WET
Ruberrys
Pairing : Kim Taehyung x Jeon Jungkook
Rate : M
Genre : Drama, Romance
Warning : YAOI, BOYXBOY, Mature Content, TYPO's
Summary : Taehyung gerah dan lelah, ia butuh mandi segera.
Sudah lebih dari 4 jam Taehyung menatap komputer dengan jemari yang bergerak cepat di atas papan ketik. Dan setumpuk kertas tipis yang menyebalkan tak kunjung berkurang.
Taehyung berteriak kesal. "Argh! Kapan selesainya!?"
"Tak akan selesai kalau kau terus berteriak dari tadi" sahut teman di kubikal sampingnya.
Taehyung mengurut pelipisnya lelah, melirik jam di sudut layar. Jam 9 malam, dan ia malas lembur malam ini. Jadi secepat kilat ia berdiri dan meregangkan tubuh. "Aku mau pulang dulu. Semangat bekerjanya!!!" teman-temannya menyahut malas.
"Pulang sana. Jangan berisik"
"Hm"
"Ya, hati-hati dijalan. Banyak tante girang malam-malam begini"
Taehyung mendengus mendengar sahutan teman-temannya.
Ia memasukkan beberapa dokumen yang harus dan bisa ia selesaikan di rumah lalu memasukkannya ke dalam tas kerja.
Keluar dari kubikalnya dan berjalan ke parkiran. Menyangklong tasnya lalu memakai helm full face dan menstarter motor sportnya. Ia melaju sedikit lebih cepat, sumpah ia lelah sekali. Ingin pulang lalu mandi dan tidur, bercinta semalaman dengan bantal, guling, dan kasur yang setia. Sudah, jangan membicarakannya. Taehyung jadi ingin cepat-cepat pulang kan.
Perjalanan yang harusnya ditempuh 30 menit, ia lalui dalam 20 menit. Segera memasukkan motornya di garasi.
"Aku pulang!"
Hening. Tak ada sambutan.
Ya memang siapa yang mau menyambut, hidup saja sendirian.
Masuk ke kamar dan melempar tas ke meja kerjanya yang juga di kamar. Menyentak dasinya dan membuang asal. Melepas kancing kemejanya yang sudah keluar dari celana satu satu. Badannya lembab oleh keringat. Tak sengaja ia melihat kaca sebadan di sampingnya, "Mungkin aku harus menambah massa ototku?" gumamnya sambil menepuk perutnya yang sebenarnya datar tapi keras dan terdapat garis-garis yang mulai membentuk kotak-kotak yang seksi.
Ia menyugar rambut pirangnya, menyeringai. "Tapi begini saja sudah tampan kok. Banyak yang antri"
Awalnya sih iya, tapi setelah kenal dengan Taehyung, yang mengantri pada mengundurkan diri. Ilfeel katanya. Taehyung kan—ah, lupakan. Intinya, Taehyung itu lelaki yang berantakan. Padahal kebanyakan wanita matang menyukai lelaki yang rapi.
Selagi menunggu badannya kering dari keringat, ia memilih mencari angin di balkon dulu. Membiarkan tubuh setengah telanjangnya diterpa angin malam. Ia menyalakan sebatang rokok yang selalu berhasil menyurutkan rasa frustasinya.
Setelah habis, ia menyambar handuk yang ia jemur di balkon dan menyampirkan di pundak. Berjalan menuju kamar mandi.
Taehyung menyampirkan handuk di gantungan. Mengisi bathup dengan air dingin dan sabun. Ia butuh berendam.
Melucuti celana bahannya dan celana dalam. Mulai memasuki bathup.
"Ah, ini enak sekali"
Taehyung memejamkan matanya sambil menyandarkan punggung. Memejamkan matanya menikmati sensasi dingin yang membelai tiap pori-porinya.
5 menit Taehyung menutup mata. Tiba-tiba ia merasakan aneh pada tubuhnya. Kejantanannya terasa basah. Iya sih, memang basah karena ia berendam. Tapi ini basah yang lain. Rasanya hangat, sempit, dan lembab. Membuat Taehyung meringis dalam pejaman matanya.
Kejantanannya menegang dengan perlahan dan pasti. Apa yang membuatnya begini?.
Taehyung bukan lelaki mesum yang melulu memikirkan soal nafsu. Namun ia juga bukan lelaki sok suci yang tidak tahu apa itu hal-hal berbau sensualitas seperti ini. Hei, dia juga sudah pubertas tahu!
"Ah—" bibirnya tak tahu malu terbuka dan mendesah. Kejantanannya enak sekali, seperti dimanja.
Taehyung meremat sisi bathup saat rongga yang melingkupi kejantanannya menyempit dan menghisap kuat. Testisnya diremas kuat, mendorong cepat agar segera memproduksi semen sebanyak mungkin.
