A Girl in Solitude
Chapter One
OSR said "A Girl in Solitude is my first story kuppoo, no no no… it's second… with a lot of change… I think? eh… hope you like it kuppoo"
" Dia sehangat matahari dibelakang bukit, selembut awan di pilar – pilar langit, seharusnya aku tau dia tak ramah".
Konoha Palace in the Morning
Di sebuah desa yang tenang dan damai dengan semua kenyamanan yang ada.
diujung desa itu, ada sebuah istana yang dipimpin oleh raja yang ganteng, baik hati, tidak sombong dan rajin menabung.
Dia adalah King Namikaze Minato, dengan segala kebijaksanaanya.
Ia memiliki seorang istri bernama Queen Namikaze Uzuki Kushina, dengan keceriaan dan kelembutan hatinya yang mampu melelehkan hati sang raja.
Namun… sudah tiga tahun semenjak mereka menikah, mereka belum memiliki satupun keturunan.
Akhirnya mereka memutuskan untuk mengadopsi tiga orang anak.
Anak laki – laki tertua pertama bernama Namikaze Sabaku Gaara, Anak laki – laki tertua kedua bernama Namikaze Inuzuka Kiba, dan yang terakhir anak perempuan paling kecil bernama Namikaze Haruno Sakura.
Kemudian satu tahun kemudian setelah mengadopsi ketiga anak tersebut, mereka memiliki seorang putri bernama Namikaze Uzuki Nara.
Kehidupan mereka berjalan dengan bahagia seiiring dengan waktu, hingga mereka pun tumbuh dewasa bersama.
"Tuan putri… anu.. tolong jangan berlari – larian seperti itu… bagaimana ini kalo para tamu kerajaan melihat tuan putri dengan pakaian seperti itu?" kata Hinata, pelayan tuan putri Namikaze Uzuki Naru.
Dengan wajah panik hinata mencoba membujuk naru untuk memakai gaun pestanya, karena hari ini adalah hari ulang tahun kakak pertamanya, Namikaze Sabaku Gaara.
"arhh hinata, aku sedang ingin bermain – main, aku bosan di kamar ini terus" jawab tuan putri naru dengan malas.
"tapi tuan…" jawab hinata lemah.
Tiba – tiba pintu kamar naru mendadak terbuka, aura menyeramkan mulai keluar.
"Heh naru! Apa yang kamu lakukan haaah! para tamu sudah nunggu kita tau!" teriak Namikaze Haruno Sakura sebagai kakak ketiganya naru yang paling galak.
"tuan putri saku… maafkan saya…" jawab pelayan hinata merasa bersalah.
"ahh sakura, aku sedang malas, ga usah teriak – teriak gitu" kata naru sembari mengacak – acak isi lemarinya, dan melempar semua isinya ke lantai.
"tuan naru.. tuann…" kata hinata tambah shock karena kamar naru mirip kapal pecah dibandingkan kamar putri kerajaan.
sakura yang emosi melihat kelakuan adiknya langsung menjitak kepala naru hingga benjol – benjol.
"ganti bajumu! SE – KA – RA - NG!" teriak saku dengan dashyatnya.
Akhirnya tuan putri naru memakai gaunnya itu, warna kuning keemasan sangat cocok dengan matanya yang berwarna biru menyala.
"tuan putri naru cantik sekali…" kata hinata terpesona.
"ahahaha, bukan apa – apa ko! Hahaha!" kata tuan putri naru, tertawa bangga.
"dasar GR!" kata saku sambil melirik ke arah naru
"anu… tuan putri saku juga cantik ko…" kata hinata sambil nyengir
"Ohohohoho, bukan apa – apa ko! Hohoho!" kata saku tertawa bangga
"…#$!#$" naru mendengus sebal sambil melangkah pergi.
