The Seven Cursed Eyes

Disclaimer : Bukan milik saya...!

Warning : Gaje!, Typo! Dimana-mana, OOC!, Bahasa gak baku!, Newbie!, Imajinasi Author!, Gak Suka Jangan Baca!,... Yang penting gue nulis buat "DIRIKU SENDIRI"

Pairing : Naruto X ...

Summary :

Chapter 1 Take Over Eye

Kutukan adalah suatu hal yang menggambarkan beberapa bentuk kesengsaraan atau kesialan yang menimpa seseorang. Kata kutukan juga menunjukkan rasa sakit atau hal yang merugikan seseorang, kutukan selalu dianggap berhubungan dengan hal-hal supernatural.

Seseorang yang terkena kutukan akan mengalami sesuatu hal yang buruk, dari diskriminasi terhadap sesama hingga kematian yang diakibatkan oleh rasa benci yang amat besar.

Tapi ada juga beberapa orang di dunia ini yang menganggap kutukan sebagai sebuah anugerah bagi diri mereka yang memiliki kutukan dalam diri mereka.

Kutukan bukan hanya menimpa manusia saja. Contohnya Lucifer yang di usir oleh The God Of Bible, sang malaikat yang merupakan tangan kiri sang The God Of Bible di usir dari Heaven dan dikutuk menjadi iblis dan ditempatkan di Underworld. Setelah diusir dari Heaven, Lucifer pun memendam rasa bencinya yang amat besar terhadap ayahnya.

Setelah diusirnya Lucifer ke Underworld, beberapa malaikat berbuat dosa yang mengakibatkan sayapnya berwarna hitam yang membuat mereka diusir juga ke Underworld dan hidup berdampingan dengan ras iblis yang dipimpin oleh Lucifer.

Iblis awalnya merasa risih semenjak datangnya malaikat jatuh di Underworld. Tempat tinggal iblis di beri nama Mekai dengan ibukota Lilith, nama dari istri Lucifer pemimpin para iblis. Sedangkan malaikat jatuh mereka tinggal agak jauh dari Mekai dan diberi nama Grigory.

Setelah lama hidup berdampingan, mereka kemudian berselisih. Entah siapa yang memulai, yang penting perselisihan yang awalnya cuma masalah perbatasan yang kini menjadi peperangan diantaranya. Iblis yang dipimpin langsung oleh Lucifer mengibarkan bendera perang terhadap malaikat jatuh yang dipimpin oleh Desharaus Belial. Kedua ras ini pun berperan di Underworld, sampai berita peperangan mereka sampai terdengar di Heaven. The God Of Bible dengan segera memerintahkan para malaikat untuk melerai pertikaian antara iblis dan malaikat jatuh.

Para malaikat pun langsung bergegas menuju ke medan perang untuk melaksanakan perintah dari ayah mereka. Sesampainya di sana, para malaikat yang ditugaskan untuk melerai mereka malah ikut dalam berperang.

Melihat anak-anaknya yang malah ikut berperang, The God Of Bible pun langsung turun ke medan perang. Setelah datangnya The God Of Bible peperangan kemudian langsung mertambah panas, ketiga ras tidak ada yang mau mengalah. Iblis yang ingin menghabisi para malaikat jatuh, sedangkan malaikat jatuh yang membela diri untuk mempertahankan tempat tinggal mereka dan malaikat yang mencoba melerai mereka sampai-sampai sang pencipta mereka turun tangan dalam perang besar ini.

Tak berselang lama, dua naga surgawi turun dari Heaven yang bertarung satu sama lain di tengah-tengah perang besar itu. Ketiga ras itu merasa terganggu saat kedatangan dua naga surgawi yang bertarung satu sama lain. Akhirnya ketiga ras itu bersatu untuk melawan kedua naga surgawi itu yang akhirnya berhasil dibunuh oleh The God Of Bible dan kemudian menyegel jiwa kedua naga itu kedalam sacred gear.

Perang melawan kedua naga surgawi itu dimenangkan oleh aliansi ketiga ras itu, tapi kemenangan itu tak berselang lama karena muncul tiga sosok naga dari celah dimensi yaitu Great Red, Ophis dan Thirexa yang intensitas mereka sangat di takuti oleh seluruh makhluk di dunia ini. The God Of Bible kemudian memimpin seluruh pasukan aliansi untuk melawan ketiga dewa naga itu. Pertarungan sengit pun kembali terjadi, yang akhirnya The God Of Bible berhasil mengembalikan Great Red dan Ophis kembali ke celah dimensi dan menyegel Thirexa di ujung dunia.

The God Of Bible melebur menjadi cahaya setelah berhasil menyegel Thirexa. Ketiga ras ini pun akhirnya mengambil keputusan untuk bergenjatan senjata karena mereka semua telah mengalami kerugian yang besar. iblis yang kehilangan setengah jumlahnya dan kematian pemimpin mereka, sedangkan malaikat jatuh tak berbeda jauh dari iblis kehilangan sepertiga dari ras mereka dan kehilangan pemimpin dan malaikat yang kehilangan ayah mereka.

Setelah meleburnya sang The God Of Bible, ia memberi manusia sebuah senjata yang di sebut dengan sacred gear, jumlahnya tidak diketahui berapa banyak tapi yang perlu diketahui ada 13 buah sacred gear yang konon dapat membunuh sang penciptanya sendiri sang The God Of Bible, yang disebut sebagai Longiunus. Bukan hanya sacred gear yang diberikan kepada manusia malainkan juga sebuah kutukan pada mata manusia yang berjumlah tujuh dan itulah yang disebut...

