Genre :
Action, Romance, Adventure
Rating :
M
Disclamare
Naruto Shippuden [Masashi Kishimoto]
Highschool Dxd Ichiei Ishibumi]
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
Uzumaki No Monogatari
By :
Kaze No Tsuki Ne
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Chapter 1 : Prolog
Konohagakure no sato, juga dikenal sebagai Desa Tersembunyi di Daun atau Desa Daun Tersembunyi, Konoha juga termasuk dari desa militer dengan elemen api. Desa ini adalah desa terkuat dari semua desa yang ada. Desa ini memiliki banyak ninja kuat. Pemimpin desa ini bergelar Hokage, dan konon sebutan ini merupakan salah satu sebutan yang diperuntukkan bagi kelima ninja legendaris yang dapat menggunakan satu dari lima element, yaitu Api, Air, Tanah, Angin, dan Petir.
Konoha banyak mengalami kerusakan saat Pain, Ketua Akatsuki meratakan seluruh bagian dari Konoha, tidak ada korban jiwa dari penyerangan itu, tetapi hal itu membuat Warga dan Para Shinobi saling bekerja sama untuk memperbaiki Desa. Disamping itu, Konoha dicap sebagai penghasil Shinobi yang hebat, sebut saja Sang dewa Shinobi, Hashirama Senju dan Hantu Uchiha, Madara Uchiha. Mereka berdua adalah pendiri dari Desa Konoha, Kedua Shinobi yang dikenal sebagai Shinobi terkuat dari yang terkuat. Hal itu dapat dinilai saat Pertarungan kedua ninja itu yang membuat tempat pertarungan hancur dan terpaksa membuat Konoha mengubah petanya.
Mari kita mengesampingkan tentang Konoha dan Dua ninja terkuat. Karena ini adalah cerita tentang seorang anak yang dulunya ingin menjadi Hokage, Seorang Anak yang ingin diakui oleh seluruh dunia. Dia adalah Naruto Uzumaki, yang merupakan Karakter utama dalam cerita ini dan Seorang Ninja yang memiliki julukan 'Penyelamat Dunia'.
Satu tahun Setelah selesainya perang dunia shinobi keempat, Naruto Uzumaki sang penyelamat dunia memutuskan untuk melatih kekuatan barunya yang ia dapat dari Rikudo Sennin di Myobukuzan. Ia memutuskan untuk berlatih selama dua tahun dan menyerahkan keamanan desa mau pun dunia kepada sahabatnya. Yaitu Sasuke Uchiha.
Banyak yang tidak menerima kepergiannya, termaksud Sakura sendiri. ia berkata konoha akan kesepian jika Naruto pergi, apa lagi Sasuke juga pergi. Tetapi Naruto tetap pada pendiriannya. Mau tidak mau mereka harus menghormati keputusan Naruto.
~Konohagakure~
Saat ini kita beralih ke gerbang utama desa konoha, disana terlihat para Rookie 12 minus Neji dan Sasuke yang mengembara plus Sai sedang berkumpul. Tidak hanya Rookie 12, disana juga ada sang Rokudaime Hokage, Kakashi Hatake dan Godaime Hokage, Tsunade Senju bersama Sizune.
Mereka semua berkumpul untuk melepas kepergian Naruto yang akan berlatih ke Myobokuzan selama kurang lebih dua tahun.
"Baiklah, aku akan pergi sekarang" ucap Naruto melihat para Rookie 12. "Tetapi, sebelum itu ada hal yang ingin ku katakan" Naruto mengatakannya dengan tersenyum.
Kemudian ia berjalan mendekati Hinata dan itu membuat wajah Hinata memerah.
"N..Naruto-kun" ucapnya dengan Nada malu-malu saat Naruto berhenti tepat didepannya.
"Hinata" panggil Naruto saat Hinata menunduk dengan wajah yang memerah.
Dengan segenap hati, Hinata mencoba mengangkat wajahnya untuk melihat Naruto. "Ahahaha..sepertia biasa, wajah mu memerah" Saat Naruto mengatakan itu mereka semua tertawa.
