Title: hidupku setelah semua berakhir
Category: Anime/Manga » Naruto
Author: Euke Hatsumoto
Language: Indonesian, Rating: Rated: M
Genre: Romance/Family

Chapter 1: Chapter 1

***hidupku setelah semua berakhir***

Halow minna-san ^^ kali ini Euke datang dengan rate-M,,,

Padahal baru belajar, tapi udah buat yang rate-M *digampar*

Oh ya, ini kisahnya SasuNaru ^^ hohoho lets do it minna-san


Desclaimer : Masashi kishimoto

Pair : Sasuke X Naruto

Rate : M

Genre : Romance, crime, dll *plak*

Warning : Gaje, Abal, OOC, Shounen-ai, Yaoi, dan BL,*kikikiki* XD

Summary : Naruto yang berumur 13 tahun mendapat kado spesial di ulangtahunnya yang ke-13 oleh orang tak dikenal. Kado dari orang tak dikenal itu benar-benar membuatnya syok, dan kehilangan ingatan malah memperburuk keadaan. namun pada saat itu, Sasuke uchiha–tetangganya- datang membantunya. Dengan menawari tinggal bersama, bagaimanakah kisah selanjutnya? Mari kita tengok XD


Suatu hari yang nampak cerah, sesosok remaja SMP -sebut saja-Naruto, sedang berjalan pulang menuju rumahnya. Nampaknya ia baru saja pulang sekolah terlihat dengan jelas bahwa ia tengah mengenakan pakaian ala remaja SMP.

Untuk menuju rumahnya, ia harus melewati beberapa toko dan beberapa blok dari rumahnya. Dalam perjalananya, Naruto selalu saja tersenyum. Sepertinya dia tengah melamun-membayangkan sesuatu hal yang membuatnya tersenyum sendiri-entah apa itu.

Oiya, hari ini adalah hari ulangtahunya yang ke-13, mungkin hal ini yang membuatnya tersenyum-senyum sendiri-apakah yang akan kedua orangtuanya berikan padanya di hari spesialnya ini. Entahlah.

"Kaa-san pasti sudah menungguku dirumah. Aku harus bergegas pulang" ucap Naruto dalam hati. Masih dengan tersenyum-senyum sendiri , ia mempercepat langkahnya.

Mungkin ada beberapa orang yang nampak memandangnya heran saat ia berlalu di depan mereka. Sekarang tepat pukul 16.30 Naruto tiba di taman dekat rumahnya. Hanya tinggal 5 rumah lagi ia sampai dirumahnya. Tiba-tiba suara tembakan mengagetkannya, ia menengok kekanan dan kekiri untuk memastikan darimana suara tembakan tersebut berasal.

"suaranya dekat sekali"pikir naruto

Naruto pun kembali melanjutkan perjalanannya. Setibanya di depan rumahnya, Naruto bergegas masuk.

"aku pulang!" serunya melangkah masuk

"…." Namun tak ada seorangpun yang menjawab.

"kaa-san dan tou-san kemana?" Naruto bingung, dan segera saja ia memerikasa kondisi rumahnya.

**Naruto POV**

Aku melangkahkan kakiku keruang keluarga. Dan yang pertama kali kulihat adalah darah yang berceceran dimana-mana. Akupun mengikuti darah yang berceceran itu sampai tiba di kamar Tou-san dan Kaa-san yang pintunya tertutup. Aku segera membuka pintu itu dan yang kulihat ketika itu adalah Kaa-san yang tertidur di atas futon yang masih tersusun rapi. Aku melangkah masuk kedalam dan kudapati Tou-san tidur di kursi sofa dekat dengan meja kecil disudut kamar. Saat ku dekati Tou-san, aku merasa ada yang janggal dengan kondisinya. Darah yang ku ikuti tadi berhenti tepat di bawah futon yang ditiduri Kaa-san. Aku menyentuh tubuh Tou-san. Dan tubuh itu langsung jatuh tertidur disofa. Aku kaget setengah mati saat kudapati kepala Tou-san dipenuhi darah yang bercucuran, aku yakin itu adalah peluru yang bersarang langsung ke kepalanya. Dilihat dari lubang yang menurutku sangat dalam itu.