The Seven Cursed Eyes

London-Inggris at 07.15

Di sebuah apartemen sederhana, terlihat seorang pemuda yang masih meringkuk di atas kasur miliknya. Tiba-tiba datang seorang pria dewasa membangun kan pemuda itu.

"Bangun Naruto!"

Naruto yang merasa terganggu membuka matanya kemudian duduk ditempat tidurnya dan memandang malas pria berpakaian serba hitam yang berdiri di depannya.

"Em nii-san, mau kemana kau pagi-pagi begini ?" Naruto melihat pakaian yang dikenakan oleh pria di depannya saat ini.

"Kau sudah lupa ya... Hari ini kita akan berangkat ke Jepang baka!"

"Eeeehhh!"

Naruto terkejut mendengar perkataan kakaknya, "kenapa kau tidak membangun ku dari tadi baka!" Ia dengan cepat segera bangkit dan melesat pergi, tapi sebelum sampai di pintu kerah bajunya ditahan hingga membuatnya jatuh di lantai

Brukk

"Ittai, apa yang kau lakukan baka!" Ucap Naruto sambil bangkit dari lantai

"Kau yang bodoh, bakayaro!.. ini sudah jam 7.17 dan pesawat kita akan berangkat 7.30... kita harus bergegas, cepat siapkan sihir teleportasi!" Mata hitam kelam itu menatap Naruto bosan

"Ha!, kau ingin menyuruh ku memakai baju tidur ke bandara ?" Naruto menaikkan suaranya tidak terima atas keputusan Kakaknya.

"Cepatlah! Waktu kita sedikit." Perintahnya Kepada Naruto sambil menunjuk jam.

"Ha'i ha'i" akhirnya Naruto pasrah dan segera menyiapkan sihir teleportasi berwarna biru muda yang menelan mereka berdua.

Akhirnya mereka muncul didalam toilet di bandara dan segera check out menuju ke pesawat yang menuju ke Jepang.

Selama perjalanan menuju ke pesawat, mereka berdua menarik perhatian semua orang di bandara bahkan para petugas dan staff yang bekerja di bandara. Perhatian semua orang terfokus pada Naruto yang memakai baju tidur berwarna biru dengan gambar rubah dan wajahnya yang kusut serta rambut yang masih berantakan.

Bahkan saat mereka berada di atas pesawat, para penumpang lainnya juga memandang aneh mereka terutama Naruto yang masih mengantuk. Dan mereka pun berangkat ke Jepang dengan penuh tatapan para penumpang.

Tokyo-Jepang

"Hoamm, ne Tiir... Apakah masih lama?"

"Ck, bersabar lah. Aku juga sedang mencari nya baka."

Naruto memandang malas pria serba hitam yang berjalan didepannya sambil membaca secarik kertas.

"Ne Tiir, bisa tidak kita pergi membeli baju terlebih dahulu ?" Tanya Naruto yang masih memakai baju tidur bergambar rubah kesukaannya.

"Hah, jangan mengeluh. Lebih baik kau membantuku mencari bocah itu."

Selama perjalanannya dari bandara ia telah menjadi pusat perhatian hingga sekarang, itu terjadi karena pakaian yang dipakainya dan itu membuat Naruto risih ditatap aneh secara terus menerus oleh orang-orang yang melihatnya.

"Ayolah Tiir, aku sudah bosan ditatap aneh oleh mereka"

Mara saphire Naruto melirik sekitarnya dan melihat banyak orang yang menatapnya aneh dan sekali-kali mendengar bisikan-bisikan.

"Kaa-chan, lihat nii-san itu!, Dia kayak anak kecil saja"

"Ssst, kecilkan suara mu Rara-chan"

"Pfffft, dia kayak anak kecil saja"

"Ne ne, apa-apaan bajunya itu!"

Mata saphire nya kemudian menatap Tiir yang masih fokus pada kertas ditangannya itu. Tiba-tiba Tiir berhenti membuat sebelah alisnya terangkat bingung.

"Ada ap-."

"Akhirnya aku menemukan nya, ayo cepat Naruto!"

"Woi woi... Cih kuso."

Naruto kemudian berlari menyusul Tiir yang telah berlari duluan. Ia terus berlari tanpa memperdulikan penampilan nya yang telah menjadi sorotan dari tadi pagi hingga sekarang.

Setelah lama ia berlari menyusul Tiir yang kecepatannya dapat menyaingi bahkan mengalahkan seorang atlet lari tercepat di dunia ini. Mereka kemudian berhenti berlari di depan sebuah sekolah menengah atas.

"Hosh hosh, larimu cepat sekali Tiir."

"Kau yang lambat Naruto."

Naruto cuma menghela nafas pasrah, ia lalu melirik Tiir yang berdiri di sebelahnya.

"Jadi apa yang akan kita lakukan di sekolah ini hm ?"

Tiir menatap bosan Naruto mata hitamnya seketika berubah menjadi merah dengan lambang salib di tengahnya, seringai tipis mulai terbentuk di wajah pucatnya.

"Kita akan menemui orang yang sama dengan kita."

Naruto tersentak sebentar dan tersenyum tipis, "aku tak tahu darimana kau mendengar informasi ini, tapi sepertinya ini akan menyenangkan khukhukhu."