"Tapi, itu lah Hinata yang kukenal. Maaf jika aku harus pergi meninggalkan mu karena keegoisan ku, mungkin bagi mu menunggu ku akan sangat lama. Tapi aku berjanji, Setelah aku kembali nanti aku akan melamarmu dan kita akan menikah" Naruto mengatakan itu dengan wajah yang terukir senyum ketulusan, seketika mata Hinata berkaca-kaca. Terlihat dari wajah Hinata, ia bahagia saat Naruto mengatakan itu. Dan tanpa sepatah kata pun, Hinata langsung memeluk Naruto.
"Aku mencintai mu Naruto-kun" Hinata memeluk erat Naruto.
Naruto membalas pelukan Hinata. "Aku juga mencintai mu".
Rookie 12 dan para Hokage tersenyum melihat adegan Naruto dan Hinata.
"Akhirnya Naruto melamar Hinata" ujar Kiba.
"Kyaaa...Naruto melamar Hinata" Ino mengatakan itu dengan nada Histeris dan merangkul erat Sai.
"Naruto Baka, akhirnya dia mengerti" Sakura tersenyum. "Kuharap kau segera melamar ku, Sasuke-kun" ucap Sakura mengingat Sasuke.
Naruto melepaskan pelukannya dan mengelap air mata yang berada dipipi Hinata. "Kau tidak perlu menangis, aku akan segera kembali" ucap Naruto. Hinata menganggukan kepalanya.
"Naruto" Kakashi memanggil Naruto.
"Ada apa Kakashi-Sensei" tanya Naruto melihat kearah Kakashi.
"Setelah kau kembali, aku akan menyerahkan gelar Hokage pada mu, jadi cepatlah pulang" ucap Kakashi.
"Yah...itu artinya aku akan menjadi Assistent mu. Merepotkan" Shikamaru mengatakannya dengan tersenyum.
"Baiklah" Naruto tersenyum merespon hal itu.
"Naruto, Jaga dirimu" kali ini Tsunade angkat bicara.
"Ha'i Tsunade Baa-chan"
Setelah mengucapkan kata perpisahan, Naruto mengambil jarak beberapa langkah dari para Rookie 12, dengan kecepatan tangan ia merepal Handseal.
"Selama aku pergi, aku menitipkan desa pada kalian, sampai jumpa"
Boffttt
Naruto mengatakan itu sambil tersenyum dan menghilang menjadi kumpulan debu.
~Myobokuzan~
Setelah berpindah ke Myobokuzan, Naruto langsung disambut oleh Fukasaku dan Shinma, Mereka berdua adalah tetua katak yang melatih Naruto menggunakan Sage Mode, Fukasaku lansung mengajak Naruto untuk menemui Ogama Sennin.
Sesampainya ditempat Ogama Sennin, Naruto langsung memberi hormat dan setelah itu Ogama Sennin berbicara.
"Naruto Uzumaki" ucap Ogama Sennin.
"Ha'i" jawab Naruto.
"Aku mengucapkan selamat atas keberhasilan mu menyelamatkan dunia" ucap Ogama Sennin.
"Terima kasih" Naruto membalasnya dengan senyum.
"Jadi, apa kau akan berlatih disini ??" tanya Ogama Sennin.
"Ya..sepertinya begitu, aku belum terlalu sempurna menguasai Senjutsu Rikudo dan mengendalikan para Bijuu" jelas Naruto.
"Fukasaku, aku meminta mu untuk membimbing Naruto dalam latihannya" pinta Ogama Sennin.
"Aku mengerti tetua" Fukasaku naik dipundak Naruto. "Kalau begitu kami permisi" ujar Fukasaku dan Naruto meninggalkan Ogama Sennin dan Shinma.
Dari sinilah dimulai pelatihan Naruto yang memakan waktu dua tahun.
~Pertemuan Klan Hyuuga~
~3 bulan setelah Naruto pergi~
Ini adalah takdir dari langit. " seorang lelaki menatap ke sebuah celah yang mengarah langsung ke Bulan. "Takdir dari langit untuk klan Hyuuga.." lanjutnya.
