Zumisa:Halo semua! *dadah-dadah GaJe* Kenalkan namaku Zumisa Kahyuchi! Ini fic pertamaku di fandom Vocaloid, dan mungkin akan banyak typo bertebaran, karna Zumisa itu tidak teliti *pundung di pojokan*

Disclaimer: Yamaha dan Crypton Future media

Warning:Typo bertebaran, Abal, Aneh, GaJe, tidak memenuhi syarat EYD dll

Happy Reading~~~!


_-HAUNTED FOREST-_

Disuatu desa yang tentram, aman, sejahtera, sentosa.

"AKU TIDAK MAU! HUWEEEEEEEEEEEEEH!" terdengar jeritan atau tangisan(?) dari gadis teal twintail bernama Miku Hatsune yang memecahkan keheningan desa itu, dan membuat hewan-hewan di sekitar desa itu pergi ketakutan.

"Ayolah Miku, kau sudah berjanji akan ikut." kata gadis berambut honey blonde dan maniak jeruk *Zumisa ditimpuk jeruk* bernama Rin Kagahime sambil menarik (baca:menyeret) Miku.

"TIDAAAAAAAAAAAAAAK!" Miku kembali berteriak sambil memegang erat pohon yang didekatnya.

-drttt-"Aku Miku Hatsune berjanji akan ikut menemani Rin ke dark forest!"-drtt- tiba-tiba terdengar suara Miku yang berasal dari Handphone gadis berambut panjang berwarna kuning bernama Neru Akita.

"Lalu bagaimana dengan ini?" Neru melirik ke Miku yang mulai mengeluarkan keringat dingin.

FLASBACK

Disuatu pagi yang tentram di sebuah sekolah bernama Voca Senior High School, sekolah yang elit tapi muridnya agak 'gendeng' semua. Dan juga dikepala sekolahih oleh Kiyoteru Teheruheru sastromijoyo kotelawala neherunehru yang sangat pedo *Kiyoteru:Apa-apaan ini! *ngamuk sambil nyerang Zumisa* / Zumisa:Huweeeh! Iye-iye, bakal diganti *babak belur**.

Ehem! Maksudku dikepala sekolahih oleh Kiyoteru Hiyama seorang kepala sekolah yang teladan, galak, tegas, genius dan sangat (baca:lumayan) keren. *Zumisa:Puas kan? Udah sana pergi *ndepak Kiyoteru**

Di kelas 2-C VSHS terlihat 5 ekor(?) gadis yang teridiri dari Neru Akita, Miku Hatsune, Rin Kagahime, Luka Megurine, Miki Hatsune dan 5 buah(?) pemuda yaitu Nero Akata, Kaito Shion, Len Kagamine, Gakupo Kamui, Piko Utatane sedang mengelilingi meja Rin dengan wajah tegang (min Kaito yang asyik makan es crime, Gakupo dan Luka yang gemeteran, Miku yang udah ngigitin meja saking takutnya).

"Kalau kau mendengar tangisannya artinya kau sudah terjebak dalam perangkapnya, kalau kau melihatnya kau akan dibunuhnya, dan kalau kau menyentuhnya kau akan langsung dibunuh dengan sadis." ucap Rin dengan nada horror.

"Satu tahun yang lalu, ada seorang pemuda yang ditemukan tewas dipinggiran hutan dengan tubuhnya yang tercabik-cabik penuh goresan. Kepala dan tubuhnya pun terpisah juga mengeluarkan bau bangkai yang sangat menyengat. Tangannya terpotong menjadi beberapa bagian." lanjut Rin.

"TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAK! JANGAN CERITAKAN ITU LAGI! AKU TAKUT!" tiba-tiba Miku berteriak membuat kaget seisi VSHS, juga Kiyoteru yang sedang asyik mengamati siswi-siswi perempuan yang cocok untuk di pedo. *Zumisa ditimpuk buku sama Kiyoteru*

"Baiklah, aku tidak akan menceritakannya lagi." ucap Rin dan membuat Miku bernafas lega.

