Title: Dragon's mate
Chap: 1- 3
Main cast: Kris, Suho and other...
Pairing: Kris/Suho, Tao/Sehun
Rate: R
Genre: Fantasy, Romance
Warning!: boyxboy, Yaoi.
.
Di sebuah rumah kecil dekat peternakan milik raja Huang pemimpin negri exosia, seorang pemuda tinggi sedang sibuk membelah kayu, bertelanjang dada memamerkan otot-otot sempurnanya, tato naga hitam menghiasi lengan kirinya, nampak sangar dengan rambut pirang acak-acakan, 2 tindik di telinga kiri dan 1 di telinga kanan, alis tebal, mata tajam menyeramkan, tapi bagi kaum hawa dia sangat tampan dan sexy tidak sedikit pula yang tergila-gila padanya, ia sangat populer di kalangan wanita bahkan pangeran kalah pamor, walau begitu dia adalah salah seorang kepercayaan raja tapi bukan seorang bangsawan.
Seorang namja pendek mengenakan jubah bangsawan datang menghampirinya membawa setumpuk kertas yang di lipat rapi dalam sampul sutra berstempel kerajaan.
" hei, Yifan! " serunya pada pemuda yang sibuk membelah kayu, pemuda itu menghentikan sejenak pekerjaanya dan menoleh pada si pemanggil.
" ada apa? " tanyanya, suara beratnya membuat namja pendek berjubah bangsawan itu merinding.
" ... ada tugas dari raja "
" undangan " sela pemuda yang di panggil Yifan cuek, pemuda berjubah bangsawan menganguk.
" ya ini tugasmu, besok harus beres menyebarkan undangan ini ke negara tetangga! " perintah namja pendek berjubah bangsawan bernama Chen penasehat raja.
" menyebarkan undangan ke 50 negara dalam satu malam? " tanyanya lalu terkekeh.
" hanya kau yang bisa melakukanya dalam satu malam " sahut Chen enteng, Yifan mendengus dan melanjutkan pekerjaanya membelah kayu.
" terserah kapan kau akan melaksanakanya, yang penting besok harus beres " seru Chen yang tak di pedulikan sama sekali oleh Yifan.
Tanpa izin sang tuan rumah, Chen masuk ke dalam rumah kecil Yifan dan menaruh setumpuk undangan di meja satu-satunya di rumah itu. Chen berdecak melihat kondisi rumah itu yang mirip seperti kapal pecah dengan segala perabot yang tak beraturan tempatnya, yaa di maklumi Yifan seorang pria yang tidak hobi beres-beres. Setelah meletakan undangan Chen segera keluar.
" jangan lupa! " serunya dan berjalan pergi, masa bodo orang itu akan mempedulikan omonganya.
.
Esoknya...
Istanah sudah ramai dengan orang yang datang kepesta raja, para tamu penting juga sudah datang memenuhi aula.
Pesta memang belum di mulai tapi para tamu undangan datang lebih awal seperti ratu Gui Xian dari negri sebrang yang begitu antusias. kartu undangan yang di sampaikan semalam memang tepat waktu karena itulah sang ratu membawa hadiah untuk raja.
" oh... my Queen, kau tidak perlu repot-repot membawakan oleh-oleh untuk kami " seru raja sungkan, ia tentu tidak enak menerima hadiah dari pemimpin negri sebrang walau mereka sudah berteman lama.
" jangan sungkan, anggap saja ini balasan karena aku jarang mengadakan pesta dan mengundangmu " jawab sang ratu.
" aku jadi malu... " kata sang raja tersipu. Mereka memang sudah berteman lama jauh sebelum menjadi ahli waris kerajaan, bahkan mereka pernah membuat perjanjian konyol (semasa kecil) jika mereka punya anak, mereka akan di jodohkan dan mereka akan menjadi satu keluarga besar dengan menyatukan dua negara.
" siapa mereka? " tanya raja penasaran menunjuk 2 pemuda yang berdiri di belakang sang ratu, 2 pemuda dengan perbedaan yang mencolok, satunya tinggi dengan tubuh tegap, rambut pirang dan berwajah datar. satunya lagi bertubuh pendek berambut hitam, kulit putihnya sangat kontras dengan penampilanya mengunakan coat hitam panjang, tatapanya tak kalah datar dari pemuda tinggi di sebelahnya.
" oh~mereka pengawalku " jawab sang ratu, raja ber"oh" lalu menganguk tapi masih penasaran.
" yang tinggi itu namanya Sehun, dan satunya lagi namanya Junmyeon " jelas sang ratu memperkenalkan 2 pengawalnya, 2 pengawal yang di sebut namanya tadi membungkuk hormat pada raja.