Malam itu, di tempat yang tampaknya cukup jauh dari desa, beberapa klan Hyuuga termasuk pimpinan mereka, Hyuuga Hiashi berkumpul, menemui seorang lelaki misterius yang tampaknya memiliki niat jahat.
"Aku akan bertanya padamu satu kali lagi, jadi jawablah pertanyaanku, Hyuuga Hiashi.."
"Jawaban.. yang akan menentukan masa depan dari klanmu." lanjutnya
"Inilah.. jawaban klan Hyuuga!!" Hiashi justru melompat dan menyerang lelaki itu.
"Bodoh sekali.." ucap lelaki itu, yang menghilang bagaikan hantu tepat ketika serangan Hiashi mendarat di tubuhnya.
Setelahnya, puluhan pasukan shinobi misterius muncul. Ninja-ninja dengan tubuh yang dibalut menggunakan perban. Entah dari mana mereka muncul dan menyerang orang-orang Hyuuga.
Klan Hyuuga tak hanya diam, mereka bertarung sekuat tenaga untuk menghabisi mereka. Namun meski kekuatan pasukan itu tak seberapa, jumlah mereka terlalu banyak. Seorang klan Hyuuga bahkan direbut oleh puluhan pasukan musuh.
Meski Hyuuga memiliki jutsu pukulan tangguh yang mampu mementalkan sekian banyak dari mereka, musuh seolah tak ada habisnya. Terlebih, mereka memiliki kemampuan untuk menembakkan bola-bola peledak yang sangat mengganggu.
Hiashi mencoba untuk menghindar dan masuk ke dalam goa, namun musuh menembakkan serangan itu lagi dan meruntuhkan goanya.
~Konoha, Rapat para Kage~
Sementara itu, tampak para kage sedang mengadakan suatu pertemuan. Kazekage, Raikage, Mizukage, Tsuchikage, dan Hokage, yang saat ini adalah Kakashi.
"Bulannya akan jatuh.."
"Jelas sekali bulannya makin mendekati Bumi.."
"Apa karena itu ada banyak meteor yang jatuh akhir-akhir ini?" Mereka rapat untuk membahas masalah Bulan yang makin hari entah bagaimana makin tampak mendekati Bumi.
"Aku akan menjelaskannya.." ucap perempuan yang bersama dengan Kakashi.
Beralih ke sebuah taman, Terlihat Hinata malam-malam duduk sendiri di sebuah ayunan sambil memikirkan sesuatu. "Sudah tiga bulan kau pergi Naruto-kun" ia benar-benar Merindukan Naruto, tanpa ia sadari air mata mulai menetes dari matanya.
"Kenapa kau menangis?" seorang lelaki tiba-tiba saja muncul dari balik bayangan.
"Siapa kau ??" Hinata kaget saat ia bisa melihatnya dengan jelas di bawah sinar lampu taman.
"Namaku Toneri, dan aku datang untuk mencarimu." ucap orang itu, Toneri.
"Mencariku!?" tanya Hinata
"Hinata" panggil seseorang yang ternyata itu adalah sakura tepat saat Ia melihat Hinata dibawa oleh pria itu
"Hei, apa yang kau lakukan pada Hinata!?" Sakura menyerang tapi tiba-tiba saja orang itu menghilang. Dan tak lama setelah ia menghilang, puluhan shinobi berlapis perban muncul. Mereka semua menyerang Sakura, untungnya Sakura cukup kuat untuk menjatuhkan mereka semua.
Sakura mengejar si penculik Hinata. "Hinata!!" Sakura berlari melewati seluk beluk desa Konoha, melompati gedung-gedung yang baru saja selesai dibangun. Satu per satu shinobi misterius muncul dan menghalangi jalannya, namun Sakura mampu menerobos mereka dan terus mengejar salah satu anak buah Toneri yang membawa Hinata.
Boomb
Beberapa tembakan peledak dilesatkan oleh para shinobi misterius yang kini mengejar Sakura, namun Sakura mampu menghindari semua itu. Sakura terus berlari. Tapi kemudian, satu serangan berhasil mengenainya.
"Uggh" ia terpental, dan saat ia bangun sudah tampak puluhan shinobi misterius di udara dan siap untuk menembakinya.
