Meet Again with You
Beberapa saat setelah teman-temannya menghilang, sang pemuda memutuskan untuk menyatakan perasaannya kepada seorang gadis. Saat ia mengatakannya, ia merasa bahwa ia akan menghilang di hadapan gadis tersebut. Sang gadis yang tidak mau pemuda yang disukainya menghilang tidak menjawab perasaannya. Sang gadis pun hanya mengucapkan kata "Terima kasih karena sudah mencintaiku" dan menghilang. Sang pemuda bersedih, karena orang yang dicintainya sudah tidak ada, dia pun meneriakkan nama sang gadis ke langit yang berwarna orange saat itu. "KAANNAADDEEE!" teriak sang pemuda. Setelah merasa tenang, sang pemuda pun mencoba untuk menerima kehidupannya agar ia bisa menyusul teman-teman dan orang yang ia cintai. Dan ia pun menghilang. Cerita berawal dari sini...
"Ukh!" ucap seorang pemuda yang baru sadar. Ia berada di suatu ruangan yang berwarna putih. Dia berpikir dimana dirinya sekarang dan apa yang terjadi. "Otonashi? Otonashi!" Sebuah suara membuat pemuda bernama Otonashi tersebut berhenti berpikir sejenak dan menjawabnya. "I..igarashi?" jawab Otonashi. "Kau sudah sadar? Syukurlah." ucap igarashi. "Dimana ini?" tanya Otonashi yang terbaring lemah di tempat tidur. "Ini di rumah sakit, saat bantuan datang kau sempat tidak sadarkan diri." ujar igarashi. Tiba-tiba Otonashi teringat sesuatu.
Ia merasa bahwa ia sempat ke dunia dimana ia tidak bisa mati, bergabung dengan battlefront yang diketuai Yuri, melawan ketua Osis Tachibana Kanade, membantu semuanya menerima kehidupannya dan... menyatakan perasaannya pada sang ketua Osis. "Kanade.. mana Kanade?" tanya Otonashi sambil bangun dari tempat tidurnya. "Kanade? Siapa itu? Dia pacarmu?" tanya igarashi yang kebingungan dengan tingkah laku temannya itu. Sejenak ia terdiam, "Tidak.. bukan siapa-siapa kok.." jawab Otonashi. Otonashi berpikir apakah kejadian yang selama ini dialaminya di dunia sesudah mati itu hanyalah mimpinya. "Oh ya.. Igarashi aku pingsan berapa lama?" tanya Otonashi. "Eh? Oh.. kau hanya pingsan beberapa jam saja kok.. memang kenapa?" tanya Igarashi. "Ti-tidak.. tidak apa-apa.." jawab Otonashi
Beberapa hari kemudian, Otonashi sudah keluar dari rumah sakit. Ia yang tidak jadi mengikuti ujian masuk universitas kedokteran, kembali bingung memikirkan apa yang harus ia lakukan. Akhirnya ia memutuskan untuk mengulang kembali masa SMA nya sambil bekerja sambilan untuk membiayai hidupnya. Waktu terus berjalan, sang pemuda berusaha mencari lowongan agar ia bisa mendapatkan pekerjaan untuk dapat membiayai sekolahnya.
Tetapi takdir berkata lain, hari itu sang pemuda belum mendapatkan pekerjaan. Saat ia mulai putus asa, ia mendengar dengungan lagu yang rasanya ia pernah dengar entah dimmana. "Hmm.. hmm.. hmm. Hmm" Seseorang mengumamkan lagu dengan suaranya yang pernah sang pemuda dengar. "Sepertinya aku pernah mendengarkan lagu ini.." pikir Otonashi. Sesaat sang pemuda akhirnya mengingat lagu itu. Lagu itu adalah lagu terakhir yang dinyanyikan Iwasawa di dunia sebelum akhirnya ia pergi dari After life, "My Song". Otonashi pun berbalik, tetapi sosok orang yang tadi mengumamkan lagu tersebut sudah berjalan agak jauh meninggalkannya.
Otonashi yang penasaran siapa orang itu mengejar orang tersebut yang ternyata adalah seorang gadis. Otonashi menghampiri gadis tersebut. Ia memegang pundak gadis tersebut, "Anuu.." ucap Otonashi. Gadis itu pun berbalik. Saat gadis itu berbalik, waktu seakan berhenti bagi Otonashi. Dia mengenal gadis itu, postur tubuhnya yang kecil, matanya yang berwana kuning, rambutnya yang berwarna putih berkilau, serta wajahnya yang pernah ia temui. "Yu..yuzuru?" tanya gadis tersebut. "Ka..kanade.." Otonashi mengatakan nama gadis tersebut.
