Title : The Curse Of A Strange Diary
Cast : VIXX members
Rating : T to M (for some thrilling scenes)
Genre : Horror, a bit of angst
Chapter : 1/10
A/N : So... akhirnya, author punya ff horor lagi tentang VIXX. keke, ga tau sih, bakal serem apa nggak. Tapi semoga kalian suka. btw, ini sebetulnya ff lamaaaaa banget, malah kayaknya author bikin ff ini sebelum VIXX debut deh, waktu itu cast-nya grup lain, as usual. Setelah pemikiran panjang, dan pengeditan yang nggak seberapa, author jadiin ff VIXX deh. hehe... Dan untuk chapter 1 ini, auhtor bubuhkan(?) sedikit humor heheh, biar nggak tegang-tegang amat gitu (?)
Okay! please enjoy ^^
The Curse Of A Strange Diary
-VIXX Dorm (room 073), 8am-
Sudah hampir sebulan sejak VIXX pindah dorm. Ini salah satu cara agensi mereka berterima kasih atas kesuksesan yang telah diraih. Yah, bisa dibilang sebagai boygroup pertama yang dibentuk oleh manajemen, VIXX merupakan penghasil terbesar untuk pemasukan perusahaan. Dan untuk menyesuaikan ketenaran mereka saat ini, kelayakan dorm memang perlu diperhatikan. Alhasil, VIXX mendapatkan dorm yang lebih besar dan nyaman di sebuah gedung apartemen yang sedikit lebih berkelas.
Baiklah, kita masuk ke kisah VIXX suatu pagi di dorm baru mereka.
Pagi itu hanya terdengar suara Ken dan Hyuk yang tengah asyik bermain video game di ruang tengah. Tak jauh dari mereka, N dan Leo tengah membicarakan sesuatu. Hongbin yang baru bangun sedang sarapan di meja makan. Sedangkan Ravi masih pulas di sofa di ruang tengah. Sebenarnya, rapper itu sudah bangun beberapa menit yang lalu, namun karena N sibuk berunding sesuatu dengan Leo, ia pun merasa bosan dan memutuskan untuk kembali tidur.
VIXX sedang dalam masa tenang beberapa hari ini sebelum mereka harus mempersiapkan comeback pertama mereka tahun ini. Rekaman, shooting MV dan segala sesi foto sudah mereka lewati, kini tinggal menyerahkan masalah pengeditan dan sisanya pada manajemen. Seminggu sebelum tanggal comeback, barulah mereka diwajibkan untuk fokus berlatih, baik vocal mau pun dance.
Kita kembali ke kegiatan para member.
Di tengah keheningan itu, tiba-tiba saja N bersuara,
"Baiklah, semua berkumpul di sini!"
Namun tak ada yang merespon atau beranjak mendekati sang leader. Hanya Hongbin yang secara kebetulan baru selesai makan dan berjalan menuju ruang tengah. Namun rupanya ia malah duduk di samping maknae yang sedang asyik bermain game dengan Ken. Sedangkan Ravi tak bergeming barang satu milimeter pun. Sang leader memasang wajah kesal, kemudian mendekati Ravi.
"Chagiya, bangun~"
N mengguncang tubuh Ravi, namun sang rapper sama sekali tak berniat bangun.
"Jaehwan-ah, Sanghyuk-ah, bisa kalian hentikan permainan kalian sebentar?" ucap Leo menyentuh pundak Ken.
"Tanggung, hyung. Sebentar lagi finish." Ucap keduanya bersamaan. Leo pun hanya bisa menghela nafas.
Ia kemudian melirik N yang masih mencoba menarik Ravi jatuh dari sofa, namun tak berhasil. Kemudian ia lirik kembali Ken dan Hyuk yang masih fokus, dan Hongbin yang hanya duduk di samping Hyuk, menyaksikan permainan mereka.
Tiba-tiba, terbesit sebuah ide licik di otaknya. Ia menarik N mendekat, sangat dekat hingga wajah Leo berada tepat di telinga sang leader. N terkejut dengan kelakukan sahabatnya itu.
"Taek- Taekwoon?"
"Sepertinya kau kalah taruhan, Hakyeon-ah. Kau tidak berhasil mengumpulkan semuanya dalam 5 menit. Jadi sesuai perjanjian, aku bisa menciummu." Bisik Leo, namun dengan suara yang sengaja ia keraskan agar sampai di telinga member yang lain.
"M- Mwo?"