Sakura tak mampu menghindar, namun Tenten yang melihat langsung membantu sakura dengan melemparkan seluruh senjatanya
Duar..
Duarr..
Ledakan terjadi antara Serangan dari para boneka dengan senjata milik Tenten.
"Tente" ucap Sakura.
"Kita harus mengejarnya, bagian sini serahkan pada ku" ucap tenten mengeluarkan gulungan. Sakura pun mengangguk.
Ia melompat dari kepulan asap dan balas menyerang
Shanaro
Duarrr..
Pukulan Sakura berhasil menghancurkan para boneka itu.
"Kau!!" Sakura akhirnya bisa sampai di hadapan si penculik. "Lepaskan Hinata!!!" Sakura menyerang penculik itu.
Duak..
Hinata terlepas dari gendongan orang itu, dan hampir jatuh untuk Sakura berhasil menangkapnya.
"Sakura" Hinata tampak kehabisan tenaga, Sakura menarik tangan Hinata dan akhirnya berhasil.
"Dari mana boneka-boneka itu?" tanya Sakura .
"Aku tak tahu.." ucap Hinata.
Lalu Toneri kembali. Dari kehampaan tiba-tiba saja ia muncul dan berkata,
"Hari terakhir sudah semakin dekat.. tapi sebelum itu.."
"aku akan datang untukmu.."
"Hinata.." Toneri menghilang, dan bersamaan dengan kepergiannya, secerca cahaya dari atas langit semakin dekat dan semakin mendekat.
lesatan api panas raksasa meluncur jatuh dan melesat jauh melewati Konoha, melesat jauh ke bagian belakang patuh Hokage.
Boomb
ledakan yang begitu hebat terjadi.
"Apa yang sebenarnya sedang terjadi?"
Sama seperti apa yang dijelaskan saat pertemuan lima kage, serpihan Bulan mulai berjatuhan. Barusan hanyalah satu keping kecil dari ratusan atau mungkin jutaan keping lagi yang sudah siap menghujani Bumi.
Ledakan meteor malam itu menciptakan lubang besar di belakang Konoha. Tapi malam itu, masalah bukan hanya itu saja. Masih ada satu lagi masalah yang lebih penting, penculikan Hanabi. Untuk itu, sebagai Hokage Kakashi telah menyiapkan orang-orang pilihan.
Sai, Sakura, Shikamaru, dan Hinata.
"Misi kalian adalah untuk menyelamatkan Hyuuga Hanabi yang telah diculik." ucap Kakashi. "Kalian akan bertugas sebagai kelompok dengan empat orang dan yang memimpin adalah Shikamaru. Aku melakukan ini karena permintaan Hinata sendiri untuk ikut dalam misi ini."
"Terima kasih.."
"Shikamaru, coba ulurkan telapak tanganmu." ucap Kakashi.
"Eh?" Shikamaru pun melakukannya. Lalu, perempuan yang waktu itu ikut dalam rapat lima kage, pengawal Kakashi mengeluarkan suatu jutsu dan menanamkan sebuah jam aneh berbentuk lingkaran di telapak tangan Shikamaru.
"Apa ini?"
"Itu adalah jam super rahasia yang hanya dimiliki oleh lima kage." ucap Kakashi sambil menunjukkan telapak tangannya, yang juga mengandung jam tersebut.
"Apa kita tidak menghubungi Naruto ??" tanya Sakura.
"Itu tidak perlu Sakura, aku tidak ingin latihan Naruto-kun terganggu" ucap Hinata.
"Baiklah, kita pergi sekarang" Shikamaru memberi arahan pada Anggotanya.
Singkat cerita, saat ini tim Shikamaru sampai disuatu tempat, tetapi mereka sedikit terkejut bahwa ternyata mereka berada dibulan.
Sedang Di Bumi, usaha untuk menghentikan proses penghancuran masih terus dilakukan. Di Kumogakure, Raikage bahkan sampai mengeluarkan senjata terkuat desa mereka. "Aku tak pernah menyangka akan menggunakan ini setelah perang.. saat dunia sudah berada dalam kedamaian.."
