Anino

Xover/ Bleach-Naruto (Ways for Liberation Challenge Fic)

Disc : None of this story or character(s) are mine. I just own the plot. And also the imaginary things.

OOC/AU/Typo(s)/Slow Update/OCs.

Author footnote : cerita ini full AU! No Ninja, No Hollow. Only Anino that exist in this story. Penjelasan tentang anino terdapat dalam cerita.

Happy Reading! RnR


Di dunia ini, makhluk hidup seolah terbagi menjadi dua golongan, mereka yang terlahir "normal" dan mereka yang mendapat kekuatan menjadi "Kyaria"*.

Meski keduanya tinggal dipermukaan bumi yang sama, keberadaan Kyaria dan komunitasnya tak pernah diketahui para manusia. Mereka bagaikan tersembunyi dalam kabut gelap. Tak tersentuh, tak tergapai namun nyata keberadaannya. Dan para Kyaria itu sudah nyaman dengan keadaan mereka saat ini. Tanpa manusia mengetahui keberadaan mereka, tugas mereka sebagai petarung Manma, makhluk tak berwujud penghisap jiwa, lebih mudah dilaksanakan.

Karena tanggung jawab yang besar, Kyaria pun membawa kekuatan yang merupakan jiwa pelindung dan petarung dalam diri mereka. Namanya Anino*.

Ibarat oksigen, Anino dan Kyaria tak bisa dipisahkan. Mereka dapat melihat, bergerak merasakan dan mengerti keinginan dan kebutuhan satu sama lain. Bukan hanya merasakan kebahagiaan, Anino juga dapat merasakan ketika Kyaria mereka sedih, terluka ataupun marah. Dan tugas merekalah untuk menenangkan Kyaria agar tidak lepas kendali. Anino ibarat sisi bijak dalam diri setiap manusia. Mereka menyeimbangkan, dan menjaga para Kyaria agar tetap ingat pada tugas mereka yang semestinya melindungi, bukan menyerang.

Layaknya kehidupan normal lainnya, hidup Kyaria juga tak lepas dari hitam putih garis takdir. Dimana ada putih dan kebaikan, disana pula ada hitam kelamyang mengerikan. Dan diantara hitam putih yang gamblang terlihat, terselip abu-abu. Garis samar bagi mereka yang masih berusaha mencari tempatnya dalam lingkungan sosial, berusaha mendapatkan pengakuan tanpa diskriminasi.

Namun, kadang hidup menjadikan manusia terlalu cepat menilai dan menghakimi satu sama lain tanpa tau apa yang tersembunyi dalam setiap cerita dihadapannya.

Dan diantara sekian banyak ketidakadilan yang dalam hidup ini, ada segelintir kisah yang mungkin merubah jalan kehidupan banyak orang.

Cerita tiga Kyaria dengan ikatan hati yang mungkin tak terpatahkan. Berbeda raga, tapi tersatukan jiwa dalam sebuah hubungan yang terlalu rumit untuk dijelaskan namun mudah dimengerti disaat bersamaan. Dibangun ditengah kuatnya kebencian yang menyelimuti, terangkai karena keadaan tak pernah memihak dan terus menguat seiring berjalannya waktu karena perbedaan yang menyatukan.

Sebuah kisah tentang perbedaan, persahabatan dan keinginan untuk diterima. Mendapat pengakuan dan bebas menjadi diri sendiri ditengah kuatnya tekanan stigma sosial yang kadang hanya ingin melihat apa yang mereka mau lihat.

Selamat datang di Jigiri*, rumah bagi para Kyaria.

-0-

Sejak kecil, Ichigo Kurosaki tau bahwa dirinya berbeda dari penghuni Jigiri yang lainnya. Bukan hanya karena warna rambutnya yang mencolok . Memangnya ada lagi hah, orang selain aku di Jigiri yang berambut seperti wortel? Menyebalkan! Tapi juga karena berbagai keunikan lain yang dimilikinya.

Diusianya yang baru menginjak empat tahun, ia sudah bisa membuat segel level sederhana untuk mencegah serangan taruka alias "bayi" manma. Sebuah pencapaian yang biasanya diraih Kyaria muda yang paling tidak sudah setahun di akademi. Dan, tentu kejutan dari Ichigo kecil belum berakhir disitu.

