Title : Kakashi dan Kucing Manis

Genre : General

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto

Story © Hoshizora Natsuki

Warning : Gaje, AU, typo, OOC, dsb.

Summary : Kakashi yang notabene nya penyuka guguk, ternyata menyukai kucing juga. Bagaimana Kakashi menghadapi kucing imut yang menghampirinya pada saat ia membaca novel kesayangannya? Kalau penasaran silahkan baca, ga pinter bikin summary wkwk xD RnR~

Don't Like Don't Read :3

Happy reading~ :D

=9894=

Sore hari di Taman Konoha, sedikit orang yang bersantai di sana. Ada yang duduk, berjalan santai dan melakukan olahraga ringan bahkan memancing. Terlihat Kakashi sedang berjalan sambil membaca novel kesayangannya (Icha Icha Paradise). Kemudian ia duduk di bawah pohon dan bersandar.

Beberapa menit kemudian, datang seekor kucing berbulu abu-abu dengan belang hitam dan bermata hijau.

"Miaw…" Kucing itu mengeong (Author's Note : memiaw atau mengeong ? ah sudahlah … inti nya itu ._. *ditamvol readers*).

"Hm? Neko?" Kakashi menengok dan menyadari kehadirannya. Kemudian menaruh novel kesayangannya di tas kerjanya. Kucing itu mendekati Kakashi dan duduk di sampingnya.

"Hee… Neko yang kawaii." Gumamnya sambil mengelus kepala kucing itu dengan lembut.

"Purrr…" Dengkuran si kucing, tanda dia menikmati elusan Kakashi. Kucing itu bermanja-manja di tubuh Kakashi dengan mengusapkan kepalanya di lutut Kakashi.

"Hemmm..." Kakashi mengangkat kucing itu dan menaruh di pangkuannya. Tangan kanan Kakashi mengelus badan kucing itu yang terus mendengkur. Kakashi melihat kalung dan membaca tulisan kalung itu di leher si kucing. "Momo? Nama mu Momo yah? Nama yang imut seperti mu." Kakashi tersenyum dibalik maskernya.

Tiba-tiba Kakashi melihat awan yang berubah menjadi gelap, tanda ingin turun hujan. "Wah mendung, sebaiknya aku harus segera pulang." Kakashi menurunkan kucing itu alias Momo dari pangkuannya dan bangun dari duduknya. Lalu Kakashi bergegas pulang. Tetapi Momo tidak mau diam, dia mengikuti Kakashi dari belakang. Kakashi yang menyadari itu memutuskan untuk membawa Momo pulang ke rumahnya.

"Hei, kau mengikuti ku. Kalau begitu akan ku bawa kau pulang. Lumayan buat hiburan di rumah." Kakashi menggendong Momo dan jalan pulang ke rumahnya.

('w')

Di perjalanan pulang, hujan langsung turun dengan agak deras membuat Kakashi dan Momo jadi kehujanan hingga basah kuyup. "Maafkan aku Momo, membuat mu kehujanan. Bersabarlah, sebentar lagi kita sampai di rumah." Gumam Kakashi sambil memeluk Momo. Kakashi berlari menerobos hujan sampai ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, "Tadaima… Akhirnya sampai rumah. Aku harus mandi agar tidak demam. Aku juga harus memandikannya, apa dia takut air?" Gumam Kakashi bingung yang masih menggendong Momo.

"Nyauw…" Seolah mengerti Kakashi yang gumamkan, Momo memberitahu kalau dia tidak takut air. Kakashi yang jenius bisa mengerti. "Baiklah, ayo kita mandi bersama Momo." Kakashi langsung masuk ke kamar mandi.

"Fiuh, segar." Kakashi keluar dari kamar mandi memakai celana panjang hitam dan tidak memakai atasan sambil menggendong Momo yang masih basah. Tangan kirinya dipakai untuk mengeringkan rambutnya, sedangkan tangan kanannya dipakai untuk menggendong Momo.

Kakashi berjalan ke kasurnya dan duduk di pinggiran kasur. Momo ditaruh di kasur di sampingnya, menyeka tubuh Momo memakai handuk yang tadi ia pakai untuk rambutnya. Setelah itu, Kakashi mengambil pengering rambut dan dipakai untuk mengeringkan bulu Momo.

"Haha… Kau jadi seperti bola bulu Momo." Kakashi tertawa melihat Momo bulunya menggumpal dan menjadikannya seperti bola bulu.

"Nyuw…" Momo hanya memasang wajah yang menurut Kakashi imut. Kakashi mengambil sisir dan menyisir bulu Momo dengan lembut hingga rapih. Kemudian Kakashi berjalan untuk mengambil baju tanpa lengan, yang biasa ia pakai untuk tidur dari dalam lemari. Langsung dipakailah baju itu.

