You Are Not a Monster

Harry Potter © J. K. Rowling

Disini mereka sudah berada di tahun ke 6, dan saya gak ngikututin 100% kayak di buku, disini saya menambahkan berbagai hal seperti mantra dan sebagainya guna memperlancar cerita, jadi kalau ada yang berbeda mohon dimaklumi. :D

Rate: T+

.

.

…o…o…o…

.

.

Pagi kembali datang walaupun tak berbeda dengan yang telah lewat masih begitu dingin mengikuti seniornya si cuaca pagi kemarin oh rasanya dia harus tetap berada di atas kasur empuk yang terasa begitu hangat, ini terasa sangat nyaman, tidak terlalu berlebihan bukan?

"Draco? Kau harus bangun."

Bangun? Yeah tumben kau begitu peduli Goyle? Well~ ini bukan suaranya, maksudku Gregory Goyle tentu saja berjenis kelamin pria tapi ini?

"pansy! Apa yang kau-" Draco terkejut hebat begitu dia sadar.

Gadis itu tampak berkacak pinggang begitu menuntut "well~ hari ini kita berada di kelas pertahanan terhadap ilmu hitam dan kita sekelas Draco, kau tidak sedang amnesia kan?"

Amnesia? Apa dia bodoh? Apa hubungan dengannya sih? Hallo

"apa pedulimu." cowok itu mengendus kesal seraya bangkit dari kasur hangatnya.

"Draco?!"

Dasar bodoh kenapa malah berteriak disini

"pergi saja duluan aku masih lama." dengan santai cowok itu masuk kamar mandi, terlalu santai malah, segera dikuncinya kamar mandi dari dalam.

Yah mandi mungkin memang menyenangkan tapi diluar sedang ada serigala betina yang menunggu, akan lebih menyenangkan jika sekalian dibuat mengamuk

"Draco, kau terlalu lama ini sudah pukul berapa sih, kau lama sekali Draco?" terdengar suara gedoran berkali-kali dari pintu luar kamar mandi dan sama sekali tak dijawab oleh pemuda yang sedang bersiul itu.

"oh kau, baiklah aku duluan, kau parah!" cewek itu langsung meninggalkan kamar Draco dengan berbagai umpatan frustasinya.

Kenapa tak dari tadi.

Cowok Slytherin itu melanjutkan sesi mandinya, memang sudah selesai sih, lagian serigala betina itu juga sudah meninggalkan lokasi jadi apa yang harus di tunggunya lagi? Dia bangkit dan segera melilit handuk merah marun itu ke pinggangnya.

.

.

o…o…o…

.

.

"ok ini sudah yang kedua kalinya kau datang terlambat untuk bulan ini." terdengar suara berat lelaki paruh baya.

"yeah.." cowok itu malah menguap menjawab malas.

"jika terjadi untuk ketiga kalinya tak akan dispensasi." Severus Snape memperingatinya, tapi cowok itu sangat tahu bahwa lelaki tua itu tidak akan berani.

"baik-baik apa aku sudah bisa?" dia menunjuk bangku kosong yang berada di samping Vincent. Sipemilik bangku dan beberapa anak cowok dibelakangnya sudah menahan ketawa melihat kejadian yang sedang berlangsung.

"tentu.."

"baik.." cowok itu kembali tersenyum menang melangkah menuju bangku Vincent yang memang dibiarkan kosong untuk diduduki olehnya. Saat hampir sampai di bangkunya tak sengaja dia bertemu pandang dengan sepadang bola mata hazel seperti cokelat madu.

Enyahlah darah lumpur

Cowok itu menyeringai dan sigadis memutar bola matanya bosan, ini bukan sekali dua kali tapi sudah berlanjut sejak 5 tahun yang lalu. Tentu saja bukan hal baru bagi si gadis.

"hahaha kau tak lihat wajah Severus Snape saat bicara denganmu tadi?" cowok gemuk itu langsung menepuk pundak kanan Draco pelan ketika cowok itu sudah duduk di samping kirinya.

Cowok itu menyeringai.

