Future Saphire

.

Chapter 1

.

Dislaimer :Masashi Kishimoto.

Chara : Uchiha Sasuke (Female),Haruno Sakura,Uzumaki Naruto.

Pair :NarufemSasu or NaruSaku.

Genre :Romance and Family

Rating :T

Warning :Typo(s),kata-kata yang hilang sendiri,Gender bender,OOC,gaje dan Like Dont Read!

Kira kembali dengan fic baru,kalian masih ingat fic The Truth of Love kan?,sudah aku putuskan untuk menghapus fic itu karena Kira lupa lanjutannya kayak gimana#ditabok!

Dan sebagai gantinya,Kira akan membawakan fic yang Sasukenya menjadi seorang perempuan#diChidori+Amaterasu+Enton+Kirin fic terinspirasi dari Drama Korea Cinderella Stepsister tapi nggak mirip-mirip banget kok,cuma terinspirasi saja.

Yosh kalau begitu silahkan membaca Minna!,peringatkan Kira kalau karakternya terlalu OOC ya!

.

.

.

Angin semilir menerpa wajah seseorang yang sedang seriusnya menanam sesuatu,rupanya ia sedang menanam kentang dan wortel terbukti dengan adanya kedua tanaman itu di tangannya.

Tangan putinya menjadi kotor terkena tanah tetapi ia tidak memperdulikannya,demi uang ia rela melakukan apapun asalkan tidak terlalu aneh baginya.

"Kau tidak ada capek-capeknya nak...istirahatlah dulu,bagaimana pun kau masih terlalu muda untuk mengerjakan hal ini"kata nenek berambut putih itu kepada dirinya yang hanya tersenyum kecil sebagai balasan.

"Tidak apa-apa nek aku sudah terbiasa melakukan hal ini..."balasnya lalu kembali melanjutkan pekerjannya.

"Tadi majikan kita kesini sebentar dan membawakan banyak makanan untuk kita,aku sendiri sudah kegubuk itu..."ujar nenek itu lalu menujuk gubuk lumayan besar ditengah sawah dan memang benar disana bergerumbul petani-petani yang senang karena dibawakan makanan oleh majikan mereka.

Sejujurnya dirinya memang lapar,sedari pagi ia tidak memakan apapun dan langsung bekerja,ia memutuskan untuk menganggukkan kepalanya lalu ia mulai berdiri dari duduknya dan berjalan dengan perlahan menuju gubuk itu.

"Akhirnya kau kesini juga Sasuke,ini aku membagikannya untukmu"sapa seorang pemuda berambut merah lalu menggeser sedikit duduknya untuk ditempati wanita berambut hitam itu.

"Arigatou"balasnya pelan lalu mulai mengambil makanannya yang berada didalam kotak,sebelumnya ia sudah mencuci tangannya.

"Enak kan?,aku bahkan ingin tambah lagi...andaikan saja aku bisa membawakan makanan ini untuk adik-adikku dirumah..."wanita itu menghentikan kegiatannya,ia teringat dengan ibunya yang sekarang tengah berusaha keras menjajalkan sayurannya di yakin kalau ibunya juga belum makan sejak tadi pagi,dengan begitu ia dengan cepat menutup kembali nasi kotaknya lalu membawanya keluar gubuk.

"Kau mau kemana?"tanya pemuda berambut merah itu namun wanita itu menghiraukannya,ia berlari pelan menuju sepeda pancalnya lalu menaruh nasi kotak itu dikeranjang sepedanya,ia menaiki sepeda berwarna biru itu lalu mengayuhnya dengan cepat menuju pasar.

"Ibumu baru pulang 10 menit yang lalu,barang dagangannya telah habis terjual,ibumu beruntung sekali"ujar wanita paruh baya yang biasanya berjualan disamping kios ibunya.