"Hhh, sepertinya kau tertarik ya. Aku tidak tahu seperti apa kekuatannya, tapi aku ingin kau menyelidikinya terlebih dahulu!"

Tiir menyodorkan selembar foto seorang remaja berambut coklat gelap dengan seragam sekolah yang pas ditubuh pas-pasan nya. Naruto mengambilnya dan tersenyum tipis.

"Souka, seorang pelajar ya. Dia cukup muda untuk memiliki kekuatan cursed itu, aku ragu dia bisa menguasai cursed nya. Baiklah biar ku tangani ini, kau tunggu saja disini."

Tiir yang melihat Naruto telah menghilang dengan sihir teleportasi miliknya cuma menghela nafas.

"Semoga kau baik-baik saja Naruto" gumamnya menatap sendu ke arah langit biru yang membentang luas.

The Seven Cursed Eyes

SMA Hoshinoumi adalah salah satu sekolah elite di Jepang yang berada di Tokyo. Saking elite nya ujian masuknya saja harus memiliki nilai rata-rata 8, ini menunjukkan bahwa sekolah ini sangatlah mengedepankan akademik nya.

Kelas X-A

Terlihat semua murid di kelas tersebut sedang duduk tenang sambil menatap selembar kertas di hadapan mereka. Mereka menunjukkan beragam ekspresi mulai dari yang ketakutan, gelisah, serius bahkan ada yang tenang-tenang saja.

Takut tidak bisa mendapat nilai bagus. Gelisah karena sudah tidak bisa lagi menjawab bahkan kadang bertanya dan meminta jawaban dari sekitarnya. Serius karena ia percaya diri bahwa ia pasti bisa menjawab semua pertanyaan yang tertera di dalam selembar kertas Kramat itu. Dan yang terakhir, ada satu orang yang tenang-tenang saja tanpa memperdulikan sekitarnya seolah-olah ia dapat menjawabnya dengan mudah.

'yosh kita mulai.' batinnya sambil memperbaiki duduknya dan menatap lembar soal yang ada di atas mejanya.

Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke wanita yang duduk di paling depan yang sedang mengerjakan soal ujian dengan serius. Mata yang awalnya berwarna purple itu tiba-tiba berubah menjadi warna hijau kekuningan dan seketika dia tertidur di tempat dan wanita tersebut tersentak dan mengambil kertas jawabannya dan membacanya dengan cepat.

Proses itu berlangsung selama lima detik dan akhirnya pria itu kembali bangun dan menulis jawaban di kertas jawabannya tanpa melihat kertas soalnya. Seringai tipis muncul di wajah tampannya.

'tak kusangka akan semudah ini khe.'

Ia terus melakukan hal yang sama terhadap teman-temannya hingga ia berhasil mengisi kertas jawabannya. Dan tanpa dia sadari bahwa ada seseorang yang telah memperhatikannya sedari tadi.

Mata pentagram biru bersinar di gelapnya pepohonan, seringai tipis tercetak dengan jelas di bibirnya.

"Ternyata dia tidak mengetahui potensi cursed nya." gumamnya sambil terus memperhatikan sosok laki-laki yang tiba-tiba tertidur dan bangun lagi dan tertidur lagi yang berulang secara terus menerus.

Skip Time

Sepulang sekolah, terlihat sosok remaja berambut hitam yang berjalan dengan santai sambil tersenyum-senyum sendiri. Tiba-tiba dia cegat segerombolan preman.

"Yoo Otosaka Yuu..., Ku dengar dari anak buahku kau telah menghajar orang-orang ku bukan ?"

"Hah, iya kau benar sekali botak."

"Pfffft." Seketika semua yang berada di sana menahan tawanya.

"Grrrr, diamlah" bentak ketua preman itu yang langsung membuat yang lainnya terdiam.

"Ikuti aku bocah, kau punya masalah dengan ku!"

"Baiklah, sesuai keinginan mu." Balas Yuu dengan santai berjalan mengikuti para preman itu.

Tanpa mereka sadari ternyata ada seseorang yang memperhatikan mereka sedari awal.

"Kaa-chan lihat, itu nii-san yang memakai baju tidur tadi!"

"Ssst, abaikan saja Rara-chan. Ayo kita pergi!"

'cih, dasar bocah' batin Naruto menatap kepergian bocah itu.

"Sepertinya aku harus mengganti pakaian ku." Gumamnya sambil mencari tokoh pakaian.

Dan akhirnya Naruto pergi ke toko pakaian dan mengganti baju tidur kesayangannya itu. Tak berselang beberapa menit, kini Naruto telah mengganti pakaian dengan baju hitam dan celana jeans putih serta jaket kulit berwarna coklat yang dibiarkan terbuka dan tak lupa sebuah topi dengan gambar rubah.

"Ok, saatnya melanjutkan pengintaian." Gumamnya sambil memasang topinya dan berjalan keluar dari toko itu.

Naruto segera pergi menuju arah yang di tuju oleh Yuu dan preman-preman itu. Saat Naruto berjalan banyak gadis-gadis yang menatapnya sambil merona dan tentu saja ia memberikan sebuah senyuman kecil yang membuat para gadis itu terpesona akan ketampanan Naruto

'haha, tak kusangka aku setampan ini. Sayangnya mereka nggak begitu menarik bagiku...,' batinnya memberi senyuman kepada gadis-gadis yang berpapasan dengan nya.