"dan minggu depan kita untuk ketiga kalinya, kita akan lihat bagaimana aksinya" dia juga menahan tawanya.

Tak jauh dari sana lelaki berambut merah terus mengumpat pada sahabat berambut hitamnya.

"kau bisa lihat kan jelas-jelas dia pilih kasih, dasar rambut minyak."

"sudahlah Ron.." si rambut hitam berusaha menenangkan.

"dasar lihat gayanya dia makin besar kepala saja." cowok itu kii memandang kearah bangku yang sedang di tempati si blonde bersama teman-temannya.

"Draco lihat deh." Vincent mengalihkan perhatian Draco yang sedang tertawa bersama yang lain, untuk menoleh kearah si rambut merah yang seadang menatap sinis kearah mereka.

Si blonde kembali menyeringai senang.

"sialan-!"

"Ron sudahlah.." Harry menenangkannya dan kembali menarik cowok rambut merah itu untuk menghadap kedepan.

Cewek bermata hazel dengan rambut bergelombang cokelatnya juga memandang tak kalah geram. Tapi dia diam saja, dan memberi aba-aba pada cowok rambut merah yang berada di seberangnya agar kembali memperhatikan pelajaran ilmu pertahanan yang sedang di jelaskan Severus Snape.

.

.

o…o…o…

.

.

"lihat pinggulnya man!"

Vincent Crabbe mengecoh perhatian Draco yang sedang sibuk dengan bola Kristal yang berada di genggamannya. Itu pemberian ibunya ketika dia berumur 14 tahun, dengan benda itu dia dapat melihat keadaan ibunya ketika dia sedang kangen. Cowok itu segera menoleh. Terlihat seorang murid cewek dari asrama Ravenclaw mungkin sekitaran angkatan tahun ke 5. Dengan rambut merah bergelombangnya sedang cekikikan bersama gadis-gadis seasramanya melewati mereka sekelompok cowok Slytherin tahun ke 6 yang sedang santai di bawah pohon besar di taman. Vincent segera bersiul. Si cewek langsung senyum-senyum enggak jelas.

Bukan tipeku.

"jangan libatkan aku.." cowok blonde itu menjawab malas kembali ke kegiatannya semula yaitu mengamati bola Kristal yang sedang berada di tangannya.

"oh c'mon cewek itu sexy man tipemu yang bagaimana sih?"

Draco hanya menatapnya sekilas, dan Goyle langsung mengerti bahwa dia tak boleh terlalu banyak berbicara.

"Dracooo…" terdengar lagi suara yang sangat memekakkan di pendengaran seorang Draco Malfoy.

Merlyn tak adakah waktu privasi paling tidak 2 jam saja?

"Draco.. kau tadi enggak lihat aku sengaja duduk sendiri agar kau bisa duduk disamping ku." Pansy Parkinson langsung duduk dan bergelayut manja di dada cowok blonde itu.

"Pansy.. jangan.." dia sadar betul apa yang akan segera dilakukan cewek itu.

"Draco aku.." cewek itu langsung mencium pelan leher Draco.

"yeah.. paling tidak aku ingat tipe mu yang ini kan man?" Goyle dan yang lain langsung tertawa senang, mereka tahu kalau Draco sangat benci jika gadis itu mulai mengejar-ngejarnya di tempat umum, tapi menggoda si pirang juga enggak kalah menyenangkan.

Pansy dengar aku sedang tak ingin.." cowok itu mendorong pelan badan cewek Parkinson itu.

"Draco? Oh.. ya ampun kau ini kenapa?! Tak biasanya, terlalu aneh tahu enggak!"

Aneh? tuli dipelihara, aku sedang enggak mood bodoh.

"jangan sekarang.." kali ini cowok itu mendorong cewek itu agar segera menyingkir dari pangkuannya, dan segera pergi meninggalkan lokasi. Cowok itu sedang gerah lebih baik jangan diganggu. Dan seorang Pansy terlalu sulit untuk bisa mengerti. Draco Malfoy hanya miliknya seorang, itu anggapannya ya hanya miliknya seorang saja.

.

.

o…o…o…

.