"Tou-san," suaraku parau dan aku meneteskan air mata yang benar-benar banyak saat itu. "tidak mungkin, hiks hiks"

Aku dapat melihat di samping Tou-san terdapat senjata api handgun yang sepertinya baru saja digunakan entah oleh siapa.

Tanpa sadar aku melangkah mundur menjauhi posisi Tou-san. Aku terdiam beberapa menit, sampai aku tersadar

'bagaimana dengan kondisi Kaa-san?' aku membalikan badanku. Dan dapat kulihat dia disana,pada posisi yang masih sama. Aku segera menghampiri Kaa-san. Aku menginjak darah yang berceceran dilantai yang memang mengarah kearah Kaa-san. Tapi aku tak memperdulikannya. Aku berhenti tepat didepan Kaa-san. Kubelai rambutnya yang merah bata itu.

"Kaa-san!" panggilku disertai air mata yang masih setia mengalir.

"…." Hening. Tak ada jawaban yang kudapat!

(posisi Kushina saat ini tengkurap)

Kubalikan posisi kaasan dan betapa terkejutnya aku saat kulihat bagian depan tubuh kaa-san nampak penuh dengan darah dan saat kuteliti baik-baik ternyata tubuh bagian depan kaa-san dipenuhi oleh tebasan dan tusukan benda tajam. Aku terbelalak kaget melihatnya tak berdaya.

"Kaa-san! Hiks hiks" tangisku semakin pecah

"….." namun tetap sama tak ada jawaban sama sekali darinya

"apa yang sebenarnya terjadi?" aku berteriak histeris. Aku benar-benar syok berat. Aku sejenak tersadar apa yang sebenarnya terjadi,," KAA-SAN, TOU-SAN, MEREKA…..MA-TI!" teriakku

Aku merasa sangat lemas, batinku benar-benar terguncang. Ketika aku hendak mengambil air minum, aku terjatuh. Pingsan karena kelelahan dan syok berat.

Tepat pukul 22.00 aku terbangun dari tidak sadarku, aku mengerjab-ngerjabkan mataku dan mengingat-ngingat kembali kejadian tadi sore, dan berharap bahwa semua yang kualami tadi sore hanyalah sebuah mimpi belaka. Namun saat aku hendak mencoba untuk bangun, aku melihat, tepat didepan mataku kedua orang tuaku telah tak bernyawa, dengan banyak darah yang berceceran dimana-mana.

Aku kembali menangis.

Beberapa saat kemudian saat aku hendak berjalan-melangkah-mendekati tubuh kaa-san, tiba-tiba aku mendengar surara ketukan pintu dari luar rumahku. Segera ku buka pintu itu tentu saja dibarengi dengan langkah gontai, plus air mata.

Kubuka pintu depan rumahku dan menampakan sesosok remaja 17-an yang berambut hitam-kebiruan muncul dihadapan ku. Sasuke Uchiha. Tetangga paling dekatku dan juga yang paling akrab denganku.

"Naruto! Kenapa kamu menangis?" tanyanya lembut

"aaaa...hiks"

"Kaa-san dan Tou-sanmu kemana?pasti belum pulang ya?" Sasu-nii segera masuk dan mencoba menenangkan ku

"cup cup cup ayo, Sasu-nii temani! ajak Sasu-nii padaku untuk duduk disofa.

Aku yang ingin memberitahu tentang kondisi kaa-san dan tou-san padanya jadi tidak bisa mengatakannya karena dia selalu saja memotong semua perkataanku sehingga aku hanya bisa menurutinya...dan diam.

"oh ya, hari ini ulang tahunmu kan?" Tanya Sasu-nii lembut

"…." Aku tak menjawab, hanya sekedar menganggukkan kepala saja.

Sasu-nii duduk di sofa ruang tamu yang cukup ditempati 3 orang itu, sementara aku tak ikut duduk. Aku hanya memandangnya dari balik meja didepan Sasu-nii.

"mungkin saja Kaa-san dan Tou-san mu sedang keluar untuk mencarikan kado ulangtahun untukmu!"

Mendengar perkataan Sasu-nii tadi, tanpa sadar aku membantahnya.