'... Tidak seperti Tiir yang sangat menyukai wanita, tapi nggak ada yang mau hahaha.' lanjutnya sambil tertawa dalam hati.

Di sebuah apartemen

"Hachimm... cih, siapa sih yang lagi memuji ketampananku." Ucap Tiir

"Hah sepertinya aku harus melanjutkan makan ku." Lanjut Tiir memandang tubuh tak bernyawa seorang wanita muda yang bersimbah darah. Ternyata Tiir menyukai wanita bukan suka sebagai lawan jenis melainkan suka sebagai makanan.

Back to story

Yuu menatap malas segerombolan preman yang telah terkapar tak berdaya di hadapannya.

"Hah, membosankan." Gumamnya malas

"Yare-yare, tak kusangka kau bisa melakukan hal seperti itu." Tiba-tiba muncullah seorang pria yang memakai baju hitam plus jaket coklat yang dibiarkan terbuka dan celana jeans putih yang menambah daya tariknya dan juga sebuah topi bergambar rubah yang membuat wajahnya tidak kelihatan dengan jelas.

"Siapa kau ?" Tanya Yuu menatap tajam pria itu

"Kau tak perlu tahu siapa aku... Yang penting bagaimana caranya kau bisa merasuki tubuh mereka selama lima detik hm ?"

Mata Yuu melebar dengan mulut terbuka dan mengeraskan rahangnya sambil menatap tajam pria itu.

"Cih bagaimana kau bisa tahu hal itu ?"

"Anggap saja kita ini sama."

"Cih, tutup mulutmu!"

Mata coklat Yuu langsung berubah menjadi hijau kekuningan sambil menatap pria itu. Dan Yuu terkejut sambil melebarkan matanya.

'A-apa yang terjadi, kenapa tidak mempan.' batin Yuu terkejut karena kekuatannya tidak mempan terhadap pria itu.

Seringai tipis tercipta di bibir pria itu, "ada apa hm, apa kau tidak bisa merasuki tubuhku kah."

'cih kuso, apa yang sebenarnya terjadi.' batin Yuu bingung.

"Lihat mataku kuso gaki!" Ucap Naruto sambil memperlihatkan mata pentagram biru miliknya.

Mata Yuu seketika berubah menjadi hijau kekuningan, 'apa-apaan matanya itu, aura yang dipancarkannya sungguh menakutkan' batin Yuu mengeluarkan keringat dingin.

Naruto menonaktifkan matanya dan kembali lagi menjadi saphire begitu juga dengan Yuu.

"S-siapa kau sebenarnya ?" Yuu menatap Naruto dengan mata bergetar.

"Bukankah sudah kubilang bahwa kita ini sama." Balas Naruto menatap Yuu yang ketakutan, Naruto menghela nafas pelan sambil memejamkan matanya.

"Dengarkan aku bocah, matamu itu adalah sebuah kutukan!" Naruto membuka matanya saat mengatakan kata terakhir dengan tatapan tajam.

Yuu tersentak saat mendengar kata kutukan, "apa maksud mu ?, Kutukan ?, Apa kau sedang bercanda hah!"

"Percaya atau tidak, aku hanya ingin mengatakan ini... Mata itu sangatlah berbahaya, jika kau sering menggunakannya maka aku tak bisa menjamin keselamatan mu."

"Hah, omong kosong!"

"Terserah kau saja... Ada yang ingin kutanyakan padamu. apa kau percaya bahwa di dunia ini ada mahluk supernatural ?"

Yuu mengkerutkan dahinya, "tentu saja aku tidak percaya!"

"Oh souka... Kalau begitu keluarlah kau yang berada dibalik tembok!"

Yuu langsung mengalihkan perhatian ke arah tembok itu dan muncullah seorang pria bersayap gagak.

"Khukhu tak kusangka kau bisa menyadari ku manusia."

"Hoho, kalau seperti itu aku bukanlah manusia biasa kan "

"Aku tidak tahu kau siapa, yang penting kau akan mati disini!" Sebuah Light Spear tercipta ditangan pria bersayap itu.

Mata Yuu melebar melihat sosok pria bersayap gagak yang memegang sebuah Light Spear, 'mahluk apa itu!' batinnya takut.

"Hah, mainan seperti itu lagi kah." Naruto menghela nafas panjang sambil menatap pria bersayap itu dengan pandangan bosan.

"Cih, rasakan ini manusia!"

Pria itu melemparkan Light Spear nya ke Naruto yang hanya berdiri dengan santainya. Naruto kemudian menangkap Light Spear itu dan meremasnya hingga hancur.

"A-apa... tidak mungkin." Pria bersayap itu menatap Naruto dengan terkejut.

"Sekarang giliran ku kan."

Sebuah Light Spear tercipta di tangan Naruto dan dengan cepat ia melemparnya yang tepat mengenai perut pria bersayap itu.

Jleb crass

"Arkkkh" pria bersayap itu jatuh dan terduduk di tanah. Tidak sampai disitu Naruto lalu menciptakan dua Light Spear dan menusuk perut pria bersayap itu.

"Arkkkh, chough..." Darah keluar dari mulut pria bersayap itu dan menatap Naruto dengan tersenyum tipis.

"Tak kusangka aku akan bertemu... Chough, pengguna Alpha Stigma, khe." Pria itu nampak terlihat senang bertemu dengan Naruto.

