Setitik air mata jatuh dari mata musangnya. Ia memperhatikan kekasih yang baru saja ia putuskan tapi masih sangat ia cintai itu lekat-lekat. Tapi Yunho tau. Inilah jalan terbaik untuk mereka berdua. Walaupun menyakitkan.

Ia memakai kacamata hitamnya dan menyusul sang tunangan yang telah terlebih dahulu berada dalam mobil. Mobil itu berpapasan dengan Jaejoong.

.

Mianhae, boo..

.

.

.

Yunho masih menatap ponselnya yang sejak tadi berdering tak mau berhenti. Ia tak merasa terganggu sedikitpun. Ingin sekali menjawabnya, tapi tak mampu.

Semakin lama semakin tak tahan ia ingin mengangkat teleponnya, ia sangat merindukan ocehan mantan kekasihnya itu. Baru saja ia akan menjawab panggilan itu, tapi-tiba si pemanggil memutuskan sambungannya.

Yunho yang tak sabar menantikan panggilan lain, akhirnya ia menghubungi balik Jaejoong. Ia mengetik angka yang sudah ia hapal diluar kepala lalu menekan tombol panggil. Semenit... dua menit belum juga ada jawaban. Ia coba sekali lagi, tetapi hasilnya tetap sama. Akhirnya ia memutuskan untuk mengirim sebuah pesan.

.

.

"Apa kau marah padaku, boo?"

.

.

.

Yunho melihatnya dari kejauhan, namja yang masih amat sangat ia cinta sedang duduk ditempat biasanya ia menunggu. Entah apa yang sedang ia pikirkan, tapi ia terus menatap kedepan tanpa melakukan apapun.

Ia berlari ke kedai ice cream, dan membeli secup ice cream vanilla kesukaan mantan kekasihnya. Tak lupa menuliskan beberapa kata pada secarik note. Lalu meminta pelayan mengantarkannya untuk Jaejoong.

.

.

.

Jaejoong mengernyitkan keningnya saat mendapati seorang pelayan mendatanginya dan memberikannya ice cream. Padahal ia sama sekali tak memesan apapun. Tapi pelayan itu mengatakan bahwa ice creamnya gratis, plus secarik kertas note.

Sambil memakan ice creamnya, ia membaca note itu.

.

.

'Smile again, boo...'

.

.

Pagi ini Yunho sengaja mendatangi kediaman Kim, dengan membawa seikat bunga lily putih. Ia menyimpan lily itu didepan pintu pagar rumah Jaejoong, lalu membunyikan bel sebanyak 3 kali sebelum bersembunyi dibalik sebuah mobil yang memang terparkir di dekat sana. Ia tersenyum kecil saat melihat sang pujaan hati keluar dan mengambil bunga pemberiannya.

.

.

Jaejoong yang baru selesai mandi mendengar suara bel dari bawah, ia segera beranjak ke bawah dan berlari ke luar. Saat membuka pintu, ia tak melihat siapapun disana. Tak sengaja kakinya menyenggol bunga lily, karena penasaran ia mengambil bunga itu. Jaejoong mengedarkan pandangannya ke segala arah tapi tak menemukan siapapun.

Terselip note diantara bunga-bunga itu, Jaejoong mengambil dan membacanya.

.

.

'Pagi ini lumayan cerah

akan bertambah cerah jika aku melihat senyumanmu

smile again, Boo'

.

.

.

"Pagi Jae hyong." Sapa Junsu saat ia bertemu Jaejoong di depan pintu kelas.

"Pagi Junsu-ya." Jawab Jaejoong dengan senyum cerahnya.

"Kau terlihat ceria hari ini hyong."

"Tentu saja. Aku telah mendapatkan kekuatanku kembali."

"Maksudmu hyong?"

"Begitulah." Ucap Jaejoong singkat sambil terkekeh.

.

.

.

Yunho-ya... dimanapun kau berada, aku tahu bahwa kau masih memperhatikanku. Aku akan menunggumu, menunggumu kembali kesisiku. Aku akan menantikan saat itu tiba.

.

.

.

.

end

yang ini feelnya kurang -_-