"TIDAKKK!" ucapku setengah berteriak. Sepertinya Sasu-nii juga kaget dengan sikap tiba-tibaku ini

"apanya yang tidak Naruto?" kini Sasu-nii menatapku

"a-aku…aku…kau salah Sasu-nii " ucapku dengan nada bergetar "kau salah" ulangku

"apa maksudmu?" tanyanya heran "tenang saja, mereka akan segera kembali!" ia mengusap kepalaku

"TIDAAKKKK" aku membantah perkataan Sasu-nii lagi

"MEREKA AKAN SEGERA KEMBALI NARUTOOO! AKU AKAN MENEMANIMU SAMPAI MEREKA KEMBALI!" sepertinya Sasu-nii merasa kesal dengan perkataanku barusan.

Aku tertunduk,kembali menangis.

" Sasu-nii "

"errr…ma-maafkan aku Naruto" Sasu-nii menggaruk belakang kepalanya. Tanda tidak enak padaku.

"mereka tidak akan pernah kembali lagi Sasu-nii!" aku masih menundukan kepalaku

"apa maksudmu?" suara Sasu-nii meningkat

"…" aku menarik nafas

" ayo jelaskan padaku Naruto!" ucapnya memaksa. sepertinya Sasu-nii merasa jengkel padaku.

"MEREKA TIDAK AKAN PERNAH KEMBALI…KAR-KARENA…MEREKA…"aku terhenti

"KARENA APA NARUTO?" potongnya

"KAR-KARENA MEREKA, MEREKA TELAH MATI!" tangisku langsung pecah

"apa maksudmu? Jangan bercanda Naruto!" Sasu-nii nampak memandang remeh semua yang ku ucapkan.

"aku tidak bercanda Sasu-nii!" aku segera menarik Sasu-nii kedalam kamar Tou-san dan Kaa-san. Saat dalam perjalanan ia nampak sedikit terkejut melihat darah yang berceceran dilantai ruang keluarga kami, dan berakhir di depan pintu kamar Kaa-san dan Tou-san. Ku buka pintu kamar yang nampak sedikit remang, dan Sasu-nii pun segera masuk kedalam. Kami melangkah kedalam. Nampaknya Sasu-nii benar-benar terkejut dengan apa yang ia lihat. Aku melangkah kearah Kaa-san.

" Sasu-nii, apa mereka akan segera kemballi sekarang?" tanyaku tetap disertai air mata

"…" ia tak menjawab,

"lihat mereka Sasu-nii, mereka…MA-TI!" aku menghampiri Sasu-nii yang masih terdiam-tak bergerak sedikit pun-dari tempatnya yang semula. Setengah perjalanan, tiba-tiba tubuhku terjatuh. Aku tak sadarkan diri.

***End Naruto POV***

Sasuke segera saja membopong Naruto kerumahnya-rumah Sasuke-, yang memang tepat berada di samping rumah Naruto.

Setelah itu Sasuke segera menghubungi rumah sakit untuk mengotopsi jenazah tersebut.

"Uchiha-san apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya seorang wanita setengah tua a.k.a Tsunade-kepala rumah sakit Konoha yang memang menjadi salah satu dari 3 dokter paling hebat di konoha, dan juga merupakan dokter yang paling akrab dengan Sasuke-

"aku juga tidak tahu Tsunade-sama" sesal Sasuke.

"aku akan mencoba mencaritahu penyebab kematian Kushina dan Minato!" Tsunade memberikan sebuah nomor telepon yang memang sengaja ditulis dikertas untuk diberikan kepada Sasuke." Hubungi aku jika sesuatu terjadi pada Naruto, oh iya, ini resep obat untuk Naruto." Tsunade memberikan sepotong kertas itu pada Sasuke. "aku pergi dulu" Tsunade maenepuk pundakSasuke, lalu pergi bersama asistennya. Shizune.


**Sasuke POV**

aku menghampiri kepala polisi yang tengah memeriksa tempat kejadian

"j-jadi apakah anda dapat membantu saya dan Naruto? Sarutobi-san,"

"tentu saja Uchiha-san, tapi saya punya permintaan, saya harap anda dan Naruto tidak menyentuh barang apapun dirumah ini, demi kepentingan pemeriksaan dalam beberapa hari ini tolong jauhi tempat ini!"

