Mayuzumi Chihiro dan Mibuchi Reo sebenarnya tidak pernah mengerti dengan hubungan satu sama lain kecuali kenyataan bahwa mereka saling suka.
.
.
.
Kuroko's basketball © tadatoshi fujimaki
.
relationship © kapten pelangi
.
Mayuzumi Chihiro x Mibuchi Reo
.
Warning :
Typo(s), ooc, gaje, miss typo, dan hal-hal lainnya yang tidak dapat tersebut.
.
.
.
Mibuchi Reo ingat pernah kepergok anggota first string saat sedang menelepon sosok pemuda yang sedang menuntut ilmu di Tokyo, dan, itu sungguh memalukan —juga menyebalkan.
Oke, dia hanya ditanya kenapa menelepon mantan siswa lulusan Rakuzan itu.
Hah, itu sih, sebelum Akashi Seijuuro bertanya;
"Sebenarnya hubunganmu dengan Chihiro itu apa, Reo? Seingatku, kalian tidak akrab."
Sip, dah. Itu pas banget, skat mat.
Mibuchi sendiri tidak tahu harus menjawab apa pada sosok kaptennya itu.
—dan hal itu membuatnya mendapat hadiah latihan tiga kali lipat.
.
.
.
Mayuzumi Chihiro pernah bertanya pada takdirnya yang duh-sungguh-keren-sekali-deh itu.
Pertama, ia memiliki hawa keberadaan yang super tipis hingga orang-orang tidak menyadarinya —dan makasih buat Akashi Seijuuro yang merekrutnya sebagai phantom sixthman yang baru.
Kedua, dia sering dibully oleh kouhainya yang merupakan anggota uncrowned kings.
Dan terakhir mungkin hal yang paling aneh baginya. Dia —Mayuzumi Chihiro— baru menyadari bahwa Ia telah jatuh kepesona pemuda bernickname Yaksha.
Oh, sumpah demi gadis-gadis dua dimensi tersayangnya, ia lebih rela berpacaran dengan gadis-gadis loli two dimension daripada dengan pemuda cantik tersebut.
.
.
.
Mibuchi Reo pernah berpikir untuk melanjutkan studynya ke Tokyo. Serius, dia pernah berpikir begitu.
Tidak, tidak. Dia bukannya bosan dengan Kyoto, hanya saja, sesekali boleh bukan, jauh dari Kyoto dan menjalani kehidupan secara mandiri —well, dia sudah cukup mandiri sih.
Hayama Kotarou yang pernah mendengar penyataan itu tertawa dan mencibir;
"Tokyo?" Cibirnya, "Reo-nee, kau ingin belajar, atau berduaan dengannya?"
Sudah jelas, bukan, siapa orang yang dimaksud? Siapa lagi kalau bukan penyuka light novel yang bernama Mayuzumi Chihiro.
Yang dilakukan sang shooting guard Rakuzan itu hanya mendelik kesal dan berujar, "Siapa yang mengatakan ingin satu universitas dengan Miyaji Kiyoshi dari Shutoku, ya?"
—Mibuchi Reo sukses membuat Hayama Kotaro bungkam dengan pipi yang memerah.
.
.
.
Pertama kalinya Mayuzumi Chihiro bertemu lagi dengan pemuda kelahiran 23 September adalah saat dirinya sibuk memilih light novel serya buku yang dipesan teman sekamarnya, Miyaji Kiyoshi —entah suatu keberuntungan atau kesialan karna satu apartement dengan pemuda pemarah itu, dia tidak peduli, sih.
Tapi, kenapa Mibuchi Reo bisa ada di Tokyo, ia tidak mengerti.
Hei, sejak kapan ia memikirkan pemuda tersebut?!
Hah, tampaknya pikirannya sudah tidak benar, ya.
"Eh, Sei-chan mengajak yang lainnya ke Tokyo untuk bertemu Seirin dan ya..."
Oh, biang keladinya itu si Kapten Iblis, toh.
.
.
.
Dulu, Mibuchi Reo kira first kiss nya akan dilakukan dengan seorang perempuan —ya, tolong, dia bukan Aomine Daiki dari Touou gakuen yang menyukai gadis-gadis seperti itu.
Tapi, oh, yang terjadi saat ini adalah...
...first kiss nya direbut dengan paksa oleh sosok berhelaian abu-abu. Iya, dicuri oleh seorang pemuda bernama Mayuzumi Chihiro.
Lucu, bukan? First kissnya dicuri oleh orang yang bergender sama dengannya.
Eeeh— ya, awalnya kaget, namun, lama-kelamaan ia malah menikmatinya. Ya, menikmati tiap sentuhan dari pemuda pemilik manik abu-abu yang biasanya kosong itu.
.
.
.
Mayuzumi bukanlah orang yang romantis seperti pria diluar sana yang sukanya menggoda para gadis yang lewat.
Demi apapun, dia tidak tertarik dengan gadis-gadis tersebut. Untuk apa memperdulikan gadis-gadis yang menggenakan celana atau rok pendek dan tank top?
Mungkin, jika ada yang bertanya, siapa wanita yang paling cantik, ia akan menjawab gadis dua dimensi.
Itu jawaban jika kau bertanya tentang gadis paling cantik baginya.
Artinya, lain lagi dengan pertanyaan yang pernah dilontarkan Akashi Seijuuro;
"Siapa orang yang paling penting bagimu, Chihiro?"
Pertanyaan menjebak khas seorang Akashi, dan Mayuzumi tahu kenapa pemuda itu bertanya hal tersebut di telepon.
"Untuk apa kau tahu, Akashi?" Songong dibales songong.
Akashi terdiam —dan entah kenapa, Mayuzumi yakin bahwa mantan kaptennya di Rakuzan itu sedang menyerigai.
"Bagaimana jika aku membunuh Reo, ya? Atau... memberi latihan seratus kali lipat hingga ia mati karna kecapean?"
Mayuzumi memandang horor rak bukunya di kamarnya.
"Jangan—"
Tut, tut, tuuut—
Panggilan diputus secara sepihak. Toh, Akashi sudah dapat jawabannya.
Jawaban bahwa orang yang paling penting bagi Mayuzumi Chihiro itu Mibuchi Reo.
.
.
.
"Something easy will be difficult if you do it reluctantly."
.
.
.
A/N :
Oke, gua mau nangis pas baca ulang lagi. APA-APAAN INI, HAH?! GUA JADI PUSING TAHU, NGGAK?!
Ya... mungkin ini efek stress uts? Atau saking malesnya paking gua jadi nulis fanfic ini? Hell, gua happy uts udh selesai, kok. Iya, ciyus, dah—
By the way, review?
[06/03/2015, 21.43 p.m]
