Tangga Ati

Haikyuu! © Furudate Haruichi

Tangga ati © Mayumayucchi

WARNING: Sho-ai, OOC!, Typo(s) , bisa menyebabkan mual, pusing , muntah , mata berdarah, kram kaki dan tangan, kembalinya ingatan akan mantan, menganggap mantan lebih tampan dari sebelumnya!

summary : Sepertinya otak Tsuki hanya pintar di pelajaran dan voli. - Kuroo Tetsurou alias rambut jengger ayam.

Kelas pagi

Pintu kedua rumah bercat biru dan abu abu yang saling bersebelahan menjeblak bersamaan dengan keluarnya dua remaja selesai pubertas berambut hitam bentuk jengger ayam dan kuning mie instan.

Rambut jengger ayam atau Kuroo berjalan cepat ke depan pintu rumah tetangga dan berteriak "Tsukki ayo bareng." yang dipanggil Tsukki hanya diam lalu membuka pagar dan berjalan begitu saja meninggalkan Kuroo yang melongo dicuekin.

'dasar uke gak tahu diri '

Remaja yang lebih tua berjalan cepat mengikuti langkah yang lebih muda dan lebih pendek. "Tsukki sudah makan ?" Kuroo berjalan cepat menyamakan langkah dengan Tsukki.

" Hmmp, Sudah"

"Tsukki tau gak kenapa aku ambil kelas pagi?" yang lebih tua nyengir dan berjalan lebih cepat lalu merentangkan tangan menghadang jalan yang lebih muda.

"Gak"

"Tsukki coba tebak doongg." memasang wajah moe moe dan mengeluarkan telinga serta ekor kucing imajiner malah membuat Tsukki eneg.

'Kalo keluarga lo ga kenal keluarga gua udah gua sumpelin tuh mulut pake mulut gua- eh salah- pake kolor lope lope ayah.' batin pemuda penggemar berat dinosaurus.

"Pasti Kuroo-san ada utang sama orang rambut penantang gravitasi setengah uban buat beli cilok kan, dia kan ambil kelas siang tuh."

'sakit ya Tuhan, dituduh uke sendiri ngutang'

"Tsukki, kau tahu dompet ku ini tebal loh masa beli cilok ngutang. Kau mau aku belikan apa? rumah ? apartemen ? mobil? sini kubelikan."

"Boneka dinosaurus"

"..."

"A...Ha ...ha besok aja ya Tsukki dompet ku ketinggalan"

"Bilang saja kau itu kere, Kuroo-san."

KERE

KERE

Tsukki memasang headphone dan menyetel musik volume rendah karena kucing hitam cerewet di sebelahnya ini mengajak bicara.

"Eh Tsukki sebenernya aku kelas pagi biar bisa pulang pergi bareng lho." Kedua tubuh jangkung berjalan santai menuju univertas sambil sesekali pemilik rambut arang berkedip genit dan melambai lambai kecil saat berpapasan dengan wanita.

"Oh, gitu."

"Tsukki gak mau bilang sesuatu, gitu ?"

"Nggak."

'Sabar, Kuroo. Uke mu memang tsun tsun gak peka.' Kuroo dalam hati menguatkan diri sendiri. Kenyataannya Kuroo mencari tahu jadwal Tsukki dengan membayar seorang oknum berupa satu album penuh foto setter berambut hitam mangkok kepada bocah kutu loncat yang kebetulan teman dekat Tsukki.

Part time

Pintu rumah dengan tulisan "Tsukishima" diketuk oleh pemuda berambut hitam. Tak lama kemudian keluarlah seseorang bergender pria yang berstatus kaka dari kecengannya. "Hallo Kuroo-kun, ayo masuk." Sapa Akiteru ramah dan menyuruh Kuroo masuk.

"Tidak usah Tsukkishima-san, aku hanya mau bertannya. Megane-kun dimana ya ?" Kuroo bertanya di depan pintu rumah Keluarga Tsukishima. "Aku ingin bermain Ps dengan Megane-kun."

"Megane-kun?Ooh maksudmu Kei? Dia sedang kerja part time di cafe dekat sini, Kuroo-kun. Katanya sih buat tambah tambah uang saku. E-eh t-tunggu Kuroo-kun." Kuroo berlari dan meloncati pagar rumah Tsukishima menuju cafe terdekat mencari sang kecengan.

Cafe terdekat dengan lampu berwarna Pink menyilaukan mata sudah di depan mata. Pintu kayu bersuara nyaring saat dijeblak oleh pemuda berambut hitam dengan wajah ngos ngosan berpakaian kaos partai gratisan dan bercelana training pendek atas lutut serta sepasang slipper bunny berwarna putih. Semua mata tertuju pada pemuda itu dan diantaranya berpikir 'ganteng ganteng kok gendeng.' ada juga yang berpikir 'wajahnya potensial sih, tapi sayang otak bobrok.' ada juga yang 'Wah, tipe seme tuh.' Kuroo berjalan menuju kasir tanpa menghiraukan antrian panjang manusia berperut kosong. Tangan mbak mbak kasir dicekal dan Kuroo bertanya "Ada yang namanya Tsukishima di sini?" Mbak mbak kasir yang takut segera memanggil temannya yang bermarga Tsukishima. Dari dalam dapur keluarlah pekerja dengan baju seragam pink bergaris vertikal berwarna merah dengan celana pink dan tambahan rok mini.

"TSUKKI!"

"Oh, Kuroo-san. Mohon antre, ini waktu buka puasa jadi lebih ramai."

"TSUKKI!"

"APAA, HAH?!" Kuroo yang nyolot memanjing Tsukki lebih nyolot lagi. Pemandangan di suguhkan membuat banyak orang berpikir lagi 'Wah seme uke tengkar tuh.'

(usut di usut ternyata itu adalah kafe fujoshi.)

"Kenapa kau kerja di sini, hah ?"

"Untuk tambahan uang saku, Kuroo-san."

"Kenapa kau harus cari uang ? BIAR AKU YANG MENAFKAHIMU!"

krik

krikkrik

krikrikrik

'Wah seme protektif tuh'

'Mereka udah nikah ya? kok nafkahi segala'

'Semenya penebar kode, ukenya gak peka tuh'

"Ada masalah apa, Tsukishima-kun?" Dari ruangan khusus keluarlah pria berotot dengan baju pink ketat tanpa lengan yang memperlihatkan tato hati berwarna pink dengan tulisan 'Love mum and Suga'.

"Tidak apa, Sawamura-san. TEMAN ku hanya mabuk lalu berkunjung kemari dan teriak teriak." Pria berotot yang diketahui bernama Sawamura itu mengangguk paham dan berteriak. "SATPAAMMM..SATPAMMMM."

Datanglah seorang satpam memiliki tinggi lebih beberapa senti dari Kuroo berwajah garang dengan kepunahan populasi alis mata."Hoi, Tsukki bantu aku! Tsu-HMMFF-hfff" Kuroo digeret keluar oleh satpam tanpa alis dengan mulut tersumpal dengan slipper bunny.

Esoknya di koran harian terpampang judul 'SEMALAM SEBUAH CAFE DI SERANG MANIAK SLIPPER BUNNY '

TBC

Hai minna san, ini ff fandom haikyuu pertama saya. Saya kurang memiliki imajinasi cerita cerita apa saja yang harus saya buat, jadi jika memiliki ide bisa ditulis di kolom komentar dan jika ide menarik akan dijadikan cerita. Terimakasih.