Hajimemashite...
Perkenalkan saya penghuni baru fanfic
Salam kenall...!
Dan ini adalah fic pertama saya
Semoga dapat dinikmati & Mohon bantuannya yach...
Dia seorang yang misterius
Penghuni dunia kegelapan, tetapi juga sering nampak pada gemerlapnya cahaya
Server utama dari kelompok mafia paling berbahaya
Sekaligus pemilik dari salah satu perusahaan terbesar di dunia
Pria yang memproduseri segala gerakan di dunia hitam
Dan menggerakkan segalanya di perusahaan yang dia pimpin
Tak seorangpun yang berani padanya
Tak seorangpun yang bisa mendekatinya
Hanya ' Sang Sakura' yang bisa meluluh lantakkan segala yang ada pada dirinya
Disclaimer : Masashi Kisimoto
Pair : Sasuke & Sakura
Story : Artwing San
Genre : Romance & Drama
Rated : Semi M (masih bingung nentuinnya)
Chapter 1
Penemuan yang telah hilang
"berhenti... kumohon berhenti..." teriak wanita paruh baya berambut pirang menghadang perampok-perampok yang bertubuh besar dan dari wajahnya terlihat sadis.
"kumohon jangan...jangan hancurkan tempat ini.. ugh.." tidak henti-hentinya wanita itu berteriak, tapi apa daya, dia malah didorong oleh salah satu perampok itu sampai tubuhnya membentur dinding.
"ma..dam tsu..nade" seorang gadis berambut merah muda kira-kira berumur 16 tahun memanggil wanita itu dengan tubuh menggigil, ya tentu karena takut dengan ulah para perampok atau lebih tepatnya mafia karena mereka tidak mengambil sesutu apapun dari tempat ini yang tanpa belas kasih menyakiti bahkan membunuh saudara-saudaranya yang melawan.
" ..cukup, hentikan..." gadis itu kembali mengeluarkan suaranya meski tercekat. Tetapi para mafia itu tidak menggubrisnya.
"mau diapakan lagi tempat dan ..." mafia berambut perak dengan masker yang menutupi hampir tiga perempat wajahnya menoleh dan memandang gadis berambut merah muda dengan tatapan kosong "gadis ini?"
mendengar kawannya bertanya begitu, salah satu perompak berambut hitam yang mencuat sedikit di belakang yang berdiri bersandar pada tembok menoleh
" dia milikku kakashi, jangan sentuh!"
"hn" jawab pria yang bernama kakashi itu singkat.
Dan selanjutnya pria berambut raven itu membopong gadis kecil di pundaknya.
"mau apa kau, mafia jelek... turunkan aku!" gadis itu sontak berontak, meski hal itu sia-sia karena perbedaan besar tubuh mereka. Tetapi pria itu tak bergeming dan tetap berjalan keluar dari bangunan tua yang dulunya adalah sebuah panti asuhan itu.
Sepanjang jalan gadis itu meronta-ronta dan menangis sambil memukul tubuh pria yang bisa dijangkaunya.
" hei sasuke... jangan kau bersikap dingin pada tunanganmu sendiri begitu" Mendengar perkataan salah satu temannya berkata demikian sontak dia berhenti dan melemparkan deathglare
" bungkam mulutmu atau kubunuh kau.. naruto" Melihat tatapan membunuh itu, orang yang bernama naruto itu langsung menutup mulutnya tak berkomentar.
Beberapa jam kemudian rombongan itu sampai pada sebuah kastil besar dengan latar belakang gunung yang menjulang tinggi dan hamparan sekelebat warna hijau yang memenuhi datarannya. Pria itu masuk meninggalakan rombongannya setelah menyuruh mereka bubar sebelumnya, sampai pada sebuah kamar yang cukup luas dengan sebuah king size bed, meja rias tidak lupa dengan kaca besar yang bisa memantulkan seluruh tubuh orang yang mematut diri di depannya, sebuah kamar mandi, lukisan-lukisan artistik, dan pintu-pintu yang menuju ke sebuah ruangan.
Dengan hati-hati dibaringkannya gadis yang sedari tadi berada di gendongannya pada king size bednya, menyingkap sedikit rambut yang menutupi wajah manisnya, dan mengecup lembut keningnya. Setelah itu dia melangkah meninggalkan kamar yang di dalamnya terdapat gadis yang amat dikasihinya.
