Horror Academy
Genre : Horror
Rated : T
Summary : Starlight Academy dijuluki sebagai Horror Academy. Kenapa bisa begitu? Inilah cerita-cerita yang membuat academy itu dijuluki Horror Academy /warning!horror gagal.
Disclaimer : Aikatsu! © Bandai Namco.
Aikatsu Stars! © Bandai Namco.
Warning : AU, OOC, typo, horror gagal, bahasa gaje, alur kecepetan, tulisan gaje, dll.
Terinspirasi dari kisah nyata. Don't like don't read.
.
Happy Reading!
.
.
.
_number 1 "Tulang Ayam"
_Ozora Akari, 12 tahun, idol_
Hari ini, kamarku ingin makan ayam bareng-bareng. Kami pun menggunakan nampan yang cukup besar untuk nasi dan ayamnya. Untungnya, 2 buah nampan cukup untuk menampung makan porsi 22 orang ini.
"Ah.. ayamnya enak banget!" ucap seorang temanku–Shinjo Hinaki–sambil mengelus perutnya.
"Ya. Ini adalah bumbu paling sedap racikan koki," ucap temanku–Hikami Sumire–sambil tersenyum.
"Nah, kita harus berterima kasih pada Yotsuba-san!" ucap seniorku–Hoshimiya Ichigo–sambil tersenyum.
"Tentu, Ichigo-senpai!"
Setelah berbincang-bincang, kami yang sudah lelah memutuskan untuk tidur. Apalagi, besok ada ujian idol. Kami harus mengumpulkan energi lebih banyak.
Tak sengaja, aku melihat ke arah nampan bekas kami makan.
"Senpai," panggilku pada Ichigo-senpai dengan pelan. Dia menengok ke arahku. "Apakah nampannya tidak kita cuci dulu?"
"Sudahlah, nanti saja. Lagipula ini sudah malam, yang lain sudah lelah," jawab Ichigo-senpai dengan enteng.
Aku hanya mengangguk dan meraih selimutku untuk tidur.
.
.
.
Malam ini aku terbangun. Entah kenapa, seperti ada sesuatu yang membangunkanku. Tak ada kerjaan, aku berusaha untuk tidur.
Nyam, nyam, nyam.
Tiba-tiba, aku mendengar suara orang sedang makan. Hah, siapa?
Kulihat jam dinding, ini sudah jam 2 malam. Siapa yang makan malam-malam begini? Masa' masih lapar padahal tadi sudah makan ayam yang sangat lezat dan banyak?
Aku mencari-cari ke sumber suara, hingga akhirnya sampai dipojokan kamar.
Tunggu! Itu ada orang. Rambutnya hitam panjang. Siapa? Seingatku.. yang punya rambut hitam panjang itu..
Shion-senpai.
Tapi bulan lalu Shion-senpai memotong rambut panjangnya.
Terus siapa, dong? Lagipula masa' Shion-senpai ke sini cuman numpang makan doang?
–eh, tunggu! Di pojokan situ.. ada nampan bekas kami makan, kan? Ih.. siapa yang mau makan makanan bekas?!
Saat aku sedang bingung, tiba-tiba saja orang itu menengok ke arahku. Aku terbelalak kaget.
Sosok itu mengerikan. Wajahnya hancur dan salah satu bola matanya tidak ada. Dia menawarkan tulang yang dipegangnya dengan suara yang menyeramkan.
"Mau?"
"KYAAAAAA...!"
-o0o-
Horror Academy
-o0o-
.
.
.
To be continued
.
Pojok coretan
Gimana? Horror-nya nggak terasa, ya? Tapi ini berdasarkan kisah nyata. Author diceritain sama senior, tapi emang udah kejadian beberapa tahun yang lalu. Tapi Author dengernya udah takut, lho..
Review?
