil tidak mungkin terjadi lagi, mereka semua mati karena sakit jantung" kata Aizawa terkejut. "Panggil ambulans kedalam. Tapi ternyata masih ada yang hidup 1 orang. Dan tubuhnya mengeluarkan darah. Lalu ia menulis di tembok. KIRA'S BACK dengan darahnya dan akhirnya dia pun mati akibat pendarahan hebat.

Mayat-mayatnya pun di otopsi. Mereka semua murni akibat sakit jantung kecuali 1 orang tersebut. Dia mati karena pendarahan. "Mustahil ini ulah KIRA, dia kan sudah mati setahun yang lalu. "Apa ini ulahnya Ryuk ya? Dia kan suka main-main" tanya Matsuda. "Tenanglah semua kita harus menunggu perintah L" lanjut Aizawa. "Ya tapi kali ini kita harus berhati-hati dalam bertindak. "Baiklah kita akan menunggu perintah L" lanjut Ide. Mereka menunggu di markas polisi.

Saat yang sama ada anak menyendiri di kelas 5-A. Dia adalah Yami Azuka seorang siswa pendiam yang bersekolah di sekolah tersebut. Umurnya masih 11 tahun. Tapi kecerdasanya luar biasa di atas rata-rata. Tapi anak tersbut susah bergaul. Di rumahnya banyak sekali masalahnya. Ayahnya seorang pemabuk dan ibunya seorang penjahit. Ayahnya kerjanya hanya minum dan minum. Jika sang ayah tidak di beri uang untuk minum maka dia akan memaki bahkan sampai memukul sang ibu. Saat tidak ada siapa-siapa Azuka selalu menangis. Tapi di sekolahnya dia selalu ceria menyembunyikan semua masalahnya.

Akhirnya kasus pembunuhan itu tidak terungkap karena KIRA tidak terbukti membunuh siapa-siapa lagi semenjak saat itu hingga 5 tahun terakhir. Walau begitu masih banyak yang mengira KIRA sedang istirahat. Akhirnya kasus KIRA di tutup karena tidak ditemukan bahwa KIRA ada disitu dan tidak ditemukanya potongan kertas Death Note di tempat tersebut. Walau begitu L masih merasa adanya kejanggalan di tempat tersebut, akan tetapi L tidak dapat membuktikanya.