Padahal jelas Taehyung berendam di dalam air dingin. Tapi sekarang badannya penuh dengan keringat.
"Shh—ah, sial!" ia mengumpat keras saat spermanya menyembur deras. Nafasnya berantakan. Ia membuka mata, tapi—
"Loh, kok tidak kotor?" bagaimana mungkin? Padahal Taehyung juga beberapa kali melakukan manstrubasi didalam bathup.
Air bathupnya mulai beriak. Bergerak-gerak membentuk gelombang kecil. Ia merasakan perutnya diraba. Pelan—menuju dadanya. Taehyung membelalak saat tangan putih pucat itu membelai dadanya dan berakhir berpegangan pada pundaknya yang kokoh. Ia masih terlalu shok. Perlahan, kepala berambut hitam legam mulai menyembul diantara air yang bergerak. Menampilkan wajah indah yang mempesona.
"Hai tampan"
Taehyung terhenyak. Sial, suaranya membuat sesuatu kembali bereaksi.
"K-kau—"
Sosok cantik itu meletakkan jari telunjuknya di bibir Taehyung—mengisyaratkan agar diam. "Sstt—aku tahu kau penasaran, tapi—" si cantik mendekatkan diri dan berbisik.
"—bisakah kita bercinta dulu?"
Kau tahu apa yang lebih indah dari purnama ditengah langit?
Jawabannya adalah— Jungkook. Pria cantik yang dikenalnya kurang dari 5 menit tadi.
Lalu, apa yang cantik dari seorang Jungkook?
Yaitu ketika ia memejamkan mata. Mendesah keras menyebut nama Taehyung sambil menaik-turunkan tubuhnya diatas kejantanan Taehyung.
"Ahh, Taehyung-ahh" —seperti itu contohnya.
"Shit, Jungkook hh—jangan ketatkan–ash" Taehyung mendesis saat Jungkook tak mau mendengarkan ucapannya. Ia menampar pantat indah yang memantul diatas pahanya itu.
"—angh, hahh"
"Jalang—" bisik Taehyung. Kurasa tidak ada yang romantis dari panggilan Taehyung itu, tapi bagaimana bisa Jungkook merona?!
"Ah yeahh—aku jalangmu, mhh"
Taehyung menyeringai, membelai kulit di leher belakang Jungkook.
"Aah, d-don't–" Jungkook menghentikan gerakannya. Meremat bahu Taehyung kuat. Sial, itu area super ultra sensitifnya, dan dengan serta merta membelainya. Sial.
"Siapa yang menyuruhmu berhenti slut? Lanjutkan!"
Suara berat penuh diktatoritas membuat si manis susah payah menahan nafsunya yang diujung jarum.
"Taehyung ah—Taehyung–"
Taehyung menggeram sembari menyesap tepian sisi leher Jungkook. Jungkook mulai terisak. Enaknya benar-benar tidak bisa ditahan.
"Angh—enak, ahh hiks enak–"
Taehyung menghentak dari bawah saat pelepasannya ada di ujung. Jungkook gelagapan. Bingung mencari pegangan saat Taehyung bergerak terlalu brutal. Akhirnya ia memegangi tembok di belakang Taehyung, dan membiarkan dadanya dilumat dan pinggangnya dicengkeram.
"Mhh. Tae— ah, Taehyung!" Jungkook datang. Menggigit telinga Taehyung saat Taehyung membenamkan diri dalam-dalam.
"Ngh—Jungkook"
Jungkook masih mencoba mengatur nafas. Membiarkan Taehyung mengerjai tubuhnya.
"Kau, haah, kau hebat sekali" Jungkook berbisik, memeluk kepala Taehyung.
Taehyung terkekeh dengan suara serak. Nafsunya belum surut maksimal. "Tentu saja. Aku bukan seorang pecundang asal kau tahu"
Jungkook mengerling nakal. Menghisap bibir bawah si tampan. "Jadi—puaskan aku lagi?"
Taehyung menyeringai senang. "With all my pleasure, lil slut"
Lagi. Jungkook terhentak-hentak diatas kasur Taehyung. Mencengkeram seprai kusut dibawahnya guna menyalurkan rasa nikmat yang mendera.
"Ayo, mendesahlah sayang—"
Jungkook masih terlalu waras untuk menuruti ucapannya. Saat di kamar mandi tadi, Taehyung membuat kesepakatan. Jika Jungkook mendesah, maka mereka akan terus bercinta hingga penghujung malam. Namun jika tidak, mereka akan bercinta seronde lagi.
Dan semua keuntungannya akan kembali pada Taehyung. Cih, dasar licik.