Dan pesta pun di mulai,
pangeran Gaara turun dari tangga dengan gagahnya, jubahnya yang merah menyapu lantai – lantai tangga, pandangannya tajam dan ekspresinya memukau,
rambut merahnya yang agak panjang berlambaian terterpa angin, bunga mawar berkelopak merah disebarkan diseluruh ruangan, kedatangannya membuat orang terdiam dan terkesima,
dan sebagian pelayan dan tamu ada yang berteriak histeris dan nekat minta tanda tangan, tapi diamankan oleh para pengawal kerajaan. (=.=")
Gaara menoleh dengan misterius.
seisi ruangan tambah histeris, dengan kedatangannya dibarengi Namikaze Inuzuka Kiba sebagai kakak kedua,
kemudian Namikaze Haruno Sakura, dan pasangan suami istri yang berbahagia, Namikaze Minato dan istrinya Namikaze Uzuki Kushina,
namun diantara penyambutan yang meriah itu, nampaknya ada yang kurang,
karena saat itu naru masih tak menampakan diri,
"Apa sih yang si bodoh itu lakukan! Kenapa dia masih di dalam?" bisik Saku pada Kiba,
Kiba hanya menggeleng pelan, "Saku, dimana adikmu yang paling imut itu sayang?" tanya ibundanya pada Saku, Namikaze Uzuki Kushina, sambil berbisik.
"eumh… entahlah bunda, dia masih berada di dalam…" jawab Saku kembali berbisik pada ibundanya.
Naru menghentikan langkahnya menuju tangga berkarpet merah itu,
seluruh ruangan berwarna merah bagaikan darah,
"Tuan putri naru, maaf jika saya lancang, tuan sebaiknya segera tampil di pesta itu…" kata pelayan hinata pada naru,
naru hanya terdiam menatap jendela yang besar di ujung ruangan,
"Hinata… aku melihat sesuatu di ujung jendela itu" kata naru dengan lirih,
jari telunjuknya menunjuk jendela diujung itu dengan bergemetar,
akan tetapi Hinata tak melihat apapun disana.
Para tamu undangan menyambut pesta dengan meriah,
tetapi Gaara terlihat tak tenang, sebentar dia berdiri dan menatap ke arah pintu besar di ruangan itu dengan gelisah,
lalu sebentar dia kembali duduk sambil meminum seteguk anggur putihnya,
"ada apa kak?" Tanya Sakura yang sedari tadi pusing melihat kakak tertuanya mondar – mandir,
"tidak apa…" jawab Garra tenang,
sebenarnya Sakura ingin bertanya lebih jauh lagi,
tapi dia memilih untuk tetap diam dan berjalan dengan anggun ke sudut ruangan dengan gaunnya yang serba baby pink.
Sedangkan Kiba sedari tadi hanya bermain dengan anjing kesayangannya, Akamaru.
Kiba terlihat tampan dan liar dengan pakaian serta jubahnya yang serba hitam,
para wanita memandangi Kiba dengan malu – malu, namun Kiba tak mempedulikannya.
Tiba – tiba...
ada suara teriakan dari luar pintu itu,
Garra terperanjat dengan pandangannya yang menakutkan,
Akamaru mendadak menjadi siaga, dan menggonggong ke arah pintu itu,
ekspresi wajah Minato berubah kalut dan kemudian dia berteriak
"Selamatkan diri kalian!"
teriakan Namikaze Minato menggema di seluruh ruangan,
para pelayan berlari ke dapur istana,
para pengawal mengcover para tamu dan menjaga pintu itu dengan siaga,
mendadak seluruh jendela terpecah berai,
salah satu pengawal kerajaan berlari ke arah Minato dengan wajah serius
"Komplotan Orochimaru, tuan…" kata pengawal itu.
"Grrrh… Orochimaru!" teriak yondaime marah.
"Naru! Dimana kamu!" teriak ibundanya dengan panik,
"Kakak apa yang sebenarnya terjadi!" Tanya Sakura pada Gaara,
Gaara tetap terdiam dan Kiba menatap Gaara seolah – olah dia tau apa yang sebenarnya terjadi.
dia segera meraih Sakura dan membisikan sesuatu "Sakura... cepat naiklah kepunggung Akamaru, pergilah ketempat yang aman. aku, gaara dan ayah, akan mengamankan tempat ini..."
TO BE CONTNUE...
::muuachh:: Love OSR
