HEY HEY HEY..AKAA-eh, maksudnya sodara2 semua!
Akhirnya setelah um…*ngitung jari* yg jelas lebih dari 1 tahun #plak
I AM COME BAAAACK~! Ada yg kangen?ga ada?ok *mojok*
Maaf baru bangkit lagi,maklum sibuk :P okelah tanpa ngoceh lagi,
SELAMAT MEMBACA~
.
Haikyuu © Haruichi Furudate
Pandangan Pertama A. Rafiq
.
.
Lirikan Si Burung Hantu
Malam minggu yang cerah di suatu kota. Biasanya,banyak kawula muda nongki-nongki bareng gebetan,pacar,atau bareng teman bagi yang jomblo. Sama seperti yang dilakukan sekelompok makhluk *tuhanpalingseksi* cowok idaman wanita *uhukdan priauhuk*, yang lagi nongki di sebuah lesehan dekat stasiun. Maklum, mereka hanyalah mahasiswa dengan kantong pas-pasan, gak sanggup ngopi di mall pas akhir bulan.
" Aaargh! Buset dah tu dosen, ngasih tugas gak kira-kira! Nggak tau apa jomblo macem kita juga butuh refreshing?!" keluh pemuda plontos dengan name tag Tanaka, seraya duduk di tikar lesehan di trotoar.
"Tau tuh! Gue sumpahin dia jomblo sampai tua! Masa kita disuruh resume buku yang tebelnya aja ngalahin tebel KBBI? Mana bukunya bahasa inggris semua lagi" tambah pemuda plontos-tapi-mohawk tengah-dan kece bernama Yamamoto.
"Makanya,pas dosen ngejelasin jangan molor,kepala isinya bantal sama kasur doang sih." Tsukishima menimpali, dengan pandangan tetap fokus ke kartun anak-anak dinosaurus di smartphone nya.
"Heh, baceman tempe! Jangan mentang-mentang lu pinter trus ngatain orang seenaknya ya! Gue kepret juga lu!" balas Tanaka.
"Yaudahlah, dijalani aja. Siapa tau entar dapet berkah. Selagi kalian pada ribut,gue udah mesen nih. Giliran lu pada." ucap pemuda berambut hitam yang daritadi kalem,sambil menyodorkan kertas pesanan.
"Ebuset Shi! Lu laper apa doyan? Serius lu pesen nasi kucing 4,sate telur 3,sama susu?" ujar Yamamoto kaget.
Akaashi -yang tadi dipanggil Shi- cuma mengendikkan bahu cuek. "Udah buruan"
"Gue nasi kucing satu sama kopi joss deh. Lu berdua apa?"
"Kita samain lu aja" jawab Tanaka, yang diangguki Tsukishima.
Akaashi kemudian menyerahkan kertas berisi pesanan ke mas-mas penjual angkringan di seberang. Lokasi lesehan Akaashi en the geng dan tempat penjualnya memang terpisah oleh jalan kecil gang. Tak lama kemudian Akaashi kembali ke tempatnya, lanjut ngobrol (dan menyumpahi) tentang dosen dan tugasnya tadi.
Di tempat lain, tampak 3 orang pemuda yang katanya ganteng berjalan menyusuri kota,sambil menenteng alat-alat musik
"Udah dapet berapa duit,bro?" tanya pemuda berambut hitam model pantat ayam. Ia menenteng sebuah kendang dari tiga peralon.
"Dikit bro, baru 20 ribu" jawab pemuda rambut item-putih jabrik *uhukmiripkuasmakeup* sambil memasukkan uang penghasilan ke kantong permen. Di punggungnya tersampir gitar akustik,dengan stiker 'Summer is hot, but I am Hootter' disertai gambar burung hantu macho.
"Yah..kita telat mangkal sih. Gara-gara cecunguk satu nih!"
"Lho? Kok gue bang?!" protes pemuda terlalu tinggi disebelah si jabrik item. Dia bawa ukulele yang terlihat mungil,kalau dibandingkan sama badan bongsornya
"Lu boker kelamaan,bego!". Terdengar teriakan kesakitan si jangkung,saat pinggangnya di karate chop sama si jabrik item. Pemuda yang satu lagi hanya geleng kepala. Tak lama mata kuning belo nya menangkap tempat ramai di lesehan depan,dekat stasiun.