"Siapa yang pimpinan mu kusoyaro ?" Tanya Naruto sambil menciptakan sebuah Light Sword dan mengarahkannya ke wajah pria bersayap itu.

"Kokabiel-sama, chough." Jawabnya sambil memuntahkan darah. Naruto yang telah puas mendengar jawaban yang diinginkannya segera menebas leher pria bersayap itu.

Crasss

Kepala pria itu terpisah dari tubuhnya. Tubuh tak bernyawa itu segera berubah menjadi tumpukan sayap gagak.

"Cih, membosankan" Naruto hanya memandang bosan tumpukan sayap itu. Berbeda dengan Yuu yang tidak mengerti apa yang terjadi.

"Apa yang sebenarnya terjadi ?" Mata Yuu membola menatap Naruto yang berdiri tegap dengan beberapa bercak darah di pakainya.

"Seperti yang kukatakan sebelumnya, apa kau percaya bahwa di dunia ini ada mahluk supernatural ?" Tanya Naruto dengan seringai tipis. Yuu tidak menjawab pertanyaan Naruto melainkan hanya bergetar ketakutan.

"Mahluk tadi itu adalah Da-tenshin. Dan mahluk seperti itulah yang mengincar kamu" Naruto menunjuk tumpukan sayap itu dan kemudian menunjuk Yuu.

"Tenangkan dirimu terlebih dahulu baru aku ceritakan sesuatu yang harus kamu tahu."

Yuu kemudian mencoba menenangkan dirinya. Yah, walaupun membutuhkan waktu yang agak lama, tapi Yuu akhirnya bisa tenang kembali.

"Dengarkan baik-baik, aku takkan mengulanginya lagi!" Naruto menghela napas pelan

"Di dunia ini dihuni banyak oleh mahluk supernatural. Yang tadi itu contohnya seorang malaikat yang melanggar perintahnya hingga berubah menjadi malaikat jatuh. Ada pula iblis yang hidup di Underworld, malaikat jatuh juga hidup di Underworld. Tapi sekarang mereka telah naik ke dunia kita dan mencoba membunuh manusia yang memiliki sacred gear."

"Orang yang memiliki sacred gear di dunia ini banyak sekali, tapi ada 13 pengguna sacred gear yang disebut Longiunus. Longiunus sangatlah ditakuti oleh mahluk supernatural karena bisa membunuh mereka bahkan sang pencipta mereka."

"Bukan hanya itu saja, ada juga beberapa orang yang memiliki kemampuan yang disebut sihir. Dan yang terakhir pengguna cursed, kau termasuk aku adalah salah satu dari tujuh orang yang memiliki cursed eyes!"

Naruto menjelaskan tentang mahluk dalam mitologi Injil dan kekuatan yang dimiliki oleh manusia. Yuu hanya diam mendengarkan penjelasan Naruto.

"Apa kau telah mengerti sekarang hm ?"

"Ya, secara garis besarnya saja."

"Kalau begitu maukah kau bergabung dengan kami ?"

"Apa maksudmu ?"

"Aku hanya ingin mengajak mu untuk ikut bersama kami untuk mengumpulkan ketujuh pengguna cursed eyes."

Yuu terdiam, memikirkan apa yang harus ia lakukan.

"Baiklah, aku ikut."

Senyuman tipis tercipta dibibir Naruto, "sekarang kemarilah, kita akan pergi dari sini!"

Yuu lalu berjalan menuju Naruto dan menghilang dengan sihir teleportasi milik Naruto.

The Seven Cursed Eyes

Di sebuah ruang tamu yang agak luas dengan empat buah kursi yang saling berhadapan yang ditengahnya terdapat sebuah meja. Tiga dari keempat kursi itu diduduki oleh Naruto, Tiir dan Yuu.

Mata hitam Tiir tak pernah lepas dari Yuu. Yuu yang ditatap terus menerus hingga sekarang jadi risih, sedangkan Naruto sedang asik membaca sebuah novel.

"Jadi..." Tiir mengantungkan perkataannya sambil tetap menatap Yuu.

Naruto kemudian menutup novelnya dan menghela nafas pelan, "ehmk, baiklah... Tiir perkenalkan dia Otosaka Yuu orang yang kita cari tadi."

"Aku tahu itu, hanya saja dia nampaknya kelihatan lezat untuk dimakan." Ucap Tiir sambil menjilat bibirnya dengan pandangan yang masih tertuju pada Yuu.

'Hiiii, apa-apaan orang ini. Menakutkan.' batin Yuu ketakutan sambil berdigik ngeri.

"Terserah kau sajalah. Makan saja dia kalau kau mau!"

Yuu langsung menatap Naruto terkejut saat mendengar perkataannya barusan.

"Naruto-san, apa yang kau katakan."

"Hhh, nggak usah takut bocah. Aku takkan memakanmu, soalnya kamu itu bagian dari kami." Tiir mencoba menenangkan Yuu yang saat ini sedang ketakutan padanya.

"Jadi, apa sebenarnya kekuatan matanya Naruto ?" Tanya Tiir

"Aku memberi nama matanya dengan sebutan Take Over, karena dia bisa merasuki seseorang dan mengambil alih tubuhnya selama lima detik."

"Payah!, kemampuan yang mengecewakan." Ucap Tiir melirik tajam kearah Yuu yang seketika berdigik ketakutan.

"Tapi, kemampuannya yang sebenarnya adalah merampas kekuatan milik orang lain hanya dalam waktu lima detik."