"ugh.." perlahan gadis itu membuka kelopak matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah dinding putih dengan beberapa lukisan yang menghiasinya.
"dimana aku.." belum tersadar sepenuhnya dari tidurnya, kemudian di mendengar ada orang yang membuka pintu kamar yang ditempatinya, tampak seorang wanita cantik dengan beberapa gadis di belakangnya membawa beberapa peralatan yang tidak begitu asing di mata gadis yang mulai sadar dari tidurnya.
"perkenalkan saya shizune, saya adalah pelayan yang diutus untuk membantu nona, dan mereka juga akan membantu menyiapkan segalanya" dengan tanpa keraguan mereka mulai mendekati gadis itu.
"tung..tunggu.. aku tidak mengerti...ini dimana?" kata gadis itu was was.
" nona berada di salah satu kediaman uchiha.. nah sekarang sebaiknya kita segera mulai, karena tuan tidak akan suka dibuat menunggu lama" tanpa babibu lagi pelayan-pelayan itu mulai melucuti baju dari tubuhnya dan segera menyeka dengan air hangat yang sebelumnya telah diberi aromaterapi .
Gadis itu tidak bisa berontak atau menghindar, dia hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak dikenalnya. Sampai seorang pelayan mengatakan sesuatu padanya
" ok, sudah selesai, anda terlihat sangat cantik dan anggun nona" mendengar itu sang gadis cuma bisa memandang dirinya di depan cermin besar yang ada di depannya.
Ya benar dia terlihat sangat cantik dengan balutan gaun putih tanpa lengan yang ujungnya sampai menyentuh mata kakinya dengan sepatu putih yang menghiasi kaki mungilnya. Wajahnya yang putih dengan sedikit polesan make up terlihat sangat menawan dan rambut sebahu merah mudanya dibiarkan tergerai dengan jepit kecil yang manis.' Sempurna' itulah kata-kata yang bisa diucapkan oleh orang yang melihatnya.
"nah mari kita segera keluar, tuan pasti sudah menunggu" perkataan pelayan itu membuyarkan lamunan sang gadis.
Dan lagi-lagi dia membiarkan tubuhnya dibimbing keluar menuju sebuah meja makan yang besar dengan berbagai macam hidangan di atasnya, disana sudah duduk pria yang membawanya kemarin. Belum sempat sang gadis mengeluarkan sepatah katapun, pria itu berdiri dan sejenak memandang sang gadis ' terkesima' tetapi segera setelah menyadarkan dirinya sendiri dia menyuruh para pelayan untuk pergi meninggalkan mereka berdua.
Sakura pov~
Setelah menyuruh pelayan-pelayan itu pergi pria itu kembali menatap tajam diriku dengan mata onixnya tetapi sedikit berbeda dengan tatapan waktu itu, yang sekarang lebih lembut, aku yang tidak berani menatapnya langsung hanya bisa menundukan wajahku.
"duduklah.. kau belum makan dari kemarin" kata pria itu kembali duduk di kursi yang dia duduki tadi.
Aku yang masih menundukkan wajahku cuma bisa diam tak bergerak dari tempatku berdiri tadi, melihatku demikian dia kembali berdiri dan menuntunku ke salah satu kursi yang sudah disiapkan, dan lagi-lagi aku hanya bisa menurutinya.
" yang sebenarnya ka..kau inginkan" kuberanikan untuk bertanya pada pria di depanku dengan masih tetap menunduk.
"hn" jawab pria itu.
Apa-apaan itu, memang ada arti khusus dalam kata hn nya, yang benar saja, pikirku. Kudongakkan sedikit kepalaku memandang wajahnya yang dingin dan sedikit kutinggikan suaraku
" ku..kutanya sekali lagi, apa yang kau inginkan" mendengar hal itu dia hanya memandang mata emeraldku dengan mata onixnya dalam, seakan terhipnotis aku jadi tidak bisa mengalihkan pandanganku dari tatapannya yang tajam.
"diam dan makanlah" katanya dan tangannya kembali pada pisau dan garpu yang bergulat di atas piring.
"ja..jangan mengalihkan pembicaraan" kataku lagi tak mau kalah.
"hn" jawabnya.
Aku tidak habis pikir sia suka sekali mengunakan kosa kata yang ambigu itu, tapi aku tak mau kalah, aku tetap pada pendirianku, tak akan bergeming sebelum dia menjelaskan semuanya.
"a..aku tak akan makan sebelum kau menjelaskan semuanya" kataku berharap dia akan menggubris ancamanku.