"Woi, Kuroo! Kita nyoba kesana aja gimana?kayaknya rame tuh"
Kuroo –si rambut jabrik item- menoleh ke arah yang ditunjuk sohibnya. Disana ada lesehan yang lumayan ramai. Kalau dia gak salah inget,itu tempat angkringan kopi fenomenal disini. Kuroo nyengir garong.
"Boleh juga ide lu bro,kita kesana deh. Woi tiang!cepetan jalannya!"
"Gue Lev bang! Bukan tiang!". Lev segera menyusul Kuroo di depan,takut di damprat lagi.
Si jabrik ittem-putih masih bengong di tempat. Loading. Kata-kata Kuroo masih terngiang, 'Boleh juga ide lu bro'. Jarang sekali orang memujinya pintar,bahkan setuju dengan idenya. Bukannya bodoh,cuma kata orang dia agak...emejing
"Heeheh,siapa dulu..Bokuto gitu". Bokuto nyengir lima jari,kemudian menyusul Kuroo dan Lev.
.
.
Tak lama kemudian,trio yang katanya ganteng tiba di lokasi lesehan. Lesehan tampak ramai di dominasi para anak muda berbagai golongan,dari yang 'Hitz ke Now-an' sampai yang 'Tempoe Doeloe jang penting koempoel'. Berhubung lesehan angkringan kopinya sepanjang jalan kenangan,mereka mulai dari lesehan ujung,di lesehan tempat Akaashi en the geng lagi ngumpul.
Seperti biasa,Bokuto membuka perkenalan singkat sebelum mulai prosesi nyanyi nya.
"Sugeng ndalu..mas-mas mbak-mbak yang kece. Nama saya Bokuto. Kami dari Pengamen Pencari Cinta alias PPC,perkenankan kami menghibur malam minggu saudara semua. Semoga anda semua terhibur dan tidak kabur,karena suara saya sedikit agak blur. Dan yang jomblo cepet dapet jodoh". tutupnya sambil pasang senyum pep*odent.
Bokuto mulai bersiap menggenjreng gitar. Tiba-tiba,matanya melihat makhluk tuhan paling indah (dan seksi-menurut Bokuto),dalam wujud pemuda berambut hitam,yang sedang asyik bercanda dengan temannya.
Rambutnya hitam indah,menari tertiup angin malam. Matanya agak sipit,tapi lirikannya membuat susah berpaling. Suara tawanya bagai bel sepeda,walau kecil tapi nyaring,membuat hati berdesir. Kulitnya putih mulus yang minta dielus. Seketika waktu seolah bergerak slow motion.
Saat asik mengamati (dan berkhayal), tiba tiba si doi menoleh ke arah Bokuto,masih dengan tawa menempel di wajah-sisa(?) dari bercanda dengan geng nya
.
'HOLY HOOTING SHIT!'
.
Dalam inner world nya,Bokuto sudah banjir mimisan
Malam makin larut,namun suasana kota di malam minggu makin ramai-terutama oleh para jomblo yang mencari secercah harapan cinta. Di trotoar,empat pemuda menyusuri jalan dengan muka riang,walau yang mereka tertawakan sebagian besar tentang seorang dosen ngeselin,tugas, dan kejombloannya.
"—Mana habis itu,coklat yang dikasih miss Kiyoko ternyata coklat dari orang yang dia tolak!"
"Bahahahaha! Ngenes amat tuh dosen! ter-PHP sama miss Kiyoko! Itu kokoro pasti potek-potek!". Di depan,tawa Tanaka dan Yamamoto membahana ke sekitarnya. Beberapa orang yang berpapasan sempat menoleh dengan tampang 'WTF?' sebelum kembali berjalan.
"Siapa suruh modusin miss Kiyoko di depan pintu kelas? Emang dasar tuh dosen gak sadar umur,ya gak Shi?" Yamamoto menoleh ke arah Akaashi di belakang,yang rupanya jalan sambil mantengin hp nya.
"Hm? Apanya?"
