Fallen
.
TaoHan. HunHan
#MainCastnya sih TaoHan dan HunHan yang laen Cuma numpang eksis doang(?). Terus diawal-awal ini lebih fokus ke TaoHan dulu.
Rated: T
Warning : Typo(s) epriwer. GS for Uke.
Notes : FF berchapter kedua dari Pika kkkkk~ Alur ceritanya maju mundur, jadii maaf saja kalo agak susah dimengerti.. u,u
.
Chap. 1 : Pertemuan
.
This is it... Happy Reading~
Luhan's POV
.
Aku menatapnya, yang sedang bercerita dengan begitu semangat tentang pengalamannya kemarin. Terkadang aku tertawa kecil kalau ada bagian yang menurutku lucu. Ah ngomong-ngomong perkenalkan aku Xi Luhan, seorang yeoja berumur 17 tahun yang tengah duduk dibangku 2 SMA. Aku bersekolah di Beijing Senior High School, sekolah yang cukup terkenal didaerah ini. Dan..namja ini dia..
Dia Huang Zi Tao. Sahabatku sejak kecil. Kami bersahabat seperti persahabatan pada umumnya. Awal persahabatan kami adalah saat...
[ Flashback ON ]
"Luhan! Jangan main kejalan raya ya sayang!" titah seorang ibu muda pada anaknya yang masih berusia 6 tahun yang baru saja mendapat sepeda baru dari sang ayah karena hari pertamanya sekolah. "Iya Mam~" jawab sang anak lalu mulai mengayuh sepeda barunya sambil bernyanyi dengan lirik yang hanya dirinya yang mengerti/?
"ayontu da imaa.. upa upa wananya.. jau, ning, elabu, melah uda dan biuu.. etus alon jau DOLL! Atitu tanat tatau..." begitulah celotehan yang keluar dari mulut bocah bernama Luhan itu. Ia terus mengayuh sepedanya sambil bernyanyi, hingga tanpa terasa ia sampai dijalan raya, yang hari itu cukup ramai.
"wah da obil.. tata Mama Lulu nda oyeh tetini.." ujar Luhan saat melihat kedepannya yang banyak mobil berlalu lalang seraya memutar balikkan sepedanya. Namun celaka, mobil berkecapatan tinggi melaju kearahnya. Semua orang berteriak.. sementara Luhan masih sibuk memutar sepedanya..
CKKIIITTT! BRAAKK!
Dalam kedipan mata sepeda baru Luhan terlindas mobil tersebut, semua orang berlarian menghamprinya bahkan ada yang langsung menelfon ambulans.
Sepeda baru Luhan kini hanya tinggal seonggok rongsokan yang tak lagi berguna. Namun bukan itu yang dipikirkan oleh semua orang.. 'Kemana Bocah kecil itu?' kurang lebih hampir semua orang yang mengerumuni TKP Luhan terbabrak, bertanya seperti itu. Ya. Luhan menghilang.
.
.
30 menit sebelum kejadian itu. DiLangit, terdapat sebuah kerajaan dimana berisi Milyaran Malaikat yang dipimpin oleh Satu Malaikat Agung yang biasa dipanggil, 'Master'. Sang Master ini selalu memberi tugas pada masing-masing Malaikatnya. Sesuai dengan profesi si Malaikat. Dari sekian banyak Malaikat. 'Guardian Angel' lah yang paling banyak. Mungkin tak ada satupun manusia yang menyadari ada atau tidaknya Kerajaan Malaikat ini. Semua Malaikat tak pernah sedikitpun membuka suara tentang Kerajaan Langit ini. Para Malaikat dulunya adalah seorang Manusia biasa yang terpilih menjadi Malaikat saat mereka mati. Para malaikat memilik kekuatan spesial yang digunakan saat bertugas. Seperti Huang Zi Tao contohnya, ia mempunyai sebuah kekuatan spesial yang disebut 'Time Control'. Ia adalah salah satu dari milyaran malaikat yang mempunya kekuatan spesial. Sudah 500 tahun terakhir Tao mengganggur tak ada kerjaan. Ia hanya ditugaskan membantu Malaikat Penolong untuk menolong manusia, atau sesama Malaikat.
Dan betapa girangnya Tao saat ia dipanggil oleh sang Master, untuk tugas barunya. "Huang Zi Tao. Time Controller. Sang Guardian Angel." Gumam sang Master seraya membaca profil Tao dalam sebuah lembar daun. Yap! Jika manusia menggunakan kertas dalam menulis, kalau begitu para Malaikat menggunakan Daun. "Yes Master. That's I am." Jawab Tao dengan posisi berlutut dihadapan Masternya. Sayap Putihnya membentang Lebar.
"Ku tugaskan kau untuk menjaga seorang anak manusia.." 'Yaiyalah gue jagain anak manusia.. ya kalee gue disuruh jagain anak ayam.' batin Tao menjawab ucapan Sang Master.
"Hei! Aku tau apa yang kau pikirkan itu!" ketus sang Master sambil memandang Tao dengan tatapan -_-
Sang Master memang bukanlah orang yang kejam. Dia sama hal nya dengan malaikat lain. Kekanakan, humoris, narsis, edan(?). yahh pokonya itulah. Tao menunduk takut. Merutuki kebiasaan buruknya yang sering menyahut omongan orang. Yah walaupun tidak secara terang-terangan.