Gadis itu hanya mengangguk lalu setelah mengucapkan terima kasih ia kembali berjalan menuju sepedanya yang terpakir didepan pasar,ia kayuh dengan santai sepeda usang miliknya sambil menikmati pemandangan indah desa Konohagakure,sampailah dia di rumah sederhana miliknya,ia memicingkan matanya melihat sepatu sekolah yang berada disebelah sandal milik ibunya.

Uchiha Mikoto berjalan dengan riang menuju rumahnya,ditangannya terdapat uang dengan jumlah yang lumayan.

"Hiks..huu..huu.."ia menghentikan langkahnya saat mendengar suara tangisan,ia melihat seorang gadis berambut pink menangis pelan sambil memegangi kedua lututnya yang berdarah,ia dengan cepat menghampiri anak itu.

"Kamu terjatuh ya?,ayo Ba-san obati di rumah Ba-san saja"ujar Mikoto lalu dengan pelan ia membantu gadis itu berjalan.

"Auww sakit hiks.."rintih gadis itu,sungguh ia tidak pernah merasakan sakit yang seperti ini.

"Maaf,Ba-san pelan-pelan ya..."dan Mikoto pun membawa gadis itu kerumahnya.

Skip Time

Dengan pelan wanita berambut hitam itu mengoleskan obat merah pada lutut gadis pink itu,tak henti-hentinya gadis itu mengerang kesakitan juga terisak merasakan sakit yang teramat sangat di lutut kakinya.

"Nah sudah selesai,sudah jangan menangis nanti cantiknya hilang loh.."ujar Mikoto lalu menghapus air mata di pipi putih itu,"Kalau boleh tahu namamu siapa?"

Gadis itu dengan cepat menghapus air matanya lalu memandang Mikoto dengan pandangan yang masih memburam,"Namaku Haruno Sakura,nama Ba-san siapa?"tanyanya ganti.

"Nama Ba-san Uchiha Mikoto,kamu tinggal dimana?"

"Rumahku ada di dekat perkebunan teh,bagaimana bisa aku pulang kalau kakiku saja begini"jawab Sakura lalu menundukan wajahnya bingung,disaat Mikoto akan mengucapkan sesuatu datanglah seseorang yang sepertinya seumuran dengan Sakura.

"Tadaima!"

"Ah okaeri..."balas Mikoto lalu menghampiri anaknya,Sasuke menyerahkan nasi kotak kepada ibunya.

"Aku tahu kalau Kaasan belum makan,aku sudah memakannya sedikit,sisanya buat Kaasan saja"ujarnya sedikit berbohong.

"Tidak,habiskan saja nasi kotak ini,Kaasan punya cukup uang untuk membeli lauk untuk 2 hari kedepan,Kaasan tahu kalau kau juga sama sekali belum makan"ucap Mikoto lalu menaruh nasi kotak itu di meja didekatnya,"Perkenalkan gadis ini namanya Sakura,kau mau mengantarnya pulang kan?"pintanya penuh harap,dia kasihan pada Sakura yang tidak bisa pulang karena kakinya terluka.

"Siapa dia?"tanya Sasuke datar.

"Dia gadis yang Kaasan temukan sedang terluka,Kaasan sudah membersihkan lukanya,kau mau mengatarkannya kan?,rumahnya dekat perkebunan teh"jawab Mikoto memohon,Sasuke memandang gadis berambut norak-baginya-yang sedang melayangkan senyum memuakkan padanya lalu ganti memandang ibunya,ia memejamkan matanya lalu mengangguk singkat.

"Nah Sakura diantar anak Ba-san ya, naik sepeda biasa tidak apa-apa kan?"

Sakura mengangguk semangat,"Tidak apa-apa Ba-san,aku senang menaiki sepeda"ujarnya,ia membungkukan badanya, "Arigatou Ba-san"dan Sakura pun berlari kecil menuju Sasuke yang sudah siap dengan sepedanya.

"Um...Neesan?"panggil Sakura,"Kalau boleh tahu namanya siapa?"

