Girl With The Bunny Mask

Disclaimer : Vocaloid milik Crypton Future Media yang punya

Warning: Typo, OC, OOC, ini bukanlah cerita yang di angkat dari salah satu lagu Vocaloid, Secret Police.

.

.

Haai! Ini adalah fanfic pertama aku, pertamanya sih aku punya ceritanya tetapi bingung mau di taruh di fandom mana, akhirnya nyasarlah? Saya ke Vocaloid karena di cerita ini saya memerlukan banyak character (Yah walaupun masih di tambahin sendiri, kalau ada) dan juga pas aku nemuin lagu Secret Police yang menyanyikan saat itu Hatsune Miku (Saat itu waktu iseng aja, eh ternyata cocok). Happy reading Minna! \(^0^)/

.

.

Chapter 1

Organisasi Crypton Secret Police

"Waaah! Seperti biasa, Hatsune-san selalu dapat melaksanakan misinya dengan baik!" kata seorang gadis bersurai merah dengan rambut seperti Drill di ikat di kedua sisi kepalanya. Kini mereka sedang berada di puncak sebuah gedung di Osaka setelah menyelesaikan misi mereka.

"Biasa saja Kasane-san! Kalau kau juga serius kau bisa kok sehebat aku" kata gadis bersurai tosca itu. Dan semenjak dia masuk ke CSP (singkat saja begitu). Gadis itu mulai menemukan kembali hidupnya yang telah di hancurkan seseorang.

"Hatsune-san sudah seperti bintang sendiri di CSP!" kata Teto sambil memeluk gadis bersurai tosca yang di ikat di kedua sisi kepalanya itu.

"Kasane-san! Sudah dua tahun kau mengenalku, panggil saja Miku!" kata gadis itu sedikit kewalahan karena gadis bersurai Drill yang sangat nge-fans dengannya itu.

"Hatsune-san juga sudah berapa tahun kenal denganku! Panggil aku Teto juga!" kata gadis bersurai drill itu.

"Sudah-sudah kalian berdua ini selalu saja!" kata seorang pria dengan surai madu melerai mereka.

"Lenny-chan! Sekali-sekali bela aku dong!" kata Teto sambil memasang muka kesal.

"Baiklah, Teto-chan, aku akan memanggilmu begitu!" kata Miku sambil tersenyum.

"Kyaaaa! Terima kasih Miku-chan!" kata Teto sambil memeluk Miku lagi.

"Sudahlah Teto-chan, kau ingin aku di bunuh Oliver karena cemburu?" kata Miku sambil melepaskan pelukan Teto, sedangkan gadis itu hanya tersenyum 3 jari.

"Oh iya, Miku, aku baru saja menerima paket ini tadi sore, markas CSP pusat Tokyo yang mengirimkannya" kata salah seorang dengan surai biru samudra yang tidak lain dan tidak bukan adalah pemimpin mereka, dia menyerahkan amplop sedikit tebal itu kepada Miku. "Mereka meminta analisis mu yang hebat itu untuk menentukan di divisi mana mereka seharusnya di pilih, mau aku bantu? Kita bisa mengerjakannya di apartemenku" tanya pemuda itu sambil menatap ke arah Miku. "Dan kalian semua! Kalian akan ke Tokyo besok!" kata pemuda itu kepada semuanya yang hadir disana.

"Aku bisa melakukannya sendiri kok, lagipula apa ini akal Hentai mu? Kaichou-sama?" tanya Miku skeptis.

"Ah, ti-tidak kok, aku hanya berniat membantumu lagipula data itu kelihatannya banyak sekali!" kata Pemuda itu.

"Jaid yang di katakan kalau Kaito-Kaichou adalah orang yang Hentai?" tanya Teto. Pemuda yang di sebut Kaito itu tidak terima.

"Enak saja aku Hentai aku ini hanya mengagumi perempuan tahu!" kata Kaito.

"Kau sungguh kuat ya, Kaichou, padahal kau sudah sering di tolaknya, tetapi kau tetap saja mengejarnya" kata laki-laki bersurai madu itu sambil menepuk bahu Kaito.

"Len, aku itu tidak seberuntung kau yang langsung di terima oleh Rin Kagime" kata Kaito sambil mengingat seorang gadis yang sangat pintar dalam urusan komputer itu. Sedangkan yang berbicara dengan Kaito tadi adalah Len Kagamine.

"Sudahlah, lagipula aku juga akan terbantu, aku pun penasaran dengan Apartemen Kaichou-sama!" kata Miku sambil tersenyum yang membuat Kaito merasakan mukanya mendidih.

"Baiklah, sekarang bubar! Teto-san, kau berikan laporan kepada si maniak jeruk itu" kata Kaito kepada Teto. Teto pun langsung berdiri tegap dan bersikap seorang memberikan hormat.

"Baik, kenapa tidak si maniak pisang itu saja?" tanya Teto sambil melirik ke arah Len yang kesal pacarnya di bilang maniak jeruk, tetapi memang pacarnya itu sangat menyukai jeruk, tetapi tidak maniak. Tidak semaniak Kaito yang bahkan pernah membeli satu truk eskrim untuk stok di rumahnya. Atau bahkan mengajaknya bicara.

