"YOUR CALL"
Han HyunRi
present
l
l
~^YunJae^~
Cast : Jung Yunho, Kim Jaejoong, Park Yoochun, and other.
Disclaimer : all cast in this story isn't mine. But the story really is MINE.
WARNING: YAOI, Typo(s), song fic, DONT LIKE DONT READ, please^^
Ini adalah pengalaman pertama saya, dan masih butuh bantuannya ^_^
Kalo banyak kesalahan mohon diingatkan ya! Ini murni pemikiran saya dan apabila ada kesamaan dengan fic lain harap dimaklumi itu kekurangan saya. Sekali lagi saya jelaskan ini adalah song fic, saya mengambil lagu Secondhand serenade yang berjudul Your call.
"ANDA SOPAN KAMIPUN SEGAN"
Happy reading^^
...
...
...
..
.
chapter 1
:
"..Waiting for your call I'm sick, call I'm angry, call I'm desperate for your voice.."
.
..
...
...
...
"Ayolah jae, angkat panggilanku. Sekarang kau sedang dimana? Apakah kau baik-baik saja? Atau kau ingin menghindariku, ku mohon jae, jangan seperti ini. Cepat angkat teleponku, ayolah Jae" Monolog seorang namja yang sedari tadi mondar-mandir di depan mobil mewahnya terlihat sangat gelisah dengan memegang telepon genggamnya, mencoba menghubungi seseorang. Seseorang yang spesial di hidupnya pastinya, ya siapa lagi orang yang masuk akal kalau bukan sang kekasih hati. Sungguh kekasih yang tak kunjung menjawab telepon dari sang namja tampan tersebut tak urung membuat kekasihnya terlihat kacau walaupun tak mengurangi ketampanannya. dengan jelas raut kesal, sedih, dan juga putus asa dalam waktu yang bersamaan. "Aisshhh... Dimana kau sekarang Kim Jaejoong!" Gumaman yang terlihat seperti teriakan frustasi dari seorang namja yang bernama Jung Yunho. Ya seorang Jung Yunho yang sedari tadi mencoba menghubungi sang kekasih namun malah kegagalan yang ia peroleh saat menghubungi sang kekasih yang bernama Kim Jaejoong yang selama hampir 3 tahun ini di pacarinya, disayanginya sepenuh hati, namun tak kunjung Juga mengangkat teleponnya. Sepertinya kesabarannya mulai habis, ia tidak tahu mengapa Jaejoong-nya tidak mengangkat teleponnya. Seakan hilang tanpa memberikan kabar sedikitpun. "Ku mohon Jae, jangan melakukan ini padaku. Tahukah kau bahwa ku sangat mencintaimu, sangat membutuhkanmu. Aku yakin kau mengetahuinya dengan benar, tapi tidak dengan satu hal ini. Di sini Jae, terasa sesak juga sakit, kau meninggalkanku tanpa memberi tahu apapun padaku, kau mengabaikan semua pesanku juga panggilanku, tapi kenapa? Kenapa kau aktifkan ponselmu? Tak tahukah kau itu sangat menyesakkan disini Jae!" Teriakannya, dengan tetap meletakkan telapak tangan di dadanya. Emosinya sudah Tak terbendung lagi, setitik kristal bening lolos disudut kedua mata musangnya yang tajam. Tubuh kekar dengan kulit coklat exotic menambah kesan manlynya itu kini terlihat rapuh. Sangat rapuh tanpa kekasih hatinya.
.
.
.
.
.
.
Setelah beberapa saat ia merenung ponselnya berbunyi, dengan harap-harap cemas itu adalah panggilan dari Jaejoongnya, namun helaan nafas kecewa yang terdengar. Ternyata adalah panggilan dari temannya Park Yoochun. "Yoboseyo Yoochun-ah, ada perlu apa kau menghubungiku?" jawab Yunho yang mencoba membuat suaranya setenang mungkin agar temannya yang satu ini tidak menanyai hal-hal yang tidak diinginkannya. Sang penelpon mengernyitkan dahinya, namun tak lama kemudian ia menjawab telponnya yang ia buat sebiasa mungkin seolah tak ada apa-apa "yoboseyo Jung, dimana kau sekarang? Cepat pulang dan ceritakan padaku apa yang terjadi padamu. Aku tahu kau sedang dalam keadaan yang tidak baik. Tidak ada penolakan, jika tidak jangan harap aku akan menjadi temanmu lagi" pip.
