Judul : Amusement Park
Disclaimer : Masashi Kishimoto
pinjem Charanya ya Kishimoto-chan :D #plak#
Warning : OOC, GJ, dll
Pairing : GaaSaku
Chapter 1
Sakura's POV
Aku menangis sambil memandangai sekitar, mencari keberadaan Otou-san dan Okaa-san ku. Tubuhku yang kecil dan berada di tengah keramaian yang luas membuatku merasa seperti Alice in Wonderland, tapi ini sedikit menyeramkan bagiku. Orang-orang dewasa itu berlalu lalang di sekitarku aku memang takut dengan orang asing apalagi dengan kerlap-kerlip lampu dan jeritan di mana-mana memang itu adalah jeritan dari anak-anak yang main di wahana tapi
Aku terus menangis sambil berjalan tak tentu arah, taman hiburan ini justru membuatku sedih dengan karena di penuhi dengan orang-orang asing. Aku terlalu takut untuk melangkah terlebih jauh, takut tersesat lebih jauh lagi. Aku hanya bisa berjongkok dan menangis di pinggir jalan.
"Hiks..hikss..hikkss...Kaa-san..Tou-san...Sakula takut Hiks..hik..."
"kamu kenapa?" tiba-tiba aku mendengar ada suara cempreng tepat di depanku, aku menengadahkan kepalaku dan mendapati ada anak kecil sebaya denganku tengah memandangiku heran.
"Hiks..hiks.. aku tersesat." Aku menjawabnya dengan terisak, aku tidak takut dengan dia karena dia sebaya denganku.
"Kamu ke sini sama siapa?" tanya bocah kecil berambutmerah itu.
"Hiks..Hiks.. aku kesini samaTou-san sama Kaa-san."
"Udah jangan nangis, ayo ikut aku, aku bantu nyari tou-san sama kaa-sanmu." Bocah berambut merah itu mengulurkan tangannya kepadaku.
"Hik..Hiks.. iya."aku menyambut uluran tangan kecil itu.
"Kita ke Kaa-san sama Tou-sanku dulu ya.." aku tak menjawab, aku hanya menggenggam tangannya lebih erat lagi.
"KRIIINNGGG...KKRRIIIIIINNGG." Aku terlonjak dan langsung bangun dari tidur, ternyata aku tadi cuma mimpi terasa begitu nyata. Tapi ketika aku bangun hanya ingatan samar-samar yang ada di otakku, aku lupa tadi mimpi apa.
End of Sakura's POV
"Yay! GAARAAAA!GAARAA!GAAARAA!"
Gaara's POV
Gadis-gadis itu benar-benar berisik, apa mereka mau memecahkan telingaku, aku hanya ingin berjalan tenang memasuki kelas tapi sepertinya itu mustahil.
Bel pelajaran terakhir berbunyi dan itu pertanda sekolah selesai untuk hari ini, tapi aku tidak segera pulang, aku menunggu sampai keadaan sekolah sepi jadi aku tidak harus berpapasan dengan fansgirls gila itu.
Aku melangkahkan kakiku menuju ke kantor OSIS, banyak yang harus di selesaikan, aku bukan OSIS tapi aku ada urusan dengan pengurus OSIS.
"Ini, proposalnya sudah selesai."
"Terima kasih Gaara-koi" Temari menyeringai, suka sekali sih dia menggodaku.
"Hn" Dengusku,
"Gaara-koi, jangan cemberut gitu dong," senyum jahil lagi-lagi terpatri di wajah Temari.
"Sudahlah Temari, jangan goda dia."
"Habisnya menggodamu sama sekali tidak menarik Kankuro."
"Pertandingan dengan Konoha High jadi tanggal 25?"
"Hn." Aku menjawab itu sebagi 'Ya'
"Oh,kalau begitu aku akan menyiapkan Gaara's Fansclub, kami akan membuat yell-yell baru khusus untuk pertandingan perdanamu Gaara."
"Kau ingin memecahkan gendang telingaku ya."