"hn, terserah" katanya.
A.. apa? Aku tak habis pikir, kenapa dia sejahat itu padaku, apa salahku padanya.
Sasuke pov~
"a..aku tak akan makan sebelum kau menjelaskan semuanya" gadis di hadapanku berkata demikian sambil mengerucutkan bibirnya 'lucu' .
Seulas senyum ku berikan tapi dia tak mengetahuinya.
"hn, terserah" mendengar jaawabanku dia semakin menggembungkan wajahnya.
Ya, semakin melihatnya semakin ingin aku mencumbunya. Tapi tak mungkin ku lakukan, lebih tepatnya belum untuk saat ini.
Normal pov~
'trek' suara garpu dan pisau berpagutan di atas piring yang menandakan bahwa pria berambut raven itu telah selesai dengan aktivitasnya. Kemudian dia berdiri dan kembali menoleh pada gadis yang sedari tapi diam di hadapnya, tak menyentuh sedikitpun hidangan yang ada di depannya kemudian segera beranjak dari tepatnya tadi, tetapi sebelum benar-benar pergi gadis bubbble gum itu angkat suara " mau kemana?".
Mendengar hal itu pria itu menyunggingkan senyum tipis "makanlah jika ingin ikut" katanya sambil kembali ke tempatnya semula, duduk di hadapan gadisnya.
"cepat sebelum aku berubah pikiran".
"eh..." belum sempat menyelesaikan kalimatnya pria di depannya sudah menyajikan makanan di atas piring dan meletakkannya tepat di hadapan gadisnya.
"10 menit, setelah itu aku akan benar-benar pergi" mendengar peringatannya atau lebih tepatnya perintah sang gadis segera menggenggam peralatan makannya dan memasukkan makanan yang telah diletakkan di depannya ke dalam mulutnya.
Pria itu hanya memperhatikan gadis di hadapnya dengan tatapan tajamnya, mengetahui hal itu sang gadis berusaha menghabiskan makanannya secepat mungkin.
"ternyata gadisku rakus juga ya" tiba-tiba pria itu memecah keheningan.
" apfa masu mu ha?" dengan mulut masih penuh makanan didalamnya dia merespon.
"afku ta lakus dan uhuk..uhuk..." . mengetahui gadisnya tersedak reflek sasuke berdiri dan segera memberikan minum pada sakura dan sakura langsung menegak habis air dalam gelas itu.
"kau bisa mati tersedak jika berbicara saat makan" ucap sasuke setelah kembali duduk.
"ap..apa kau bilang, kau kira karna siapa aku bisa tersedak begini hah.. uhuk...uhuk..." sakura berteriak tak terima.
"hn, berhenti berbicara saat makan atau mau tersedak lagi" katanya lagi sambil menyeringai. Setelah meneguk air yang dituangkan sasuke lagi sakura kembali melanjutkan aktivitasnya dengan wajah yang ditekuk, membuat sasuke semakin gemas.
Setelah selesai dengan aktivitas di meja makan sasuke membawa sakura keluar, ya tepatnya ke sebuah taman yang luas dengan beberapa pohon sakura yang bersemi senada dengan rambut bubblegumnya. Melihat pemandangan di depannya sakura cuma bisa kagum tak dapat berkata apapun.
"kau suka? " tanya sasuke. " ya.., indah sekali " jawab sakura. 1 menit.. 2 menit... 5 menit..." ap.. apa-apaan ini... kau bilang mau menjelaskan semua setelah aku makan. Kenapa malah memandangi taman bunga.." teriak sakura sambil tangannya menunjuk-nunjuk sasuke.
" hei.. kau dengar tidak sih.. atau jangan-jangan pendengaranmu tidak beres" cerocos sakura, tetapi tetap tak diacuhkan oleh sasuke.
" Hei, kau sudah janji kan akan menjelaskan padaku, seorang pria tak akan mengingkari janjinya" sakura masih belum menyerah.
Dan akhirnya berhasil, sasuke berbalik memandang sakura dan selangkah demi selangkah mempersempit jarak antara mereka
" ap... apa.. kenapa memandangku begitu.." kata sakura sambil terus mundur ke belakang menghindari tatapan sasuke, sampai akhirnya terhenti karena terhalang pohon sakura.
" ber..berhenti! apa yang kau inginkan?" tanya sakura dengan tubuh sedikit bergetar tidak bisa menghindar kemana-mana terhalang pohon besar di belakangnya.