.

"ya ampun Ron, kau sudah marah-marah sejak sejam yang lalu." Hermione mulai frustasi.

"kau tidak mengerti Mione, dia itu harus diberi pelajaran, minggu lalu juga begitu tapi si rambut minyak itu tetap memberi kesempatan padanya, kalau saja yang masuk dari asrama kita sudah pasti akan diusirnya kan?! Kau tak lihat saat Malfoy menyeringai huh." Ron terus saja mengumpat, tangannya juga mengepal dengan keras.

"iya aku sangat mengerti, bahkan kita tahu bahwa kita sangat benci pria tolol itu, kau marah-marah begini juga dia tidak akan lebih baik."

"well~ benar sih tapi-"

"oke? Jadi begini saja, mari kita sudahi perdebatan yang tidak berujung ini, aku ingin segera ke perpustakaan?"

Hermione berhenti tepat di depan wajah Ron. Sukses membuat pria 16 tahun itu gelagapan.

"hm.. b-baik? Kalau mau pergi ya pergi saja memang jadwalmu setelah keluar dari pelajaran selalu segera kesana kan? Kenapa tak dari sejam yang lalu."

"kau terus mengoceh Ron, tak ingat ya dari sejam yang lalu ketika Severus Snape meninggalkan kelas, sekarang disini di ruang relaksi kau juga masih mengoceh oh God.. jika aku pergi dari sejam yang lalu maka kau akan bilang aku mengannggap teman tak lebih penting dari buku?" gadis itu kini terlihat sangat jengkel.

"nyatanya memang iya kan, ini buktinya kau sudah mau pergi padahal kita belum selesai membahasnya."

"berhentilah Ron kau.." Hermione menghela nafas.

"aku hanya ingin membaca buku? Itu saja.. tak mungkin aku tak peduli pada teman sendiri, tapi jika kau bahas ini terus maka tak akan ada habisnya."

"yeah kau benar, baiklah silahkan nyonya, bacalah sepuasmu mana tahu di dalam buku yang kau baca ada cara untuk memberi pelajaran pada si blonde tengik itu."

"yah mungkin.." Hermione tidak bisa tinggal lebih lama lagi atau kepalanya akan meledak mendengar kicauan panjang Ron, dan dia segera memutuskan meninggalkan ruang relaksi asrama Gryffindor.

"kau lihat Harry.. dia huh. Sangat keras kepala."

"kau terlihat seperti sedang membicarakan dirimu sendiri Ron?"

"oh Harry kenapa kau jadi ikut-ikutan!"

Ron mengacak rambutnya frustasi. Ini terlalu sering, berbeda pendapat dengan Hermione membuatnya semakin kesal, dia tahu Hermione juga benci si blonde sialan itu, tapi kenapa Hermione tak pernah sependapat ketika dia sedang menjelekkannya? Dan ujung-ujungnya mereka berdualah yang segera bertengkar. Oh bagus Ron, kau hanya memperkeruh masalah.

.

.

o…o…o…

.

.

Kesal setengah mati Hermione mencoba menenggelamkan kesibukannya pada buku-buku tebal yang ada diperpustakaan.

Cara Menghilangkan Stres.

Hermione meraih salah satu yang ternyata tak terlalu tebal itu.

Tentu saja dengan membaca

Sambil mengangkat alisnya heran gadis itu membawa buku-buku yang berada dipegangannya menuju salah satu bangku kosong yang berada di pojok tepat di samping jendela. Ini memang tempat favoritenya, merasakan semilir angin musin gugur yang masuk lewat jendela.

Hermione membuka salah satu halaman buku yang telah diambilnya.

"cara menghilangkan stres.."

1. Berfikir Positif

Semangatnya sedang sangat tinggi untuk membaca buku ini.

Berfikir positif adalah modal utama untuk menghindari stres, cobalah mulai sekarang anda menerima masukan dari teman-teman disekeliling anda, emosi yang berlebihan juga terkadang tidak baik, dan apakah anda tahu hal itu dapat memicu stres berkepanjangan?

