Teaser.
Me and, My Dad.
.
.
Kim Minseok – Xiumin
Luhan – Kim Luhan
.
.
Yaoi
.
.
LuMin/XiuHan
.
.
M
.
.
Kim Minseok adalah seorang single parent. Ayah muda berusia tiga puluh tujuh tahun yang memiliki satu anak bernama Kim Luhan yang berusia tujuh belas tahun. Pada usianya yang keduapuluh seorang Kim Minseok berada di puncak kejayaannya. Sebagai seseorang yang mendeklarasikan diri dengan sombong, lelaki berwajah bayi itu membuktikan telah menemui titik keberhasilannya, lulus dengan predikat terbaik menjadi dosen musik muda di salah satu universitas ternama di kotanya dan menjadi kebanggaan orang tua.
Tapi semua itu berakhir, hancur dan tak berbekas ketika hadir sosok Luhan, bayi kecil berwajah sangat tampan. Karir Minseok hancur, ia di pecat dari pekerjaan, di usir dari rumah lalu di putuskan oleh kekasihnya yang padahal sebentar lagi akan menikah. Saat itu ingin sekali Minseok membuang Luhan paling tidak membencinya lah, tapi tidak bisa, tawa bayi itu seakan obat paling mujarap seantero dunia.
Ketika Luhan tertawa hati Minseok berbunga begitu juga ketika bayi Luhan menangis hatinya tercabik, hingga akhirnya Minseok memutuskan untuk merawat Luhan, menjadi single parent di ibukota dengan sisa kekayaannya ketika masih berjaya. Menyewa rumah dengan fasilitas sederhana, makan seadanya dan bekerja sekenanya, sungguh miris, tapi sekalilagi ada tapinya. Itu terjadi ketika Luhan beranjak sepuluh tahun. Luhan gila namun jenius, di usianya yang tergolong belia Luhan mampu menciptakan sebuah alat, dimana alat itu bisa di gunakan untuk berkendara yah sebut saja mobil. Luhan menciptakan mobil entah bagaimana dan bisa mendapatkan penghasilan dari yang diciptakannya dan barang ciptaannya meledak di pasaran, dan semua itulah yang mengubah kehidupan mereka.
Dari yang tadinya hidup serba sederhana nyaris kekurangan, berubah menjadi serba kecukupan bahkan berlebihan. Minseok heran, bagaimana anaknya bisa sejenius itu, tidak pernah tahu dia kalau anaknya sangat hebat dan gila. Jangankan berfikir menciptakan mobil belajar saja Luhan tidak pernah, pernah Minseok berfikir kalau Luhan mendapatkan kecerdasan itu darinya tapi segera di tepis maka ia beranggapan mungkin dari ibunya.
Tapi dia gila, dan julukan Minseok terhadap Luhan adalah, Si Jenius yang Gila. Setelah Luhan kini tinggal Minseok yang memiliki perubahan, setelah sekian lama menjadi pengangguran abadi, Minseok akhirnya mendapatkan pekerjaan, sedikit melenceng dari ijazah pendidikannya memang, namun hanya sedikit. Lulusan terbaik Fakultas Praktis Musik menjadi guru Seni dan Budaya di salah satu SHS di Seoul.
Meski sedikit melenceng namun Minseok tetap senang karena bisa bekerja dan memberikan sesuatu untuk anaknya meski anaknya sudah memiliki segalanya. Tapi, astaga hidup Minseok ini kebanyakan tapi. Tapi bagaimana jika di hari pertamanya memasuki kelas seseorang yang paling tidak ingin kau temui diluar malah muncul di hadapanmu, duduk di urutan paling belakang dengan wajah paling menjengkelkan.
.
.
"Kubunuh kau Luhan."
"Aku juga mencintaimu appa."
"Bersihkan kamarnya Luhan."
"Shireo!"
"Shireo? Ya sudah malam ini tidur dengan embul."
"Kubunuh kau Minseok."
"Aku juga mencintaimu Luhan."
.
.
TBC/END?
NOTE*
Ditengah profesi baru aku sebagai pengangguran. Aku terpikir FF lama aku yang filenya udah nggak tahu kemana. Aku teringat judulnya dan teringat LuMin, jadi aku kepikiran buat nulis ulang dengan cerita yang berbeda dan cast yang berbeda. Idenya muncul gitu aja dan aku gatel buat nulis. Maka jadilah ini.
