Main Cast
Oh Sehun x Lu Han
WARNING
Gender-bender/ Genderswitch for Lu Han, I changed Lu Han's name to Xi Luhan
Romance, Friendship and Fluff
My Other Half
Prolog
Satu minggu lagi liburan akan segera berakhir. Artinya, hampir seluruh pelajar di kota Seoul akan segera memulai tahun ajaran baru. Liburan yang cukup panjang memang, mengingat ini liburan kenaikan kelas. Dan― oh! Siapa bilang liburan panjang selalu menyenangkan? Itu tidak berlaku sama sekali bagi yeoja cantik bermata rusa bernama Xi Luhan.
"Yak! Sehunnie, kapan kau akan pulang? Liburan berakhir satu minggu lagi bodoh!"
Terdengar kekehan kecil di seberang sana. Well, saat ini Luhan sedang ber-video call ria bersama seorang namja yang sebenarnya tinggal di samping rumahnya semenjak ia dilahirkan ke dunia ini. Soal umur, keduanya hanya terpaut 8 hari. Sehun lahir pada tanggal 12 April dan Luhan pada 20 April di tahun yang sama. Sejak kecil mereka sudah memiliki ikatan batin yang kuat, mereka tak akan terpisahkan meskipun guru-guru di sekolah keduanya sudah melakukan berbagai metode pengaturan kelas.
Kalian tahu? Semenjak mereka duduk di bangku Sekolah Dasar, keduanya selalu berada di kelas yang sama dan bangku yang sama pula. Aneh? Memang. Dan inilah yang disebut-sebut dengan kejaiban HunHan Couple. Tentu saja mereka terkenal dikalangan teman-temannya, baik senior, sebaya, maupun para junior mereka. Sebagian ada yang menganggap Sehun dan Luhan adalah jodoh yang ditetapkan dari lahir, ada pula yang menganggap mereka adalah sepasang kekasih abadi yang sudah diutus Tuhan sebagai pasangan yang sempurna. Bagaimana tidak? Keduanya terlahir dari keluarga yang sangat berkecukupan, bahkan bisa dibilang sangat diatas rata-rata, keduanya memiliki paras yang jauh di atas rata-rata pula, dan jangan lupakan kemampuan mengagumkan mereka di bidang masing-masing.
"Waeyo, Xiao Lu? Kau pasti hampir mati karena merindukanku kan?" Namja itu, Sehun, lagi-lagi terkekeh dengan cara yang sangat menyebalkan di mata Luhan.
"A-aniyo! Dasar bodoh! Hanya saja aku tak punya teman bermain untuk menghabiskan liburan kali ini..." Wajah mungilnya menunjukkan raut muka yang sendu, mau tak mau membuat namja di seberang sana ikut bersedih melihat rusa kecilnya kesepian.
"Maafkan aku, kau tahu kan aku harus melalukan ini demi beasiswa itu, Lu." Nada bicara Sehun melemah, membuat Luhan merasa bersalah karena membuat 'Sehun-nya' terlihat bersedih.
"Y-ya! untuk apa kau meminta maaf? Aku tak mungkin menghalangi impianmu kan? Bodoh." Luhan pun terkekeh pelan, meskipun Sehun dapat melihat ada sedikit keterpaksaan di mata rusa yeoja keturunan Cina itu.
"Ya! Kau ini, masih sempat-sempatnya mengataiku bodoh. Kalau aku bodoh kenapa aku bisa berada disini sekarang hm?" Alih-alih menjawab, Luhan menunduk dan terdiam untuk beberapa saat.
"Habisnya kau memang bodoh!" Luhan menggantungkan kalimatnya "...K-kau meninggalkanku sudah hampir sebulan dan menelantarkanku yang hampir mati kebosanan! Kau tidak menghubungiku sama sekali semenjak kau berangkat, kau bahkan tidak bertanya apa yang aku lakukan selama liburan tanpamu! Dan juga kau sepertinya terlihat baik-baik saja disana tanpaku d-dan kau―"
"Xi Luhan hentikan!" Runtuh sudah pertahanan Luhan. Setetes air mata yang disusul buliran-buliran cairan bening itu pun mengalir semakin deras. Ya, ia akui ia memang sangat amat merindukan pria bermarga Oh itu. Sangat. Dan melihat Sehun yang terlihat baik-baik saja disana sejujurnya membuat ia kesal karena Sehun sepertinya tidak merasakan apa yang Luhan rasakan. Bukan maksud Luhan mendoakan yang tidak-tidak, hanya saja, Luhan sedikit berharap Sehun juga sedikit bersedih karena merindukannya. Oh maaf, apakah salah Luhan yang terlalu berharap?
