A Fanfiction Story by AthenaAD
Reflection
Disclaimer: Boboiboy belongs to Animonsta
Warn: Jangan baca ini pada malam hari
Happy Reading...
/and wish you still alive
•••
Boboiboy terbangun dari tidurnya karna tenggorokannya yang terasa kering. Matanya bergulir menuju jam digital di meja nakas yang menunjukkan pukul 3 dini hari. Di sisi kanan tempat tidurnya, Ochobot sedang tertidur dengan lelap.
Enggan membuang waktu lebih lama, ia beranjak dari kasurnya kemudian melangkah menuju dapur. Setelahnya ia membuka kulkas untuk mengambil sebotol besar air dingin kemudian meminumnya.
"Loh? Cucu atok sudah bangun?"
Boboiboy menyemburkan air di mulutnya. Suara atoknya yang menginterupsi membuat jantungnya serasa melompat dari tempat seharusnya karena kaget.
"Uhuk uhuk!"
Dengan sigap sang atok membantu meminumkan air pada cucunya. Kemudian tangannya bergerak untuk mengambil beberapa lembar tisu tepat di atas kulkas lalu mengelap mulut Boboiboy yang basah.
"Atookkk! Jangan kagetkan Boboiboy seperti itu." Rajuknya. Tok Aba terkekeh geli mendengar rajukan cucunya yang manja.
"Maaf. Atok tak tahu kalau responmu akan seperti itu."
Tok Aba beranjak untuk membuang tisu tadi ke tempat sampah. Sementara itu, Boboiboy menatap Tok Aba yang membelakanginya dengan tatapan aneh.
"Boboiboy?"
Pemuda itu mendapatkan kembali kesadarannya yang sempat mengawang jauh. Dilihatnya Tok Aba yang sedang menatapnya dengan pandangan heran.
"Boboiboy kenapa? Ada masalah?"
"N-nggak tok. Cuma agak s-sedikit dingin."
Boboiboy tak berbohong soal itu. Dirinya memang merasa dingin menerpa tubuhnya, hanya saja rasa dingin itu terasa berbeda dari hari-hari sebelumnya. Boboiboy pun tak mengerti mengapa dirinya menjadi gugup.
"Ya sudah. Kalau begitu Boboiboy istirahat saja lagi. Apalagi ini masih jam tiga. Sini atok antarkan."
Tangan itu terasa dingin. Boboiboy merasa bulu kuduknya meremang, hanya saja dirinya mencoba berpikir positif.
Mungkin hanya perasaanku. Mungkin hanya angin.
Tapi tetap saja, pikiran itu tetap ada. Dia sudah mengamati seluruh bagian rumah, namun ia tak menemukan satupun ventilasi yang terbuka.
Lalu darimana asalnya dingin ini?
Saking asiknya berkutat dengan lamunan, Boboiboy tak sadar kalau ia sudah sampai di kamarnya. Tahu-tahu ia mendapati dirinya berbaring di kasur dengan selimut yang membungkus tubuhnya.
"Istirahatlah. Jangan sampai sakit."
Setelah itu Tok Aba keluar dari kamarnya.
Boboiboy termangu selama beberapa detik sebelum akhirnya mengetahui sesuatu. Tenggorokannya tercekat, tubuhnya gemetaran tanpa diperintah. Ingin rasanya ia tak percaya, namun fakta yang baru disadarinya menghantamnya dengan telak.
Ketika Tok Aba menyelimutinya, Boboiboy sempat melirik ke arah cermin yang menyatu dengan lemari pakaiannya.
•
•
•
•
•
Percaya atau tidak, hanya dirinya yang ada di cermin itu.
Bayangan Tok Aba tidak ada disana.
Dan dirinya baru ingat kalau Tok Aba hari ini sedang berada di Kuala Lumpur.
Lantas, siapa yang sedang bersamanya tadi?
•••
END
Taraa! AD kembali lagi dengan fanfiction horor.
Emang feelnya kurang berasa sih, karena aku masih baru di genre ini. Beberapa cerita dan film horor yang aku lihat membuat perhatianku beralih kesana sehingga aku ingin mencoba. Dan ternyata emang gak gampang T_T
Kalau ada diantara kalian yang expert dalam membuat cerita horor, jangan sungkan-sungkan mengkritik ceritaku ya. Sebutkan saja kekurangan dari cerita ini supaya aku bisa menulis dengan lebih baik lagi
Regards,
AthenaAD