Gadis berambut hitam itu hanya terdiam lalu menunggu Sakura menaiki boncengan sepeda dibelakangnya.

"Kita bisa menjadi teman kan?"pinta Sakura,ia merengut saat tak melihat tanda-tanda kalau orang didepannya ini akan membalas perkataannya,"Onesann~"

"Cepat naik!"perintah Sasuke dingin,mendengar nada bicara Sasuke membuat Sakura memutuskan untuk menurutinya saja.

"Jalan kerumahku ada tanjakannya loh,Neesan kuat?"tanya Sakura,ia sedikit kagum melihat sosok wanita yang sedang menggoncengnya saat ini,ia merasa seperti mempunyai seorang kakak."Wowu...woww...aku nggak perlu turun Neesan?"

Tanpa memperdulikan celotehan gadis dibelakangnya,Sasuke menambah kecepatannya dalam mengayuh sepeda saat tanjakan sedang sudah ada didepan matanya,ia bisa merasakan kalau gadis pink itu menggeretkan pegangannya pada baju miliknya,setelah jalan kembali datar Sakura membuka matanya yang sedari tertutup.

"Neesan,semua perkebunan teh ini adalah milik Tousanku,indah bukan?"Sasuke memandang hamparan pohon-pohon teh disekelilingnya,ia sedikit merasa nyaman berada dekat tetapi Sasuke memang tidak pernah mengunjungi perkebunan teh ini,pekerjaan yang ia miliki membuatnya tidak bisa bersantai walau sedikit.

"Itu..itu..rumahku..."Sasuke mengayuhkan sepedanya kedepan rumah dengan gerbang besar yang menjulang tinggi.

"Neesan mau mampir?,pasti Neesan kecapain kan?"tawar Sakura dibalas gelengan Sasuke,Sakura melambaikan tangannya saat melihat Sasuke yang membalikkan arah sepedanya menuju ke jalan rumahnya.

"Jaa Naa Oneesan...!"serunya.

"Sakura?"sapa seseorang,Sakura terlonjak kaget lalu memandang pria dihadapannya dengan senyum merekah.

"Naruto-Nii kenapa tidak menjemputku tadi?"tanya Sakura kesal,ia memandang kerah lain pura-pura kesal.

"Maaf-maaf...tadi ayahmu menyuruhku untuk mengantarkan barang ke kota,aku juga sudah kesekolahmu tadi tetapi kata gurumu kau sudah pulang,aku kira kamu menghilang"jawab lelaki yang bernama Naruto itu.

"Huh ya sudah kalau begitu,aku masuk duluan ya Niisan!"seru Sakura lalu ia akan memasuki rumahnya sebelum sebuah tangan mencengahnya untuk masuk.

"Tadi kau pulang bersama siapa?"tanya Naruto penasaran.

"Sama gadis yang entah siapa namanya,ia adalah anak dari Ba-san yang sudah menolongku saat aku terjatuh tadi"

"Kau terjatuh?!,sudah diobati kan?!"

"Sudah,Mikoto Ba-san yang sudah mengobatiku,tenang saja Nii..."

"Bagaimana aku bisa tenang,aku-"

"Ssstt sudahlah aku tidak apa-apa,terima kasih sudah mengkhawatirkanku,kalau begitu aku masuk dulu ya Niisan..."dan Sakura pun berlari memasuki rumahnya yang terbilang cukup besar.

Naruto memandangnya lucu lalu berjalan pelan menuju perkebunan milik pamannya,Kizashi adalah pamannya sekaligus ayah dari Haruno Sakura,ia sudah menganggap Kizashi seperti ayahnya sendiri begitu pula sebaliknya,ia berjalan-jalan sore lalu matanya memincing saat melihat seorang gadis berambut hitam panjang memandang kesal sepedanya yang tergeletak tak berdosa.

"Ada yang bisa saya bantu?"tanya Naruto,gadis itu memandangnya datar lalu melihat rantai sepedanya yang terputus.