"Ehhhhh."

Yuu terkejut mendengar perkataan Naruto. Berbeda dengan Tiir yang menyeringai tipis.

"Dan sepertinya bocah ini tak tahu menahu tentang kekuatannya sendiri. Cih dasar payah!" Lanjut Naruto mendecih sambil memandang tajam Yuu yang ada dihadapannya.

Sedangkan Yuu yang ditatap seperti itu cuma menggaruk bagian belakang kepalanya sambil tertawa kecil.

"Satu hal lagi!"

Tiir dan Yuu mengalihkan perhatiannya ke Naruto yang menampakkan raut wajah serius.

"Ada apa Naruto ?"

"Pemimpin Da-tenshin sepertinya bernama Kokabiel..."

"Kokabiel kah, sepertinya aku pernah mendengar nama itu, tapi dimana ya."

"Lupakan itu. Ada hal yang lebih penting lagi..." Ucap Naruto yang membuat Tiir bertanya-tanya dalam hati.

"... Mereka mengetahui cursed kita!"

Mata Tiir membola sekejap dan menatap Naruto dengan terkejut.

"Jangan-jangan mereka memiliki..."

"Yah, mereka pasti memiliki itu."

"Tidak mungkin!" Tiir mengepalkan kedua tangannya.

Seketika suhu ruangan berubah menjadi berat. Yuu yang sedari tadi diam, mulai ketakutan akibat suhu udara yang terasa sesak.

"Eto, aku tidak mengerti sama sekali apa yang kalian katakan."

Naruto yang melihat Yuu cuma menghela nafas berat, "diamlah!, kau takkan pernah mengerti!" Tatapan tajam ia tunjukkan kepada Yuu yang membuatnya tambah ketakutan.

"Sepertinya kita harus cepat bergerak." Gumam Tiir sambil melirik Naruto yang dibalas dengan anggukan.

"Yosh sekarang kita akan melakukan pelatihan untukmu!" Ucap Tiir menunjuk Yuu.

"Aku, ehh buat apa ?"

"Tentu saja untuk memperkuat dirimu baka." Jawab Naruto.

"Souka, jadi kapan dimulainya ?"

"Hhh, kau terlalu bersemangat bocah."tawa Tiir melihat Yuu yang tidak sabar untuk latihan.

"Hah kau pikir latihannya mudah kah, pertama kau harus berlari sejauh 10 Km, kedua push-up 100 kali, sit-up 100 kali, pull-up 100 kali, yang ketiga jika kau masih punya tenaga akan dilanjutkan dengan materi, paham ?" Jelas Naruto yang membuat Yuu menganga mendengar latihan yang akan dijalaninya.

"Kau tak usah menjelaskannya Naruto, cepat siapkan sihir teleport aku ingin segera melatih bocah ini." ucap Tiir dengan seringai kejam di wajahnya sambil menatap Yuu yang ketakutan.

'aku ragu bahwa mereka berdua ini seorang manusia.' batin Yuu menatap Naruto dan Tiir yang nampak senang saat menceritakan tentang latihan untuknya.

"Baiklah... Sekarang pergilah!" Ucap Naruto dan muncullah lingkaran sihir di bawah kaki Tiir dan Yuu.

"Tunggu sebentar..." Sebelum perkataan Yuu selesai, dia dan Tiir telah menghilang dari hadapan Naruto.

"Semoga kau bisa bertahan bocah." Gumam Naruto mengkhawatirkan Yuu.

Satu Minggu kemudian

Di pagi yang cerah, terlihat seorang laki-laki sedang melakukan push-up di bawah pohon. Keringat di sekujur tubuhnya membasahi baju putih miliknya.

"989... 990... 991... 992... 993... 994... 995... 996... 997... 998... 999... 1.000"

Naruto mengakhiri kegiatannya ketika telah mencapai angka seribu, ia kemudian berdiri dan memejamkan matanya, deru nafas pelan nan tenang keluar masuk dari paru-parunya. Suhu pagi hari yang dingin menusuk permukaan kulit.

Dengan perlahan Naruto membuka matanya yang telah berubah menjadi pentagram biru. Ia lalu mengarahkan tangan kanannya kedepan dan berkonsentrasi.

Lingkaran sihir kecil yang sama dengan bentuk matanya muncul di telapak tangannya dan sedikit demi sedikit bertambah menjadi besar dan akhirnya pecah

Prannkk

Naruto mendecih kecil melihat lingkaran sihir yang dia ciptakan tak bisa bertahan.

"Cih kuso, kenapa aku tidak bisa menggunakan sihir original ku."

Naruto menghela nafas pelan dan menonaktifkan matanya lalu berjalan menuju rumahnya untuk membersihkan dirinya.

Di ruang tamu, Naruto saat ini sedang duduk di sofa sambil menonton TV dengan bosan sambil terus-menerus mengganti chanel hingga terhenti saat dia melihat sesuatu yang menarik.

"Di dalam gudang ini telah ditemukan sebuah mayat yang sudah tidak lengkap, diduga bahwa kejadian ini terjadi akibat pembunuh berantai yang berkeliaran saat ini. Berdasarkan keadaan tubuh mayat disimpulkan bahwa kejadian ini mungkin terjadi pada tengah malam, tepatnya di gudang pabrik tua yang sudah beratus-ratus tahun tak terpakai,..."

