HARD

By Fione Maple

Rate : M
Cast : Shim Changmin & Cho Kyuhyun

Desclaimer : Shim Changmin & Cho Kyuhyun not mine, they belong to God almighty one and of course they have each other.

Warning : GS!

Summary :

Kau adalah orang pertama yang begitu kejam kepadaku. -KYUHYUN

DONT LIKE, DONT READ PLEASE!

HAPPY READING!

Pagi ini Changmin akan menjemput orang di bandara. Dia wanita, wanita cantik yang selama ini menolak untuk tidur dengannya terbilang dua tahun setelah acara pertunangan itu dan hampir selama itu Changmin berusaha menahan diri untuk tidak membawa wanita itu ke ranjang.

Hal itu di karenakan sumpah kolot untuk tidak merusak kesuciannya sebelum mereka menikah.

Dan jika tiga bulan ini terlewati dengan baik, Changmin akan menggahinya secepat yang dia bisa.

Changmin menyeringai kecil, matanya yang tertutup kacamata hitam berkilat penuh gairah ketika wanita yang dia tunggu berjalan keluar. orang-orang yang mengerubunginya rata-rata adalah laki-laki muda. Tapi tak ada yang berani menggapai karena sebelas bodyguard agensi di tambah enam bodyguard milik Changmin melindunginya.

Fans laki-laki itu hanya menyapa dan mencoba mengambil gambar wanita itu yang nampak cerah sekali hari ini. Kulitnya mulus tanpa cacat sedikitpun, bibir kissablenya yang tersenyum lebar menambah kesan cantik dan ramah ketika dia menyapa balik.

Tapi betapa menyedihkannya mereka karena wanita itu hanya milik Changmin. Cho Kyuhyun milik Changmin.

"Milikku," katanya posesif. Tanpa basa-basi ia berjalan ke arah Kyuhyun. Membelah lautan manusia yang sudah menyingkir dengan segera. Sepertinya Bodyguard miliknya bekerja dengan baik.

Changmin sedikit tersenyum saat perhatian Kyuhyun akhirnya mendarat ke arahnya.

"Hai, baby."

Kyuhyun tersenyum lebar, si cantik itu menghampiri Changmin dengan berlari. Memeluk tubuh jangkung Changmin dan menenggelamkan wajahnya disana. "Aku lelah sekali," adunya lirih.

"Kalau begitu kita harus cepat pulang," balas Changmin. Ia mengelus rambut panjang bergelombang Kyuhyun penuh kasih.

Mereka terlarut dalam momentumnya sendiri tanpa sadar jika wartawan maupun fans Kyuhyun telah mengabadikan mereka dan keadaan tiba-tiba tak terkendali. Saling dorong mendorong hanya karena ingin melihat jelas mereka.

Changmin mendesis.

Ia mulai mengatakan kepada para bodyguardnya untuk tetap menjaga mereka. Sementara Changmin telah berjalan menjauhi kericuhan yang dia buat di belakang.

"Mereka gila," seru Changmin. Kyuhyun terkekeh kecil sambil bergelayut manja di lengan kokoh pria tinggi ini. "Kau itu seperti tidak tahu saja mereka."

Kali ini Changmin mendengus. Memilih diam saat Kyuhyun telah duduk di mobilnya yang ia akan kendarai sendiri. Setelah memastikan Kyuhyun dalam keadaan aman dan nyaman, pria itu dengan segera menuju pintu mobil sebelahnya.

Changmin langsung duduk dan memasang sabuk pengaman di tubuhnya. Baru pria itu menjalankan mobil meninggalkan bandara.

"Mereka benar-benar menakutkan," ujar Kyuhyun. Ia menggerakan tubuhnya untuk mencari kenyamanan lalu menoleh ke arah Changmin.

"Kenapa kau diam saja?"

Changmin menjawab dengan tatapan tajamnya ke arah tubuh Kyuhyun, diam-diam Kyuhyun mengikuti arah mata Changmin baru saat itu dia tahu. "Sialan."

Kyuhyun buru-buru menyilangkan tangannya kearah dada. Ia baru tahu atasan yang dia kenakan sedikit membentuk tubuhnya.