" apa mereka sama sepertiku? " celetuk raja, ratu mengerut bingung " maksudku seperti pengawalku " jelas sang raja, ratu tersenyum mengerti.
" Oh! tentu saja, kalau tidak mana mungkin aku akan sampai ke sini dengan selamat " jelas ratu bergurau, lalu mereka berdua tertawa.
" ayo kita ke ruang utama. sebentar lagi pesta akan mulai " kata raja lalu mengiring sang ratu ke ruang utama, tempat pusat pesta.
.
Sementara itu di kamar putra mahkota kerajaan exosia...
Seorang Pemuda tinggi berdiri di depan cermin, memperbaiki penampilanya, coat putih mewah membalut tubuh tingginya, mengoles sedikit jel di rambut, di tatanya kebelakang dan menyemprotkan parfum mahal di tubuhnya.
Namja itu tersenyum puas menatap dirinya di depan cermin, penampilanya benar-benar seperti pangeran yang ada di tokoh dongeng.
" perfect " gumamnya puas.
DUAGH!
Sebuah benda melayang tepat mengenai kepalanya dan tidak sengaja(?) merusak tatanan rambutnya yang sudah susah payah ia tata selama 3 jam.
" APA YANG KAU LAKUKAN!" serunya sewot pada pemuda (di lupakan kehadirianya) di belakangnya, pemuda tinggi seperti dirinya berambut hitam dan berkantung mata seperti panda menatap jengkel pada pemuda tinggi di depanya yang sedang berdandan ria.
" seharusnya aku yang berkata ' APA YANG KAU LAKUKAN!" katanya meniru seruan namja di depanya, namja itu nyengir.
" maaf Tao. aku hanya meminjam beberap baju untuk pesta " jawabnya tanpa merasa bersalah, namja yang di panggil Tao mendengus sebal.
" kau selalu meminjam dan tak pernah mengembalikanya! " katanya masih jengkel, namja di depanya malah nyengir makin lebar.
" ini demi reputasi tao~ kau tahu? wanita suka dengan pria tampan yang elegan, kau harus belajar dariku cara memikat wanita, tao " kata namja itu dengan pedenya, Tao mendengus.
" kau adalah seorang pangeran, kau harus bisa mencari wanita cantik yang terpandang untuk pendampingmu kelak "
" aku tidak butuh saranmu! dan kau NAGA! apa gunanya kau mengoda wanita jika kau tak bisa kawin dengan manusia? " kata tao menekan kata 'naga' pada namja di depanya, namja di depanya menyeringai.
" ... karena aku naga. naga tidak berjodoh dengan manusia, manusia berpasangan dengan manusia, naga berpasangan dengan naga " katanya sok bijak, tao memutar bola matanya jengah.
" kapan kau akan pendapat pasangan?" tanya tao.
" banyak naga betina di luar sana, tapi aku tidak tertarik. " sautnya.
" itu berarti kau tidak akan memiliki pasangan selamanya, bagaimana dengan tradisi turun temurun yang nanti keturunanmu menjaga kerajaan ini, aku tidak mau anakku nanti di jaga oleh naga tua sepertimu!" cibir Tao menatap jengah pemuda yang masih bercermin ria itu.
" siapa bilang aku tidak memiliki pasangan? pasanganku ada di sini. "
jawabnya, Tao melotot kaget.
" benarkah? kenapa kau tidak memberitahuku?"
" nanti saja tao... setelah aku menemukanya di antara tamu pesta haha... " jawabnya sambil tertawa nista, tao mendengus sebal.
" bye-bye " pemuda itu melengang pergi dengan seenaknya setelah mengobrak-abrik tempat pribadi sang pangeran.
" naga gila " gerutu Tao.
.
.
" Sehun, Junmyeon pergilah... nikmatilah pesta, kalian juga boleh menikmatinya " ucap sang ratu pada 2 pengawalnya yang terus mengikutinya.
" tapi yang mulia...tugas kita mengawasi anda bukan ikut menikmati pesta " tolak Sehun sopan, Junmyeon hanya diam saja seperti patung, raja sampai heran dengan pemuda ini yang tak menampilkan ekspresi apapun.
" lakukan saja SEHUN! " kata sang ratu halus tapi penuh penekanan, Sehun membungkuk minta maaf.
" baiklah yang mulia " ucap sehun lalu pamit pada ratu dan raja, kemudian menyeret Junmyeon pergi.
" anak-anak itu " gerutu sang ratu,
sebenarnya ia jengah di ikuti anak-anak ini.
.
.