"Kalau si maniak pisang itu, nanti yang bisa bukannya memberikan laporan, malah rayuan" kata Kaito kembali meledek.

"Kaichou!" teriak Len frustasi. Semua yang ada di sana pun terkekeh, dan Kaito yang melihat wajah tersenyum Miku pun ikut senang. Mereka pun menuruni gedung itu dan semuanya berpencar menuju tugas masing-masing, ada yang kembali ke kantor kepolisian, ada yang pulang ke rumahnya untuk memeluk bantal pisang kekasihnya itu.

"Apa Kaichou-sama merasakan ada yang tidak beres?" tanya Miku, karena Miku tahu kalau Kaito memiliki indra keenam yang mampu memprediksi masa depan dengan sangat akurat, dan dia juga gampang merasakan sesuatu bila ada sesuatu yang aneh mendekat.

"Iya, aku merasakannya, lebih tepatnya di amplop yang kau pegang itu" kata Kaito, Miku pun sedikit bergidik dengan apa yang ada di tangannya itu. "Jangan khawatir bukan bom atau apapun, tetapi sesuatu yang mungkin akan menggoyahkan hatimu" kata Kaito, miku pun hanya mengangguk, dia sangat percaya apa yang di katakan oleh pemuda yang lebih tua 2 tahun darinya ini.

Di dalam bus yang sekarang sudah lenggang karena ini adalah jam malam, Miku ingin membuka amplop berisi data siswa itu, tetapi dia tidak ingin menanggung resiko, CSP adalah badan khusus yang berisikan anak-anak muda, organisasi ini di bentuk kepolisian karena anak-anak muda sangat mudah di ajarkan sesuatu dan tidak terlalu menarik perhatian target. Organisasi ini di bentuk 2 tahun yang lalu, dimana 1 tahun adalah masa percobaan, dan 1 tahunnya adalah organisasi ini sudah resmi menjadi organisasi kepolisian. Sedangkan, bila dia membuka datanya di sini, seseorang akan melihatnya, dan CSP memiliki banyak sekali musuh, bila dia salah mengambil langkah, maka dia akan terancam nyawanya. CSP memiliki 3 buah Divisi.

Divisi pertama adalah divisi untuk para pengintai, peretas, dan pengatur strategi, pokoknya divisi itu adalah divisi yang bekerja di balik meja.

Divisi kedua adalah divisi untuk para pembunuh, penyergap, dan eksekutor, dan memang kebanyakan dari mereka memiliki masalalu kelam sehingga tidak segan untuk membunuh.

Divisi ketiga adalah divisi yang unik, dimana anggotanya adalah bisa berada di divisi 1 atau di divisi 2, divisi ini sering di sebut divisi tak terlihat, anggotanya adalah mereka yang sangat ahli di kedua bidang. Pada saat pendaftaran memang hanya ada dua divisi yang ingin mereka masuki, tetapi setelah penilaian, mereka baru akan tahu soal divisi ke 3.

Miku berada di divisi ke 3 dimana dia sangat pintar di kedua divisi.

Setelah satu tahun resmi di dirikan, akhirnya CSP mengadakan perekrutan anggota baru yang berusia sekitaran 16-17 tahun, salah satu agen kepolisian akan menjelaskan tentang ini di setiap kelas di setiap sekolah di Jepang. Tentunya bila mereka memutuskan untuk tidak ikut terlibat dalam ini, ingatan tentang penjelasan apa itu CSP akan di hapus, dan anggota baru yang telah mendaftar tidak di perbolehkan untuk memberitahu tentang organisasi CSP ini kepada siapapun, kecuali keluarga, dan keluarga mereka pun tidak di perbolehkan untuk memberitahu hal ini kepada siapapun.

"Selamat datang di apartemenku, yah, walaupun tidak seluas apartemenmu" kata Kaito sambil membuka pintu apartemennya.

"Ah, hanya lebih kecil 1 meter" kata Miku sambil mengamati di dalamnya.

"Duduklah, akan aku ambilkan makanan" kata Kaito, Miku pun duduk di sofa di sana dan menyandarkan punggungnya, rasanya misinya saat ini sungguh melelahkan. Miku pun mengetahui apa yang di hidangkan di hadapannya membuat rasa capeknya pun seketika menghilang. "Aku mencoba memasaknya, siapa tahu aku bisa membawakannya untukmu, dan sekarang coba lah" kata Kaito sambil memberikan es krim rasa negi. Miku pun menyendoknya. Semenjak kedua orang tuanya pergi ke luar negri untuk urusan bisnis 4 bulan yang lalu dengan membawa adik Miku, Mikuo. Miku pun memilih tinggal di apartemen dan menjadi gadis tidak terurus. Untungnya Kaito selalu mengurusnya mulai dari selalu mengingatkan makan hingga terkadang menemani Miku di apartemen Miku, jangan menganggap yang tidak-tidak ya? Kegiatan Kaito di apartemen Miku hanyalah membantu Miku memasak hingga menemani Miku menonton anime di komputernya.