Seiring berjalannya waktu, kemampuan Ichigo terus berkembang melebih batas normal. Mulai dari pengendalian luar biasa atas Aninonya yang bahkan belum berwujud, hingga pemakaian berbagai alat sebagai media bertarung sudah menyamai Kyaria level menengah.

Hingga hari itu tiba. Hari dimana hidupnya, dan keluarganya seolah diputar balik satu putaran penuh. Ketika pujian dan tatapan memuja yang biasa terpampang berubah menjadi umpatan dan tatapan benci berselimutkan rasa takut.

Hari ketika wanita terpenting dalam kehidupannya direnggut secara paksa. Saat sosok ibu, pendamping ayahnya sekaligus tempatnya meluapkan segala unek-uneknya dibunuh oleh makhluk jahat bernama manma, adalah hari Ichigo meraih kekuatannya sebagai Kyaria. Memperoleh wujud Aninonya secara utuh.

Tapi, siapa sangka Ichigo yang polos dan selalu ceria mendapat anino seperti itu? Sesosok makhluk yang selama ini dianggap sama hitamnya seperti Manma itu sendiri.

Hiase* Anino.

Sampai kini, bayang-bayang kelam kejadian itu masih terus menghantuinya. Padahal, sudah empat tahun berlalu dan dia masih merasa takut setiap kali melihat tepi sungai. Ayolah, kau bukan anak kecil lagi Ichigo!

"Ichigo, hari ini kau ada test kemampuan kan?" suara berat makhluk berwarna putih pucat membuyarkan lamunan Ichigo. Hichigo, anino Ichigo yang lebih mirip versi dewasa Ichigo, dan tentunya versi menyeramkannya berjalan santai dengan tangan menggenggam ujung katananya..

Ichigo mengganguk mengiyakan, sementara matanya terus tertuju kedepan. "Kau tau, aku hampir berharap hari ini tidak datang. Maksudku, buat apa kau mengadakan test setiap tahun padahal lawanmu itu-itu saja. Bagaimana bisa kau tau apa kemampuanmu berkembang atau tidak. Aku benar-benar tak mengerti cara berpikir para orang tua itu," keluhnya kesal.

"Hei, itu salahmu sendiri Ichigo. Kenapa kau sudah setara level terakhir para tetua itu padahal kau baru empat belas tahun." Balasan si hiase terdengar mengejek ditelinga Ichigo, membuat sudut dahinya berkedut tidak senang.

Baru saja ia hendak membalas, aninonya sudah mendahului dengan nada yang agak berbeda dari biasanya. Hichigo boleh saja tipe hiase, tapi, sebenarnya ia anino terbaik yang bisa diminta Ichigo. Penampilannya boleh menyeramkan, dengan pakaian bernuansa putih hitam dan lidah indigonya, tapi kepribadiannya cenderung konyol dan menenangkan. Khas anino "normal".

"Sejak semalam, aku merasakan ada dua aura hiase yang lain, rasanya sangat asing. Aku tidak tau siapa pemiliknya, tapi hiase ini kuat. Geez! Bahkan salah satu diantaranya menandingi kemampuan ku dan satu hiase asing lainnya digabungkan!"

Seketika Ichigo berhenti ditempat, membuat Hichigo berjalan menembus tubuhnya menguarkan hawa dingin menusuk.

Dua hiase baru?! Tapi, siapa lagi yang punya anino hiase sepertiku? Dan, apa maksudnya lebih kuat dari albino ini? Bukankah, sejauh ini Hichigo yang terkuat? Bagaimana kalau hiase ini membuat masalah? Bagaimana kalau –

"Sabaku no Gaara, dia salah satu pemilik hiase baru itu. Kau ingat kan, anak laki-laki bertato kanji itu? Sepertinya baru dua hari lalu wujud aninonya muncul sempurna. Wujudnya seperti rakun, atau mungkin rubah? Entahlah, pokoknya semacam itu."

Mata coklat Ichigo membulat sempurna mendengar kalimat ? Sabaku no Gaara, juga pemilik hiase? Tanpa perlu penjelasan mendetail pun, Ichigo langsung ingat anak itu.