Sebuah lengkungan tipis tercetak di wajah Naruto, mata saphire nya tak lepas dari TV untuk mencari lokasi kejadiannya.

"Hoho tak kusangka para Akuma berulah lagi. Hmm kali ini kota Kuoh ya."

The Seven Cursed Eyes

Seorang gadis berpakaian sekolahan dengan gaya rambut boob hitam dan sebuah kacamata merah yang bertengger di hidung nya sedang berjalan di bawah gelapnya malam.

Helaan napas pelan keluar dari bibir Cherry gadis itu, "hah tak kusangka iblis liar yang kami buru kemarin ternyata masih ada yang tersisa."

"Aku sebagai raja dari keluarga ku harus bertanggung jawab atas pekerjaan kami kemarin."

Sona Sitri seorang gadis dari clan Sitri yang merupakan heirs clannya. Ia datang kembali ke tempat buruannya kemarin karena mereka tak sengaja menyisahkan beberapa iblis liar. Sebagai seorang pemimpin, ia datang sendiri tanpa melibatkan keluarganya sebagai tanggung jawabnya.

Sona berhenti tepat di depan sebuah pabrik tua dan berjalan memasuki pabrik itu. Sesampainya didalam ia melebarkan matanya saat melihat beberapa iblis liar telah tewas dengan tubuh terpotong-potong.

Mata violet nya melihat sosok bayangan laki-laki yang berdiri membelakanginya dibalik bayangan.

"Khe, tak kusangka masih ada yang tersisa." Suara berat terdengar dari sosok bayangan itu.

Sona nampak siaga mendengar suara itu. Dan benar saja tiga buah Light Spear meluncur kearahnya, ia segera melompat kesamping menghindari serangan itu.

"Da-tenshin kah!" Gumam Sona menatap serangan yang hanya mengenai tanah, 'tapi kenapa aku tak merasakan aurah Da-tenshin darinya' batinnya.

"Hoho, tak kusangka kau bisa menghindarinya. Sepertinya kamu bukan iblis sembarangan." Ucap sosok laki-laki itu yang melangkah hingga menampakkan tubuhnya.

Sona melebarkan matanya, 'manusia!, Tidak mungkin!' batinnya terkejut saat merasakan aura yang dipancarkan oleh sosok itu ternyata seorang manusia.

Orang itu kemudian menciptakan Light Spear di tangan kanannya dan melesat ke arah Sona.

Jleb

Light Spear itu tertancap di tanah. Merasa serangannya dapat dihindari ia kemudian berlari ke arah Sona.

"Accel" gumamnya

Sona melebarkan matanya ketika melihat orang itu telah berada di hadapannya dengan sebuah pukulan yang mengarah pada wajahnya.

Bugh

Sona jatuh tersungkur di tanah menerima pukulan keras itu. Tidak sampai disitu orang itu kemudian menendang wajah Sona. Sona meringis kesakitan dan menciptakan sebuah lingkaran sihir berwarna biru, tapi sebelum ia sempat mengeluarkan sihirnya, sebuah Light Spear telah tertancap di perutnya.

"Argh ittai..."

"Cahaya adalah racun bagi ras kalian kan."

Sona memandang tajam lawannya yang telah berdiri dihadapannya dengan sebuah Light Sword ditangannya.

'Siapa sebenarnya orang ini ?' batin Sona.

"Hoi, apa kau benar-benar Akuma ?" Tanya laki-laki itu sambil mengacungkan sebuah Light Sword tepat di wajah Sona.

"Apa maksudmu ?"

"Kau aneh. Baru kali ini aku bertemu dengan iblis seperti mu."

"Aku tak mengerti apa maksudmu!" Sona meringis kesakitan akibat luka di perutnya yang terus mengeluarkan darah.

Orang itu kemudian berjongkok dan mengarahkan tangan kanannya ke arah perut Sona.

"Apa yang kau lakukan!"

"Diamlah!"

Tangan orang itu kemudian memancarkan cahaya biru dan perlahan-lahan luka tusuk di perut Sona menutup. Sona tersentak saat luka di perutnya sembuh seketika dan menatap orang yang berada di hadapannya saat ini.

"Siapa kau sebenarnya ?" Tanya Sona.

"Hm! Aku hanyalah manusia biasa yang kebetulan memiliki kekuatan." Jawabnya dengan santai.

"Apa kau seorang exsorcist ?"

"Ha ?, Kau pikir aku ini seorang pendeta apa!, Bukankah sudah kubilang aku ini hanya manusia biasa." Pria itu kemudian berdiri dan membelakangi Sona.

"Mana ada manusia bisa menggunakan kekuatan Da-tenshin!" Sona yang penasaran terhadap pria itu menaikkan nada suaranya.

"Ck!, Dammare! Dan jangan katakan apapun kepada pemimpin ras mu tentang pertemuan kita!" Pria itu kemudian berbalik dan menatap Sona dengan sebuah mata berbentuk pentagram biru.

Sona bergetar ketakutan saat iris violet nya bertatapan dengan mata pria itu. Pria itu kemudian menghilang dengan sihir teleport nya meninggalkan Sona yang duduk ketakutan.

'apa-apaan matanya itu, aura yang dipancarkan nya sungguh menakutkan' batin Sona yang masih gemetar ketakutan.

Skip Time

Ruang OSIS terdapat dua gadis cantik yang saling duduk berhadapan. Suasana didalam ruangan tersebut sangatlah hening seolah-olah tidak ada kehidupan.

