.
.
.
Ours Story Chapter 1
Disclaimer :
BLEACH © Tite Kubo
.
.
.
Malam ini digelar pesta untuk merayakan ulang tahun kapten Gotei 13 divisi 10, Hitsugaya-taichou. Banyak teman-teman shinigami yang datang, semua kapten divisi di soul society pun hadir termasuk Kuchiki Byakuya, kapten divisi 6. Byakuya datang bersama adiknya, Kuchiki Rukia yang berjalan mengikuti di belakangnya.
"jangan jauh-jauh dariku, kita akan pulang sebelum jam sepuluh. Ingat itu!"ujar Byakuya sebelum mereka memasuki ruangan divisi 10, tempat acara berlangsung.
Rukia hanya mengangguk pelan.
"iya..Nii-sama"katanya. lalu mereka pun masuk ke ruangan pesta, disana sudah banyak orang yang berkumpul.
"kuchiki taichou.."panggil Yamamoto Sou-taichou.
Byakuya pun segera menghampiri kakek tua itu yang tengah berkumpul dengan kapten-kapten divisi lainnya. Ditengah mereka terlihat Hitsugaya yang berulang tahun sedang bersalaman dengan Kazumei kidou-taichou yang juga sepertinya baru datang sebelum byakuya. Rukia hanya menatap punggung Byakuya yang mulai menjauh darinya. Ia tidak berpikir untuk mengikuti kakaknya itu dan mengganggu obrolan para kapten divisi walau sebenarnya dia. ingin juga menghampiri Hitsugaya dan mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
"Rukia-chan..!"seru Matsumoto Rangiku yang tiba-tiba saja sudah ada disampingnya.
"eh, Rangiku-san."rukia tersenyum kepadanya.
"aku senang kau juga datang. Ehm...disini membosankan ya, keluar yuk.."Rangiku menarik tangan Rukia dan mengajaknya keluar.
"eeehhh...kita mau kemana ?"tanya rukia
"ke halaman,. disana lebih menyenangkan daripada mendengarkan para kapten berbicara dan disana ada lebih banyak sake hehe.." Jawab Rangiku sambil tersenyum ceria.
Rukia tidak bisa berbuat apa-apa dan menurut saja kemana wanita seksi ini membawanya. Ternyata Rangiku membawanya ke taman kecil didepan ruangan divisi 10, lilin-lilin kecil dan lampion yang diletakkan di pinggir kolam ikan dan juga tergantung di pohon sakura membuat tempat ini terang disinari cahaya temaram yang lembut. Beberapa shinigami duduk bersama meminum sake mereka. Rukia berhenti dan duduk di beranda seraya menatap rangiku yang sudah pergi mengambil sake. Rukia sedikit merasa bosan, ia pun memandang jemu ke arah langit. Mata violetnya membesar ketika melihat ribuan bintang yang terlihat begitu indah diatas sana. ia tersenyum takjub.
"hoi..Midget, kenapa senyum-senyum sendiri?"sebuah suara yang tidak asing membuat Rukia berpaling dari pandangannya. Dan benarlah, suara itu tidak lain adalah suara si kepala jeruk Kurosaki Ichigo yang tiba-tiba saja sudah duduk disampingnya.
"Ichigo, kau..."Rukia sedikit kaget.
"kenapa? Kaget aku bisa disini?, yah..Hitsugaya kan temanku jadi tidak apa kan jika aku datang. Aku juga sudah lama tidak ke soul society dan sudah lama juga aku tidak melihatmu" ujar Ichigo tersenyum dan mengelus pelan rambut Rukia.
"haa...disini kalian rupanya, sedang apa kalian berdua-duaan ditempat sepi seperti ini," Abarai Renji muncul dihadapan mereka, rambut merahnya berkilau disinari temaram cahaya lilin.
"Hei Ichigo, kau sedang apa bersama Rukia hah? Ku bankai kau jika berbuat yang tidak-tidak" ujar Renji menarik lengan Rukia agar rukia mendekat padanya.
"aku baru saja disini dan bertemu Rukia, kau emosian sekali sih"protes Ichigo dan ikut menarik lengan rukia yang satunya agar Rukia balik mendekat kepadanya. Jadilah mereka tarik- tarikan memperebutkan Kuchiki Rukia.