"Rantai sepeda ya...ayo aku perbaiki di rumahku saja"ujarnya lalu menuntun sepeda berwarna biru itu diikuti gadis pemilik sepeda dibelakangnya.

"Namaku Uzumaki Naruto,siapa namamu?"tanya Naruto untuk memecahkan keheningan namun nihil,gadis itu sama sekali tidak menjawab pertanyaannya.

"Oi aku menanyaimu nona...!"

"Dobe..."ujar gadis itu pelan namun masih bisa ditangkap oleh telinga Naruto.

"Aku ini pintar tahu,aku bahkan sebentar lagi akan menyabet gelar sarjana pertanian,Teme..."balas Naruto,"Berapa umurmu?,kau sepertinya jauh lebih muda dariku"ujarnya.

Gadis itu masih tetap diam dan membuat Naruto serasa ingin menjedukkan kepalanya ketembok sekarang juga.

"Sekalinya bicara kau malah mengejekku,apa sih mau mu teme!?"tanya Naruto geram lalu memandang gadis dibelakangnya yang masih setia dengan wajah datarnya.

"Kau ingin menolong sepedaku atau mau mewawancaraiku?"tanya gadis itu datar lalu membalas memendang sengit Naruto.

"K-Kau..."Naruto mengeratkan peganagannya,"Aish sudahlah,percuma berdebat denganmu!"lanjutnya mengalah lalu kembali menuntun sepeda itu tanpa mengetahui kalau gadis dibelakangnya tengah menyeringai menang.

"Nah ini sudah aku perbaiki,aku juga sudah mengganti rantai rapuh milikmu"ujar Naruto puas melihat hasil kerjanya.

Gadis itu mengambil sepedanya lalu menuntunnya keluar rumah Naruto tanpa mengatakan apapun.

"Apa tidak ada kata terima kasih yang kau ucapkan padaku hah?"tanya Naruto kesal melihat sikap dingin gadis itu.

"Aku tidak memintamu untuk memperbaiki sepedaku,itu semua kemaumanmu sendiri kan?,aku tidak perlu berterima kasih"balas gadis itu lalu kembali melanjutkan langkahnya.

"Kalau begitu ucapkan terima kasih lalu beri tahu namamu sekarang juga atau semua yang aku lakukan itu ada imbalannya,aku tahu kau tidak membawa uang sama sekali"ujar Naruto dan ia menyeringai senang saat melihat gadis itu menghentikan langkahnya,ia sama sekali tidak membuka bengkel,semua yang ia lakukan hanya keahliannya saja,gadis itu terdiam sejenak lalu memandang Naruto jengkel.

"Terima kasih"ujarnya lalu dengan cepat ia mengayuh sepeda,Naruto mengejar gadis itu karena masih ada satu pertanyaan yang belum gadis itu jawab.

"Berhenti atau aku akan melaporkanmu pada polisi karena kau tidak membayar nona!"teriak Naruto,gadis itu sekali lagi menghentikan kayuhannya.

"Namaku Sasuke,puas kau?!"dan gadis bernama Sasuke itu kembali mengayuh sepedanya bahkan lebih cepat.

"Hati-hati dijalan Sasuke!"serunya lalu melemparkan senyum bahagia kepada gadis yang sudah tak terlihat lagi,hatinya berdesir saat melihat wajah dingin gadis itu untuk yang pertama kali.

Ia berharap bisa bertemu dan berteman dengan gadis bernama Sasuke.

.

.

.

.

"Astaga...kaki anda tidak apa-apa kan...?"dua orang wanita paruh baya menghampiri Sakura yang baru saja memasuki halama rumahnya yang sangat luas.

Sakura mengibas-ibaskan tangan kananya lalu tersenyum,"Aku tidak apa-apa kok,tidak usah khawatir"balasnya menenangkan kedua bawahan ayahnya yang sudah ia anggap neneknya sendiri.