"Ayolah jangan begitu terhadap kakakmu, kau harusnya bersyukur karena aku mau jadi leader di Gaara's Fansclub, jadi mereka bukan fansgirl yang liar, kegiatan mereka terarah dengan baik dan benar, berkat program-progam yang aku terapkan. ..."
"Kau itu berisik sekali Temari, aku disini mau kerja banyak yang harus di fixkan."
"Baru jadi ketua OSIS sebentar saja sudah sok sibuk, Cih."
"Duh! Kau itu benar-benar kakak yang menyebalkan."
Mereka terus bertengkar, jadi aku keluar saja, untuk apa menanggapai hal seperti itu lebih baik aku pulang saja.
Begitu sampai di rumah, aku berjalan ke atas menuju kamarku, dan langsung merebahkan diri di kasurku yang nyaman.
Aku merasa senang sekali bisa sendiri di rumah dengan keadaan tenang seperti ini, biasanya dua saudaraku itu selalu perang di rumah. Temarinee sudah kelas 3 tapi dia belum tobat juga, masih suka usil senang sekali mengganggu Kankuronii. Tidak di sekolah, tidak di rumah, mereka selalu perang. Temarinee selalu bilang kalau Kankuronii kurang becus jadi ketua OSIS tapi itu dusta dan Kankuronii tahu itu, Kankuronii bahkan lebih baik dari pada Temarinee waktu jadi ketua dulu.
Mereka berdua sangat senang dengan berorganisasi dan berkumpul ramai-ramai dengan orang banyak, sedangkan aku lebih suka suasana damai, sunyi senyap. Kantuk mulai melandaku kupejamkan dan menyelami mimpi perlahan.
End of Gaara's POV
"Nice shot Gaara!" Seru Temujin sambil tersenyum, dia adalah kapten tim basket kami.
"Wah, kalau begini kita pasti menang." Suigetsu kelihatan tak kalah semangatnya. Latihan kami terus berlanjut seperti biasa dan seperti biasa pula banyak gadis-gadis berisik di sini.
"YAAAYYY GAARA GAARA GAARA"
25 April 2014
Pertandingan sudah setengah jalan, namun belum kelihatan siapa yang akan menang. Skor kedua tim masih seri. Keadaan di lapangan indoor SHS itu benar-benar panas, terdengar suara teriakan dari para Fansgirl, fansgirl itu menyoraki pujaannya dari Suna High School ada Gaara dan dari Konoha High School ada Sasuke. Kedua kubu fansgirl itu juga tak kalah sengit dalam melengkingkan suara.
"GAARA!GAARA!GAARA!GAARA!"
"SASUKE!SASUKE!SASUKE!"
"GAARA!" "SASUKE!" GAARA!" SASUKE!" saking sengitnya sampai yang terdengar di telinga itu malah "GAASUKE" atau "SAGAARASU" atau "RAASA" #plak udah berhenti, si autor mulai ngaco ~~ kembali ke laptop#
Terlihat di tengah lapangan seorang pemuda bersurai merah sedang mendribble bola dengan cepatnya, tak ada yang bisa menghentikannya sampai tiba-tiba seorang pemuda berambut hitam yang mencuat muncul di depan Gaara dan dapat membaca gerakan Gaara.
Gaara berbalik mencoba mengecoh Sasuke namun tetap saja Sasuke tak mampu di lewati. Sampai kemudian Gaara mengpassing bola ke arah Suigetsu, Suigetsu berhasil mendapatkan bola tersebut namun bola itu direbut Naruto. Waktu ternyata tinggal beberapa detik lagi, dengan segera Gaara langsung merebut bola itu dari Naruto dan melakukan long shot.
Dan three point!Prit! seiring dengan peluit berbunyi bola itu juga sudah masuk, kemenangan untuk Suna High School.
"SUNA!SUNA!SUNA!GAARA!GAARA!GAARA!"