"Eh,? Kenapa Rinny? Kan lagi asyik-asyiknya." protes pemuda shota *ditimpuk Len* bernama Len Kagamine. Rin senyam-senyum sendiri.

"Tapi kita akan menyelidikinya!" ucap Rin yang langsung mendapat tatapan horror dari Luka, Miku, Miki dan Gakupo.

"KAMI TIDAK MAU!" kata Luka, Miku, Miki dan Gakupo kompak.

"Hei, Gakupo. Kau kan laki-laki, masa penakut!" kata Nero mengejek Gakupo.

"AKU IKUT!" kata Gakupo yang merasa diejek Nero.

"Oh, iya! Kalo tak salah di tegah hutan ada kebun Negi yang banyak sekali! Dan juga Danau yang besar didalamnya hanya ada ikan Tuna!" kata Rin.

"KAMI IKUT!" kata Miku, Miki dan Luka kompak.

"Aku Miku Hatsune bejanji akan menemani Rin ke dark forest." ucap Miku dengan mata yang berbinar-binar. Tanpa disadari olehnya Neru merekam suara Miku dari Hpnya.

END FLASBACK

"Ta-tapi i-itu kan." Miku berkata dengan gugup.

"Sudahlah, sebaiknya kita cepat kesana sebelum matahari tebenam." Kaito membuka suara.

"Ayo!" kata Len, Rin, dan Neru bersemangat.

"Heiy, memang kalian tau tempatnya?" tanya Gakupo.

"Bukankah Rin-chan tau." kata Len disambt anggukan dari Neru.

" . . . Aku juga tidak tau." kata Rin dan membuat semuanya jatuh ala anime.

"Aku kira Rin-chan tau tempatnya." Piko membuka suara.

"Justru kalau Rin-chan tidak tau tempatnya itu bagus Piko-kun." Kata Miki sambil tersenyum senang dan membuat Piko blushing.

"Mungkin kita bisa tau lewat GPS. Sekarang kan rata-rata HP sudah dilengkapi oleh GPS." kata Neru sambil membuka Hpnya. Miki, Miku, Luka dan Gakupo begidik ngeri, sedangkan Rin terlihat senang.

" . . . " Neru terdiam.

"Heiy, jangan bilang kalau disini." Nero tidak melanjutkan perkataannya.

"Disini tidak ada sinyal." kata Neru gemetar. Hening sesaat.

"TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAK! KENAPA DISINI TIDAK ADA SINYAL?! BAGAIMAN AKU BISA BERMAIN MELALU INTERNET?! TIDAAAAAAAAK! HUWEEEEEEEEEEEEEEEEH" Neru berteriak histeris dan sangat keras melebihi teriakan dari para demowers(?). Sedangkan yang lainnya ada yang kejang-kejang, megap-megap, pingsan dan gendang telinga hampir pecah.

"Su-sudahlah Neru-chan. Mungkin nanti di hutannya akan penuh sinyal." kata Nero menenangkan Neru.

'Yang ada bakal tambah parah.' batin semua orang (min Piko, Miku dan Miki yang masih kehilangan kontrol(?))

"Kalau begitu kita tanyakan saja kepada orang itu." kata Neru (yang sudah kembali bersemangat) menunjuk seorang kakek tua yang sedang berjalan.

"Kek, kami mau bertanya sesuatu apa boleh?" tanya Luka dengan senyum manisnya dan sukses membuat Gakupo blushing.

"Tentu saja cu, apa yang mau kau tanyakan?" jawab kakek tua itu.

"Apa kakek tau dimana dark forest?" tanya Luka lagi dengan senyumannya yang lebih manis dari tadi (dan membuat Gakupo lebih blushing dari tadi). Kakek itu tersentak kaget mendengar pertanyaan Luka.