"Nyaaauw~" Momo dengan imutnya berguling-guling di kasur Kakashi. Lalu Kakashi yang menyadari hal itu hanya tertawa kecil dan menghampirinya. Ketika Kakashi menghampiri Momo, Momo berhenti berguling-guling.

"Hei Momo manis, mau kubuatkan susu hangat hm?" Kakashi menawarkan susu hangat untuk Momo. "Nyan!" Momo yang sepertinya menerima tawaran Kakashi menggangguk-anggukan kepalanya. "Baiklah kalau begitu." Ucap Kakashi sambil berjalan menuju dapur, tanpa terkecuali Momo mengikutinya dari belakang.

Di dapur, Kakashi membuat dua susu hangat. Satu untuknya dan satu lagi tentu untuk Momo. Kakashi menuang susu hangat di mangkuk kecil dan di gelas. Momo melompat ke atas meja makan, menunggu susu hangat selesai dibuat. Dengan hati-hati, Kakashi menaruh mangkuk kecil itu di depan Momo.

"Ini dia susu hangatnya. Habiskan yah?" Kakashi tersenyum dan mengelus kepala Momo dengan singkat sebelum ia duduk dan meminum susu hangat bagiannya. Momo mulai menjilat-jilat susu hangat sambil diperhatikan Kakashi hingga habis.

"Nyauw…" Momo mengeong, mengartikan dia berterimakasih untuk susu hangatnya.

"Oh sudah habis." Kakashi bangkit dari duduknya, mengambil mangkuk kecil dan gelasnya untuk dicuci. Momo menjilati mulutnya sendiri dan tangannya sambil masih duduk manis di atas meja. Setelah mencuci, Kakashi menggendong Momo ke kamarnya.

Sesampainya di kamar, Kakashi membaringkan tubuhnya di kasur sambil melanjutkan baca novelnya. Momo dengan nyamannya tiduran di samping Kakashi secara melingkar. Kakashi menghabiskan banyak waktu untuk membaca novel kesukaannya. Tanpa sadar Momo yang masih setia disampingnya tertidur pulas.

"Wah sudah tertidur rupanya." Gumam Kakashi sambil berbisik agar tidak membangunkan Momo. Dengan pelan, Kakashi mengelus tubuh Momo secara lembut dan menaruh novelnya di meja dekat kasurnya sekaligus mematikan lampu kecilnya. Kakashi menyelimuti Momo juga dirinya dan tidur.

Kakashi bermimpi di dalam tidurnya. Mimpinya tentang Momo bisa berubah menjadi manusia, tepatnya menjadi wanita cantik dan imut membuat Kakashi menyukainya. Dalam mimpinya Kakashi bersenang-senang bersama Momo dalam wujud seperti itu.

('w')

Keesokan harinya dengan hujan yang sudah reda, menyisakan embun pagi di setiap dedaunan di Konoha. Kakashi terbangun dengan bibirnya dijilati oleh Momo. "Miaw…" Momo mengeong, seolah mengucapkan selamat pagi untuk Kakashi.

"Ah ohayou Momo." Balas Kakashi sambil mengelus kepala Momo. Momo melompat turun dari kasur Kakashi, dan Kakashi juga turun dari kasurnya. 'Hah, semalam mimpi ku cukup aneh.' Kakashi membatin dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal sekilas.

"Saatnya mandi." Lagi-lagi Kakashi mengajak Momo mandi bersamanya. Setelah mandi dan berpakaian lengkap nan rapih, Kakashi berjalan ke dapur sambil menggendong Momo yang tubuhnya sudah kering.

Di dapur, Kakashi menurunkan Momo di atas meja makan. Setelah itu, Kakashi membuat sarapan sederhana dengan roti panggang dan kopi juga susu hangat untuk Momo. Sarapan selesai dan Kakashi pergi mengajar di Konoha Highschool. Momo ditinggal di rumahnya, tak lupa Kakashi mengunci pintu agar Momo tidak kabur.

('w')

Hari ini seperti biasa, Kakashi mengajar Bahasa Inggris di tiga kelas. Diantaranya kelas satu, dua dan tiga. Saat ini Kakashi mendapat bagian mengajar di kelas dua, tepatnya di kelas Naruto, Sakura, Sasuke dan kawan-kawan pas pelajaran terakhir. Tapi tiba-tiba Naruto merasa ada yang aneh dengan guru berambut perak satu ini.

"Ne Sakura-chan, kau merasa aneh tidak dengan Kakashi-sensei?" Naruto berbisik sambil sedikit menyenggol sikut ke teman sebangkunya, Sakura.

Yang disenggol pun menyahut, "Hah? Memang apanya yang aneh?" Sakura balik tanya bingung.