"aku mengerti!" ucapku seraya menganggukan kepala

**End Sasuke POV**

2 hari setelahnya. Naruto sadar dari ketidak sadaranya. *ditendang* ia mengerjab-ngerjabkan matanya

"ini…dimana?" ia memegangi kepalanya yang nampak terasa pening. "aduh…" ia mengubah posisinya jadi setengah berbaring. Menjadikan bantal sebagai sandarannya. Naruto masih mengamati sekelilingnya. Sampai sebuah suara mengalihkannya.

"kau sudah sadar, Naruto?" seru seseorang dari pintu. Yang tidak lain adalah si pemelik rumah-Sasuke Uchiha.

" Sasu-nii " Sasuke mendekati ranjang Naruto.

"ini…dimana?" Naruto bertanya

"ini dirumahku! umm kau berada dikamarku sekarang!" Sasuke tersenyum membuat wajah Naruto bersemu merah "oiya, kau belum makan kan, Naruto?"

"u-umm" angguk naruto

"baiklah, tunggulah disini, aku akan mengambilkanmu sarapan!" Sasuke tersenyum, dan mengelus kepala kuning Naruto. Lalu segera beranjak kedapur.

Sementara itu, Naruto masih diam. Ia memandang kearah jendela, dan seketika itu ia memikirkan sesuatu.

"Kaa-san…Tou-san…." Naruto menunduk, ia meneteskan air matanya kembali.

10 menit berlalu, Sasuke kembali dengan membawa nampan berisi makanan dan obat dari resep yang diberikan Tsunade padanya.

***Sasuke POV***

"Naruto…kau kenapa?" tanyaku padanya yang tengah menangis ditengah ranjang sendirian. Sesegera mungkin aku mendekatinya yang tengah menangis itu. Aku meletakkan nampan berisi sarapan Naruto itu dimeja kecil dekat ranjang queen-size ku, lalu kudekati dia.

Aku menyentuh pundaknya, "Naruto,,,tenanglah. Ada apa?"

"... " ia tidak menjawab, malah semakin menangis. Aku memposisikan diriku tepat dihadapannya.

"hei…jangan sedih begitu." Aku mencoba menghiburnya, namun raut wajahnya jadi terlihat kesal. "ini, makanlah!" ucapku seraya mengambil roti isi yang tadi kubawa.

"… Sasu-nii …bodoh!" katanya.

"hei, apa maksudmu?" tanyaku tidak terima

" SASU-NII BODOH,,," ulangnya " MANA ORANG TUAKU" tanyanya dengan nada dinaikan 1 oktaf

"hei-hei tenanglah!" aku menggenggam tangannya. Namun ia menepisnya. Dan memberikan ku tatapan kebencian. Aku terpaku dengan sikapnya yang berubah secara tiba-tiba ini.

Ia turun dari ranjang dan keluar dari kamar ku. Aku hanya bisa melihatnya. Aku membiarkannya pergi.

***Naruto POV***

Aku keluar dari kamar Sasu-nii dan segera berlari pulang kerumah. Dalam hatiku berkecamuk. 'bagaimana keadaan Kaa-san dan Tou-san?' aku membuka pintu rumah, dan dengan langkah cepat aku menaiki tangga, namun sebelum aku sampai dilantai atas, tiba-tiba badanku lemas, dan sepertinya sesuatu melilit kakiku. Dan

BRUUUKKKK

***End Naruto POV***

suara debaman benda jatuh terngiang di dalam ruangan itu. Itulah Naruto, ia terjatuh dari tangga akibat tenaganya yang memang sangat lemah, serta tanda garis polisi yang memang berada di tangga. Sebagai tanda bukti adanya penyelidikan dirumah itu *ngarang tenan*. Matanya terpejam, dan darah segar mengucur dari kepala bagian depan dan belakangnya. Naruto kembali tak sadarkan diri.

Lalu bagaimana dengan Sasuke? Kemana dia?

Nantikan kelanjutannya di chapter berikutnya XD

Jujur ini fic rate-M pertama Euke, jadi tolong bantuannya untuk memberikan saran atau masukan! Euke benar-benar membutuhkannya! *puppy eyes*. Dan sebenernya Euke udah pernah update fic ni. Tapi dalam versi Kaka-Naru. Maaf kalo Euke edit tiba-tiba. Gomen-ne minna-san . *sujud-sujud*

Oke,

akhir kata,

review minna-san