Sehun dan Junmyeon berbaur ke pesta, pesta sudah di mulai para tamu juga sudah datang meramaikan suasana pesta . Sehun tersenyum senang melihat suasana pesta yang ramai dan penuh makanan.
" hyung, ayo kita kesana " seru Sehun antusias menyeret Junmyeon ke meja besar penuh makanan di tengah kerumunan orang. Junmyeon yang di seret sana-sini hanya nurut saja tanpa protes.
" hyung, kau mau stick ikan? " tawar Sehun menyodorkan stick ikan pada Junmyeon, Junmyeon mengernyit kemudian mengeleng.
" aku tidak mau " jawabnya singkat, Sehun merengut.
" kau harus makan, ini sangat enak " kata sehun lalu memakan stick ikan yang tadi ia sodorkan pada Junmyeon, Junmyeon menatapnya jijik.
" prince..."
" ssssh, jangan panggil aku prince " desis Sehun, menatap sekelilingnya waspada, takut reputasinya terbongkar bahwa dia seorang pangeran.
Sehun adalah pangeran yang sengaja menyamar menjadi pengawal ratu Gui ibunya sendiri, alasanya sederhana Sehun hanya tidak suka di perlakukan berlebihan.
" ada apa? " tanya Sehun, setelah kira Junmyeon mengerti dan sekelilingnya aman, tapi ekspresi wajahnya tidak bisa terbaca (datar).
" tidak... aku ingin ke toilet " jawab Junmyeon. Sehun mangut-mangut dan mengisyaratkannya pergi, dia masih sibuk makan.
Tanpa basa-basi Junmyeon berjalan pergi meninggalkan Sehun sendirian. Ia sebenarnya tidak ingin ke toilet, Junmyeon merasa sesak dengan suasana ramai dan berbagai bau yang membuat kepalanya sakit, ia hanya membutuhkan udara dan air untuk meringankan pikiranya.
Junmyeon berjalan ke wilayah pesta bagian lain, ia mengernyit mencium bau minuman alkohol yang menyengat, Junmyeon tidak suka itu.
" KYAAAAA YIFAN! " tiba-tiba para gadis berteriak, berlari berbondong-bondong mengerubungi seorang namja tinggi berpakaian mewah yang Junmyeon yakini dia seorang bangsawan. Junmyeon berdecak tak peduli lalu berjalan pergi, pekikan keras para gadis membuat kepalanya makin pusing.
" hey, ladies " sapa namja tinggi tadi yang di panggil Yifan, para gadis-gadis masih berteriak kegirangan mengerubunginya.
Junmyeon membuka pintu keluar yang ternyata mengarah ke balkon, Junmyeon melangkah keluar ke arah balkon, memanjat yang tidak terlalu tinggi lalu ia berdiri di pagar pembatas menatap kosong laut di depanya.
Memejamkan mata menikmati aroma laut. Aroma laut yang selalu membuatnya tenang, karena hidungnya sangat sensitif, Kunmyeon tidak suka keramaian dan bau-bau yang menyengat.
" sebentar lagi... " ucapnya mengelus perutnya sendiri. Tersenyum kecil lalu memejamkan matanya menikmati angin malam yang membelai kulit pucatnya.
BRAKK
" ahk... Yifan~ " desah seorang yeoja di pelukan seorang pria pirang barusan membuka pintu balkon dengan kasar, dua orang ini berjalan kesusahan karena mabuk.
" uh.. Sunny bisakah kau melepas leherku? kau mencekikku " keluh pria itu mencoba melepaskan tangan Sunny yang melilit lehernya.
" Yifan~ kiss me, kiss me~ " racau Sunny yeoja yang di rangkul pria itu menjilati bibirnya dengan sensual berharap pria di depanya akan menciumnya, tapi sepertinya pria di depanya Wu Yifan tidak tergoda, padahal dia duluan yang mengoda yeoja itu hingga kalah taruhan minum.
" ayolah~ aku ingin tidur denganmu " racaunya masih dengan tampang mengoda. " kau selalu kabur setelah mengantarku ke kamar " rajuknya sambil memanyunkan bibirnya, pose cemberut nakal(?) Yifan tidak bergeming.
" Yifan~ " bisiknya sensual, mengesek-gesek tubuh mereka memancing nafsu pria di depanya. Sunny tersenyum senang melihat Yifan nampak gelisah di depanya, dengan perlahan ia menarik leher pria jangkung di depanya supaya menunduk agar bisa mengecup bibirnya. Yifan terpaku melihat sesuatu di belakang Sunny (yang membelakangi pagar balkon). sosok itu berdiri di atas pagar berayun-ayun dan... mata Yifan membulat seketika, sosok itu malah melompat terjun bebas dari pagar, setaunya balkon ini di lantai 10 dan di bawahnya laut bukan daratan, apa jangan-jangan orang ini mau bunuh diri?.