"Ada apa Kaichou ?, Kenapa kau sangat gelisah ?" Tanya seorang gadis dengan rambut hitam panjang berkacamata dengan kedua iris mata yang berbeda.

"Aku ingin kau jaga rahasia ini Tsubaki!" Iris violet Sona menatap tajam ke arah Tsubaki.

"Apa itu Kaichou ?"

"Sebenarnya tadi..."

Sona kemudian menceritakan tentang pertemuannya dengan sosok pria misterius yang memiliki kekuatan Da-tenshin dan juga sepasang mata yang memancarkan kekuatan yang menakutkan.

Tsubaki yang mendengar cerita Sona cuma diam saja, "aku belum pernah mendengar tentang hal ini Kaichou."

"Yah, ini juga pertama kalinya bagiku"

"Apa jangan-jangan dia memiliki sacred gear ?" Tanya Tsubaki.

Tapi dibalas dengan sebuah gelengan oleh Sona, "aku tak merasakan adanya aura sacred gear dalam dirinya. Dan anehnya dia memang benar-benar manusia biasa."

"Souka, tak kusangka Kaichou dapat dengan mudah dikalahkan oleh nya."

"Hah, aku juga tak menyangka nya Tsubaki."

"Apa masalah ini kita harus laporkan kepada Maou Kaichou ?"

"Tidak perlu!, untuk sementara kita harus merahasiakan nya."

"Ha'i Kaichou!"

'entah kenapa aku merasa dia bakal muncul kembali.'

Sona memandang keluar jendela dan memandangi indah nya bulan yang sedang bersinar.

The Seven Cursed Eyes

Tok tok

Cleck

"Tadaima!"

"Okeari!"

Masuklah dua orang pria, salah satunya seorang pria dewasa dan satunya lagi seorang remaja. Yah siapa lagi kalau bukan Tiir dan Yuu.

"Kalian sudah pulang ya." Seorang pria berambut pirang kemudian datang menyambut kedatangan keduanya.

"Yah, bagaimana kabarmu Naruto ?" Tanya pria dewasa itu.

"Seperti yang kau lihat Tiir, aku baik-baik saja." Naruto kemudian duduk di sofa yang kemudian diikuti Tiir dan meninggalkan Yuu yang berdiri mematung.

"Maaf menganggu reuni kalian, bisakah kalian biarkan aku beristirahat sebentar ?" Tanya Yuu sambil menguap beberapa kali.

Keduanya tak mempedulikan Yuu yang berwajah kusut itu dan tetap asik berbincang.

"Hoamm, aku ngantuk. Jaa ne." Ucap Yuu sambil melangkah menuju tempat tidur nya.

Selepas kepergian Yuu, tiba-tiba suhu di ruangan itu menjadi hening dan tekanan berat. Tatapan keduanya pun menjadi serius seolah-olah saling mengintimidasi satu sama lain

"Bagaimana latihannya Yuu ?" Tanya Naruto sambil menatap Tiir dengan tatapan serius.

"Dia telah berusaha keras, fisik nya juga telah berkembang dengan baik. Tapi kemampuan matanya, dia belum bisa melakukan persis seperti yang kau katakan."

Naruto memejamkan matanya dan berpikir sejenak. Ia terus berpikir bagaimana caranya agar Yuu dapat dengan cepat menguasai kemampuan matanya.

"Ne Naruto, apa kau telah mendapatkan informasi tentang Kokabiel ?"

"Menurut informasi yang kudapat, Kokabiel saat ini berada di Inggris dan sedang mengumpulkan sesuatu."

"Sesuatu kah..."

Tiir merasa tertarik untuk mengetahui apa yang sedang di kerjakan oleh pemimpin Da-tenshin itu, sesuatu itu adalah hal yang sangat berharga. Dan dia penasaran akan hal itu.

"Jadi apa kita akan pergi ke Inggris ?" Tanya Naruto meminta keputusan Tiir.

"Tentu saja, kita harus cepat-cepat pergi ke Inggris dan mencari pemimpin Da-tenshin itu sebelum dia selesai dengan urusan nya!"

Tiir tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini untuk bertemu dengan pemimpin para Da-tenshin dan mungkin saja dia bisa mengetahui bagaimana Da-tenshin bisa mengetahui tentang Cursed Eyes dan sesuatu itu.

"Tapi Tiir, kita pasti akan bertemu dengan penyihir itu lagi!"

Tiir tahu siapa yang dimaksud oleh Naruto. Penyihir yang selalu mengganggu mereka ketika berada di Inggris.

"Ck, aku tahu itu. Maka dari itu kita harus menghindarinya saat tiba di Inggris nanti."

"Baiklah akan kuurus keberangkatan kita, jaa ne!" Naruto kemudian hilang dengan sihir teleport nya.

Tiir terdiam sejenak sambil memejamkan matanya kemudian menghela nafas panjang.

"Kami harus segera berkumpul sebelum mereka menemukan kami. Takkan kubiarkan mereka mengambil Naruto dari ku!" Gumam Tiir dengan tatapan serius dengan mata merah menyalanya.

End Cut

Fiuuh akhirnya selesai juga...

Yosh minna-san, ini fic pertama ku mohon bantuannya senpai...

Jangan lupa di review yah, aku butuh saran dan masukan dari para readers dan senpai sekalian hehe...

Jaa ne Rain714 Out...