"Oishii! Kaichou-sama sungguh hebat dalam memasak!" kata Miku senang.

"Terima kasih, jadi mari kita sortir ini" kata Kaito sambil menatap Miku penuh arti. Miku yang dirinya merasa di perhatikan pun menoleh ke arah Kaito.

"A-ada apa Kaichou-sama?" tanya Miku, dia merasa mukanya memanas dengan pandangan Kaito itu. 'Apa yang terjadi denganku? Kenapa aku memerah di lihat Kaichou-sama seperti ini?' batin Miku.

"Miku, tidak, Hatsune Miku, kumohon jadilah pacarku! Aku sungguh menyukaimu satu tahun terakhir ini" kata Kaito menembak Miku yang kesekian kalinya. Miku pun merasa jantungnya berdegup kencang hingga dia dapat mendengarnya di telinganya. Miku pun juga sebenarnya mulai suka dengan Kaichou-sama, tetapi setelah yang dia alami di masa lalu, membuatnya enggan berpacaran lagi. "Aku berjanji tidak akan seperti mantan-mu itu Miku, aku berjanji akan selalu jujur, terbuka dan setia kepadamu walaupun aku di kelilingi para gadis penari di klub!" kata Kaito penuh kesungguhan, Miku melihat tidak ada yang lain selain kesungguhan dan kejujuran di mata Kaito, Miku pun mengangguk.

"Baiklah, aku akan terima perasaanmu kali ini Kaichou-sama!" kata Miku sambil tersenyum, Kaito dengan rasa gembira pun langsung memeluk Miku. Miku pun terkaget dengan perbuatan Kaito pun bereaksi dengan mukanya sekarang sewarna rambut Teto dan jantungnya berdebar sangat keras, Miku pun merasakan jantung Kaito pun ikut berdetak keras.

"Jadi tolong panggil aku Kaito, Miku" kata Kaito kepada Miku, Miku pun mengangguk.

"Baiklah, Kaito-kun!" kata Miku sambil tersenyum, baru kali ini dia merasa sangat sebahagia ini. Miku pun berfikir dengan Kaito, dia tidak akan merasakan yang nama nya dikhianati. "Ayo kita mulai menyortir semuanya, besok kita ke Tokyo bukan?" ajak Miku, Kaito pun mengangguk. Mereka mulai menyortir data-data yang ada di sana, hingga akhirnya Miku menemukan data yang 'bermasalah' itu. "Kaito-kun, apakah menolak seseorang yang mendaftar dan sudah mengikuti tes karena alasan pribadi di perbolehkan?" tanya Miku.

Kaito hanya menggeleng. "Aku rasa tidak boleh Miku, ingat, selama menjalankan tugas kita harus profesionalitas, jadi alasan pribadi tidak akan di perbolehkan disini" kata Kaito sambil mengambil lembaran data yang di tangan Miku, seketika raut muka Kaito berubah dan mulai mengambil korek api dan menyalakan api-nya.

"Kaito-kun! Jangan! Pro-fe-sio-na-li-tas ingat?" kata Miku menghentikan Kaito yang ingin membakar data itu.

"Jadi dia di taruh dimana? Dia menargetkan untuk memasuki divisi 2 loh, apa dia akan masuk ke divisi 2" tanya Kaito sambil kembali mematikan api-nya.

"Dia tidak akan masuk ke divisi 2, masukkan dia ke divisi 1. Lihat saja tes-nya dia tidak dapat menjalankan tes yang di peruntukkan ke divisi 2, dan lihat tes divisi 1-nya, sangat sempurna! Apalagi ibunya memiliki sebuah rumah sakit, dan ayahnya adalah seorang guru moral. Kehidupan sangat di junjung tinggi olehnya" kata Miku menjelaskan, Miku tidak menyangka 'dia' ikut juga.

"Baiklah" kata Kaito sambil menaruh data diri orang itu di tumpukan divisi 1. Mereka sudah menyortir banyak sekali anggota hingga Miku merasa sangat kelelahan.

"Banyak sekali yang ikut di tahun ini" keluh Miku.

"Yah, ini adalah organisasi yang cukup keren menurut mereka, padahal ini adalah organisasi yang sangat menyulitkan bila sudah terlibat" kata Kaito sambil menguap. Sudah 140 anggota yang harus mereka sortir, akhirnya selesai juga.

"Kaito-kun, kelihatannya aku akan mengambil rencana 05" kata Miku sambil memainkan rambutnya sendiri.

"Apa?" tanya Kaito tidak percaya.

TBC

Selesai juga Chapter pertama aku! Bagaimana menurut kalian? Terlalu serius kah? Hehehe, aku membuat Kaito jadi OOC banget, dia menjadi sesosok yang terlalu serius, hehehe. Jadi bagaimana nih? Kaito di buat serius atau agak konyol nih? Tolong Review-nya ya. (^_^) tunggu kelanjutannya yah, akan di jelaskan siapa masa lalu Miku dan apa itu rencana 05