"ANDWAE! Menjauh dari Hakyeon hyung-ku!" dalam sekejap mata, sosok Ravi melesat dan dengan cepat membawa N menjauh dari singa itu. Sedang N akhirnya mengerti akal busuk Leo dari senyum sinis yang terpampang di wajahnya. N pun hanya memasang wajah flat pada sahabatnya itu.
Tiba-tiba,
PLAK
"Akh.." Leo meringis ketika ia rasakan lengannya ditampar seseorang. Ia menoleh dan menemukan Ken dengan wajah kesal dan mata menatapnya sinis.
"Jangan coba-coba melakukan hal yang tidak-tidak, hyung..."
"Makanya tadi kusuruh kau berhenti, atau aku benar-benar harus mencium Hakyeon." Ucap Leo sambil mengelus-elus tangannya yang kini memerah karena saat itu ia memakai sleeveless shirt.
"Baiklah, aku sudah berhenti bermain. Puas?!" Kini bibir Ken mengerucut. Leo terkekeh, kemudian mengecup bibir itu.
"That's my babe." Bisiknya pada Ken yang kini memerah.
Akhirnya, semua berhasil berkumpul tak lebih dari lima menit (Jadi Leo tak harus mencium N. Author lega~). Keenamnya duduk melingkar dengan menggelayut pada pasangan masing-masing.
"Baiklah, hari ini kita bersih-bersih dorm!" Seru N memulai pembicaraan.
"Yaah~" Semua mengeluh. Namun dapat terdengar satu-satunya sorak gembira, "Yaay!" Siapa lagi kalau bukan Lee Hongbin, si gila kebersihan.
"Dilarang mengeluh. Kita belum pernah sekali pun merapikan dorm sejak pindahan." Ucap Leo dengan nada galak. Seketika ketiga pengeluh tadi bungkam. "Aku dan Hakyeon sudah membagi tugas. Sanghyuk dan Hongbin, kalian bersihkan ruang tengah. Wonsik, kau bersihkan kamar mandi. Hakyeon akan merapikan ketiga kamar."
"Yay! Sama Binnie hyung~" Hyuk memeluk hyung kesayangannya itu, sedangkan Hongbin hanya tertawa dan mengelus kepala sang maknae.
"Haa~ Kenapa harus kamar mandi? Dan kenapa tidak dengan Hakyeon hyung?" Keluh Ravi lagi, sambil memeluk kekasih tersayangnya itu.
"Tenang saja. Setelah kau selesai dengan kamar mandi, kau boleh bantu aku merapikan kamar-kamar." Ucap N lembut.
"Jinjja? Waa, Hakyeon hyung, saranghae!" Ravi memeluk N lebih erat. Yang dipeluk hanya bisa tertawa.
"Lalu aku?"
"Kau bersihkan dapur dan meja makan, Jae."
Jaehwan mengangguk, lalu menyadari kejanggalan, "Tunggu, lalu kerjamu apa, hyung?"
"Aku cukup mencintaimu sepenuh hati, baby..." Bisik Leo memeluk pinggang Ken. (Ye elah, Leo gombal -_-)
PLAK. Sekali lagi, Leo menerima tamparan di lengannya.
"Ya!"
"Tidak adil! Hyung juga harus kerja!" Ken lagi-lagi mengerucutkan bibirnya.
Leo hanya terkekeh. Ia memang suka sekali menggoda kekasihnya itu, apa lagi kalau ia berhasil membentuk pout itu. Karena dengan itu, Leo akan lebih mudah mengecupnya.
"Tenang, aku hanya bercanda. Kita bersihkan dapur sama-sama. Araseo?" Ucap Leo setelah mengecup bibir Ken membuat lelaki pirang itu semerah tomat. "Baiklah, semua mulai bekerja!"
The Curse Of A Strange Diary
VIXX mulai membersihkan dorm kesayangan mereka itu. Leo dan Ken di dapur. Hyuk dan Hongbin di ruang tengah. N sudah hampir selesai membersihkan kamar Hyuk dan Ken. Setelah ini ia akan beranjak membersihkan kamar Leo dan Hongbin. Ravi buru-buru membersihkan kamar mandi agar dia bisa dengan cepat membantu kekasihnya membersihkan kamar (read: pacaran).
Saat Hyuk hendak mengeluarkan semua buku dari rak yang ada di ruang tengah untuk membersihkannya, Ia menemukan sebuah buku yang terlihat sudah usang.
"Apa ini?" pikirnya. Dengan penuh rasa penasaran, ditariknya buku itu. Namun posisi buku yang tertimpa buku-buku lain itu membuat tubuh Hyuk pada akhirnya tertimpa semua buku dan jatuh ke lantai.
"Akh!" teriaknya.
"Hyukkie? Kau baik-baik saja?" Tanya Hongbin khawatir.
