.
.
.
Brother-Complex © Choco_Chi .
.
.
.
Main Cast :
Wu Yifan Kim
Junmyeon (GS)
Oh Sehun
.
Support :
EXO Member and other cast
.
Genre :
Family; Romance; Hurt
.
Warning :
Meski pun ini fanfic GS tapi reader sekalian masih akan menemui hints Yaoi cukup sering dalam cerita ini. Bagi reader sekalian yang tidak suka genre Yaoi tidak dianjurkan untuk lanjut membaca, hints Yaoi yang muncul tidak bisa di skip karena bagian dari inti cerita dan pemicu konflik-konflik yang menggiring cerita menuju bagian akhir. Fyi, hints Yaoi yang muncul di cerita ini masih tergolong dalam setatus ringan.
.
Disclaimer :
EXO punya SM Enterteiment, member hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, saya cuma pinjem nama dan isi cerita sepenuhnya dari pemikiran saya.
.
Summary :
Suho tak mengidap brother-complex, ia hanya menyayangi Sehun lebih dari apapun dan ingin menjaganya dari segala pengaruh buruk di masa muda. Termasuk dari Wu Kris, lelaki berjiwa bebas yang ia anggap akan menjerumuskan Sehun dan mengingatkannya pada luka di masa lalu.
.
.
.
.
PROLOG
.
.
Duduk sendirian di ruang keluarga, Suho memandang kosong pada layar televisi yang tak menyala tanpa mengedipkan mata sekali pun. Segelas coklat yang tadinya panas kini telah mendingin tanpa uap sedikit pun yang mengepul. Kedua kakinya ia lipat bersilang di atas sofa.
Sudah hampir dua jam ini Suho bertahan dalam posisinya, tanpa merasakan kesemutan sedikit pun pada tubuhnya. Entah apa yang sedang ia pikirkan saat ini sampai melamun seserius itu.
Tit Tit
Kedua mata sipit yang sudah sepuluh menit terbuka lebar itu kini mengerjap bebeapa kali. Mengusir rasa perih di kedua matanya yang mulai mengering.
"Jam berapa sekarang?" Tanyanya pelan pada diri sendiri, sebelum menoleh ke arah jam digital yang terpasang di dinding—tepat di atas televisi layar datarnya. "Huh? Sudah jam dua pagi?!" Pekiknya cukup kencang dengan wajah yang kaget.
Suho buru-buru meletakkan mug coklat di tangannya ke atas meja, kemudian bangkit dan bergegas menuju kamarnya di lantai dua. Dalam perjalanan ia sempat meruntuk, kenapa tadi dia tak membawa ponselnya saat turun untuk mengabil minum. Namun jika diingat-ingat lagi, percuma juga ia membawa ponsel. Bukankah pada awalnya dia hanya akan mengambil minum?
Ya.. niat awal memang hanya mengambil minum di dapur. Tapi ketika Suho keluar dari kamarnya, dari celah pintu yang sedikit terbuka, Suho melihat kamar Sehun masih gelap tak berpenghuni. Ia sedikit heran karena tak biasanya Sehun pulang di atas jam sebelas malam mengingat adanya peraturan ketat yang ibunya terapkan selama ini. Peraturan yang mengharuskan anak-anaknya sudah ada di rumah sebelum jam sebelas malam. Jadi setelah mengambil minum di dapur Suho memutuskan untuk menunggu Sehun di ruang keuarga sambil menonton televisi. Namun sayangnya, malam ini tak ada acara yang menarik hingga akhirnya Suho mematikan televisinya.
Sesampainya di kamar, Suho segera mencabut ponselnya yang tengah di charger dan mengecek apa ada chat atau panggilan yang masuk selama ia meninggalkannya. Tapi nyatanya tak ada satu pun chat atau panggilan yang masuk. Suho pun mendengus kesal dibuatnya.
"Anak itu.. sebenarnya apa yang sedang dia lakukan sih?" Gerutu Suho seraya memasukkan ponselnya ke dalam saku, ia pun bergegas kembali ke ruang keluarga untuk menunggu kepulangan adik bungsunya.
Line!
Belum lima detik Suho menempelkan bokongnya di sofa, ponsel dalam sakunya berbunyi didiringi getaran pelan. Suho pun segera merogoh sakunya dengan senyum tergambar di wajah. Mengira-ngira pesan yang datang berasal dari adik bungsunya.
Namun lagi-lagi Suho mendengus kesal. Ternyata itu bukan pesan dari Sehun, melainkan Chanyeol—teman sekelas sekaligus antek-antek musuh besarnya di kampus. Ada apa dia menghubungiku malam-malam begini? Tanya Suho dalam hati dengan kening yang berkerut. Dengan malas ia pun membuka akun Line-nya dan membaca pesan yang Chanyeol kirimkan.
'Tebak, apa yang kami temukan malam ini!'
Alis Suho kembali berkerut, tak mengerti dengan pesan yang Chanyeol kirimkan padanya.
'Apa maksudmu?' Balas Suho segera.
Dan ponsel Suho kembali berbunyi, kali ini Chanyeol tak mengirimkan rangkaian kata, melainkan sebuah foto yang belum dapat Suho lihat jelas karena masih dalam proses pengunduhan.
"Huh?"
Suho langsung memekik begitu gambar buram yang Chanyeol kirimkan mulai jelas dan menampakkan dua orang pria dalam keramaian tengah berfoto berdua. Salah satu dari mereka mengenakan kemeja berbahan levi's biru muda dengan topi rajut berwarna hitam. Sedangkan pria di sisi lain terlihat memakai kaus hitam bergaris etnik di kedua bahunya dengan sebatang rokok di bibir. Mereka berdua tengah mengacungkan jari bersama-sama ke arah kamera.
'Kami menemukan anak kucing kesayanganmu di club'
Wajah Suho merengut merah, bukan karena rasa malu atau tersipu melainkan kesal dan tak terima. Ternyata dua orang dalam foto itu adalah Sehun dan Kris.
'Suruh adik ku cepat pulang!' Suho mengetuk layar i-Phone-nya dengan cepat, hingga tak membutuhkan waktu lebih dari lima detik untuk membalas pesan dari Chanyeol. Setelah itu dia terus meruntuki Chanyeol yang tak kunjung membalas pesan darinya. Padahal belum lebih dari dua puluh detik ia mengirim pesan. 'Cepat suruh adik ku pulang!' Tak sabar menunggu, Suho kembali mengirim pesan. Kali ini disertai stamp James yang sedang marah dengan rambut menjulang ke atas dan kedua tangan mengepal.
'Oke. Oke. Akan ku sampaikan. Saat ini juga kami sedang bersiap-siap untuk pulang. Sayang sekali kau tak ikut, pesta malam ini benar-benar liar, haha' Balas Chanyeol seakan sengaja memancing kemarahan Suho semakin besar.
Kedua mata Suho menyipit, tanpa aba-aba ia langsung melemparkan ponselnya ke ujung sofa setelah membaca pesan dari Chanyeol yang memprofokasi. "Sialan kau!" Hardik Suho begitu kesal.
.
.
TBC
.
.
.
.
Mind to review?
.
.
— Choco_Chi —
9/5/2016