Jung Yunho mengernyitkan dahinya, kemudian rasa kesalnya membuncah tiba-tiba " yaa! Jidat, seenaknya saja kau menyuruhku, memang siapa kau! juga tadi kau bilang tidak mau jadi temanku? Ck yang benar saja, jangan terlalu bangga kau park jidat" dengan rasa kesal Yunho akhirnya kembali memasuki mobilnya dan mulai menghidupkan mobilnya, 'apakah aku tidak pandai berbohong? Jelas saja tidak pabbo, buktinya si jidat itu tahu ada yang berbeda denganmu' monolog Yunho yang berbicara sendiri, membuat pertanyaan sendiri dan juga dijawabnya sendiri. 'bagaimanapun keadaanku, kau selalu mengetahuiku chun-ah, gomawo kau memang temanku' batin Yunho dan langsung menjalankan mobilnya.
"..listening to the song we used to sing, in the car, do you remember butterfly, early summer, it's playing on repeat, just like when we would meet. Like when we would meet.."
.
..
...
...
...
Karena merasa sepi disaat menetir sendiri dan juga suasana hati yang kurang baik, seperti biasa Jung Yunho menghidupkan pemutar Mp3 didalam mobilnya, menekan tombol play ada disudut pemutar tersebut dan tanpa diduga olehnya lagu yang terputar didalamnya adalah lagu yang ia sukai, lagu yang menjadi favoritnya bersama Jaejoong, lagu barat yang berjudul Your call yang dibawakan oleh Secondhand serenade. ia kembali merasakan sesak dihati yang melandanya tiba-tiba. Ia tidak sanggup, kali ini rasanya belipat ganda dari yang sebelumnya, karena setiap rangkaian lirik dalam alunan melodi tersebut mengingatkannya betapa sukanya Jaejoongnya dengan lagu tersebut. Bukan suara nyanyian yang didengarnya, seakan terngiang dan hanya suara merdu Jaejoonglah yang menyeruak di gendang telinganya. 'Maaf jae, aku belum siap untuk merasakan hal yang lebih jauh dari ini, jeongmal mianhae' klik. Suara uluran tangan yang menekan tombol off pada pemutar tersebut. Seketika hening kembali menyapa mata musangnya yang tak terhenti lagi oleh aliran bening-bening Kristal yang menerobos keluar.
.
..
...
...
...
Tak terasa setengah jam perjalanan, ia sudah memasuki halaman rumah mewahnya yang berada di kota Seoul, kawasan perumahan elite yang sudah pasti kalangan ataslah yang menghuninya. Setelah selesai memparkirkan mobilnya, Yunho bergegas turun dan memasuki rumahnya "krieeett, aku pulang. Blamm! " 'dia sudah pulang, akhirnya. Lihatlah dirimu Jung Yunho. Betapa menyedihkannya dirimu' batin seseorang dengan tatapan ibanya, yang tak lain adalah temannya, Park Yoochun.
"Selamat datang Tuan Jung, akhirnya kau pulang juga. Aku merindukanmu" sapa Yoochun membuat suasana se ceria mungkin, tapi yang ia dapat hanya sebuah gumaman kecil.
"kenapa kau ada disini?" Tanya Yumho bingung dengan wajah seolah olah tidak tahu apa-apa.
"yaa! Bukankah tadi aku yang menyuruhmu pulang Yunho-ah? Sebenarnya apa yang ada di dalam otak jeniusmu itu?" maki Yoochun yang tak terima karena dilupakan janjinya dengan Yunho. Janji? Bisakah disebut janji omongan yang berkesan memaksa dari Yoochun yang ada di telepon tadi? Anggap saja seperti itu.