"Kumohon Lu, berhentilah... Kau tidak boleh menangis rusa kecilku" Sehun membawa tangannya ke arah ponselnya dan membuat gestur menghapus air mata Luhan yang entah kenapa mengalir semakin deras.
"Hiks― Aku merindukanmu Hunnie"
'Dan kau pikir aku tidak ingin mati karena merindukanmu, Lu?'
.
.
.
2 hari setelah percakapan singkat yang diakhiri dengan tangisan Luhan itu, Luhan semakin tak semangat menjalani hidupnya. Sebentar lagi ia akan berada di tahun ketiganya di School of Performing Arts Seoul. Dan yang lebih parah lagi, Sehun belum juga pulang dari sebuah ajang Dance Competition di Jepang.
Entah mengapa malam ini terasa lebih dingin daripada malam-malam sebelumnya tanpa Sehun, gadis cantik bersurai coklat muda itu pun terbuai dengan sejuknya angin malam dan perlahan terlelap dalam tidurnya.
Tepat di tengah malam, Luhan merasa ada yang mengusik tidurnya. Aneh, padahal sebelum tidur ia merasa kedinginan, dan kenapa sekarang terasa hangat? Dan― oh. Mengapa terasa sesak? Dan astaga! Bau ini, aroma parfum favoritnya, aroma yang selalu menenangkannya dan senantiasa menemani hari-harinya, bau ini― Oh Sehun?
Luhan pun mendongakan wajahnya untuk melihat lebih jelas, dan dapat kalian bayangkan betapa terkejutnya Luhan ketika ia kembali melihat sesosok pria yang hampir sebulan ini membuatnya gila karena merindukannya.
BUGH!
Tanpa aba-aba Luhan pun menindih Sehun dan menghujainya dengan pukulan-pukulan yang tentu saja tidak berarti apa-apa bagi Sehun.
"Kau!"
PLAK!
"Namja―"
BUGH!
"Bodoh!"
CUP!
Dengan cekatan, Sehun yang sebenarnya belum sepenuhnya tidur itu pun mengunci pergerakan Luhan. Dan demi Tuhan! Sehun mencium Luhan tepat di bibir cherry menggemaskan itu. Meskipun awalnya hanya dengan posisi bibir yang saling menempel, Luhan yang mengikuti nalurinya mulai terlena oleh ciuman memabukkan Sehun. Dan kalian tahu? Ini merupakan first-kiss mereka. Sehun semakin gencar melumat bibir manis Luhan yang sebenarnya sudah menjadi obsesi kecilnya untuk merasakan bibir Luhan sedari dulu. Dan yeah, selamat Oh Sehun, kau berhasil mencicipi bibir manis itu untuk pertama kalinya. Dan selamat lagi, karena kau adalah namja pertama yang merenggut keperawanan bibir cherry yang menjadi candu para lelaki itu.
"Mmh― Sehunn..." Luhan mencengkram kemeja yang Sehun kenakan, tanda bahwa ia mulai kehabisan napas. Yang sialnya disalah artikan Sehun sebagai desahan dan pelampiasan atas rasa nikmat Luhan.
"Hunnah, L-lepashh―" Luhan melepaskan ciuman yang cukup menggairahkan itu secara sepihak. Menciptakan benang-benang saliva yang menetes entah dari mulut siapa.
"M-maafkan aku Lu, a-aku hanya terbawa―"
Luhan hanya terkekeh pelan dan membawa tangan mungilnya untuk mengusap pipi putih nan halus milik Sehun yang memerah.
"Gwaenchana, aku― cukup menikmatinya" Luhan menggigit bibirnya dan entah kenapa terlihat seperti godaan dimata Sehun. Salahkan pria berkulit putih pucat itu yang memang dasarnya mesum, atau mungkin nona rusa ini sedang dalam mode menggoda?
Jika kalian bertanya apa yang Sehun lakukan malam-malam begini di kamar Luhan, jawabannya adalah karena ia memang mengambil penerbangan malam dari Jepang agar cepat sampai Seoul dan bertemu Baby Deer-nya. Mengenai kenapa ia dapat masuk ke kamar Luhan? Well, balkon kamar Sehun dan Luhan memang terhubung semenjak mereka di kelas 1 tingkat Sekolah Dasar. Orang tua keduanya sengaja menyatukan balkon kamar mereka agar keduanya dapat leluasa bermain saat kecil. Dan nyatanya, balkon ini masih bermanfaat sampai sekarang.