" Yuzuru? Ini benar Yuzuru kan?" tanya gadis tersebut yang bernama Tachibana Kanade. "Kanade.. kau benar benar Kanade kan? Iya.. ini aku Yuzuru.. Otonashi Yuzuru.." jawab Otonashi. "Syukurlah.. kupikir aku hanya bermimpi bertemu denganmu dan yang lainnya.. aku ingin sekali bertemu denganmu.." jawab Kanade. "Aku juga.." jawab Otonashi sambil memeluk Kanade. Otonashi sempat berpikir dengan perkataan Kanade yang tadi. 'Yang lainnya? Oh iya.. kalau Kanade saja ada berarti yang lain juga ada.' pikir Otonashi. "Kanade!" panggil Otonashi. "Ya?" jawab Kanade. "Apa kau pernah bertemu dengan yang lainnya?" tanya Yuzuru lagi. "Belum.. aku berpikir tidak mungkin aku bisa bertemu dengan mereka ataupun denganmu, tapi.. kalau sekarang aku bisa bertemu denganmu, berarti..." jawab Kanade. "Yang lainnya juga pasti ada di suatu tempat." sambung Otonashi.
"Bagaimana kalau kita mencari mereka?" tanya Kanade. "Ya.. pasti, tapi tidak sekarang.. karena aku ingin berbicara banyak dengamu." jawab Otonashi. Ia dan Kanade pun pergi ke sebuah kafe. Selesai berbincang-bincang, Kanade di antar pulang oleh Otonashi. Sebelum Kanade masuk ke gerbang rumahnya, Otonashi sempat mengajaknya untuk menonton film di bioskop hari Minggu besok. "Emm.. Kanade.. bagaimana kalau Minggu besok kita pergi menonton film di bioskop." ajak Otonashi. "Tentu.. aku senang sekali kau mengajakku pergi.." jawab Kanade. "Kalau begitu aku masuk ke dalam dulu ya.. dahh." sambung Kanade sambil tersenyum ke arah Otonashi. "Ya.. sampai bertemu hari Minggu ya.." jawab Otonashi yang mukanya memerah karena melihat senyuman manis dari Kanade. Dia berpikir untuk menyatakan perasaanya lagi kepada Kanade. Otonashi pun pulang kerumahnya..
Sesampainya di dalam rumah, Kanade segera meminta izin dari ibunya agar hari Minggu nanti bisa jalan-jalan dengan Otonashi. Ibunya tentu saja mengizinkan, "Kanade-chan, boleh kok jalan-jalan, tapi kamu belajarnya yang rajin ya.. supaya jadi anak pintar."Ucap ibunya. "Iya mah.. aku pasti rajin belajar kok.. hehe" jawab Kanade.
Kanade POV
'Asyik.. aku boleh pergi Minggu nanti. Aku tidak sabar ingin bertemu dengan Yuzuru.' batinku. "Kalau begitu aku pergi tidur dulu ya mama.. selamat malam.." ucapku sambil tersenyum manis. "Iya sayang.. tidur yang nyenyak ya.." jawab ibuku. Aku pun segera berjalan ke kamarku. Di dalam kamarku aku merasa sudah lama tidak kesini. 'Di dunia setelah mati, aku mempunyai kamar di asrama wanita. Ruangannya sama sekali berbeda dengan kamarku. Aku merindukan tempat ini.' batinku. Aku pun segera mengganti bajuku dengan piyama kesayanganku, dan menghempaskan tubuhku ke tempat tidur. Aku mulai memejamkan mataku dan membatin, 'sedang apa Yuzuru sekarang ya?'
Otonashi POV
'Baru saja aku mengantar Kanade pulang, diluar dugaan rumahnya besar juga ya. Pekerjaan orangtuanya apa ya?' batinku. 'Daripada memikirkan pekerjaan orang lain, lebih baik aku mencari pekerjaan, aku juga ingin bersekolah lagi. 'Sepertinya aku cari sekolah dulu. Setelahnya baru aku mencari pekerjaan.", pikirku
Normal POV
Sesampainya Otonashi di rumahnya, dia segera pergi tidur. Keesokan harinya Otonashi pergi ke suatu sekolah untuk mendaftarkan dirinya sebagai pelajar yang baru. Nama sekolah itu adalah SMA Raira. Ia segera mendaftarkan dirinya. Setelah mendaftarkan dirinya, seseorang yang berada di bagian tata usaha berkata, "Kau sudah bisa masuk besok, soal kelasmu akan diberitahukan besok saat kau datang." ucap Kepala Sekolah "Baiklah, terima kasih pak." jawab Otonashi. Kita lanjutkan saja ke keesokan harinya. Di pagi hari yang cerah, awan yang seperti kapas yang berserakan di langit, burung burung terbang menyambut kehadiran sang mentari.