Jungkook menggigit bibir kuat-kuat saat Taehyung memelankan tempo gerakannya, rasanya tidak enak—geli, gatal, dan mengganjal.
"J-jangan pelan—"
"Makanya, buka mulutmu sayang. Agar aku tahu betapa menawannya suara mu itu hm?"
Jungkook menggeleng lagi, membuat Taehyung habis sabar. Tanpa peringatan, Taehyung menghujam keras dan dalam.
"Mmhh—"
"Nah, lebih keras babe. Lepaskan bibir bawahmu"
Jungkook bergetar saat lagi-lagi Taehyung membelai kulit belakang lehernya. Menggerakkan jemari lamat-lamat, sarat dengan keintiman.
Bibir bawah Jungkook ditarik oleh giginya. Dilumat sekalian. Membagi liur yang terasa manis.
Dadanya diremas, dan putingnya dipilin halus. Membuat Jungkook mengerang lagi, dan lagi.
Awalnya harusnya ia yang membuat Taehyung bertekuk lutut. Tapi yang ada malah sebaliknya. Jungkook bersujud di kaki Taehyung.
"Aahh—mhh nghh Taehyung ah" kalah. Jungkook menyerah.
Taehyung menyeringai. "Begini lebih baik"
Lalu gerakannya berubah semakin cepat. Menggempur seakan ia mati besok.
Dan mereka tetap melakukannya seperti peraturan awal. Mendesah = bercinta hingga penghujung malam.
Taehyung menghampiri Jungkook yang sedang menyeruput teh hangat diatas kasurnya. Ia sudah berganti dengan kemeja milik Taehyung omong-omong.
"Kau tidak mau bercerita sesuatu?" Taehyung membelai pipi Jungkook.
Jungkook mengangguk pelan. Menaruh tehnya di nakas, menggenggam telapak tangan Taehyung yang ada di pipinya.
"Aku seorang silear. Kau pernah dengar?"
Taehyung menggelang, tetap menutup mulut, menunggu kelanjutan cerita Jungkook.
"Eum, mungkin kau bisa memanggilku makhluk air? Ya, kurang lebih seperti itu"
"Kau mermaid?"
Jungkook memutar mata malas. "Kau tidak dengar aku tadi bilang Silear?"
"Iya, maksudku—"
"Harusnya aku memakanmu setelah kau mendapat klimaks pertamamu, tapi kau malah—hah, sudahlah" Jungkook tanpa sadar merengut.
Taehyung mulai paham. "Lalu, kenapa kau tidak memakanku?"
Jungkook menggeleng. Merunduk saat mendapati pipinya memanas. "K-kita sudah saling memakan tadi malam—"
Taehyung terkekeh. Beralih menggenggam kedua tangan Jungkook. Mengecupnya.
"Aku menyukaimu sejak kau menggodaku semalam"
Jungkook tersenyum. "Hm, aku tahu"
Air muka Taehyung tiba-tiba berubah. "Jadi, kau sudah sering bercinta dengan orang lain?"
"Tentu saja. Aku hanya bisa memakan mereka setelah mereka kelelahan. Tapi kau—malah aku yang kau buat tidak berdaya"
"Jangan ulangi!" suara Taehyung menegas.
"Loh? Kau gila? Lalu aku makan bagaimana?"
Taehyung menghela nafas. "Makan rumput laut. Kalau daging, akan kubelikan"
"Hei, mana bisa—"
"Kau tinggal denganku mulai sekarang!"
"Yak! Dasar brengsek! Aku makhluk air, bagaimana bisa hidup lama di darat?!" Jungkook bertanya bersungut-sungut
"Besok kubelikan villa di tepi pantai. Agar kau bisa bertemu dengan teman-teman duyungmu" potong Taehyung cepat.
Jungkook mendesis. Menjambak brutal rambut Taehyung.
"SUDAH KUBILANG AKU BUKAN PUTRI DUYUNG SIALAN!!"
END
(A/N)
Iya, Jungkookie makhluk laut. Bukan mermaid, merman, siren, atopun dugong. Bukan.
Dia itu silear—perawakan persis kaya manusia, cuma tinggalnya di laut aja. Di dalam laut juga ada dunia loh. Penduduknya itu tadi, silear. Ada mall, restoran, panti jompo, penjara, dan fasilitas umum lainnya.
(Udah, bayangin aja ini lagi nonton sepongbob okeehh???)
Mereka makanannya manusia hii sereemm hng :)
Makan manusia setelah si silear ini nganuin si manusia di kamar mandi hngg
Chapter ini terinspirasi dari otaq gue yg mikirnya selalu gk masuk akal.
Jangan tanya apa silear itu ada. Jangan browsing juga. Karena gabakal ketemu :')
Bye bye bye bye fever—