' shit! ' Yifan mengumpat dan mendorong Sunny yang masih terbuai dengan bibirnya dengan kasar. " Akh! " Sunny memekik, Yifan tak peduli ia segera lari ke arah pagar bembatas tempat orang tadi lompat. dengan sigap Yifan juga lompat dari pagar pembatas itu.
BYURRR
Tubuhnya jatuh ke air, berenang mencari sosok itu. tak ketemu. lalu kemudian ia menyelam, orang yang bunuh diri pasti akan membiarkan tubuhnya tenggelam, pikir Yifan lalu menyelam makin dalam, itu malam hari tapi Yifan bisa melihat dengan jelas permukaan di bawah air karena kemampuan mata reptilnya. matanya membulat melihat sesuatu panjang berduri berwarna biru seperti ekor, bergerak-gerak dan menghilang di balik karang.
' monster laut? ' batinya bingung, selama dia menjadi penjaga kerajaan tak ada satupun mahluk mitos di negri ini selain dirinya dan Baekhyun si burung api. Yifan berfikir itu pasti pengawal milik salah satu teman raja, merasa tertipu Yifan berenang naik ke permukaan.
" puah! " nafasnya tersengal-sengal setelah mencapai permukaan laut.
" mencariku? " sebuah suara mengagetkan Yifan, Yifan menengok kesana-kemari mencari sumber suara. tak ada perahu di sekitarnya dan tak ada siapapun.
Di depanya, gulungan air seperti ombak datang mendekat dengan cepat dan sesosok manusia muncul dalam ombak kecil itu dengan ekor bersisik biru serta bertanduk menari-nari di udara, ralat bukan manusia tapi siluman.
Yifan terpesona dengan sosok cantik di depanya, mata biru shapire mahluk ini sangat menawan, kulit putih dan bibir merahnya seolah mengundangnya ingin di kecup.
Hanyut oleh air atau saking terpesonanya Yifan mendekati mahluk itu tanpa sadar, menatap matanya dalam dan mengeliminasi jarak menyatukan bibir mereka berdua. Sebuah ciuman yang ia sendiri tidak tahu, yang jelas ia telah menemukan sesuatu yang sudah lama ia cari. Bahagianya, mahluk itu juga merespon ciumanya, melumat, mengigit dan menyesap membuatnya dia semakin yakin bahwa dia adalah pasangan yang tepat.
Bercumbu di dalam air, malam hari dengan cahaya bulan tepat di atasnya. Yifan diam-diam melafalkan mantra. sadar pria jangkung ini ' curang ' mahluk air mendorong Yifan keras ciuman mereka terlepas dengan kasar.
Mahluk air ini menatap marah padanya, matanya yang tadi berwarna biru shapire berubah seperti batu ruby, merah mengkilat.
" kau sudah menjadi milikku... " kata Yifan tenang tidak mempedulikan situasi, mahluk itu makin mengeram marah, menarik Yifan dan menghempaskanya ke karang, meski tubuhnya membentur karang cukup keras Yifan masih bisa bergerak santai seperti tak merasakan apapun, ia menyeringai menatap pasangannya.
.
BRUAGGGG
PRANKKKK
KYAAAAA
suasana pesta tiba-tiba ricuh dengan sesuatu yang menghantam tembok dengan keras sampai hancur, semua orang berlari ketakutan kesana-kemari menyelamatkan diri, sesosok manusia bertanduk dan memiliki ekor berduri, berdiri di atas tembok bekas runtuhan yang barusan dia buat, matanya berkilat merah mencari sesuatu.
Para penjaga kerajaan datang untuk menangkap mahluk itu, mendekat dan menyerangnya dengan senjata yang mereka bawa namun mahluk itu dengan mudah menyapu mereka hanya mengunakan ekornya.
" YA TUHAN! " jerit ratu Gui setelah tahu siapa pelakunya. " SEHUN! SEHUN! " teriaknya memanggil sang pengawal(?). Sehun segera berlari menghampiri sang ratu meski kesusahan karena banyaknya orang yang berlari menghalangi jalanya.
" iya yang muliaaa " Sehun ngos-ngosan setelah sampai di hadapan sang ratu.
" apa yang terjadi pada Junmyeon? Kenapa dia mengamuk " pekik ratu Gui gusar, bukanya panik karena pestanya hancur raja Huang malah menatap mereka heran.
" a...aku tidak tahu ib- yang mulia " hampir saja Sehun keceplosan memanggilnya ibu. Ratu Gui makin gusar.