"Ichigo...renji...lepaskan aku.. aduhh,,"Rukia terlihat kesakitan.
"hei..apa-apaan kalian ini" komentar Uryu Ishida yang muncul bergitu saja.
"ah..malam Rukia-san, lama tidak berjumpa."Orihime yang juga datang bersama Ishida dan Chad segera saja memeluk Rukia.
"eh, kalian semua datang?"ujar Rukia seraya mengurut-urut lengannya yang sedikit sakit karena ditarik-tarik tadi.
"tentu saja..kapan lagi kita datang ke pesta semacam ini di soul society,, "ujar Ishida.
"eh...kalian semua sudah datang ternyata, nah..ini aku bawakan sake. Kalian semua harus minum" ujar Rangiku yang datang membawa gelas-gelas sake.
"eehhhh" Orihime, Rukia dan Ishida sedikit bingung dan hendak menolak.
"maaf Matsumoto-san, aku tidak bisa minum sake" tolak Orihime.
"tidak ada alasan,, di pesta taichou kali ini, semua orang harus minum dan bersenang-senang" ujar Rangiku yang kelihatannya sudah mabuk ini. sebenarnya Ichigo dan Renji juga tidak suka minum tapi karena gengsi mereka sok kuat dan meminum gelas pertama.
"ah...tidak cukup hanya segelas. Aku bisa minum 3 gelas penuh" ujar Renji sombong.
"heh,, aku bisa menghabiskan semuanya tahu"ujar Ichigo tidak mau kalah dan meminum sakenya. Begitupun Renji. Mereka berdua saling duel dan meminum bergelas-gelas hingga mabuk. Pada akhirnya Renji dan Ichigo pun mabuk berat, mereka mulai berbicara asal-asalan.
"hoi...renji,aku berhasil mengalahkanmu..hahaha"ujar Ichigo yang berusaha berdiri tegak.
"apa-apaan kau jeruk, kaulah yang kalah ichigo. Aku lebih banyak minum dari pada kau" balas renji. Keduanya pun adu mulut dengan ocehan mereka yang tidak jelas.
"aduh sepertinya mereka sudah mabuk berat"ujar Ishida.
"renji, ..Ichigo..sudahlah, kalian sebaiknya pulang"ujar Rukia.
"hmm...Rukia, aku tidak mau pulang..aku masih mau bersamamu"ujar Renji .Rukia menjerit pelan ketika Renji memeluknya tiba-tiba.
"hei..kau jangan berani sembarangan terhadap rukia ya..atau aku akan membunuhmu dengan Zanpakotaouku" Ichigo marah dan menarik lengan Rukia menjauh dari Renji.
"hei...sudahlah..ayo kita bawa mereka pulang"ujar Ishida yang dibantu Chad membopong Renji yang hendak jatuh karena kehilangan keseimbangannya. Sedangkan Orihime membantu Rukia membopong Ichigo.
"eeeehhhhhh.,...tidak boleh...!"Rangiku Matsumoto menghalangi mereka dengan reiatsunya yang entah mengapa menjadi bertambah besar.
"kan sudah kubilang. Setiap orang disini harus minum sake. Dan kalian sama sekali belum menyentuh gelas kalian. Ayo habiskan dulu. Biarkan saja orang-orang mabuk itu"
katanya, padahal dia sendiri juga sudah mabuk berat. Ishida, Chad, Orihime dan Rukia pun akhirnya menurut saja setelah berpikir akan sia-sia saja menghadapi orang yang sedang mabuk. Mereka pun terpaksa meminum cairan beralkohol itu sampai habis. Ishida dan Chad hanya sedikit merasakan pusing di kepala mereka setelah meminum sake, namun tidak dengan Orihime, yah gadis itu baru pertama kali minum sake dan walau Cuma minum segelas tapi sudah cukup untuk membuatnya mabuk dan mulai kehilangan keseimbangannya sehingga jatuh pingsan beberapa menit kemudian. Rukia sebenarnya juga baru pertama kali minum sake, namun dia masih cukup kuat untuk berdiri.
"aduhh...Inoue juga pingsan bagaimana ini?" Ishida menghela nafas panjang.
"rukia-san, ayo minum lagi.."ajak Rangiku.
