A/N : Akhirnya... Saya bikin fic saudara-saudara! *ditampol* Karena fic Inazuma Eleven itu sedikit sekali, hati saya jadi tergugah untuk bikin ini fic gaje. Saya bikin fic ini terinspirasi dari satu pict yang oh sangat imut sekali. Yah, langsung saja...

Disclaimer : Inazuma Eleven owned by Level-5 dan Ouran Koukou Host Club owned by Bisco Hatori

Rated : antara K atau T...

Genre : Humor, Friendship, Parody

Warning : AU, Shonen-Ai, mungkin sedikit OOC, dan lain sebagainya...

Inazuma Gakuen Host Club

Episode 1

Prolog part One

Inazuma Gakuen, sekolah mewah tempat anak-anak kaya menuntut ilmu. Dengan atmosfer 'kekayaan' yang sangat terasa dari sekolah ini, menandakan tempat ini bukanlah tempat rakyat biasa menuntut ilmu. Tapi mengesampingkan itu semua, sekarang aku adalah bagian dari sekolah tersebut...

Kazemaru's POV

Oh, aku belum memperkenalkan diri ya ? Namaku Kazemaru Ichirouta. Umurku 17 tahun, kelas 2 SMA. Aku cukup tinggi, bermata coklat muda, rambutku yang panjang berwarna turqoise dan selalu kuikat ponytail. Sebelum lupa aku ini COWOK tulen. Banyak yang bilang aku mirip cewek karena rambutku ini, padahal kan aku nggak mirip cewek... Oh, satu hal lagi. Aku sekarang bersekolah di Inazuma Gakuen. Tapi jangan salah sangka, aku ini MISKIN dengan Caps Lock dan Bold. Aku bisa ada di sini karena beasiswa yang kuterima.

Hmm? Kalian ingin tahu aku ngapain sekarang? Sekarang aku sedang mencari tempat yang tenang untuk belajar. Walaupun sekolah ini Naudzubillah luasnya, secara misterius aku sangat susah untuk menemukan tempat yang sepi. Mau di kelas, banyak murid – terutama cewek dengan berisiknya bergosip di situ. Mau di taman, anak-anak pada menggelar minum teh satu meja untuk satu orang! Mau di perpustakaan, ya ampun.. ni perpus apa pasar...

Haaah, aku menghela nafas. Kenapa sih mereka berisik semua? Tak adakah tempat tenang untukku belajar? Aku harus mempertahankan nilaiku untuk bisa terus bersekolah di sini secara gratis. Ha? Kurang jelas? AKU HARUS SEKOLAH GRATIS! Kenapa? Sekali lagi, KARENA SAYA MISKIN!

Srakk! Terdengar suara burung mengepakkan sayapnya seperti kaget akan sesuatu. Kaget...? Kenapa...? Ah, jangan-jangan yang tadi itu aku teriakkan ya..? ...Ha? Tengok kanan tengok kiri... tak ada siapa-siapa. Fuhh, hampir saja. Bagaimana kalau ada yang dengar? Bisa-bisa nanti dikira murid stress deh... Eh? Suara apa itu?

Aku mendengar suara musik mengalun indah. Aku pun mengikuti asal musik itu. Ternyata musik itu berasal dari ruang musik yang sudah tak terpakai. Hmmm? Tak terpakai? Berarti bisa buat belajar! Akhirnya, kutemukan tempat yang sesuai. Tapi, siapa ya yang memainkan musik ini...? Permainan piano yang indah... Aku melangkah maju untuk membuka pintu ruang musik itu...

...Dan aku kaget luar biasa. Tempat yang kukira akan sepi dan bisa dipakai untuk belajar ternyata adalah 'tempat luar biasa rame sekalee napa banyak bangeeeetttt anak cewek di siniiiii...?' Tuh kan bahasa ku jadi amburadul begitu. Aku hanya bisa melongo melihat pemandangan di depanku. Para murid perempuan seperti sedang berpesta di sini. Duduk, mengobrol, minum teh, dan makan kue yang keliatan lezat dan oh pasti mahal sekaleee! Ya ampun... Dewa atau siapapun juga, tolong kasih tau aku sekarang di mana?

