Disc: Naruto hanya milik Masashi Kishimoto sepenuhnya.

Pairing : Kakashi & Gai & para Hokage (1-5) & Madara & Kawan2 & Konohagakure.

Gendre : Humor [tingkat Anbu?].

Cat:

Di cerita ini, semua ninja Konoha yang meninggal karena perang dunia shinobi ke 1, 2, 3, 4 di bangkitkan lagi kecuali adik Tsunade, Sakumo, Obito dan Rin.

Chap : 1. Acara reuni Gai.

Pahitkah rasanya?

Jika saja ia mampu, yah, jika ia mampu. Mau dikatakan bagaimanapun percuma karena pada akhirnya memang rival abadinyalah yang selalu berada di atasnya. Namun, jujur ia sudah sangat stress. Mengapa? Jawabannya karena ia telah kalah dari rival abadinya semenjak pertarungan aneh bin ajaib digelar. Pertarungan yang mengharuskan baik ia maupun Kakashi, rival abadinya bahwa siapa yang dapat calon pengantin tercepatlah yang menang. Dan ia gagal total. Ia kalah. Dan akhirnya kekecewaannya ia ungkapkan pada semua orang saat reuni para shinobi.

SKIP 1

Gai sesengukan sejak semua shinobi yang mengikuti acara perkumpulan reuni digelar berkumpul haru.

"Gai –sensei, kau kenapa?" tanya Tenten, salah satu muridnya. Neji, Lee, dan yang lainnya menoleh ke arahnya yang biasanya selalu semangat '45. Tanpa sengaja Lee pun ikut-ikutan menangis.

"Lee! Kau kenapa ikut-ikutan menangis, sih!?" Neji protes sedangkan yang lain sweatdrop.

Mulai deh keanehan yang melanda team 9, pikir semuanya.

Tenten mulai pasrah melihat gurunya dan rekan-rekan satu teamnya bertingkah aneh.

"tolong. Tolong aku, Kami –sama. Tolong singkirkan orang-orang yang mengacaukan acara reuni indah ini"

Yang lain tambah sweatdrop kecuali Harashima Senju yang menganggap adegan yang sedang terjadi itu sangat lucu untuk saying dilewatkan.

"indahnya" pujinya dan dengan sengaja Tsunade menghajar kakeknya tanpa rasa bersalah.

"Tsunade!" protes Harashima. "kenapa kakek di hajar, sih?"

Tsunade mendelik tajam kearah kakeknya, membuat kakeknya serasa menjadi kecil hati. "KAKEK PIKIR MELIHAT PEMANDANGAN KONYOL ITU INDAH, HEH?" teriak Tsunade membuat beberapa orang yang berada di dekatnya menjauh secara teratur dengan alasan tidak ingin pendengaran mereka menjadi tuli. Tobimaru dan Madara double sweatdrop melihat cucu dari kakak dan rekan mereka diperlakukan secara kasar. Yah, memang sih, Harashima duluan yang cari perkara.

{kembali ke skip awal}

"Gai, memangnya ada apa?" tanya Ebisu.

Gai malah tambah menangis, membuat beberapa pasang mata dengan tatapan horror menatap wajah Ebisu yang tak tau dosa apa yang telah ia lakukan. (malang sekali kau, Ebisu)

"Kakashi. Kakashi" ucap Gai berkali-kali di tengah tangisan konyolnya.

Kakashi?

"memangnya ada apa dengan Kakashi, Gai?"

Yap, pertanyaan itu malah membuat tangisan Gai mekin menjadi-jadi. Gai meraung-raung ditambah Lee yang berpikir bahwa gurunya itu menangis karena alasan latihan untuk menjadi kuat malah ikut-ikutan menangis dan membuat beberapa senior jawdrop dengan tingkah 2 kembaran baju hijau lumut yang ketat itu.

"kenapa dengannya?" tanya Dan.

"hahahaha abaikan saja, abaikan." pinta Tsunade pada kekasihnya dengan panic.

"hah, sudah biasa." jawab teman-teman satu angkatan Gai dan Lee.

"Kakashi, dia.."

"hah, memangnya apa yang dilakukan Kakashi –sensei pada Gai –sensei?" tanya Ino, tak mengerti.

"Kakashi, dia.."

Oke, di mode ini Gai benar-benar menangis dengan suara keras –kayak pake toa gitu- hingga membuat semua shinobi menutup gendang telinganya bahkan shinobi yang di bangkitkan di masa lalu pun hanya bisa mengikuti alur cerita yang berjalan tanpa tau apa-apa =kacian.