" lakukan apa saja untuk tenangkan dia!"
" iyaaa akan aku usahakan "
Raja Huang mengeleng, 2 orang ini bukanya menyelesaikan masalah mereka malah ribut sendiri. Raja Huang menengok ke belakang melirik putranya memberi isyarat, Tao menganguk mengerti lalu maju mendekati kekacauan.
Di sana. Junmyeon masih mengamuk, menghancur apapun yang ada di depanya mencari sesuatu, apapun itu Tao tidak tahu yang jelas sesuatu itu pasti yang telah membuatnya marah.
Di tumpukan reruntuhan, Yifan bangkit berdiri, mengusap-usap bajunya yang kotor terkena puing-puing. Tao mendengus, dia tahu apa penyebabnya. Dengan langkah lebar Tao mendekati Yifan kemudian menariknya lalu mengumpankan dia pada mahluk yang mengamuk tadi.
" ya Tao! Apa yang kau lakukan! " serunya meronta-ronta yang malah memberi tahu ke beradaannya pada mahluk itu. Yifan melotot horor mahluk itu berjalan ke arahnya. " Tao! " pekik Yifan ketakutan. Junmyeon makin mendekat, ekornya menari ingin mencabik-cabik tubuh Yifan dengan duri-duri tajamnya. Yifan makin meronta keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya, dia tidak bisa mengunakan kekuatanya tanpa izin raja.
" Incidios! "
BRUK
Tiba-tiba tubuh Junmyeon tersungkur tak bergerak di lantai, Yifan dan Tao menatap Junmyeon yang tak bergerak lalu beralih menatap raja yang barusan menyerukan mantra sihir pada Junmyeon.
" dia hanya pingsan " jelas raja Huang tenang menjawab tatapan mereka. " aku tidak suka keributan " lanjutnya, semuanya terdiam, mengerti raja mereka marah karena seseorang merusak pestanya.
" dan kalian semua cepat datang ke ruanganku, betangung jawab dengan kekacauan ini " kata sang raja menatap tajam ke arah Yifan. Yifan menelan ludahnya kasar
.
.
" Oh~ jadi gara-gara kau mengklaimnya " ucap raja mangut-mangut paham, ia memaklumi dengan sifat naganya (yang kurang ajar) , sudah lama Yifan menginginkan pasangan makanya dia agresif begitu menemukan seseorang yang cocok. Salah Yifan juga pilih-pilih, kesepian malah mengoda wanita manusia. " kalian akan aku resmikan "
" tunggu! Aku tidak setuju! " seru ratu Gui keberatan. " aku walinya, kenapa kau seenaknya meresmikan mereka? Belum tentu Junmyeon setuju " Sehun menganguk setuju dengan ucapan ratu Gui. Seenaknya saja raja menjodohkan mereka.
" kenapa tidak setuju? Junmyeon sendiri juga tidak menolak " ujar raja heran. Ratu Gui dan Sehun menatap Junmyeon meminta jawaban tapi Junmyeon hanya diam seperti orang linglung di dekapan Yifan yang terus-menerus mengecup pipinya (sehun menduga junmyeon masih terkena efek sihir dari raja), Sehun bergidik, dari caranya ia tahu pasangan naga peliharaanya sangat mesum.
" bagaimana? " tanya raja Huang meminta persetujuan. ratu Gui mendengus kesal. " sekarang kita menjadi besan. Kau ingat janji kita? kita akan menikahkan anak kita agar menjadi keluarga besar tapi anakmu laki-laki " ujar raja menatap Sehun. Dia tahu Sehun itu putra mahkota yang sengaja menyamar mendampingi ibunya. " ... anakku juga laki-laki, kita tidak bisa menikahkan mereka, so...kenapa tidak mereka (para naga) yang mengantikanya "
" kau tak pernah berubah HUANG ZHOUMI " desis ratu Gui, raja Huang malah tersenyum.
" kau juga tak berubah GUI XIAN " balas raja Huang menyebut lengkap nama ratu Gui. Raja Zhoumi tertawa kemenangan, ratu Gui tak bisa membantahnya lagi.
" Chen! " seru raja Huang memanggil penasehatnya, Chen mendekat " siapkan kamar pengantin untuk mereka "
" baik "
.
.
TBC
Maaf yaaa Direwolf belum d update. Akhirnya~ada juga masa buntu ide untuk melanjutkan ntu ff, aku update besok (ngak janji), mumet nulis ff yang berat jadi nulis ginian, gak banyak kok cuma 2-3 shoot, insya allah di lanjut kalau reviewnya lumayan.