"Kami akan membuatkan seduhan teh buat anda,nanti kami akan mengantarkannya ke kamar anda"balas salah satu wanita itu lalu menunduk hormat sebelum mereka pergi dari hadapan Sakura.

"Terima kasih ya Obaasan...!"seru Sakura lalu berjalan riang menuju rumahnya.

Rumah Sakura tepatnya rumah ayahnya Sakura benar-benar sangat luas,saat kalian memasuki halaman rumah keluarga Haruno,kalian akan disuguhkan dengan hamparan kolam ikan hias,Kizashi memang hobi memelihara ikan-ikan hias untuk mengisi waktu setelah itu akan ada sebuah pabrik pembuatan teh yang sangat terkenal diseluruh dunia,teh bermerek Chery sudah diakui kualitasnya oleh negara setingkat Prancis dan itu membuat Kizashi menjadi pengusaha terkaya di Konoha yang kesepian,kenapa?

Tiga tahun yang lalu,Mebuki,istri dari Kizashi sekaligus ibu dari Sakura mengalami kecelakaan tragis yang merengut nyawanya dan kini dirumah yang sangat besar itu hanya ditinggali Kizashi dan juga Sakura.

"Otousan...!"

"Putriku...!"Kizashi menghampiri anaknya lalu memeluknya erat,kebiasaannya sejak Sakura kecil,"Kakimu terluka ya?,sudah diobati kan?"tanyanya khawatir.

Sakura menepuk lututnya yang sudah diberi handsaplash lalu mengacungkan jempol kanannya.

"Aku tidak apa-apa Tousan...ada ibu baik hati yang mau menolongku..."ujarnya riang.

"Siapa yang menolongmu nak?"tanya Kizashi,rasa cemasnya belum sepenuhnya menghilang,ia ingin sekali mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada sang penyelamat peri kecilnya.

"Uchiha Mikoto,ibu itu seorang penjual sayuran di pasar wanita tercantik yang pernah aku temui setelah Kaasan tentunya,dia juga sangat baik banget sama aku Tousan..."jawab Sakura dengan perasaan yang berbinar-binar,ia merasa nyaman saat berada disamping wanita berambut hitam itu,ingin sekali ia mempunyai ibu pengganti seperti dia.

"Kalau begitu besok Tousan akan menyuruh Naruto dan pamanmu mengajaknya makan malam,sebagai ucapan terima kasihku"

"Benarkan Tousan?,Mikoto Ba-san akan makan malam bersama kita?"Kizashi hanya mengangguk singkat,ia tersenyum saat melihat ekspresi bahagia anaknya yang sudah sering ia lihat namun ini berbeda dan Kizashi tidak menyadari akan hal itu.

"Oh ya Tousan...Mikoto Ba-san juga mempunyai seorang anak loh,dia seumuran denganku,dia juga yang mengantarku kemari hanya dengan sepeda miliknya...apa dia juga diajak?"tanya Sakura disela suasana bahagianya.

"Tentu saja,besok kamu pulang sendiri ya...Naruto dan pamanmu akan menjemput mereka berdua,setelah makan siang pergilah kerumah Naruto,beri tahu alamat rumahnya"balas Kizashi lalu merangkul pundak anaknya dan mereka berdua pun berjalan memasuki rumah yang penuh dengan pernak-pernik tradisional.

,',

Sakura berjalan pelan menuju rumah yang tidak jauh dari rumahnya,menuju kerumah sahabat sekaligus kakaknya.

"Naruto Niisan...!"seru Sakura sembari mengetuk pintu kayu yang terbuat dari kayu jati itu,"Niisa...-"

Cklek..!

"Sakura...ada apa malam-malam kesini?"tanya Naruto setelah ia membuka pintu rumahnya,ia menatap heran sahabat masa kecilnya yang tumben-tumbenan mau datang kerumahnya di malam yang cukup dingin ini.