Seorang pemuda dengan seragam sekolah Raira berjalan menuju sekolah barunya, ia berjalan dengan semangat belajar yang luar biasa. Dia sangat bersemangat karena dia bisa belajar lagi walaupun dia harus mengulang lagi dari kelas 2 sma. Sesampainya di sekolah, sang pemuda pun berjalan menuju kantor guru. Dia bertanya kepada seorang guru, di kelas mana dia akan ditempatkan.
"Ah. Kau pasti murid yang baru pindah itu ya?" tanya guru tersebut. "Iya Pak." jawab Otonashi
"Namamu Otonashi Yuzuru ya? Kalau begitu, Otonashi-san, ayo kita menuju ke kelas. Sebentar lagi waktunya masuk." ajak Guru tersebut. "Baik pak" jawab Otonashi. Dalam perjalanan ke kelas guru tersebut memperkenalkan dirinya. Nama guru tersebut adalah Tanaka Souichiro. Dia adalah wali kelas Otonashi. Wajahnya sejenak mirip dengan vokalis Laruku. Setidaknya itulah yang dipikirkan Otonashi.
Sementara itu di dalam kelas 2-2.
"Hey katanya ada murid baru ya?" "Cewek atau cowok?" "Xakep nggak?". (Seperti yang SEHARUSNYA kita tahu, itu adalah percakapan standar saat ada murid baru). Di dalam kelas, terlihat sesosok gadis berambut putih sedang melihat keluar jendela. Dia terlihat tidak bersemangat untuk hadir di sekolah. "Kau tidak apa apa? Ada murid baru loh., kenapa kau tidak penasaran?" tanya teman gadis itu. Gadis itu pun menjawab "Aku baik-baik saja kok, soal murid baru, aku tidak terlalu mempermasalahkannya." jawaban singkat, padat, dan jelas yang membuat temannya tidak bisa berkata apa-apa.
TENG! TENG! TENG! TENG!
Bel masuk pun berbunyi. Murid murid di kelas, semuanya sudah kembali ke tempat duduknya masing masing. Otonashi dan Pak Tanaka pun sudah berada di depan sebuah kelas. 'Kelas 2-2 ya? Seperti apa ya temanku nanti?' pikir Otonashi. "Kalau begitu Otonashi san, saya masuk duluan, jika kau kupanggil, masuklah ke dalam." ujar Pak Tanaka. "Baiklah Pak" jawab Otonashi. Pak Tanaka pun masuk ke dalam kelas.
"Berdiri!, Beri salam" aba aba Ketua kelas. "Selamat Pagi Pak!" salam seluruh murid serentak. Gadis berambut putih tadi masih tetap melihat keluar jendela, seakan tidak peduli dengan hadirnya guru wali kelasnya. "Yak, selamat pagi semuanya. Oh iya, hari ini kita kedatangan murid pindahan dari sekolah lain." Ucap Pak Tanaka. "Pak!, perempuan atau laki-laki?" tanya salah seorang murid perempuan. "Dia laki-laki." jawab sang guru. "Ganteng tidak pak?" tanya seorang murid perempuan lagi. "Mana bapak tahu, bapak kan laki-laki, masa' menilai ganteng atau tidaknya laki-laki juga." jawab guru itu. "Kalian lihat saja sendiri, Silahkan Masuk." lanjut Pak Tanaka.
SREG!
Suara pintu di geser. Terlihat seorang pemuda berambut merah, masuk ke dalam kelas menuju ke depan kelas. "Perkenalkan nama saya Otonashi Yuzuru. Saya akan belajar bersama teman-teman untuk 2 tahun ke depan. Mohon kerja samanya" ucap Otonashi setengah menunduk. Gadis berambut putih tadi kaget mendengar nama yang disebutkan oleh murid baru tersebut. Dia pun menoleh ke arahnya, "Yu.. Yuzuru."
= TO BE CONTINUED =