"maaf Rangiku, ini sudah malam aku harus pulang. Yang lainnya juga, kami harus pulang. Sampaikan saja salam kami untuk taichou ya" tolak Rukia. Rangiku merengut sesaat lalu kemudian tertawa-tawa. Huh, dasar orang mabuk.
"Chad, kau bawa Renji, aku yang akan menggendong inoue. Rukia-san, apakah kau bisa membopong Ichigo?"tanya Ishida pada Rukia, Rukia mengangguk pelan.
"yah, aku belum terlalu mabuk, dan sepertinya ichigo juga masih bisa berdiri. Aku bisa membantunya pulang"jawab Rukia. Lalu Ishida yang menggendong orihime bershunpo disusul Chad yang membantu Renji untuk berdiri. Rukia sedikit membutuhkan tenaga ekstra untuk membopong Ichigo. Rukia mulai merasakan kepalanya pusing, ia pun tidak menyadari bahwa ia telah berjalan cukup jauh dari taman dengan membopong Ichigo. Kepala Rukia semakin terasa pusing dan ia pun tidak kuat lagi sehingga menjatuhkan dirinya dan juga Ichigo di beranda depan ruangan divisi 13 yang kosong dan sepi. Rukia memegang kepalanya yang semakin terasa sakit. Beginikah rasanya setelah minum sake? Sungguh tidak menyenangkan pikir Rukia.
"Rukia..."sebuah tangan besar mengelus rambutnya. Rukia menoleh, ternyata Ichigo telah duduk disampingnya dan ia sepertinya dalam keadaan setengah sadar.
"maaf Ichigo, aku tidak bisa membantumu pulang ke karakura, bisakah kau pulang sendiri, bershunpo atau dengan.."
"untuk apa aku pulang?"pertanyaan Ichigo membuat Rukia menghentikan ucapannya, kini ia dapat melihat bahwa Ichigo tengah menatapnya dengan tatapan tidak biasa.
"aku masih ingin disini, aku... merindukanmu midget" katanya. Rukia balas menatap Ichigo.
"aku juga merindukanmu Ichigo, tapi kau harus pulang bukankah kau harus..."kata-katanya terhenti ketika Ichigo menariknya kedalam pelukan.
"sudah kubilang aku merindukanmu, rukia" katanya.
"Ichigo,..apa kau mabuk?"tanya Rukia seraya melepaskan diri dari pelukan erat Ichigo.
"hmm...aku tidak tahu, sepertinya tidak.."jawab Ichigo seraya mengusap kepalanya yang terasa pusing. Ia merasakan matanya berkunang-kunang, lalu ia menatap wajah Rukia yang kini sangat dekat dengan wajahnya. Senyap, tidak ada yang berbicara. Keduanya hanya saling tatap untuk beberapa lama. Rukia sedikit merasa tidak nyaman dengan keadaan ini.
"Ichigo, aku rasa, kita harus..."Rukia tidak bisa melanjutkan kata-katanya ketika kedua lengannya dikunci oleh tangan Ichigo dan dilihatnya wajah Ichigo mulai semakin mendekat.
"Rukia..."bisik Ichigo pelan. 'haduh dia benar-benar mabuk' pikir rukia, ia menjadi sulit bernafas ketika bibir Ichigo tinggal beberapa inchi lagi dari bibirnya.
"Ichigo..kau.."dan akhirnya kata-kata itu tenggelam dalam ciuman. Rukia menutup erat-erat matanya. Ichigo menciumnya dengan penuh gairah, Rukia menjadi semakin sulit untuk bernafas. Apalagi ciuman itu berlangsung lama, Ichigo mulai menggigit bibir bawah rukia agar bibir itu terbuka untuknya. Pegangan dilengan rukia semakin erat apalagi tangan itu mulai menarik hakamanya hingga melorot sedikit sehingga pundak dan bahu rukia terekspos jelas. Ciuman Ichigo mulai merambat ke bagian bawah. Ia mulai menciumi garis rahang Rukia.
"rukia.."Ichigo menggumamkan nama rukia disela-sela ciumannya.
"Ichii...jangan..."Rukia mendesah tertahan ketika Ichigo mencium lehernya dan meninggalkan kissmark disana. Rukia masih berusaha untuk melawan, dan disadarinya ia mulai menangis.
