Hai~! Kali ini, aku sedang mencoba membuat fanfic BWS~ sebagus dan setidak aneh mungkin :D. Ini cerita sebenarnya udah tersimpan dalam laptopku dari 1 atau 2 tahun yang lalu dan waktu itu aku nggak ada niat buat ngepost disini hehe (walau aku udah sempet posting di blogku sih ...) tapi entah kenapa tiba-tiba ada sebuah niat untuk posting disini... Jadi ya, disinilah aku berada bersama fanfic pertamaku yang nggak jelas ini *lebay* Ngomong-ngomong, maaf atas summary dan judul cerita yang aneh dan nggak jelas ini, karena aku nggak ahli dalam buat begituan (-3-)a.
Di awal Chapter ini memang sangat tragis, (mungkin karena terpengaruh dengan ajaran BWS yang suka membuat cerita tragis -w-). Oh ya, mungkin kalian ada yang bertanya-tanya, BWS itu apa sih? BWS itu singkatan dari Black Wolves Saga, itu merupakan judul game jepang yang bisa dibilang Otome Game, untuk lebih lengkapnya silahkan tanyakan kepada Mbah Google ^^.
Aku harap kalian menikmati fanfic pertama buatanku. Karakter-karakter di cerita ini bukan punyaku melainkan punya Rejet, tapi Yume, Celina, dan Xenna adalah OC buatanku. Selamat Membaca~!
Chapter 01 : "Yume dan dunia aslinya"
Yume adalah seorang gadis kecil yang mengalami perlakuan buruk dan dibenci oleh banyak orang. Padahal, Yume tidak melakukan apa-apa. Bukan hanya itu saja, orang tua Yume juga sering bertengkar, mereka bahkan tidak peduli kalau sebenarnya Yume menyaksikan kejadian yang seharusnya anak kecil tidak boleh lihat.
Sampai akhirnya, "Ne.. Ne.. Okaa-san, Otoo-san, jangan bertengkar ya..." pinta Yume sambil menarik baju Ibunya, sedangkan tangannya yang satu lagi memeluk sebuah boneka teddy bear. Bukannya mendengarkan permintaan anaknya, malahan Ibunya menatap dingin ke arah Yume lalu muncul sebuah suara di kepalanya Yume, "Huh! Gara-gara anak ini ada, aku jadi susah untuk bercerai dengannya!" kemudian Ibunya berbalik menatap dingin kearah Ayahnya Yume.
"Jika, kau tidak ada, aku pasti sudah berpisah dengannya, huh, aku menyesal telah melahirkanmu..!" ucap Ibunya yang sontak membuat Yume terkejut dan mundur selangkah demi selangkah. Yume tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar. "Me...nye..sal...? Tapi, kenapa..? Kenapa...? Kenapa Okaa-san dan Otoo-san menikah kalau memang tidak saling mencintai...? Kenapa harus bertengkar disaat mereka sudah mempunyai aku..?". Begitu banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan Yume pada kedua orang tuanya, tapi, entah karena takut, atau karena terlalu shock yang membuat bibirnya tak bisa bergerak, bahkan mengeluarkan suara pun tak bisa.
Yume pun berlari keluar rumah berharap agar Orang tuanya mengejarnya, karena bagi Yume jika orang tuanya masih menyayanginya maka artinya orang tuanya pasti akan mencarinya. Namun, dugaan Yume sangatlah salah yang membuat Yume makin merasa sakit di dadanya.
Cuaca udara yang pada malam itu makin menambah cobaan bagi gadis berambut hitam keunguan ini. Yume terus berjalan menerjang kerasnya dan dinginnya tiupan angin tersebut hingga Yume memutuskan untuk beristirahat di sebuah gang kecil yang hanya bisa dimasuki oleh manusia seukuran Yume. Yume pun duduk dengan berselimuti koran-koran yang memang sudah tergeletak di tanah. Lalu, Yume memperkuat pelukannya pada teddy bear yang dia bawa untuk menghangatkan dirinya walau sebenarnya itu tidak mempan.
"Teddy, kenapa ini terjadi padaku ya? Apa...aku ada melakukan kesalahan? Apa...meminta untuk tidak bertengkar itu adalah...perbuatan yang...salah..?" tanya Yume pada teddy bearnya, sekali-sekali ia mengelus teddy bearnya dengan tangannya yang mungil. Tanpa terasa, air mata Yume telah membasahi kedua pipinya. Yume pun menutup matanya dan berkata, "Aku harap ini hanyalah mimpi buruk dan disaat aku terbangun, semuanya akan kembali seperti semula ...". Setelah itu, mata Yume terasa berat dan perlahan-lahan Yume pun tertidur, meninggalkan dunia yang selama ini Yume takutkan.
"...Hei...!"
"...?"
"...Hei, Bangun..!"
Yume pun tersadar karena mendengar sebuah suara yang tak dikenal. Suara itu memanggilnya secara berulang-ulang, "Hmm?" gumam Yume sambil mengusap kedua matanya. "Bagus. Akhirnya kau bangun juga.." ucap suara itu entah darimana asalnya. "Siapa kau? Lalu..." Yume menyadari lingkungan di sekitarnya yang jauh berbeda dengan gang tadi. "Lalu, Dimana aku..?" ucapnya lagi.
"Tenang...! Aku akan menjelaskan semuanya secara perlahan jadi kau tidak usah sepanik itu. Pertama-tama, Kau duduk saja dulu..." ucap suara itu dan tak lama kemudian muncul sebuah kursi di belakang Yume yang membuat Yume terkejut namun Yume tetap menuruti ucapan suara itu. Setelah Yume duduk di kursi yang berwarna putih, suara itu pun melanjutkan perkataannya, "Namaku adalah Celina Everanda. Aku telah mengawasimu sejak dulu, Yume..". Mendengar namanya disebut, Yume merasa terkejut untuk kedua kalinya, "Kenapa kau bisa tahu namaku?" tanyanya sambil memeluk erat teddy bear.
"Tenang Yume, Aku disini untuk menyelamatkanmu ..".
"...Menyelamatkanku..?".
"Ya, menyelamatkanmu dari dunia yang selama ini kamu takutkan.. Sebenarnya, sudah dari dulu aku ingin melakukan ini... Hanya saja... Waktu itu tidak tepat.. Jadi, aku harus menunggu waktu yang tepat untuk menyelamatkanmu...".
"Dan sekarang waktu yang tepat...?" tebak Yume.
"Iya.. Maka dari itu, aku berencana untuk membawamu ke dunia yang berbeda dengan dunia sebelumnya..."
"Jadi, apa dunia ini yang kau maksud...?" tanya Yume sambil melihat-lihat sekelilingnya yang tidak terdapat apa-apa selain warna hitam.
"Bukan tapi kau akan tau saat kau sampai disana" ucap suara tersebut, lalu tak lama kemudian, muncul secercik cahaya-cahaya yang menghampiri Yume dan menyelimutinya secara perlahan-lahan. Mata Yume terasa sangat berat secara tiba-tiba hingga akhirnya ia tertidur untuk kedua kalinya.
Nah, selesai juga chapter pertama =w= (Readers: Kok pendek? Author: Iya karena aku rasa pemutusan chapter yang paling tepat di moment seperti itu (?))
~Kamus Kecil~
Okaa-san : Ibu/Mama/Bunda/Emak (?)
Otoo-san : Bapak/Papa/Ayah