"Besok sebelum jam makan malam,Niisan dan juga Jisan disuruh ayahku menjemput seseorang..."jawab Sakura to the point.

"Kita bicarakan didalam saja,diluar dingin..."ujar Naruto lalu menuntun Sakura memasuki rumahnya yang sederhana,"Aku disuruh untuk menjemput seseorang?,siapanya ayahmu?"tanyanya setelah mereka berdua duduk diatas sofa ruang tamu.

"Tousan mengundang orang yang sudah menolongku untuk makan bersama-sama di rumah besok,kata Tousan sebagai ucapan terima kasih...aku akan memberi tahu alamatnya,kau bisa menjemputnya kan?,sama Tazaku Jisan kok...pliss..."Sakura mengatupkan kedua tangannya didepan dada,memohon dengan mengembungkan pipinya dan bagi Naruto itu tampak sangat menggemaskan.

"Bisa..bisa...aku mungkin juga pulang jam tigaan..aku bisa kok..."balas Naruto lalu mencubit pelan pipi putih Sakura,"Alamat rumahnya dimana?"

"Di gang kedua setelah pasar,kau akan menjumpai ladang bunga yang cukup luas lalu kau jalan terus saja,rumahnya nomer 7,catnya putih"Jelas Sakura lalu ia bangkit dari duduknya,"Arigatou Niisan...kalau begitu aku pulang dulu ya...!"

"Tidak aku antar saja?"

"Tidak usah...Jaa Naa..."dan Sakura sedikit berlari kecil menuju rumahnya yang hanya berjarak 400 meter dari rumah Naruto,sangat-sangat dekat.

"Sepertinya akan ada hal yang menarik esok hari...aku sudah tidak sabar..."gumam Naruto lalu ia memasuki rumahnya kembali.

Ia membanting dirinya diatas kasur empuk berwarna oranye miliknya,pikirannya tidak pernah lepas dari bayagan gadis dingin yang ia temui tadi,ia masih belum bisa menyimpulkan perasaan yang ia alami.

'Kami bahkan bertemu tidak lebih dari setengah jam,mungkin aku hanya tertarik dengan sifat dingin miliknya,di zaman sekarang jarang banget aku nemuin gadis seperti itu...'

Ia menutup matanya,menjumpai dunia mimpi yang akan ia datangi nanti dan tanpa ia sangka kalau dirinya bermimpi tentang...

Gadis berambut hitam itu.

-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-

"Walaupun mereka akan malam bersama,kita yang disuruh menjemput tamu dari Kizashi tidak akan ikut makan malam bersama,kenapa juga harus aku yang ia suruh?"disepanjang perjalanan,Tazaku,pria berambut coklat yang menjabat menjadi paman Sakura itu terus menerus menggerutu mengenai perintah dari sang kakak,Kizashi.

"Kenapa Jisan mau saja disuruh...Jisan kan bisa menolaknya?"Naruto memutar bola matanya malas,pria paruh baya yang satu ini memang cerewet sekali melebihi ibu-ibu gosip yang sering ia temui disepanjang desa.

"Dia mengancam akan memecatku,astaga..kakak macam apa dia...dia sungguh menyebalkan...!"Tazaku memukul stir mobilnya kesal dengan perbuatan sang kakak,pria satu ini memang tidak pernah bisa menahan emosinya walau sedikit.

Naruto hanya diam,malas menanggapi ucapan pria disebelahnya.

"Jisan belok lagi lalu cari rumah bernomer 7"ujarnya mengisyaratkan Tazaku.

"Hmmm"dan 2 menit kemudian mobil berwarna hitam itu telah sampai dirumah sang tamu yang diundang.

"Rumah orang miskin ya...jelek banget.."komentar Tazaku pedas,Naruto meliriknya tajam.

"Jaga ucapanmu Jisan..."ujarnya lalu memasuki halaman rumah berwarna putih itu,ia menemukan orang yang dicari sedang menyapu halaman rumahnya.