Saat ini kedua sejoli itu sedang bergelung nyaman dibalik selimut Hello Kitty yang merupakan favorit Luhan sedari dulu. Tangan kekar yang sebenarnya tidak terlalu berotot itu memeluk posesif tubuh mungil yang menguarkan wangi seperti bayi. Dan tentu saja, sama seperti Luhan yang menyukai bau khas seorang Oh Sehun, aroma baby cologne yang melekat di tubuh Luhan juga sudah seperti candu tersendiri bagi Sehun.
Sehun menyesap leher mulus nan jenjang milik Luhan, sesekali mengecupnya dan tentu saja membuat Luhan sesekali terkekeh geli. Luhan pun semakin merapatkan tubuhnya dan mempererat lingkaran tangannya di sekitar leher Sehun.
"Kau wangi sekali Lu" Gumam Sehun yang masih memejamkan kedua mata tajamnya. Lagi-lagi Luhan hanya terkekeh dan mengusap surai coklat gelap milik Sehun dengan sayang.
"Kau ini, sudah pergi meninggalkanku sendirian, tiba-tiba kembali dan bermanja-manja padaku. Pria macam apa kau ini, Oh Sehun?" Suaranya sedikit teredam karena ia masih berada di pelukan posesif seorang Oh Sehun.
Sehun hanya tersenyum jahil menanggapinya.
"Wae? Kau tidak suka aku bermanja-manja? Lagipula sudah lama kita tidak tidur bersama kan?"
PLUK!
"Dasar namja mesum! Kita sudah dewasa bodoh, mana boleh tidur seranjang seperti dulu" Luhan yang gemas dengan kelakuan pria berwajah datar ini dengan santai mencubitnya dengan cukup err― menyakitkan.
"Yak! Tak perlu mencubitku kan bisa Lu? Appo..."
"Oooh... Baby Sehun sakit? Hmm? Hmm?"
Sehun yang mulai gemas dengan kejahilan Luhan pun membalasnya dengan menggelitik Luhan di sejumlah titik sensitifnya.
"Kyaaaah! Oh Seh―uhahahahah Seh―aaah Hunnieeh! Geliiii!"
Oh, jangan salahkan Sehun jika besok seprai dan bantal di kamar tidur Luhan sudah tercecer tidak pada tempatnya. Salahkan saja Luhan yang terus-terusan berguling dan menendang benda-benda yang ada di sekitarnya karena kegelian.
Akhirnya malam itu pun dihabiskan keduanya untuk bergadang memperdebatkan hal-hal yang kurang penting. Dimulai dari menyusun rencana liburan yang tersisa beberapa hari lagi, membayangkan kelas barunya nanti saat masuk sekolah, dan tentu saja diselingi beberapa aksi kejahilan baik yang dilakukan Sehun maupun Luhan.
Mereka sudah cukup bahagia seperti ini.
Mereka sangat mensyukuri keberadaan masing-masing.
Mereka saling membutuhkan satu sama lain, dan akan gila jika keduanya terpisah.
Dan, oh― Apakah aku sudah mengingatkan?
Status mereka hanya sepasang sahabat.
.
.
.
'Setidaknya untuk saat ini'
.
.
.
To Be Continued
A/N:
First of all, terima kasih untuk Liyya eonni yang membuat event "HunHan Bubble Tea Couple". Bikin semangat bikin ff hehehe~
Terima kasih juga untuk para author ff Hunhan yang membuat cerita dengan genre friendship tapi berujung cinta, jujur aja itu menginspirasi banget. Btw, chapter ini masih prolog karena telalu pendek untuk dijadikan satu chapter. Chapter ini juga masih perkenalan basic tentang Sehun dan Luhan serta sedikit latar belakang hubungan Hunhan ini hehe. Next chap kita mulai masuk ke inti cerita dan masuk konflik. Eh― gak deh bercanda, mana tega aku bikin konflik yang berat-berat buat hunhan :") Ya pokoknya lihat saja chapter depan, ok? Yang jelas aku mau bikin yang fluffy fluffy buat event ini. Cuma 2 shoot kok hehe.
Review readers sangat aku tunggu~ Yang mau mengkritik, saran, apalagi ngasih semangat buat lanjutin sangat aku tunggu hehe see you on chapter 1!