"Yaelah...Dari tadi gue cerita lu gak nyimak? Sibuk sama hp mulu. Nabrak tiang listrik baru tau rasa lu,benjol segede bakpao!" tawa Tanaka dan Yamamoto kembali membahana.
"Tumben amat mantengin hp? OH! Jangan bilang lu lagi chat sama cewek!?" timpal Tanaka,pasang tampang syok ala sinetron.
"Awas ya kalo sampe lu duluan yang gak jomblo lagi! Eloh-Gue-End!"
Akaashi hanya memutar mata,terlalu lelah buat nanggepin duo Tanaka-Yamamoto. Akaashi kembali fokus ke hp nya. Merasa diperhatikan,dia menoleh ke samping kanan nya. Tsukishima memandanginya dengan wajah datar,yang sulit di definisikan saking datarnya.
"Apa?". Yang ditanya cuma menggeleng,kembali fokus ke kartun di smartphone nya. Hening beberapa saat,sampai Tsukishima berkata
"Jangan kelamaan nge jomblo,ntar kena efek samping susah berpaling begitu liat yang bening dikit". Akaashi kembali menoleh,Tsukishima masih setia melototin kartunnya.
Bagi yang gak terbiasa,kata-kata barusan mungkin hanya dianggap candaan. Namun Akaashi sudah terlatih berteman dengan Tsukishima. Kata-kata barusan salah satu cara Tsukishima menunjukkan rasa peduli,meski yang bersangkutan bakal menolak mentah-mentah fakta barusan.
Akaashi hanya tersenyum simpul. Kalau kata teman cewek pecinta cogan 2D di kelasnya,sifat seperti Tsukishima biasa disebut tsundere. Ibarat makanan,macem wafer yang garing diluar-lembut di dalam, atau makanan yang rasanya pedas-manis. Tsukishima lucu juga kalau lagi mode tsun-tsun
"Betewe,masnya yang ngamen tadi boleh juga. Yang pegang gitar tipe lu kan ya?" Tsukishima nyengir. Akaashi ngedumel dalem hati. Oke,coret yang tadi. Tsukishima itu gak lucu,dia asin-asin sepet.
Ngomong-ngomong tentang yang ngamen,Akaashi jadi keinget sama trio pengamen yang rada emejing tadi
*flashback*
Akaashi ikut ngakak saat Tanaka mengeluarkan banyolan-banyolan yang nyeleneh. Saat menoleh,dilihatnya trio cowok pengamen yang...rada nganu.
Yang ujung kiri rambut jabrik item model pantat ayam,muka macem kucing garong lagi nyari 'mangsa'. Yang ujung kanan rambut abu-abu (entah itu asli atau semiran Akaashi gak tau,atau mungkin uban?) dan TINGGI;mungkin tiang listrik bakal minder kalau disandingin sama ni anak. Yang tengah gak kalah nyentrik. Rambut item-putih jabrik,mata belo,badan kekar...yang sepertinya lagi bengong,sampai gak sadar di sikut temennya –yang muka garong- sambil manggil 'Oi,Bro!'
Yang bersangkutan tersadar dari entah apapun yang lagi dibayangin. Dia berdeham,sebelum mulai menyanyi
Lirikan matamu...Menarik hati~
Oh senymanmu...Manis sekali~
Sehingga membuat...Aku tergodaa~
Si mas rambut item-putih nyanyi sambil mantengin...Akaashi?bahkan sesekali dia menangkap si mas kedip-kedip badai,atau kadang naik-naikin alis,seperti ngode.
.
.
Mungkin Akaashi yang mabok tugas,atau matanya mulai ngantuk gara-gara kebanyakan makan
Setelah sampai kos dan bertukar kabar sedikit dengan para jomblo lain di kosan, Akaashi masuk kamar dan langsung terjun ke kasur. Dia menghela napas,rasanya beban hidup makin hari makin berat. Padahal dia cuma anak kuliahan,yang lagi jomblo,dan kebetulan apes dapet tugas segunung di malam minggu.