'tap' lengan kiri sasuke menyentuh batang pohon di belakang sakura dan tangan yang satunya lagi digunakannya untuk mengangkat dagu sakura.
Posisinya sekarang sakura dibentengi oleh tubuh sasuke yang memang lebih besar darinya, sasuke sedikit mencondongkan tubuhnya sehingga wajahnya bisa sejajar dengan wajah sakura.
" kau tanya apa yang kuinginkan, hn?" tanya sasuke tepat di hadapan sakura,
hembusan nafas sasuke bisa langsung dirasakan sakura mengingat jarak di antara mereka yang kurang dari 5 cm. Saat ini wajah sakura sudah seperti kepiting rebus, dia hanya bisa memejamkan matanya dan kurang dari beberapa detik dia merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibir mungilnya.
Sontak mata sakura terbuka, dan alangkah terkejutnya sakura bahwa sasuke sedang menciumnya, ya mencium bibirnya. Sakura berusaha berontak tapi tenaga sasuke lebih besar dan dia semakin memperdalam ciumannya tak memberi sakura kesempatan untuk melepaskannya. Tubuh sakura terasa lemas, kakinya sudah seperti es krim yang ingin meleleh akan jatuh apabila sasuke tidak menopang tubuhnya. kemudian sasuke mulai menghisap kecil bibir bawah sakura sehingga membuat mulut sakura sedikit terbuka, dan sasuke tak menyia-nyiakankannya, lidahnya dengan lihai menerobos masuk, menjelajahi seluruh rongga dan mengabsen satu persatu gigi sakura. "ehmm..sas.. ehmm ... ah.." sakura mendesah karena sensasi yang diberikan sasuke. Setelah beberapa lama dan karena kebutuhan akan pasokan oksigen akhirnya sasuke melepaskan ciumannya dengan sakura.
"hahh..haah..." sakura yang masih terengah-engah berusaha mengatur nafasnya, berbeda dengan sasuke yang sudah bisa mengatur nafasnya kembali.
"manis, masih sama seperti dulu" kata sasuke kemudian. Sakura yang sedikit demi sedikit sudah bisa mengatur nafasnya mendongakkan kepalanya menatap sasuke, tetapi sebelum sempat menyemburkan amarahnya sasuke telah lebih dulu menggendongnya ala bridal style.
'hup' sekali rengkuhan sasuke bisa mengangkat tubuh sakura yang memang lebih kecil dan ringan itu ke dalam pelukannya.
"kyaa... apa yang kau lakukan? Cepat turunkan aku baka! Siapa saja tolong aku... "
"bruk" sasuke menurunkan sakura di tempat tidurnya.
"apa yang kau lakukan bodoh?" teriak sakura tak terima.
'ini bukan kamar yang tadi yang aku tempati, disini kamarnya sedikit lebih luas dengan dinding putih yang di salah satunya ada sebuah pintu yang mengarah ke balkon dan jendela besar dengan sebuah kursi di bawahnya, dan ini semua tidak terasa asing' pikir sakura.
Melihat sakura seperti itu tanpa disadarinya sasuke tersenyum tipis, berpikir mungkin sakura akan mengingat semuanya.
"istirahatlah, jika kau butuh sesuatu panggil pelayan-pelayan itu" kata sasuke menjauh dari sakura menuju pintu.
"eh..tu..tunggu dulu.." tapi terlambat, sasuke sudah keluar dari kamar itu.
Akhirnya sakurapun hanya bisa pasrah dan menunggu sasuke kembali, ia hanya berusaha berpikir dan mengingat hal-hal aneh yang terjadi padanya, mulai dari perampok yang meluluh lantakkan tempat tinggalnya dulu, dibawa ke sebuah kediaman uchiha yang seperti istana, bertemu seorang pemuda bernama sasuke yang entah mengapa bagi sakura sudah tidak asing lagi, dan kejadian-kejadian seperti beberapa saat lalu.
Mengingat kejadian itu sontak membuat wajah putih sakura memerah
"Kami sama... ada apa denganku...".
To be continue...
Hmmm...Gimana... Gimana ...? Bagus ? Jelek? G nyambung? Gaje? Yahhh ini masih pembukaan, pada chap selanjutnya akan lebih saya perbaiki lagi, So Mohon Review nya ...! Kritik Saran dll semuanya. Ok, see you in next chapter...;)
