Puisi Lama

.

Oleh : Nakashima Eru
Untuk : Kurapika

Warning: Puisi yang Gaje bin Kece

.

Hunter X Hunter Yoshihiro Togashi

.
.

.

KURAPIKA

Sepasang sinar merah memberkas
Tajam menatap segala di hadap
Jikalau gerangan sedang kalap berada
Amarah tak terkira
Bola mata merah memancar
Cipta keagungan suku Kuruta

Lembut disentuh halus dirasa
Buaian damai didamba-damba
Dingin sudah jika terluka

Helai rambut pancaran emas
Safir biru rupa di mata
Bibir suci mengungkap tabir
Jiwa hati tak pernah kerdil
Tenang begitu kau bijaksana
Teguh tujuan teguh laksana

Inilah kuruta
Mengalir dalam naungan alam sahaja

.

.

.

MENDENDAM RYODAN

Di saat sinar merah menutup penglhatan
Di saat kobaran api menutup mata hati
Terdengar jeritan panggilan yang terlupakan
Terdengar deru tangisan yang mendalam

Kau turuti dua cabang
Kau masuki dua jalan
Kau pertimbangkan kebenaran
Namun kau tinggalkan pula pilihan

Usaha...
Usaha...usaha….

Kau kuasai nafsu di dalam diri
Kau kuasai diri mencari arti
Deras sudah aliran kebencian
Mengalir ke depan tanpa tujuan
Gelap tatapan mata memandang
Koyakan tangan tanpa pikiran

Kosong...
Kosong sudah...
Hilang sudah...

Bagaikan diri sudah mati
Hidup ini tanpa arti

Tangan berbekas penderitaan
Hati berbekas kehancuran
Saat mata masih memandang
Kau pegang teguh segala harapan

A/N: Yosh, saya ngubek-ngubek folder backup-an dan nemu puisi gaje bin kece ini.

Saya memberi judul puisi ini 'Puisi Lama' karena saya membuat puisi ini sudah "Empat Tahun yang Lalu" saat Hunter X Hunter masih ditayangkan di Spacetoon!

Waktu itu saya masih belum mengenal FFN sih, jadi terbengkalai begitu saja :P

Lalu saat ditemukan juga saya publish begitu saja, haha :P