Changmin terbahak, "Meskipun kau tutupi, aku akan tetap mendapatkannya baby."

"Oh hentikan itu," kata Kyuhyun. Wajahnya berubah merah seketika. Ia memilih menghindari Changmin dengan beringsut ke dekat jendela. Tangannya masih menyilang di dekat dadanya.

Meskipun tawa Changmin masih terdengar ia akhirnya meminta maaf kepada Kyuhyun. "Aku hanya bercanda, luv. Berhentilah menganggap hal ini serius."

"Aku tahu!"

"Kalau begitu tatap aku."

"Tidak mau!" ucap Kyuhyun.

Changmin terdiam. Terlalu berbahaya jika terus berdebat dengan Kyuhyun. Berbahaya pula bagi kehidupan asmaranya dengan si cantik ini.

Beruntung mereka sedang menunggu traffic light berganti warna. Ia melepaskan sabuk pengamannya dengan cepat lalu mencondongkan tubuhnya ke arah Kyuhyun. Mencoba membalikan tubuh wanitanya dengan hati-hati. Tanpa melawan ia akhirnya mau menatap wajah rupawan Changmin.

Masih mempertahankan wajahnya yang cemberut. Moodnya hancur gara-gara kekasih hatinya.

"Please jangan pasang wajah seperti ini, sayang." Changmin membelai wajahnya lembut. Mengusap bibirnya dengan Ibu jari sama lembutnya membuat Kyuhyun memejamkan mata meresapi hal itu.

Changmin mulai mencium lembut bibir Kyuhyun, menikmati bagaimana wajah cantik itu dari dekat. Bibirnya masih bekerja melumat bibir manis Kyuhyun perlahan-lahan, Rasanya begitu memabukan bagi mereka berdua. Ketika gairah merambah pada Changmin, nafas pria itu memburu. Dengan cekatan ditangkupnya wajah ayu itu, membuatnya mendongak. Changmin mulai rakus mencumbui Kyuhyun.

"Nghh." Kyuhyun mengerang nikmat. Ia mulai meremas rambut Changmin. Ketika keduanya mulai larut oleh gairah yang membara, begitu panas. Changmin dengan kewarasannya mulai menarik diri dari wajah Kyuhyun. Otaknya segera menghentikan nafsunya, ia tidak boleh lupa ada dimana sekarang.

"Sialan. Aku bisa gila, kau nikmat sekali."

"Memangnya aku makanan," Kyuhyun mulai terkikik geli.

Changmin yang sudah memakai kembali sabuk pengamannya tersenyum kala mendengar cekikikan Kyuhyun. Bersyukur karena mood wanitanya telah membaik.

"Kau tahu kenapa aku begitu mencintaimu?" tanya Changmim ketika mobilnya telah melaju kembali.

"Mungkin karena aku tak sanggup kau tolak," kata Kyuhyun percaya diri.

Changmin tertawa, "itu salah satunya, baby. Tapi bukan itu yang aku maksud."

"Kalau begitu apa?"

"Karena hanya kaulah takdirku, belahan jiwaku."

Kyuhyun tertawa, bahkan tak tahan-tahan untuk menunjukkan betapa dia merasa konyol karena ungkapan Changmin. "Pembual, Perayu ulung. Aku tidak yakin ucapan ini hanya untukku. Jalang-jalangmu pasti merasakannya."

"Aku sudah berhenti tepat setelah aku mendapatkanmu."

"Ow...benarkah," cibir Kyuhyun. "Awas saja Changmin! Saat aku tahu kau bermain dengan mereka, kau tamat!"

"Aku janji."

Kyuhyun mendengus. "Jika kau berbohong, siap-siap saja menerima hukuman dariku Tuan Shim."

"Pria sejati tak akan mengingkari janjinya."

.

10.00

Changmin's penthouse.

Sebuah cangkir kopi di letakan begitu saja olehnya pada meja bundar yang berada di tengah ruangan. Pria itu sendiri kini berjalan menuju jendela ruang kerjanya yang terbuka, melihat tirai berwarna hijau muda melambai-lambai tertiup angin maupun menikmati kesegaran dari semilir angin yang menyentuh wajahnya.

