Prologue
Motor besar berwarna hitam itu melaju cepat membelah jalanan kota. Meliuk-liuk di antara kendaran-kendaraan lainnya. Derum mesin semakin terdengar saat pengendara menambah kecepatannya. Mengejar waktu yang semakin menipis.
Namun, begitu berbelok di persimpangan jalan, Jeon Jungkook dengan sekuat tenaganya menarik rem. Berusaha untuk menghentikan laju motornya sekaligus hingga membuat decitan nyaring saat manik matanya menangkap seorang gadis yang tiba-tiba melemparkan diri ke jalanan.
Shit!
Di balik helm yang menutupi hampir seluruh wajahnya, Jungkook mengumpat pelan. Dilihatnya gadis itu berusaha membersihkan seragamnya dari debu dan sesekali meringis, merasakan nyeri akibat bergesekan dengan kerasnya aspal.
Merasa jika sudah banyak waktu yang terbuang sia-sia, Jungkook membunyikan klakson motornya. Menyuruh gadis itu untuk tidak menghalangi jalannya. Dan bukannya menepi, gadis itu malah datang mendekatinya.
"Mas pasti merasa bersalah 'kan hampir nabrak saya?" gadis itu bertanya begitu dirinya tepat berdiri di samping Jungkook.
"Saya tidak akan nuntut mas buat minta maaf, kok. Tenang saja."
Kedua alis Jungkook saling bertautan, dan menatap gadis itu bingung. Sadar jika saat ini waktu yang ia punya semakin sempit, Jungkook berniat untuk tancap gas tanpa memperdulikan gadis itu.
Dan sebelum hal itu terlaksana, gadis itu sudah lebih dulu mengejutkannya dengan naik ke atas motornya.
"Yang perlu mas lakukan hanya mengantar saya ke Bighit High School. Ayo, saya udah telat," ujarnya seraya menepuk-nepuk pundak Jungkook.
Malas berdebat, terlebih mereka berdua sudah terlambat untuk datang tepat waktu, Jungkook segera melajukan motor besarnya tanpa mengatakan apapun.
Selama dalam perjalanan, Jungkook harus menahan diri untuk tidak melempar gadis itu dari atas motornya karena sudah merecoki indera pendengarannya dengan suara jeritan yang melengking.
-To Be Continue-
A/N
Menurut kalian cerita ini bagaimana? Ini cerita pertama yang aku buat dan juga aku pertama kali publish di sini. Jadi, maafkan bila masih banyak typo yang bertebaran.
Masih labil. So, jangan heran jika ini cerita tiba-tiba ngilang gitu aja. Terlebih kalau ide buat nerusin mentok dan feel cerita hilang, jadi makin ngerasa kalau cerita yang aku bikin itu super duper gaje. Gak Jelas.
Intinya cuma mau bilang, vote sama komen kalian itu menentukan semangat aku buat lanjutin ceritanya. Sekian.