Bagaimana mungkin kau tak ingat anak kecil bertato macam dia? Padahal dia lebih muda dariku, tapi tetap saja tatapannya mengerikan. Mungkin, itu efek hiase ditubuhnya. Ah, sudahlah. Memikirkan anak itu saja bisa membuatku merinding. Yaah, biarpun sebenarnya dia anak yang baik sih.

"Ichigo-san, apa kau mau ke akademi?" suara berat namun samar masuk ke telinga Ichigo. Begitu halus hingga hampir tak terdengar. Ketika matanya menoleh ke kanan siapa sangka yang menyapanya barusan adalah Gaara. Anak yang jad topik pembicaraannya tadi.

Ichigo berjalan menghampirinya Gaara hingga jarak diantara keduanya tinggal beberapa langkah. Benar kata Hichigo, sekarang wujud anino Gaara sudah utuh. Seekor rakun kelewat besar membentuk kontras tajam dengan figur Gaara yang kecil.

"Hey Gaara, aninomu sepertinya sudah utuh ya? Apa itu rakun?" Ichigo benar-benar tak bisa mencegah rasa penasarannya. Seketika sepasang mata hitam bulat tak berpupil menatapnya tajam.

"Namanya Shukaku, dia hiase juga sama seperti Hichi-san." Jawab Gaara singkat. Seperti biasa.

"Keluargamu… emh, soal hiase itu?" ia bingung bagaimana harus menanyakan soal ini, takut menyinggung bukan hanya perasaan Gaara, tapi juga memancing emosi hiase baru dihadapannya.

"Mereka tidak masalah, malah menganggap aku lebih baik dengan hiase daripada bai*. Kalau ada yang membuatku kesal tinggal dibunuh katanya." Sungguh, mendengar Gaara begitu tenangnya membicarakan soal bunuh-membunuh justru membuatnya merinding.

"Haaa, aku sependapat dengan mereka. Daripada ribet menangkap satu-satu para manma itu, lebih baik langsung dibunuh saja. Sekalian dengan orang yang dirasukinya juga tak masalah," Hichigo menimpali santai, membuat Shukaku dan Gaara menatapnya dengan tatapan berbinar senang. Persis seperti psikopat.

Kenapa jadi bahas bunuh-bunuhan sih?!

"Ah, Gaara bukankah kau masuk akademi hari ini?" tanya Ichigo berusaha mengubah topik.

Gaara mengangguk pelan,"Iya, apa aku bisa berangkat bersama Ichigo-san?"

"Bukan masalah. Ayo berangkat, terlambat dihari pertama tak pernah menyenangkan kau tau."

Dan kedua Kyaria beserta Hiase itu pun menelusuri jalanan ramai menuju tempat semua petarung muda berlatih, Jigiri Academy. Banyak warga yang berpapasan dengan mereka memilih menjaga jarak, terutama dari dua hiase berukuran besar yang menjadi bayangan Ichigo dan Gaara. Bukan hal yang asing bagi Ichigo, dan sepertinya Gaara juga tidak masalah dengan hal itu.

Ditengah keramaian jalan, samar-samar suara berat Hichigo memasuki indra pendengarannya. Membuat jantungnya serasa berhenti mendadak.

"Hiase terkuat itu… akan menyeretmu dalam hidupnya. Ku mohon, kali ini kau mau lebih mendengar pendapatku kalau keadaan mulai tak terkendali. Bagaimana pun juga, aku hiase mu, dan aku bisa mati kalau kau celaka.


Tadaaaa, buat yang penasaran arti dari nama-nama diatas. ini dia kamus Aninoration buat kalian *bletak*

1. Anino (Filipina) : bayangan. Dia sifatnya sama seperti daemon, itu yg di film kompas emas :P

2. Kyaria (Jepang) : pembawa. Sama seperti jinchuriki, jadi udah paham kan konsepnya gimana.

3. Jigiri : dunia kabut. Karena implisit tadi udah dikasih taukan letak Jigiri dimana.

4. Hiase dan Bai : hitam dan putih. Sama seperti yin yang, dia ibarat si baik dan si jahat.

untuk segala kekurangan yg masih ada di cerita ini, silakan sampaikan kritik dan saran anda lewat kotak Review.

Xiexie ^^