"GAARA-KOI! I LOVE YOU" Teriak Temarinee
"GAARA-KOI! WE LOVE YOU! YAAAYYYY!" teriak Gaara's fansgirls bebarengan.
"Hey! Kalian tidak mencintaiku! Disini aku kaptennya tahu!" Teriak Suigetsu dengan lantangnya, dan pernyataannya itu hanya mendapatkan"HUUUU" yang sangat panjang.
Selsain pertandingan kedua tim bersalaman, Gaara bersalaman dengan Sasuke.
"Permainan yang bagus." Sapa Sasuke datar.
"Kau juga tangguh."
"Tapi lain kali aku tidak akan kalah." Seringai Sasuke.
"Kau pikir aku akan kalah." Gaara membalas seringai itu.
Lalu semua pemain Konoha kembali ke lokernya masing-masing, sedangkan pemain Suna masih menikmati rasa kemenangan di pinggir lapangan. Sejurus, Gaara melihat Sasuke lagi, dan dia mendapati Sasuke di hampiri oleh seorang gadis berambut merah muda yang langsung memberikan handuk pada Sasuke dan memeluknya.
"Ck." Dengus Gaara.
"Kau kenapa?, Oh, Sasuke dan pacarnya,... makanya cepat-cepatlah punya pacar, supaya tidak iri."
"Aku tidak iri."
"Wah, jangan alasan.., aku tahu dari sorot matamu, apa jangan-jangan kau naksir ya dengan pacarnya Sasuke, dia manis sih, cantik, tapi lebih cantik Karinku."
"Lebih cantik dia daripada Karin."
"Hem, jadi kau suka dia." Kali ini Temujin yang bicara.
"Apa, suka siapa?" Tanya Temari yang nempel di lengan Temujin,
"Hahah., adikmu itu jatuh cinta sama pacarnya Sasuke, love at the first sight" cerocos Suigetsu.
Gaara langsung meninggalkan lapangan karena keadaannya menjadi tidak enak dengan ejekan itu.
Gaara's POV
Aku tidak tahu kenapa tadi aku tidak bisa tidak memandangi gadis merah muda itu, aku senang sekaligus tidak senang melihatnya. Aku benci melihatnya dekat dengan pacarnya yang kalau tidak salah namanya Sasuke. Apa yang aku rasakan ini sih? Apakah ini..HAH! menyebutnya saja susah, tabu sekali kata itu bagiku.
Did I like her? Am I falling in love? Is that possible? Of course that is not possible,
Bagiku love at the first sight itu konyol, ya memang bagiku cinta itu konyol tak peduli at the first sight atau second sight atau sight-sight seterusnya. Ketika di depan gerbang sekolah pun Temari tak henti-hentinya menggodaku.
"Jadi Otoutoku yang imut ini sudah bisa merasakan cinta ya sekarang."
"Apa sih, tidak aku tidak merasakannya."dengusku.
"Sudahlah, jangan ganngu dia Temari."
"Ehm, Sabaku-san" tiba-tiba ada suaru yang memanggil, kami bertiga-pun menoleh. Dan betapa terkejutnya aku ternyata itu adalah gadis berambut merah muda tadi, semburat merah hampir muncul tapi aku langsung memunculkan muka stoicku lagi.
"Iya ada apa?" Kankuro bertanya.
"Saya sekertaris OSIS Konoha High School, Shikamaru-senpai sedang sakit jadi tidak bisa menemui anda Sabaku-san, saya membawakan file yang mungkin anda butuhkan Sabaku-san."
"Oh, ah iya, tidak usah seformal itu, aku ini hanya kakak kelasmu bukan kakekmu, jadi jangan terlalu formal ya panggil saja aku Kankuro, dan kau emmb.. siapa namamu?"
"Haruna Sakura, Sabaku, eh Kankuro-senpai, panggil saja Sakura, ini filenya." Sambil menyerahkan berkas-berkas yang ada di tangannya.
"Ehm, tapi kalau begini ada yang masih kurang jelas, aku boleh minta nomor hp-nya Shikamaru tidak?"