Sepertinya Dewa mendengar permintaanku, karena tiba-tiba ada cowok memakai gogle biru berjalan ke arahku. Cowok itu berambut dread berwarna coklat yang diikat kebelakang - dan entah kenapa mengingatkanku pada nanas. Tapi kalau nanas berdiri yang ini keriting... eh, dia mengajakku bicara ya..?

"Selamat datang. Ada yang bisa kubantu?"

Suaranya terkesan sangat berwibawa. Aku memandangnya lekat-lekat. Karena gogle itu menutupi matanya aku susah untuk membaca ekspresi si cowok nanas - ah maksudku cowok dengan gogle ini.

"Emm, Halo?"

Aku tersadar dari lamunanku. Ternyata si cowok gogle melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku.

"Oh,, eh maaf aku melamun..." Aku pun meminta maaf pada cowok itu.

"Tidak apa-apa. Lalu, ada keperluan apa?" Sekilas aku melihat sedikit - kuulangi lagi - sedikiiit senyum yang hampir tak terlihat di bibirnya.

"Eh? Anu.. Aku.." Aku masih terlalu syok sampai-sampai aku lupa apa yang ingin aku lakukan. Mulutku buka tutup, ingin bicara tapi tak ada yang kalimat yang keluar. Cowok gogle itu pun menatapku dengan bingung - -mungkin bingung, aku benar-benar tak bisa membaca ekspresinya.

"Hey, Yuuto! Apa yang kau lakukan? Bantuin sini!"

Dan suara itu pun memecah aksi buka tutup mulutku. Suara itu terdengar sangat bersemangat dan entah kenapa terdengar kekanak-kanakan namun imut. Aku melihat sumber suara tersebut yang ternyata sedang berjalan ke arahku dan cowok gogle.

Cowok dengan headband oranye di dahinya. Rambutnya berwarna coklat dan di kedua sisi kepalanya ada rambut yang mencuat keluar dan terkesan seperti tanduk. Matanya berwarna coklat - lebih tua dari mataku - dan tersirat kehangatan dari mata itu. Tanpa kusadari dia sudah berdiri di depanku bersampingan dengan si cowok gogle.

"Oh, ada tamu ya? Selamat datang! Ada yang bisa kami bantu?"

Cowok headband oranye itu bertanya padaku. Akhirnya, Aku mulai bisa menemukan suaraku kembali.

"Emm, ini tempat apa ya..? Kenapa banyak anak cewek di sini..?" Aku pun menanyakan apa yang paling membuatku penasaran. Tapi sepertinya pertanyaanku membuat mereka bingung. Si cowok gogle dan cowok headband saling bertatapan, lalu kembali menatapku dengan ekspresi aneh.

"Kamu masuk ke sini tanpa tahu tentang tempat ini?" Si cowok gogle bertanya. Aku menggeleng pelan. Aku memang tidak tahu tempat apa ini. Aku hanya kemari karena aku ingin belajar di tempat yang tenang dan sepertinya dari luar ini adalah tempat tenang yang kucari. Siapa yang menyangka di dalamya banyak orang begini.

"Oh, begitu ya. Yah, seperti yang kau lihat tempat ini adalah..."

"STOP! Yuuto! Biar aku yang jelaskan!"

Belum selesai si cowok gogle - yang ternyata bernama Yuuto - selesai berbicara, cowok headband langsung memotong kalimatnya. Dia lalu tersenyum padaku, yang senyumnya oh imut sekali. He? Imut? Kok aku bisa berpikir begitu..? Lalu dia ber "ehem-ehem" membersihkan suaranya.

"Baiklah! Hei, kamu!" Dia menunjukku dengan jari telunjuknya. Aku hanya bisa melongo melihat tingkah lakunya.

"Selamat Datang di Inazuma Gakuen Host Club!"

Tu Bi Kontinyu...

Haha,, kok rasanya aneh ya..?

Maaf kalau ada salah, karena bisa dibilang ini fic pertama saya...

Tolong di review agar saya bisa tahu yang mana yang harus diperbaiki...

Arigatou, Yoroshiku onegai shimasu!

Gita Chibi