Warn: OOC pake banget tambah ubi
Harvest Moon: Tales of Ubi
7 Oktober 2015
by Esile the Raven, Characters by Yuusei Matsui, Harvest Moon by Natsume Inc.
Musim gugur adalah musim yang paling disukai—dicintai seorang petani berpucuk tampan dari Isogai Farm. Tentunya, sebagai petani melarat yang baru terdampar dari lautan, dan masih kerja sambilan menjadi babu di sana-sini, musim gugur yang berlimpah ruah dengan makanan adalah musim tercinta.
Jamur di sana sini. Beri-beri liar, kacang-kacangan melimpah…dan yang paling penting…
"Isogai…berhentilah menanam ubi…"
"Masih banyak bibitnya, tenang saja,"
"Bukan itu masalahnya…ayo berhentilah!"
"Masih banyak tempat…"
"Masih banyak tempat katamu, tapi ini kandang ternak! Kenapa kau tega sekali pada ternak-ternakmu!?"
Yuuma Isogai, yang sedang mencangkul lantai kandang ternak, berhenti, lalu menatap sang florist dengan tatapan polos yang entah mengapa terasa mencekam.
"Tapi ini ubi, Nagisa." katanya, seakan itu menjelaskan segalanya dan seharusnya Nagisa paham akan hal sejelas itu.
"Iya, tapi ini kandang ternak…"
"Ini ubi…" Isogai mengangkat salah satu bibit ubi yang ia tumpuk di sudut kandang ternak, "Ini ubi, Nagisa. UBI. Selalu ada tempat untuk ubi! Apa kau tidak suka ubi? Aku sangat menyukai ubi. Kau tahu mereka cepat sekali tumbuh dan melimpah ruah saat dipanen. Aku bisa punya persediaan ubi selama tujuh turunan, bayangkan itu! Ini impianku!"
Nagisa mulai ketakutan, dan Isogai makin maju menerornya dengan khotbah tentang ubi, sesemangat pendeta di atas mimbar. Walaupun ide memiliki persediaan ubi selama tujuh turunan terdengar begitu absurd.
"Dan kau tahu, Nagisa? Ubi ini ubi merah! Ubi madu! Manis! Manis! Tanaman yang sungguh indah, sungguh menakjubkan, sungguh menguntungkan, bukan!?"
Isogai sudah gila.
"Ubi juga punya banyak khasiat kesehatan! Selain itu bisa dijual dalam jumlah besar dengan harganya yang lumayan bagus per kilonya. Bayangkan, saat musim dingin nanti, dan aku sudah memiliki lumbung penuh ubi…"
"Baiklah, baiklah, ubi luar biasa, hidup ubi, puja ubi," Nagisa mengangguk keras-keras dan berusaha mendorong Isogai menjauh, karena matanya yang keemasan berkilau-kilau seakan-akan ada tulisan 'ubi' terukir di dahinya. Lagipula adegan kabe-don di dalam kandang ternak membuatnya agak merinding. Akan romantis kalau saja Isogai tidak bersikap seakan ingin menanami Nagisa dengan ubi. (uhuk)
Sekarang Nagisa sadar kenapa nama sapi pertama Isogai adalah Yamuimo, dan ayam-ayamnya bernama Yamuchibi, Yamukoi, Yamuko, Yamucchi, dan Yamusuki.
"Dengan ubi…aku bisa punya banyak uang…lalu…" Isogai berhenti memerangkap Nagisa dari dinding kandang ternak, lalu tersenyum lebar dengan mata seakan memancarkan cahaya laser saking terangnya; "Aku bisa membeli lebih banyak tanah dan menanam lebih banyak ubi! Akhirnya, Kunugi Town menjadi Ubi Town!"
Cukup sudah.
Nagisa melompat kabur lewat jendela, menaiki Yamuimo, dan berteriak-teriak minta tolong pada Bapa Yuuji dan Suster Hazama untuk melakukan pengusiran setan di Isogai Farm.
Lalu, dibutuhkan paling tidak dua belas orang dan teriakan murka walikota Asano untuk menurunkan Isogai dari atap rumahnya.
Lebih parah lagi, butuh seminggu untuk Dokter Takebayashi memberi terapi pada Isogai dan meyakinkannya bahwa ubi tidak bisa tumbuh di matron rumah sakit.
Begitulah. Tiap tahun di Kunugi Town, semua penduduk akan was-was mengawasi Isogai Farm yang menyebar horror lebih dari hari Hallowe'en sendiri. Karena, bukannya menghiasi kota dengan labu, petani berpucuk itu akan menanami setiap permukaan yang bisa ditanaminya dengan ubi.
Sekian…
Sesuatu yang terlintas di pikiran saat melihat pabrik keripik ubi madu di peta Surabaya. Lalu aku; "Bagaimana kalau Isogai ada di Harvest Moon…dan sedang Autumn…" orz
Kindly review if you have the time.