"Ya, aku baik-baik saja." Hyuk meringis dan mendorong buku-buku yang berada di atasnya. Kemudian ia menyadari tangannya masih memegang buku tua itu. "Oh, hyung. Apa ini milikmu?"
Hongbin memperhatikan buku yang Hyuk tunjukkan bertuliskan, 'DIARY'.
"Mwo? Diari? Untuk apa aku punya diari?"
"Mungkin untuk mencatat momen-momen kita, hyung?" Hyuk mengedipkan matanya genit pada sang hyung. Hongbin hanya menatapnya datar, kemudian mengetuk kepala sang maknae dengan buku itu. "Aish, appo, hyung~"
"Hey, ada apa?" Tanya Leo dan Ken keluar dari dapur.
"Maknae menemukan diari."
"Milik siapa?" Tanya Leo.
"Bukan punyamu, hyung?"
"Geez. Aku ini laki-laki. Mana mungkin punya diari." Leo merangkul Ken, "Bukan punyamu, Jae?"
"Lalu hyung pikir aku ini bukan laki-laki?!" Ken lagi-lagi menampar lengan Leo dan hanya membiarkan pria itu meringis. Ia beralih pada Hongbin, "Bukan, aku tidak punya diari."
"Hakyeon hyung! Apa ini diarimu?!" Hongbin berteriak karena tak mendapati sang leader di jangkuan matanya. Tak lama, N keluar dari kamar Leo dan Hongbin. Ia memperhatikan buku di tangan sang visual.
"Aku tak tahu caranya pakai diari. Mungkin punya Ravi."
"Hei, aku dengar sayangku (?) memanggil namaku! Ada apa?!" Datang Ravi dengan hebohnya dengan beberapa busa menempel di wajahnya. Ia melihat Hongbin memegang buku diari itu. "HAHA! Bin-ah! Aku tahu kau yang paling cantik saat crossdressing, tapi ingat lah harga dirimu sebagai seme! Sejak kapan kau menulis diari, hah? Buaha—"
Hongbin menyumpal itu ke mulut Ravi.
"Diam kau, Lava!" Geram Hongbin. Kemudian, Leo mengambil buku itu dari mulut sang rapper.
"Jadi buku siapa ini?" Tanya Ken mengambil buku itu dari tangan Leo.
"Tak ada yang mengaku? Kalau begitu buka saja, hyung!" Ucap Hyuk.
"Kalian yakin?" Kata Ken menatap setiap member satu persatu. "Kalau kubuka buku ini, janji kita tidak akan memulai perang dunia kelima?"
Hening...
"CEPAT BUKA!" semua berteriak geram.
"ARASEO!"
Ken pun membuka diari itu. Di halaman pertama, ada tulisan tangan berwarna merah.
Ruangan terkutuk...
Aku bersumpah akn membunuh siapa saja yang tinggal di ruang ini...
073...
"A- apa-apaan ini?! Ya! Buku siapa ini?!" Teriak N.
Semua menggeleng. Kemudian Ken membuka halaman lain secara acak. Dan yang terpampang adalah halaman dengan catatan terakhir.
Mereka pergi bersama, membuatku cemburu. Dia bilang dia mencintaiku, bahkan kami menikah bulan lalu. Tapi apa?! Setelah semuanya, ia malah tidur bersama SAHABATKU sendiri di rumah ini!
Brengsek!
Kubunuh saja mereka saat itu juga dengan pisauku. Tapi... kenapa aku jadi merasa bersalah begini? Aku mencintai lelaki itu, dan wanita itu sebagai sahabatku satu-satunya.
Kugerek saja pergelangan tanganku dengan pisau yang sama yang membunuh mereka.
Tulisan merah ini adalah darahku.
Ah! Aku benci ruangan ini! Biar aku mati di sini!
Dan bagi kalian yang tinggal di ruangan ini, bersiaplah... Aku akan kembali. Hihi...
Selamat tinggal, kehidupan...
Selamat tinggal dunia...
SELAMAT TINGGAL RUANG 073...
.
.
.
.
.
To Be Continued
A/N : HOW WAS IT? Jujur nih, ya. ff ini bakal jadi agak gaje di belakang-belakangnya... tapi author tetep harap kalian suka. Oh iya, btw, ff ini bakal kayak ff author yang [Wishes] Satu chapter, words-nya cuma sekitar 1k hehe... mian, ff lama. ga tahu manjanginnya gimana (kebiasaan)
So, i hope you like it!
Thank you for reading, and please let me know your opinions about this story, and please give some advices (If you have any) by reviewing! See ya :D