"DIA MENGALAHKANKUUUUUUUUUUUU" teriakan Gai menggelegar di seluruh Konoha bahkan suaranya terdengar di desa-desa shinobi yang lainnya. [wow, keren booo]

- desa Suna -

"suara apa, itu?" Kakurau sigap siaga yang sejak tadi sedang membersihkan boneka miliknya gara-gara dengar suara alay.

- desa Mizu-

"brengsek" ucap Mizukage ke lima yang tak sengaja menumpahkan minumannya ke bajunya gara-gara mendengar suara nan geje yang entah muncul darimana.

- desa Kumo -

"rap jenis apa tadi, guru?" tanya Karui yang berpikir bahwa suara yang didengarnya adalah jenis rap baru milik Killer bee. ="=

- desa Tsuchi -

"agh," sebal Kurotsuchi karena ia kalah bermain hompimpa dengan Akatsuchi gara-gara denger teriakan super duper aneh yang gak jelas asal-usulnya.

{come back}

Asuma memasukkan sesuatu ke dalam mulut Gai yang terbuka karena teriakan Gai yang menggelegar dan tanpa sengaja Gai menelannya dengan sangat lahap dengan muka penuh kenikmatan. Gai tersenyum 'Cliing' ke arah Asuma. Membuat geje semua shinobi.

"oh ya, ampun Gai. Bisa tidak jika kau ingin bilang 'aku kalah dari Kakashi' atau 'aku menang dari Kakashi' itu dengan cara yang biasa saja, oke?"

Semuanya melihat ke Asuma dengan setetes air berada di belakang bagian kepala para shinobi (taukan?) bahkan Gai pun melihat jijik Asuma bertingkah seolah-olah sedang memperagakan dirinya. Hokage ke 3, Hiruzen Sarutobi yang merupakan ayah Asuma hanya mendesah tak percaya dengan tingkah anaknya sendiri.

"memalukan" ucap Hiruzen sambil geleng-geleng kepala.

Dan satu jitakan dari Yuuhi Kurenai yang sekarang merupakan istri Asuma, menjitak suaminya itu dengan sangat lembut hingga semuanya merasakan bahwa jitakan Kurenai memang maut.

"kali ini kau bertanding apa dengan Kakashi, Gai?" tanya Genma sambil tak lupa untuk menggigit senbon di mulutnya ke kiri ke kanan, gitulah. Gai tersenyum sumringah karena akhirnya ada yang peduli juga.

"aku bertanding dengan Kakashi."

"ya, aku tau, bodoh. Yang aku ingin aku tau kamu bertanding apa?" Genma habis kesabarannya jika saja ini bukan dihadapan Shizune, istrinya mungkin ia sudah menendang-nendang Gai dengan kasar.

"hm.. aku bertanding dengan Kakashi jika diantara kami siapa yang duluan mendapatkan seorang kekasih dialah yang menang." Jelas Gai.

"terus?"

"terus Kakashi yang menang karena mendapat pasangannya terlebih dahulu" Gai kembali berwajah murung, sedangkan Kakashi terbatuk-batuk tak percaya dengan apa yang di lontarkan Gai.

"hah?"

Gai mengalihkan pandangannya pada rival abadinya. Ia menggigit scraf milik Chouji yang dirampasnya tanpa rasa bersalah.

"scraf kesayanganku" Chouji menangis malang mendapati scraf kesayangannya menjadi korban gigitan dari Gai.

"sabar ya Chouji" Ino menepuk-nepuk punggung Chouji.

Gai menunjuk Kakashi dengan nada yang bercampur antara sedih, kesal, kecewa, dan senang. (emang es campur? ='=?). "kau kejam" ungkapnya pada Kakashi. "mengapa kau tega memperlakukan aku seperti ini?" Gai menutup wajahnya dengan ke 2 tangannya –seperti perempuan yang menangis- membuat semua shinobi mengeluarkan makanan dari perut mereka yang akan dimakan dan yang telah di sediakan oleh petugas acara reuni.

Kakashi hanya mendesah. "apa maksudmu Gai? Aku tak mengerti dengan ucapanmu." jawab Kakashi. Semua mata teralih pada Kakashi, meminta pertanggung jawaban atas tingkah Gai dan Kakashi hanya pasrah mendapati tatapan lucu –menurutnya.

"APANYA YANG TAK MENGERTI, HUH?" hakimi Gai.

"hah" Kakashi mendesah. "aku benar-benar tak mengerti yang kau maksud, Gai." Lanjut Kakashi sambil menutup buku kesayangannya yang dibacanya sedari tadi.

"kemarin malam….." Gai mulai bercerita dengan air mata yang terurai deras tidak menggigit scraff milik Chouji.