"sadarlah ichigo..kumohon berhenti,,"namun Ichigo terus saja mewarnai leher rukia dengan tanda merah yang dibuatnya. Ciumannya mulai berpindah ke bagian yang lebih bawah,
"hentikan perbuatanmu, sebelum aku menebas kepalamu dengan pedangku, Kurosaki Ichigo." Ichigo yang masih mabuk pun berhenti menciumi rukia karena merasakan reiatsu yang begitu kuat dibelakangnya. dia pun melihat ribuan kelopak bunga sakura disekeliling yang siap mencincang habis tubuhnya. Yah, Byakuya Kuchiki telah datang untuk menyelamatkan adiknya .
"Nii-sama.."Byakuya menatap adiknya. Ia merasa begitu marah ketika dilihatnya keadaan Rukia dengan air mata dipipinya dan hakamanya yang melorot apalagi melihat beberapa kissmark di lehernya . sudah lebih dari cukup alasan Byakuya untuk membunuh bocah Kurosaki itu. tanpa disadari, tangannya terkepal kuat menggenggam erat pedangnya. namun sebelum ia sempat meluncurkan Senbonzakura. Rukia menghentikannya.
"Jangan Nii-sama.."ujarnya.
"jangan menghentikanku Rukia"
"aku tidak apa-apa Nii-sama. Sungguh, ! ini bukan salahnya, Ichigo tengah mabuk saat ini.. " Rukia berusaha menjelaskan.
"uhhhh...apa sih ini, ..kepalaku pusing..."Ichigo mengigau tidak jelas. Entah karena masih mabuk atau karena ketakutan akan reiatsu Byakuya yang begitu besar, Ichigo ambruk dan terbaring dipangkuan Rukia. Byakuya masih merasa marah.
"sudahlah Nii-sama, lihat..dia begitu mabuk sehingga tidak sadar sedang melakukan apa"
Byakuya tidak tahan melihat Ichigo dipangkuan adiknya, ia pun memanggil pelayan dan menyuruhnya untuk membawa Ichigo pulang.
'aku bersumpah akan membunuhmu jika kau melakukannya dengan sadar, Kurosaki Ichigo' batin Byakuya yang masih tidak terima adiknya diperlakukan buruk oleh Ichigo. Ia menarik nafas kuat.
"ayo kita pulang Rukia, ini sudah sangat malam"ucap Byakuya dingin, ternyata dia masih marah. Rukia menurut dan berusaha bangkit seraya membenarkan hakamanya.
Namun ia kembali merasa pusing dan kepalanya terasa lebih sakit dari sebelumnya. Ia berusaha untuk berdiri tegak namun ia gagal dan hanya kunang-kunang yang dilihatnya yang kemudian disusul gelap.
"Nii-sama..."bisik Rukia pelan sebelum ia pingsan. Byakuya yang baru beberapa langkah berjalan menoleh dan kaget melihat adiknya yang tergeletak lemah. ia segera menghampiri Rukia. Dilihatnya wajah Rukia terlihat begitu pucat.
"Rukia.."rukia yang memang pada dasarnya kuat, tersadar sejenak.
"Nii-sama.. kepalaku pusing"ujarnya berusaha bangkit.
"sudahlah, aku akan menggendongmu" Byakuya pun menggendong adiknya, Rukia yang pusing dan juga mengantuk pun akhirnya tertidur di gendongan Byakuya.
"terima kasih Nii-sama"ujarnya sambil tersenyum sebelum ia menutup mata dan menyandarkan kepalanya di dada Byakuya. Byakuya hanya menatap adiknya itu,
dia merasakan tubuh Rukia terasa bergetar mungkin karena ia masih sedikit merasa takut karena kejadian tadi. Byakuya pun mengeratkan gendongannya. Kemudian ia bershunpo ke kamar Rukia, dan membaringkannya di sana. tubuh Rukia masih bergetar,
'aku tidak seharusnya mengajakmu malam ini . dan kau tidak akan mengalami hal buruk ini. maaf rukia' batin byakuya, tanpa sadar tangannya terangkat dan mengelus pelan rambut adiknya itu.
Mohon di review...
_Lily
