Vocaloid © Yamaha
Harusnya mereka tidak berpisah. Seharusnya.
Andaikata. kala itu ia tidak mencampakkaannya. Mungkin sekarang ialah yang berada di atas sana.
Kaito menahan air mata, sementara Len menepuk-nepuk bahu sohibnya prihatin.
.
.
.
"Makanya, Kai, cari jodoh dong. Masa' mau ke perkawinan mantan masih gak bawa pasangan? Malu, dong, lu. Lu 'kan dulunya playboy."
"Bacot, lu, Len. Kayak elu gak jomblo."
"Eh, sori, ya. Gini-gini gue dinotis doi. Lha elo, dinotis aja kagak."
"Kamvret ..."
"Ups, bahasanya, Om."
Kaito cemberut, Len ngakak.
Awas, ya, Len. Lu pulang tinggal nama doang.
End dengan gaje nya
A/N
Membawa fict abal-abal sebagai kembalinya saya ke ffn memang... uhhh... nggak banget yah. Kayaknya citra saya turun, nih. Sigh...
Btw, tadaimaaaa! Saya kembali ke fandom ini setelah sekian lama. Ada yang kangen? Nggak? Yah...
Review sangat diapresiasi, terima kasiiih~! :3