"Kau. Jagalah anak manusia yang bernama Xi Lu Han. Gadis kecil yang berumur 6 tahun itu." Ujar sang Master serius seraya mentelepati informasi mengenai Luhan kedalam pikiran Tao. "Kau harus menjaganya sampai ia berkeluarga. Dan ingat peraturan Seorang Guardian Angel, Huang Zi Tao. Kau bisa pergi sekarang."
SLASH!
Dengan satu kedipan mata, Tao menghilang dari hadapan sang Master. Saat ini ia tengah menuju ke Bumi, lebih tepatnya ke Beijing. Tepat dimana rumah Luhan berada. Dengan sayap yang masih membentang ia memperhatikan Luhan dari atas Pohon. Begini, jika seorang Malaikat membentangkan sayapnya, maka tak ada manusia yang dapat melihat wujudnya. Tao tersenyum angelic, sesekali tertawa kecil melihat kelucuan Luhan.
Ia terus mengikuti kemanapun Luhan pergi. Ia bisa melihat betapa gembiranya Luhan saat sang Baba menurunkan sepeda baru dari mobilnya.
"Ini hadiah Baba untuk Lulu karena hari pertama Lulu masuk sekolah! Lulu suka?" tanya sang Baba. "Iya Baba. Lulu cuka cepeda nya~" Tao dapat mendengar dengan jelas percakapan antara ayah dan anak itu.
"Mama Lulu mau ain cebental tama cepeda balu nya..boleh ya Maa?" Pinta Luhan pada Mamanya dengan pandangan menggemaskan. Tao saking gemasnya hingga tanpa sadar menggigit dedaunan dimana tempat Tao bersembunyi. "Pueehh daun apa itu? Rasanya seperti kotoran kuda Suho." keluh Tao sambil memuntahkan daun yang tergigit olehnya. Jika dilihat dari pandangan manusia, daun itu terlihat seperti terangkat, lalu terjatuh. Ada sepasang mata yang melihat kejadian itu, dan ia langsung berlari kencang. Sedikit horror memang.
"Baiklah.. tapi Lulu! Jangan main kejalan raya ya sayang!" titah sang Mama pada Luhan. "Iya Ma~" jawab sang anak lalu mulai mengayuh sepeda barunya sambil bernyanyi dengan lirik yang... hanya dirinya yang mengerti. Tao mengikutinya dari belakang dengan sayap yang masih membentang.
"ayontu da imaa.. upa upa wananya.. jau, ning, elabu, melah uda dan biuu.. etus alon jau DOLL! Atitu tanat tatau..." begitulah lirik lagu yang Luhan nyanyikan. Membuat Tao tertawa terpingkal-pingkal hingga meneteskan air mata.
"wah da obil.. tata Mama Lulu nda oyeh tetini.." ujar Luhan yang langsung membuat Tao berhenti tertawa, dan langsung memperhatikan Luhan.
Celaka! Mobil berkecapatan tinggi melaju kearah Luhan. Semua orang berteriak.. sementara Luhan masih sibuk memutar sepedanya..
CKKIIITTT!
Dengan cepat Tao menggunakan kekuatannya. Menghentikan waktu. Semua orang berhenti. Ada yang sedang berjalan, tiba-tiba saja berhenti. Ada yang berlari kearah Luhan dengan berteriak, namun tiba-tiba ia berhenti. Ada yang matanya terbelalak berusaha lari juga untuk menyelamatkan Luhan, namun tiba-tiba berhenti. Bahkan lalat yang hendak menabrak tiangpun ikut berhenti. Kalau bukan dalam keadaan darurat, mungkin Tao sudah tertawa sambil berguling seperti babi karena melihat wajah derp para manusia. Namun sekarang, bukan saatnya ia tertawa. Dengan cepat ia membawa terbang Luhan. Hanya Luhan. Ia melupakan sepeda baru Luhan. Dan ia kembali menjalankan waktu.
BRAAKK!
Dalam kedipan mata sepeda baru Luhan terlindas mobil tersebut. Luhan selamat. Lalat yang hampir menabrak tiang juga ikut selamat karena saat waktu kembali berjalan, ia dengan cepat menghindari tiang itu.
"Kau aman Luhan." Ujar Tao sambil menurunkan Luhan disebuah Taman bermain yang tak jauh dari tempat Luhan hampir tertabrak tadi. Dengan cepat Tao mengcopy sepeda Luhan yang rusak itu menjadi sepeda baru lagi. Kemudian ia menyamar menjadi seorang namja kecil seumuran dengan Luhan. "Loh? Lulu tenapa bica dicini ya?" tanya Luhan pada dirinya sendiri. "Loh? Tamu tiapa?" tanya Luhan dengan pandangan bingung pada Tao.
"Hai.. Aku, Huang Zi Tao."
.
.
.
TBC or Delete?
.
Mwehehe. Ff yang onoh belom tamat, udh bikin ff baru lagi. Yahh lagian tadi pas lagi mandi dapet inspirasi bagus sih. Jadi langsung dituangin deh(?). Jadi gimana nih?