Dirogohnya saku jaket,ada kertas lintingan dari seseorang yang ditemuinya tadi. Akaashi membuka lintingan tersebut,kemudian terkekeh. Di kertas tertulis
'Bo : 0856-1234-6969'
Akaashi kembali teringat bagaimana kertas tersebut bisa sampai di tangannya
*flashback (lagi)*
Setelah 3 atau 4 lagu dibawakan,trio pengamen tersebut mulai mengedarkan bungkusan bekas wadah permen ke orang-orang di lesehan. Saat si mas garong akan mengulurkan wadah permennya ke Akaashi,si mas jabrik item-putih (kalau gak salah namanya Bokuto) mendadak maju duluan,mengulurkan wadah ke depan Akaashi,sambil menyelipkan lintingan ke jarinya yang terulur sambil kedip badai.
Sedikit kaget,dia menyimpan lintingan kertas tersebut ke saku jaketnya,berharap tidak ada yang melihat. Tapi Akaashi curiga Tsukishima memergokinya. Cengirannya terlalu mencurigakan, walau mata Tsukishima tetap terpaku di smartphone nya.
"Yak itu tadi persembahan lagu dari kami untuk saudara semua! Kalau mau ketemu lagi,kita biasa mangkal sekitar sini tiap malming! Jangan lupa dateng lagi ya! "
Saat mengucapkan kalimat terakhir,Bokuto melirik ke Akaashi dan kedip lagi,kemudian melanjutkan perjalanan mencari penghasilan suci ke barat bersama dua sohibnya.
Akaashi,yang masih gagal paham,cuma bisa bengong menatap kepergian trio pengamen tadi. Setelah berhasil loading,jarinya meraba lintingan kertas dalam saku jaketnya. Seketika pipinya terasa panas,perutnya serasa geli-geli. Bukan,Akaashi bukan lagi blushing. Pasti bukan. Ya,kan?
'Mungkin gue kebanyakan makan karbo dan protein' batinnya.
.
.
Akaashi kembali terkekeh. Kalau dipikir,pertemuannya dengan si mas pengamen lucu juga,mirip drama korea kekinian (Akaashi bukan fans drakor,oke?dia cuma sering diminta nemenin Noya nonton di kamar sebelah. Dan meng-copy beberapa drama,karena penasaran. Ciyus). Lagipula,kapan si Bokuto sempat nulis nomor hp?
"Tiap malming,ya? Masih ada seminggu lagi. Trus,lu mau apa Keiji?"
Akaashi kembali mengamati nomor telpon di kertas tersebut. Berdasar di drama,kalau ada yang ngasih nomor,berarti si pemberi berharap di hubungi. Trus kenalan yang berlanjut janjian buat kencan.
"Tapi masa sih? Kok gue ragu ya? Mungkin masnya salah lihat karena gelap?"
Akaashi gelundungan di kasur,menimbang berbagai kemungkinan dari Bokuto butuh kacamata biar gak salah lihat lagi,sampai jangan-jangan Bokuto itu kru film yang lagi nyari pemain- Karena pertemuan mereka yang nge-drama banget gak mungkin cuma kebetulan
.
Kayaknya Akaashi udah kebanyakan nonton drama korea
.
"Well, apapun itu, gak ada salahnya dicoba kan? Gue gak mau nanti jadi baper gara-gara nomor telepon,kayak mas dewa kematian di koleksi drakornya Noya"
Maka,dengan cengiran pep*odent dan semangat 45-dan sedikit nekat,Akaashi mencoba peruntungannya kenalan sama mas-mas pengamen yang nyentrik. Setelah nomor ditambahkan ke kontak,dia mengirim pesan 'Halo. Ini bener Bokuto? Gue Akaashi,yang tadi di lesehan' . Klise memang,tapi lumayan lah buat permulaan.
Siapa tau Bokuto beneran kru film kan? Akaashi bisa masuk TV internasional
.
.
TBC...
NOTE : Sugeng ndalu = Selamat Malam
HEY HEY HEY! Gimana? Gimana? Ada yg tau itu latar tempatnya dimana gak? Mwehehehe
Yang bisa jawab bener,bakal dapat kecup tjintah dari mbah Nekomata! LOL
*dikeroyok massa*
Maaf kalau kurang greget / gmn,udh lama g nulis :P dan bahasa elo-gue nya juga. Berhubung para karakter disini ada bibit preman garong hati hello kitty,jadi pake elo-gue,biar nggak kaku :P