Setelah tiga menit penuh menikmati, ia berbalik kemudian berjalan ke arah kursi minimalis berwarna hitam. Dua lainnya berwarna mint saling berhadapan dalam meja bundar ini. Shim Changmin lalu duduk di kursi hitam itu.

Changmin bersandar sepenuhnya pada kursi, mencari kenyamanan. Iris kelamnya menatap ke sekeliling ruang kerjanya yang berbentuk melingkar, meneliti bagaimana minimalisnya lemari-lemar kecil berisi buku maupun dokumen penting lainnya. Dimana setengah dari isi lemari adalah milik kekasih hatinya yang mana membuat Changmin tersenyum kecil dalam terpejamnya mata; terbayang saat Kyuhyun dengan energiknya memasukan buku-buku dalam lemari itu. Ah, sepertinya hal ini ampuh mengembalikan semangatnya sebelum memulai kembali bekerja.

Padahal ia sepenuhnya lelah, setumpuk dokumen perusahaan miliknya; yang bisa di kerjakan lain hari, baru saja dia selesaikan. Belum lagi masalah di kantor yang di beritakan oleh sekertarisnya.

Hwang Chansung, sekertarisnya sekaligus tangan kanan Changmin terus mengeluh karena pekerjaan yang ia tinggalkan begitu saja di kantor. Tetapi sekali lagi hal itu tidak mempengaruhinya terlalu banyak. Hanya Kyuhyun, wanitanya saja yang bisa.

Bicara soal tunangannya, dia mungkin masih terlelap di kamarnya atau..

pyaarr

Changmin membuka matanya.

Ia menarik diri dan segera berlari ke sumber suara. Dua maid yang bertugas di kediamannya bahkan tergopoh-gopoh ikut berlari dari arah seberang Changmin, menuju sumber suara yang mana terdengar di dalam kamar Kyuhyun.

Changmin membuka pintu dan melihat Kyuhyun memunggunginya sambil berjongkok. Dia mulai panik saat harus membereskan pecahan kaca dari gelas. Tangan itu hampir saja nekat terulur untuk memungut pecahan namun Changmin segera mencegahnya.

Kyuhyun melihat tangannya yang di pegang sebelum mendongak ke wajah Changmin yang datar. Ia menelan ludahnya kasar karena pasti sebentar lagi prianya ini marah.

"Aku tidak akan melukai diriku sendiri," gumam Kyuhyun. "Aku tidak akan mengambilnya."

Bibir tipis Changmin berkedut menunggu apalagi yang akan Kyuhyun lakukan.

"Aku akan naik kembali ke kasur dan biarkan seseorang mengurus hal itu," kata Kyuhyun lagi sembari mencoba melepaskan tangan kanannya yang masih di pegang Changmin. Namun sepertinya Changmin enggan untuk melepaskan tangannya.

"Chwang, lepaskan."

"Ulurkan tangan kiri mu,"

Dan ia melakukan permintaan Changmin, mengulurkan tangan kirinya yang memegang sebuah ponsel. Pria itu mengambilnya lalu melepaskan tangannya yang lain.

Pria itu memberi isyarat kepada Kyuhyun untuk naik ke atas kasur sedang ia mengambil alih sambungan yang masih terhubung di ponselnya.

Dan saat itu Kyuhyun tersenyum miris karena bukan dia yang akan terkena amarah Changmin namun seseorang yang tadi menghubunginya.

"Ini aku Changmin," kata Changmin memulai.

Kyuhyun mulai mengigit bibirnya khawatir dan hal itu tak luput dari mata tajam Changmin. Pria arogan itu dengan kurang ajar mencium bibir kissable Kyuhyun setelah kecupan berakhir Changmin berbisik, "Jangan lakukan hal itu, kau tidak tahu betapa kelakuanmu mempengaruhiku."

Kyuhyun mendorong bahu Changmin cepat-cepat. Wajahnya semerah bunga mawar kesukaannya sekarang. "Fokuslah, kau sedang menelpon!"

