HUWAA AKHIRNYA SELESAI JUGAA *tepar* maaf ya kalo ceritanya sedikit ngaco. maaf juga kalo bahasanya jelek. dan.. maaf kalo karakternya OOC. YANG BAIK REVIEW YA. THANKS!

Fic pertama saya sekaligus fic pertama difandom Kagepro~~~

langsung yaa

Kagepro bukan punya saya, tapi Punya Jin

selamat membaca~!


Last words

Liburan musim panas... kalian tau? biasanya siswa siswi menghabiskan waktu musim panasnya untuk berjalan bersama keluarga atau teman temannya dan istirahat. Tapi Haruka dan Takane tidak. Mereka menghabiskan musim panasnya 'berdua'. Sore itu, Haruka dan Takane sedang jalan jalan di mall. Mereka belanja untuk keperluan sekolah, seperti buku, tas, alat tulis dan lain lain. Saat Takane dan Haruka mau pulang, mereka melewati toko mainan. Haruka melihat ada boneka triceratops yang dipajang di depan toko mainan itu. Haruka berhenti dan langsung menghampiri toko tersebut. Tentu saja Takane tidak nyadar kalau Haruka kabur ke toko mainan itu.

beberapa jam kemudian..

"Hoi. Haruka! jangan menghilang tiba tiba dong!" akhirnya Takane menemukan Haruka yang terlihat sedang memandangi boneka itu berjam-jam

"..."

"Ayo pulang! ini sudah mau malam tau gak!" Takane menggenggam tangan kiri Haruka dan menariknya

"ta-tapi aku ingin boneka itu.." kata Haruka sambil menunjuk boneka triceraptops

"Kalo memang ingin kenapa daritadi tidak beli?!" Takane melepaskan genggamannya

Haruka mencari uang didalam kantongnya tapi yang dia temukan di dalam kantongnya hanya sebuah butiran debu(?) putih "Aku.. tidak punya uang..."

"Nah. masalah selesai. Lagipula, ini kan hanya mainan untuk anak ingusan." Takane menggenggam dan menarik tangan Haruka lagi

Esoknya Takane mendapat sms dari Haruka, bahwa penyakit lamanya kambuh. Siang itu, Takane menjenguk Haruka sekalian makan siang bersama Haruka di Rumah sakit.

Haruka makan banyak sekali makanan. Seperti Takoyaki,Okonomiyaki,Onigiri, dan masih banyak lagi. Sedangkan Takane hanya makan setengah burger. Tapi suasana itu terganggu karena ada seseorang menelfon dia.

"Halo?" Takane menjawab telfon itu dengan nada penasaran karena jarang sekali orang menelfon dia.

Orang yang menelfon itu mengajak Takane untuk menghadiri acara Game shooting terbaru. Takane langsung beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke tempat acara tersebut tanpa berpamitan kepada Haruka. Diacara itu, Takane diwawancarai, dan jumpa fans.

Setelah diwawancarai, Takane melihat boneka Triceraptops. Melihat Triceratops, Takane menjadi ingat Haruka. Takane membeli boneka itu untuk permintaan maafnya karena pergi tanpa bilang bilang dan sudah memarahi Haruka saat mereka sedang jalan jalan.

Tiba tiba Takane mempunyai firasat buruk tentang Haruka. Takane pun menelpon Haruka untuk memastikan keadaannya. Tapi Haruka tidak menjawab telfon itu. Takane mencoba menelponnya berkali-kali, Haruka tetap tidak menjawab telfon itu.
'Mungkin Haruka sedang tidur atau lagi sibuk makan.' pikir Takane.

beberapa jam kemudian, handphone Takane berdering. Saat dilihat.. telfon itu dari Haruka. Takane segera mengangkatnya dan bertanya

"Haruka? Haruka apakah kau baik-baik saja?!"

"...Ini temannya Haruka ya?"

"...Ini bukan Haruka. I-Iya, K-Kau siapa?" dengan herannya Takane bertanya balik

"Saya dokternya Haruka. Sekarang Kondisi Haruka sedang kritis"

Mendengar kondisi Haruka sedang kritis, Takane panik. Takane langsung mematikan telfon itu dan pergi ke Rumah Sakit. Takane rela mengeluarkan ongkos berapa saja demi menjenguk Haruka. Saat di Rumah Sakit, Takane lari sekuat tenaga ke ruang UGD. Sesampainya di ruang UGD, Takane mendobrak pintu UGD yang tertutup itu. Namun... apa yang Takane lihat? Takane melihat 3 dokter dan 3 suster sedang panik dan melihat seorang pasien yang sedang berbaring di tempat tidur. Ternyata pasien itu adalah Haruka...

Muka Haruka terlihat Pucat. Dia juga terlihat sesak nafas, ada selang dari hidungnya ke tabung oksigen, banyak infus di tangannya dan keringat bercucuran dari tubuhnya

"H-Haruka?" Takane memanggil Haruka dengan badan yang gemetaran

Mendengar nama itu, Haruka menengok ke arah Takane

"ini... bercanda kan? Haruka... aku... sudah membelikan barang... yang selama ini kau mau..." kata Takane sambil melangkahkan kakinya pelan pelan ke dalam ruang UGD dan menunjukan boneka triceraptopsnya dengan nada gemetaran.

Haruka hanya bisa tersenyum dan terdiam.. ternyata, penyakit Haruka kalau sedang parah bisa menyebabkan penderita bisu. Semakin lama muka Haruka semakin pucat... Sedikit demi sedikit denyut nadi Haruka di alat pendeteksi nadi, menjadi rata. Haruka tersenyum kepada Takane dan mulutnya bergerak seolah-olah berkata "Takane, aku mencintaimu" dan tidak lama setelah mengatakan hal itu, Haruka langsung memejamkan matanya dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Takane lari menuju Haruka sambil meneteskan air matanya. dokter yang ada di ruangan itu langsung mengecek denyut nadinya dan hasilnya- tidak ada denyut nadi yang terdeteksi(?)

"HARUKAAAAAAA"

Takane memeluk Haruka dan menangis

"Haruka, jangan tinggalkan aku! a-aku ingin kita terus bersama." Takane memeluk Haruka tambah erat

-Time skiip-

Kesesokan harinya di kamar Takane ada sepucuk kertas kecil. Takane pun membuka dan membaca surat tersebut sambil duduk di kursinya. surat itu berisi

[Takane, maaf selama ini aku sudah merepotanmu. kalau saja permohonanku dapat terkabulkan, aku ingin terus bersamamu, bahagia bersamamu, dan melakukan hal hal yang menyenangkan bersamamu. Aku janji kalau aku terlahir kembali, aku akan menemuimu bagaimanapun caranya dan seberapa lamanya. Takane... terima kasih telah berada disisiku selama ini. Aku.. mencintaimu. Takane. -Kokonose Haruka]

"Haruka..."

Takane menyesal akan perbuatannya selama ini. Dia juga menyesal tidak bisa menyatakan persaaannya kepada Haruka.

'Takane aku mencintaimu' adalah kata kata terakhir dalam hidupnya. Dan senyuman yang diberikan oleh Haruka pada Takane saat itu adalah senyuman terakhir yang paling indah yang pernah Takane lihat.

-THE END-