"Dengan tembakan laser difusi chakra ini, kita akan menghancurkan seluruh meteorit yang mengelilingi Bumi." ucap Raikage.
"Dengan tembakan chakra ini, target akan bisa dipindahkan ke dimensi lain. Dengan ini kita akan bisa melenyapkan Bulan. Semuanya, bersiaplah pada posisi masing-masing." perintah Raikage.
Beberapa saat tim Shikamaru berada dibulan keadaan di bumi semakin kritis. Kurang dari satu jam lagi sebelum kepingan Bulan benar-benar jatuh menghancurkannya.
Di suatu bagian di Bumi, tempat yang gelap, tampak Hiashi yang berada dalam kondisi luka parah, namun terus berusaha untuk berjalan.
Lalu di bagian lain, seorang pemuda menatap ke arah jatuhnya meteor.
"Raikage-sama, meriam chakranya telah siap." ucap salah seorang shinobi. Dan memang benar, senjata berdaya hancur super itu telah dikeluarkan dari sarangnya.
"Baiklah semuanya, persiapkan chakranya." perintah Raikage. Para shinobi pun bersiap. Shinobi yang jumlahnya cukup banyak memang sudah disiapkan, mereka dihubungkan pada senjata penghancur itu dengan semacam kabel yang akan menyalurkan chakra mereka sebagai bahan bakar utamanya.
"Pertama-tama, kita akan menggunakan tembakannya untuk menghancurkan meteorit-meteorit itu." Sebagai pemegang kendali senjata, Bee pun telah bersiap.
meteor-meteor terus saja berjatuhan, dan makin lama jumlahnya makin banyak.
Di Sunagakure, Gaara menggunakan jutsu tembok pasirnya untuk menahan meteor-meteor itu.
Di Konohagakure pasukan taijutsu digunakan untuk menghancurkan meteor itu
"Arah jam enam, kali ini ukurannya besar!!"
"Yosh, siapkan formasi!!"Lee dan shinobi-shinobi lainnya membentuk formasi dengan chakra hijau lalu membelah meteor yang memang ukurannya sangat besar itu.
Tak hanya membelah, di dalam sana Lee juga menggunakan serangan gerbang keenamnya untuk makin menghancurkan meteor itu. Namun, bagian besar dari meteor itu malah terbelah dan bagian besarnya tetap mengarah ke Bumi.
Bongkahan meteor itu mengarah pada Kakashi, Hokage yang sudah tak memiliki Sharingan lagi. seorang shinobi lalu melesat ke arah meteor itu, menggunakan kekuatan listriknya dan menghancurkannya menjadi serpihan-serpihan kecil.
"Kau.." Kakashi kaget.
"Kalau dia sedang tak ada, maka akulah yang akan melindungi desa ini." ucap pemuda itu, yang datang jauh-jauh dari pengembaraannya, Sasuke.
"Sasuke.."Kejadian tadi begitu cepat, dan setelah menghancurkannya Sasuke langsung menghilang. Orang-orang di sekitar Kakashi tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Meteornya menghilang!!" itu saja yang mereka tahu.
"Kakashi-sama!!" seorang shinobi melapor.
"Ada apa!?" Tampak Hiashi telah sampai, meski kondisinya saat ini sangat parah.
"Hiashi.. "
Di Kumo, pengisian chakra terus dilakukan. "Kapasitas chakra telah mencapai 75 persen, 76, 77.." terus bertambah.
Balik lagi ke sisi Sakura, boneka-boneka perempuan itu terus saja menyerang. Dan meski Sakura telah menghancurkanbanyak dari mereka, boneka-boneka itu terus bermunculan."Mereka tak ada habisnya." ucap Sakura.
Beralih ke Hinata, ia mencoba menggancurkan Tensenegan, tetapi hal itu tidal berhasil dan Toneri berhasil menangkapnya.
Sedangkan dibumi, terjadi kepanikan besar saat bulan itu terpecah dan seperpihannya menjadi meteorit, akibat itu langsung diadakan rapat 5 Kage Dengan media tv.
"Bulan semakin mendekat, kita harus menghancurkannya" ucap Raikage.