"Kim Jaejoong" jawab Yunho singkat namun mampu langsung membuat mimik wajah seorang Park Yoochun berubah seketika.
ketika Yoochun hendak berucap, dengan cepat dipotong oleh Yunho yang seolah-olah bosan dengan suara namja yang mengaku-ngaku sebagai cassanova tersebut.
"baiklah jidat, tunggulah aku disini, eh ani. Terserahmu mau menungguku dimana asal jangan dikamarku, karena aku ingin membersihkan diriku terlebih dahulu. Dan barulah aku akan cerita kepadamu." Ucap Yunho dengan santainya yang terlihat acuh dan lebih mementingkan jalan menaiki tangga menuju kamarnya daripada namja yang sudah menahan rasa kesalnya yang memuncak.
" Ya! Jangan asal memanggil namja tampan sepertiku dengan sebutan menyebalkan itu. Dan satu lagi, di kamarmu? Cihh dasar namja gila, akan runtuh gelarku nanti, jaga ucapanmu Jung Yungho" balas Yoochun yang dibuat dengan ekspresi sekesal mungkin. 'kau memang pandai untuk merubah ekspresimu yang acuh dan sifat dinginmu walaupun disaat yang bersamaan hatimu hancur terhadap orang lain, tapi tidak denganku Yunho-ah' batinnya.
Akhirnya Yoochun menunggu Yunho di ruang tv dan menonton tv demi menemani rasa bosannya. Merasa tidak enak? Atau lancang? Tentu tidak. Yoochun adalah teman Yunho dari mereka balita hingga mereka kuliah seperti sekarang ini dan kedua orang tua Yunho pun menganggapnya seperti anak sendiri begitupun sebaliknya ketika Yunho berada di rumah keluarga Park. Jadi hal tersebut sudah menjadi pemandangan yang biasa tentunya.
Selang setengah jam kemudian, Yunho keluar dari kamarnya dan menuruni tangga. Berencana menemui sahabat karibnya tersebut.
"apakah terlalu lama kau menungguku Park?"
"Iya atau tidak apa pedulimu Jung" sahutnya ketus.
"hehee mianhae, kalau membuatmu menunggu. Baiklah ada hal yang ingin kau tanyakan padaku?" Tanya Yunho yang memasang senyuman se natural mungkin.
"gwenchana Yun, aku tahu kapasitas otakku dibawahmu, jadi jangan bodohi aku dengan senyumanmu yang bodoh itu" sahut Yoochun dengan santai namun tetap disertai penuh makna dalam setiap kata-katanya. Benar saja, senyuman yang dibangun mati-matian oleh Yunho langsung runtuh tergantikan dengan tatapan kosongnya, seperti banyak hal yang sedang dipikirkannya.
"ceritakan padaku, apa yang terjadi padamu. Siapa tahu aku bisa membantumu"
"sebenarnya aku..." ucap Yunho sambil memulai membicarakan masalahnya kepada Yoochun.
In the other side~~
Terlihat namja cantik sedang terduduk di kursi yang ada di dalam kamarnya dan memandang lurus ke luar jendela dengan tatapan - bulir bening yang kini menghiasi wajah cantiknya
"hiks..Yunho-ah, hiks..hiks jeongmal mianhae" lirihnya dengan gerakan tangan menutupi wajahnya spontan membuat matanya tertutup tetapi tidak dengan aliran disudut matanya yang semakin deras mengeluarkan bening-bening kristalnya.
.
..
...
...
...
...
...
..
.
TBC
KEEP OR DELETE?
Yah, maaf kalo saya potong disitu. Biar keliatan seru gitu wkwkwkw~
Untuk chap depan(kalo ada yang mau lanjut sih) menceritakan flashbacknya Jae, bocorannya, para readers semua minta siapa cast yang cocok jadi mantannya Jae? XD
Balas kotak review yaya?*_*
Baiklah cukup sekian dulu,
~~~See you~~~
