"Bukankah sudah ku bilang untuk tidak menemuiku."

Suara dingin itu menyambutku kala jendela di lantai dua yang ku panjat dari luar terbuka. Semuanya berantakan. Tak hanya ruangan tersebut, begitu juga sosok yang yang menghuni tempat yang kini penuh dengan genangan air.

Aku terdiam. Masih tak tahu harus berkata apa. Meski langkahku kini semakin mendekat pada sosok yang masih berbaring di lantai, menyebabkan kecipak dan basah pada celana jeans yang ku kenakan.

Saat begitu dekat dengan entitas yang ku cari, aku terkejut, tapi ia menatapku murung dan bengkak yang menjadi pada matanya.

"Menyedihkan, bukan?"

"Donghyuck-ah...bagaimana bisa?"

Dia hanya menggeleng. Menyodorkan tangannya dan aku membantunya untuk terduduk sebelum ia memelukku erat. Sosok pria mungil yang sudah bersamaku bertahun-tahun itu kembali menangis. Dia terisak berat. Di dalam setiap tarikan napasnya, ia mencoba bercerita.

"Aku tak tahu. Aku terbangun dari pingsanku dan kemudian kakiku sudah berubah. Hyung, aku harus bagaimana?"

Aku sedikit melonggarkan pelukan kami. Mataku menatap tepat pada mata sayunya yang kini sudah kembali begitu berantakan meski ku akui tak sedikitpun cantik miliknya pudar.

"Jangan bersedih. Aku akan selalu ada untukmu."

.

.

Mermaid

Mark x Donghyuck

DLDR! AU!

.

.

Petang itu, kala horizon meleburkan jingga dan ungu menjadi satu, aku mengantarnya menggunakan mobil pick up pamanku. Membawanya pada lautan luas yang menunggu meski ia ragu, tapi ada suatu perasaan yang membuatnya harus kembali ke sana.

Kami sempat terduduk sebentar di hamparan pasir putih yang luas membentang sebelum biru mencoba mengambil alih. Aku menggenggam tangannya. Mengusapnya lembut seolah menenangkan meski jantungku sendiri kini berdetak bak dalam pacuan lari.

Kemudian dia menoleh kepadaku. Dia masih sama, meski rambut coklat mudanya kini mendapat polesan pelangi yang tiba-tiba muncul di sana. Mata sayu itupun sudah tak seperti biji kacang hazelnut kesukaanku, namun biru muda yang memesona serta pupil pipih seperti hewan malam. Selebihnya tak ada yang berubah selain kedua hal tersebut dan kakinya yang kini menyatu lalu membentuk ekor panjang layaknya ikan di lautan luas.

"Aku harus pergi." Katanya yang hanya ku angguki.

Kini aku melihatnya merangkak dengan kedua tangannya serta kibasan pada ekor panjangnya tanpa takut beberapa batu karang yang akan menggores bagian indah miliknya. Perlahan menyentuh ombak yang menyambut dengan semangat sebelum kemudian bebas merengkuhnya.

Aku masih terduduk di tempat yang sama sampai mungkin hampir satu jam lebih. Menatapnya yang sesekali mengintip melalui permukaan air untuk menantang senja yang direnggut petang.

Lalu ia berbalik, tersenyum padaku dengan senyum yang selalu kurindukan setiap harinya. Merekah seiring teriakanku yang berkata bahwa aku akan kembali esok pagi untuk menemuinya.

.

END

.

a/n: hallo ku balik~Sorry ini ku ga bisa edit lagi karena ffn diblok lagi TwT padahal kemarin sudah bisa aasgdjhkSemoga suka!! Btw ini terinspirasi dari video Blue my Mind tentang ermaid transformation (bisa dicari di youtube kok)Dan mari kibarkan bendera MarkHyuck~