"benarkah? Tapi bagaimana jika temannya adalah seorang Ron Weasley.." cewek itu mendengus.

2. Tetap Relaks

Yah semua orang butuh relaks bukan?

"tentu saja," cewek itu kembali bersemangat untuk membaca.

Karena itu mulai sekarang coba anda membiasakan diri untuk relaks, jika anda termasuk tipe yang sering marah-marah enggak jelas, segera perubahi sifat anda, karena jika dengan marah maka anda tak akan pernah relaks.

"oh God, ok.. yang menciptakan buku tentu belum pernah berteman dengan Ron, dan bertemu dengan Malfoy brengsek itu.."

3. Berlibur juga tak ada salahnya

Berlibur? Tentu saja semua orang butuh itu

"ini sangat benar." Kali ini senyum nya langsung merekah.

Tanpa dia sadar seseorang telah memperhatikannya jauh dari taman yang ada di luar jendela. Posisinya yang tepat disamping jendela tentu saja membuat wajahnya terekspos dengan mudah oleh orang itu..

Kapan terakhir kali anda berlibur?

Cewek itu menghitung dengan jarinya.

Jika sudah lebih dari 2 tahun maka anda harus segera pergi untuk berlibur kembali, semua orang di Dunia tahu bahwa berlibur juga dapat menenangkan fikiran tentu saja efektif mengurangi stres.

"demi Merlyn aku memang harus segera berlibuuur.." sedikit frustasi Hermione melanjutkan kehalaman berikutnya.

4. Perbanyak Istirahat

Istirahat sangatlah penting! Apabila anda termasuk tipe pekerja keras maka anda butuh istirahat yang cukup, tentu saja bukan hanya untuk itu tapi ini menyangkup semua makhluk hidup, jangan terlalu memaksakan diri karena sesuatu yang berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan, hal ini sangat dapat menimbulkan gejala stres.

"ok untuk malam ini saja aku akan tidur lebih cepat."

5. Cobalah Untuk Jatuh Cinta

"..." dia menaikkan sebelah alisnya.

Nah ini dia yang paling diantara terpaling, jika kau tak pernah jatuh cinta, maka sekarang cobalah untuk segera memulai jatuh cinta

"oh yang benar saja."

99% orang yang sedang jatuh cinta pasti hatinya akan selalu bahagia dan senantiasa berbunga-bunga, dengan jatuh cinta maka seorang pria akan selalu perhatian dan seorang gadis tanpa sadar akan selalu terlihat cantik

"tidak perlu cantik untuk jatuh cinta."

Tapi juga perluh anda ketahui jatuh cinta juga tidak selamanya indah. Jadi kami menyarankan agar anda dapat memilih cinta mana yang bisa membuat anda bahagia untuk kedepannya, dan tentu saja dengan bahagia maka anda akan semakin jauh dari stres.

Ini saran kami selamat mencoba!

"benarkah hanya ini sarannya? Tidak sedikitpun membuatku merasa lebih baik." Dia menggeleng pelan.

Jauh dari sana seseorang yang memperhatikannya dari taman bergumam, "Granger.."

Mungkin memang terlihat aneh melihat seseorang yang kau benci berganti ekspresi secara bergantian merengut lalu senyam-senyum sendiri, apa lagi cewek itu di nobatkan sebagai siswi terpintar seHogwarts?

"mudblood kau akan menderita selamanya.." Dengan tatapan kebencian disertai keangkuhan dan meremehkan akhirnya cowok itu menyelesaikan gumamannya.

.

.

o…o…o…

to be continued

o…o…o…

.

.

Di cerita ini saya memang ga ngikutin 100% kayak di buku, disini saya menambahkan berbagai hal contohnya seperti Magic Ball, bola Kristal yang sering dipegang oleh Draco. Dan juga ada beberapa mantra di chapter berikutnya guna untuk memperlancar cerita. XD

OOC, typo mungkin masih sangat banyak bertebaran dimana -mana, gomen :D

dan kalau masih banyak kekurangan mohon diberi saran dan kritikan yah minna-san. :D

Makasih banyak sebelumnya. Happy reading! :3