"Sebaiknya kau tidak perlu tau dan tidak usah kesana." jawab kakek tua itu gemetar dan gugup.

"Kami hanya mau membuktikan isu itu kek." kata Rin.

"Isu itu semuanya benar." kata kakek itu lagi. Semuanya tersentak kaget. "Bagaimana Kakek tau?" tanya Kaito yang curiga.

"Itu karna aku pernah melihatnya." kata kakek itu gemetar dan mengeluarkan keringat dingin. semuanya kembali tersentak kaget dan membelalakan matanya. "Apakah kakek bisa menceritakannya?" tanya Miku yang penasarannya sudah tingkat dewa. *Zumisa:Ternyata rasa penasaran bisa mengalahkan rasa takut yah *sweatdrop**

"Saat sore itu, aku sedang berjalan-jalan di sekitar dark forest. Tiba-tiba saja aku melihat seperti suatu sosok perempuan cantik yang mengajaku untuk masuk ke dalam hutan. Tapi aku hanya diam saja, dan tiba-tiba perempuan itu berubah menjadi sosok yang sangat mengerikan, matanya hampir copot, kepalanya juga hampir putus, dan kedua kaki dan lenagnnya sudah putus. Begitu melihatnya aku langsung berlari meninggalkan hutan itu. Dan keesokan harinya ditemukan sosok pemuda yang tewas dengan keadaan menggenaskan berada di depan dark florest. Aku yakin yang membunuh pemuda itu adalah roh perempuan yang kuihat waktu itu." kata Kakek itu dan membuat semuanya menjadi tegang.

"Kalau kalian akan ke dark florest, kalian hanya perlu berjalan lurus terus, di pertigaan pertama kalian belok kiri, kslisn hsnys perlu berjalan beberapa menit dan akan menemukan dark florest, dar florest adalah hutan yang menyeramkan dan mencekam di depan pintu masuknya akan ada spanduk yang tak terurus bertulis kan 'Welcome in Dark Florest'" lanjut kakek itu.

"Pokoknya aku tak mau tau kalau kalian celaka." kata kakek itu dan pergi.

"Lalu? bagaimana?" tanya Kaito.

"Tentu saja kita akan lanjut." kata Rin dengan semangat walau di wajahnya terlihat raut ketakutan.

"Kalau begitu ayo! Dan kalau terjadi sesuatu Luka-sama pasti akan kulindungi." Kata Gakupo sambil menarik tangan Luka. Piko juga ikut menggenggam tangan Miki, Len menggenggam tangan Rin, sedangkan Miku dan kaito berjalan berdampingan tapi tidak berpegangan tangan.

"Apa kau takut Miku?" tanya Kaito tiba-tiba saat diperjalanan.

"Te-tentu saja. Aku takut kalau nanti aku sendirian." jawab Miku.

"Kau tidak akan sendirian karna aku akan selalu disampingmu." ucap Kaito dengan tambahan bumbu merah di kedua pipinya. Miku kaget lalu tersenyum tulus ke arah Kaito. Kaito bertambah blushing melihat senyum manis Miku.

Di tempat tujuan. Terlihat sebuah hutan yang tentram, sejahtera, sentosa dan sangat mencekam(?)

"Ja-jadi ini dark forest?" kata Miku gugup.

"Betul! Ayo kita masuk." kata Rin riang.

_-Haunted Forest ToBeContinue-_


Zumisa:Oke, chapter satu selesai~~~ *nari-nari GaJe* Dna disini horrornya belum terlalu kelihatan, ini masih prolog nyheheheh

Miku:Dia sudah mulai gila lagi

Rin:Betul *angguk-angguk setuju*

Zumisa:Gomen kalau ide pasaran yang dijual murah di pasar pon(?), banyak typo sehingga mengganggu, tapi aku sangat membutuhkan saran dan kritikan dari para pembaca sekalian oleh karena itu MIND TO REVIEW PLISE?