"Benarkan anda yang bernama Uchiha Mikoto?"tanya Naruto sopan,wanita itu menghentkan kegiatannya lalu menganggukkan kepalanya.

"Ada apa mencari saya?"tanyanya.

"Sebelumnya perkenalkan nama saya Uzumaki Naruto dan pria disamping saya Haruno Tazaku,kami kesini mau-"

"Anda diundang makan malam oleh Kizashi-sama dirumahnya,kami harap anda dan juga anak anda bersiap-siap dan berdandan serapi mungkin untuk memasuki rumah indah milik Kizashi-sama,kami kesini untuk menjemput anda"celetuk Tazaku,tanpa sungkan Naruto langsung menginjak kaki kiri Tazaku.

"Auww...Apa-apaan ka-"

"Kizashi-sama...pemilik kebun teh terbesar itu maksud anda?"tanya Mikoto tak percaya.

"Benar,Kizashi-sama ingin membalas budi karena anda sudah menolong anaknya,anda kenal gadis bernama Sakura kan?,Sakura adalah anak dari Kizashi-sama"jawab Naruto.

Mikoto membelalakan matanya,"Astaga aku benar-benar baru tahu...tapi aku ikhlas kok menolongnya,aku pikir tidak perlu..."tolak Mikoto halus.

"Tetapi ini perintah dari Kizashi-sama...Sakura juga sangat menantikan kehadiran anda"ucap Naruto,nadanya berubah menjadi memohon.

Mikoto berfikir sejenak lalu menganggukkan kepalanya,"Baiklah kalau itu semua tidak merepotkan kalian,sebentar aku akan berganti baju dulu sekalian memberi tahu anakku,kalian berdua boleh masuk kok..jangan diluar saja"ujar Mikoto lalu mempersilahkan kedua orang berpakaian formal itu memasuki rumahnya,"Kami hanya hidup bercukupan,maklum kalau anda tidak nyaman..."

"Tidak apa-apa,Mikoto-san..."balas Naruto cepat sebelum Tazaku mengomentari pedas tentang rumah milik Mikoto.

"Sasuke!,cepat siapkan dirimu...kita akan pergi!"seruan Mikoto membuat Naruto tersentak kaget.

Pintu kamar didekat ruang tamu itu terbuka dan munculah sesosok gadis berambut hitam sangat berantakan,"Pergi kemana?"tanyanya.

"Kita diundang makan malam dirumah Kizashi-sama pemilik kebun teh itu,ternyata Sakura adala anaknya"

Sasuke hanya diam lalu mengangguk,ia memang sudah tahu kalau Sakura adalah anak dari pemilik kebun teh terbesar di Konoha,ia akan memasuki kamarnya kembali sebelum matanya bertemu pandang dengan mata saphire milik seseorang yang pernah ia kenal.

"Hay...kita bertemu kembali...Sasuke..."sapa Naruto lalu tersenyum lebar melihat seseorang yang ia temui kemarin.

Gadis berambut hitam itu hanya terdiam memandang mata berwarna langit itu,warna yang sangat ia sukai,mereka masih terus saling memandang sebelum sebuah suara menginterupsi mereka berdua.

"Oi Naruto...lukisan itu bagus juga ya?"mereka berdua gelagapan,Naruto yang langsung memandang lukisan yang ditunjuk Tazaku dan Sasuke yang langsung memasuki kamarnya.

Jantung keduanya berdegup sangat kencang.

.

.

.

.

To Be Continue

.

.

.

Ket*

Sasuke : 17 tahun.

Sakura : 17 tahun.

Naruto : 21 tahun.

Kalau Karakternya terlalu OOC beri tahu aku ya.

Kalau sudah baca harus wajib review ya,biar aku makin semangat menggarap kelanjutan fic ditengah kesibukanku di duta.

Arigatou...

Akasaka Kirachiha