"Oh tentu saja senpai, sebentar saya carikan."
"Heh,heh, mintalah nomornya Sakura juga." Bisik Temari. Kankuro menaikkan sebelah alisnya pertanda bingung dengan maksud kakaknya.
"sudahlah, lakukan saja." Bisik Temari lagi.
"Kankuro-senpai, ini nomornya."
"Ah iya, mana Sakura." Kata Kankuro sambil melihat HP Sakura dan menyalin nomor itu di ponselnya.
"Oh ya, aku juga minta nomor hpmu bolehkan Sakura."
Sakura menoleh ke belakang sebentar, mendapati pacarnya menunggunya sudah lama, dia takut kalau Sasuke akan marah. Kankuro mendapati di seberang jalan ada Sasuke yang sedang menatapnya, dia agak merinding dengan tatapan Sasuke.
"Ini senpai nomorku." Kankuro mengalihkan pandangan ke arah Sakura lagi.
Gaara terus memperhatikan dari sebelah Kankuro, melihat ke arah Sakura kemudian ke arah Sasuke. Dia tahu kalau Sasuke sedang mengawasi mereka berempat. Sasuke perlahan melangkah mendekati Sakura.
"Sakura.." panggil Sasuke sambil mendekat.
"Iya Sasuke."
"Sabaku-san" sapa Sasuke kepada mereka bertiga. Sekarang Sasuke berada tepat di sebelah Sakura.
"Ah, kami pamit dulu ya, Kankuro-senpai dan emmb..."
"Temari dan Gaara." Kankuro paham maksud Sakura.
"Ah iya, kami pamit dulu ya, Kankuro-senpai, Temari-senpai, Gaara-senpai." Sakura membungkuk dan langsung pergi ditarik Sasuke.
"Iya Sakura-chan, hati-hati." Temari menimbali sambil sedikit berteriak karena mereka berdua sudah lumayan jauh. Sakura hanya membalikkan badan sambil senyum, senyum yang manis sekali bagi Gaara.
Gaara tersenyum melihat Sakura. Temari dan Kankuro menyadarinya.
"Dia itu sudah punya pacar,tidak seharusnya kau menyukainya." Mengetahui ada yang salah dari adiknya, Kankuro angkat bicara.
"Oh, ayolah Kankuro, yang namanya perasaan itu tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar." Dalam hati aku setuju dengan ucapan Temarinee.
"Seharusnya kamu senang,karena ternyata adikmu ini normal, aku sempat berpikir dia itu penyuka semasa jenis, ternyata bukan hahahaa ini karena Sakura."
Ok! Perkataan Temarinee yang ini membuatku sangat kesal.
"Perasaan manusia itu gampang sekali berubah, sapa tahu sebentar lagi mereka berdua sudah tidak saling suka lagi dan putus deh. Selalu ada kesempatan untuk cinta."
Dalam hati aku meng-amini dengan seribu kali amin perkataan Temarinee yang ini. Tapi aku masih bingung, apa yang aku rasakan ini, ini cinta, suka, naksir, kagum, sayang, atau apa sih?. Aku bahkan belum tahu dia.
Sudahlah lupakan Sakura saja, punya perasaan seperti ini hanya akan menghalangi kehidupanku saja.
Jika rasa ini hilang akan lebih baik kan, apa enaknya punya perasaan ini, aku sama sekali tidak merasa senang, yang ada aku malah ingin marah dan memaki-maki pacarnya itu.
Kenapa aku harus terus mikirin ini sih, kenapa aku harus peduli, sudah lupakan saja!
TO BE CONTINUED
gimana? gj yak? kritik dan saran sangat di perlukan buat si Newbie ini. :D
kalian bisa panggil aku, ai-chan/Sakura-chan/Aiyori-sama#plak~(Ok yg satu itu gak usah -_-)
Jangan sungkan2 ngerewiew, aku gak gigit kok terima white flame juga lho :D
OK sekian dan terima kasih :)