Changmin menjilat bibirnya dan menyeringai kecil. "Kau tidak perlu malu, kita bahkan sudah melakukan hal itu berkali-kali."

"Shut up!"

Sekarang bukan hanya Kyuhyun yang semakin memerah, dua maid yang nyatanya adalah bergender wanita ikut merasakan. Membuat mereka benar-benar harus segera pergi dari kedua majikannya.

Saat mereka sudah keluar dari kamar, Kyuhyun segera melempar bonekanya ke tubuh belahan jiwanya.

"Mereka pasti mengira aku sudah melakukan hal-hal itu denganmu Changmin!"

"Biarkan saja," ujar Changmin. Pria itu tersenyum miring kemudian membelakangi Kyuhyun mulai fokus dengan ponsel.

"Aku tidak punya banyak waktu untuk berbicara kepadamu."

Oh Tuhan, betapa arogannya pria itu. Padahal dia yang mengulur waktu dengan menunda berbicara kepada manager nya. Wanita yang sedang berbicara dengan Changmin pasti menyumpah dalam hati karena suara Changmin begitu mengintimidasi selain itu ia juga tidak meminta maaf.

"Atur ulang untuk jadwal Kyuhyun empat hari kedepan, katakan kepada Pak tua disana untuk menyetujuinya jika tidak, aku bisa mengambil Kyuhyun sebelum tiga bulan aku menikah."

"Yak!" Kedua mata Kyuhyun membola. "Changmin! APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN! KAU GILA! HAH!"

teriakan Kyuhyun sepertinya adalah terakhir kali bagi manager nya mendengar hal itu karena Changmin dengan seenaknya mematikan sambungan sebelum Managernya meminta penjelasan lebih lanjut.

Changmin mengabaikan teriakan Kyuhyun, pria tinggi itu lebih memilih keluar dari kamar tunangannya. Di ikuti wanita cantik itu yang masih saja mengeluarkan suara kekanakannya berusaha meminta penjelasan kepadanya.

Changmin tersenyum kecil merasa terhibur dengan suara itu dan belum ingin menyudahinya.

"Jika kau tidak mengatakan apapun saat ini, Aku akan menyetujui bermain peran dengan Choi Siwon. Kau dengar itu!"

Tiba-tiba, sepasang bola mata berwarna caramel itu terbelalak. Dia menggigit bibirnya penuh keresahan saat Changmin benar-benar berhenti di tempat.

Tunggu! Ia telah melakukan kesalahan kali ini. Dengan pelan, Kyuhyun mulai melangkah mundur. Meskipun yang di lakukan Changmin masih membelakanginya.

"Maafkan ak- Och" Kyuhyun tidak sengaja menggigit bibir bawahnya keras; karena suaranya begitu gemetaran.

Dengan segera Changmin berbalik, menatap Kyuhyun dengan rahang kaku. Kyuhyun menggigil tanpa sebab dan memilih menundukkan kepala.

Bisa ia lihat sepatu hitam mengkilap milik Changmin mengarah ke arahnya. Saat sepatu itu tepat di hadapan slippernya, Tangan pria itu terjulur, mengangkat dagunya.

Pria itu menyentuhkan keningnya pada kening Kyuhyun; menekannya, tanpa melepaskan mata tajamnya yang berwarna hitam jelaga ke arah iris cantik milik kekasih hatinya.

"Besok," suara berat Changmin memulai. "Pukul 7, aku akan menjemputmu disini."

Sekarang Changmin menunduk, melumat bibir ranum Kyuhyun tak memperdulikan rasa anyir yang dia rasakan setelahnya pria tinggi itu pergi tanpa mengucapkan apapun kepada Kyuhyun.

Sehingga wanita itu merasakan kekosongan diri. Kemudian ia terisak keras sampai sesenggukan. Berharap agar suara tangisnya membawa Changmin kembali untuk memeluknya. Tetapi harapannya semu, ia mendengar suara mobil menjauhi penthouse.

TBC

10+ lanjut.

Special to Hyunnie eonnie.