"Apa itu hanya jalan satu-satunya ??" tanya Kakashi.
"Apa tidak ada jalan lain ??" tanya Mizukage.
"Satu-satunya cara hanya menghancurkan bulan" ujar Raikage.
"Ya..jika seperti itu kita harus menyetujuinya" ucap Oonoki.
Rapat itu berakhir, dan diputuskan bulan akan dihancurkan menggunakan meriam Chakra. Tampak Kakashi terus mengamati bulan.
Tiba-tiba ada yang datang dan menyampaikan sesuatu.
"Hokage-sama, Hiashi ingin berbicara dengan anda."
"Hiashi?" tanya Kakashi.
Kakashi pergi ke ruang medis, menemui Hiashi yang masih terbaring lemas di ranjangnya. Ada sesuatu yang ingin Hiashi sampaikan padanya. "Jangan hancurkan Bulan." ucap Hiashi.
"Aku sangat yakin Hanabi dan Hinata berada di Bulan." lanjutnya
"Apa maksudmu?" ucap kaget Kakashi.
Duuummmmm
Tapi hal itu terlambat, Raikage menembakan meriam Chakra itu dan menghancurkan bulan, hal itu tentu saja membuat Kakashi terkejut, dan Hiashi menangis. "Hinata, Hanabi" Hiashi menangisi kedua anaknya
"Kita terlambat" ucap Kakashi dengan ekspresi Shock bersandar didinding. "Naruto..maafkan aku" Kakashi menunduk menyesal.
~Dua tahun kemudian Di konoha~
Waktu terus berlalu, zaman terus berkembang, saat ini Konoha sudah menjadi desa yang Modren, dengan banyaknya gedung tinggi dan Teknologi yang semakin maju membuat para penduduk menjadi makmur.
Sudah tiga tahun pasca perang besar itu dan dua tahun pasca Naruto berlatih. Akhirnya ia kembali ke Konoha
Dari atas patung hokage, terlihat pemuda berambut jabrik menggunakan jubah berdiri memandangi Konoha dengan senyuman.
"Konoha, Aku kembali" teriaknya dari atas sana. Kemudian ia kembali tersenyum. "Konoha sudah berkembang pesat" ucapnya.
Tap
Ia melompat dari Patung hokage itu dan mendarat tepat disebuah gedung, ia melompat dari satu gedung ke gedung lain menuju kekantor Hokage. Setelah beberapa saat, ia sudah berada didepan pintu ruangan Hokage.
Tok
Tok
Naruto mengetuk pintu itu dan ada suara yang menjawabnya dari dalam. "Masuk" ucapnya.
Cklek
Naruto membuka pintu itu, dan terlihat Kakashi sedang mengerjakan sebuah berkas.
"Yo Kakashi-Sensei" sapa Naruto. Kakashi Langsung mengalihkan perhatiannya kearah Naruto.
"Naruto" ucapnya sedikit Kaget.
"Apa kabar ??" Naruto mendekat dan memberikan senyuman.
"Kau..kapan sampai ??" tanya Kakashi.
"Baru saja" jawab Naruto singkat.
"Begitu ya...jadi bagaimana dengan latihan mu ?" tanya Kakashi.
"Melelahkan, tapi untungnya sudah selesai" Naruto memasang ekspresi lelah.
"Ahaha..syukurlah, lebih baik kau istirahat sejenak" ucap Kakashi.
"Ya kau benar...tapi sebelum itu aku ingin menemui Hinata, sudah dua tahun, aku sangat kangen dengannya" ucap Naruto.
Seketika Mata kakashi terbelalak saat mendengar apa yang dikatakan Naruto.
"Tunggu Naruto..
"Sampai jumpa Kakashi-Sensei"
Sringgg..
Naruto hilang dalam kilatan kuning keemasan.
"Hirashin" guman Kakashi kagum. Tapi Kemudian ekspresinya berubah menjadi Khawatir. "Naruto, maafkan aku.. Tapi Hinata..
Naruto terus berjalan menuju kekomplek Hyuuga tanpa tau apa yang terjadi ketika ia pergi selama dua tahun
To Be Continue...