"Itu loh, cara Kakashi-sensei mengajar kali ini aneh. Dia terlihat lebih ceria menurutku." Ucap Naruto penuh selidik.

"Masa? Menurutku biasa saja." Jawab Sakura santai.

"Coba kau teliti lagi Sakura-chan. Lihat, dia sedikit-sedikit membuat lelucon. Beda seperti kemarin yang hanya sesekali saja dia melucon. Dan lagi leluconnya tentang kucing." Naruto meyakinkan Sakura dan seketika kelas menjadi ramai dengan tawa karena lelucon guru bermasker itu barusan.

"Benar juga kau Naruto." Sakura akhirnya meng-iya-kan komentar Naruto sambil mengusap dagu tirusnya. (Author's Note : untung bukan ngusap jidatnya yang lebar xD *d shanaro(?) Sakura*)

"Kan? Apa jangan-jangan Kakashi-sensei punya pacar pencinta kucing?" Kali ini Naruto yang megusap dagunya sambil menerawang(?). Dan seketika Sakura reflek memukul bahu Naruto. Naruto meringis sambil mengelus bahunya yang dipukul.

"Jangan sembarangan menyebar gosip aneh Naruto, kau jadi seperti Ino-pig tahu." Sakura menyangkal. 'Tapi ada benarnya juga apa yang dibilang Naruto' yang tadi itu hati kecilnya Sakura berkata demikian.

Bel berbunyi, akhirnya jam mengajar Kakashi selesai untuk hari ini. Waktunya para guru dan murid pulang.

"Baiklah anak-anak, cukup sampai di sini pertemuan kita hari ini. Jangan lupa untuk mengerjakan tugas kalian di rumah, halaman 98. Dan kumpulkan besok pagi di mejaku, mengerti?" Ujar Kakashi dengan ciri khasnya. (Author's Note : nada malas yang dimaksud ciri khas di sini :3)

"Baik, sensei." Jawab murid serempak. Kakashi berjalan keluar kelas dan pergi ke kantor guru untuk menaruh buku paket yang dibawanya.

Sesampainya di kantor, Kakashi menaruh buku di mejanya dan bersiap-siap untuk pulang. Saat hendak pulang, Gai sahabat sekaligus rival Kakashi menghampirinya.

"Hei Kakashi, bagaimana kalau hari ini aku menantangmu lari marathon dengan semangat muda kita?" Tantang Gai sambil mengacungkan jempol tangan kanannya dan memamerkan giginya.

"Maaf Gai, hari ini aku tidak bisa menerima tantanganmu. Karena aku sedang tidak enak badan." Tolak Kakashi merasa bersalah karena berbohong, padahal nyatanya dia ingin segera pulang dan bermain dengan si mungil, Momo.

"Oh baiklah. Cepat sembuh Kakashi, dan ku tunggu kau menerima tantangan ku." Gai, sang guru olahraga berbalik pergi sambil melambaikan tangan kanannya sekilas. Kakashi hanya tersenyum sekilas kemudian jalan pulang.

Di perjalanan pulang, Kakashi berinisiatif untuk membeli bola benang kecil. Bola benang kecil itu nantinya untuk mainan Momo dan membuat Momo bahagia juga dirinya.

('w')

"Tadaima… Momo, aku bawakan sesuatu untuk mu." Kakashi sampai di rumah dan langsung mencari Momo. "Momo… Momo… Dimana kau?" Kakashi memanggil Momo dan terus mencari di setiap penjuru rumahnya, namun tidak menemukan Momo. Seketika Kakashi melihat jendela yang terbuka.

"Astaga, aku lupa menutup jendela." Kakashi memejamkan matanya sambil tangan kiri menempel dikeningnya sekilas, tanda ia menyesal lupa menutup jendela. "Dia pasti keluar dan pergi dari jendela itu." Kakashi menghela nafasnya pasrah dan berjalan mendekat ke jendela itu sambil membawa bola benang yang tadi dibelinya.

Kakashi menatap langit sore yang menjelang malam. "Ya aku berharap kucing manis itu baik-baik saja dimanapun dia berada dan kembali ke rumah untuk ku pelihara." Kakashi tersenyum simpul dibalik maskernya sambil membayangkan wajah Momo tercetak di langit senja.

=SELESAI=

Uwaaai datang lagi fanfic dari author satu ini … maaf yah kalau ceritanya emang gaje :'3

Ide ini terlintas karena author sering nge-roleplay jadi kucing wkwk xD

Arigatou yang udah menyempatkan waktu nya buat baca fanfic ini … mohon review nya yah guys, blm siap menerima flame ehehe :'D

Tunggu cerita lain dari author lagi :*

Tetap stay tune~ xD/ *plak!* *d kira acara tv/radio*

Oh ya, ada sequel nya loh mwehe xDa