Tittle : Don't Hurt Me

Author : Nopha Yeye'Clouds (Nopha Amiredja)

Genre : Humor, Hurt/Comform

Main Cast : Yesung, Kibum, Hangeng dan kawan-kawan ^^

Rating : T

Warning : Fanfic pesanan Yera'eon alur cerita dari Yera'eon aku Cuma ngembangin ajah jadi fanfic ^^ judul gak sesuai dengan fanfic -_-

Summary : Kim Yesung seorang pembrontak sedari kecil tapi selalu gagal, apakah disekolah menengah atas ini dia akan berhasil dengan acara 'membrontak'nya? Atau gagal seperti sebelumnya? Hanya kisah ini yang mampu menjawabnya ^^

.

.

.

.

SM High School adalah sekolah menengah keatas yang bisa disebut mewah, tidak kemewahannya saja yang terkenal tapi juga siswa-siswinya yang berkualitas baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Tapi, sebaik atau sebagus-bagusnya sekolah pasti ada siswa yang bisa disebut pembuat ulah. Kim Yesung salah satu nama siswa yang selalu atau bisa dibilang setiap hari masuk keruang BP, hahh mungkin gurunya BP itu bosan menghadapi Yesung yang tidak pernah jera ini.

"Kim Yesung ini sudah hari ketujuh kau masuk keruang BP, kenapa kau itu selalu membuat masalah? Tidak dengan siswa lain, tidak dengan guru atau merusak perabotan sekolah bahkan nilai-nilaimu itu sangat buruk aku ragu kalau kau itu masih jenius.." ujar guru BP yang dijelaskan hanya mengaguk-anggukan kepalanya malas.

"Kenapa tidak anda keluarkan saja saya?" tanya Yesung seakan tidak peduli.

"Kau ini selalu berkata seperti itu, ini surat untuk orangtuamu.." guru BP itu menyerahkan surat pada Yesung.

"Apa anda tidak bosan memberikan surat-surat tidak penting ini? Mereka tidak akan datang dan kau tahu itu.. Leeteuk hyung.." ujar Yesung, ya guru didepannya adalah sepupunya Leeteuk.

"Tapi Sungie, kau harus berubah, kau tidak bisa menjadikan ini sebagai alasan untuk selalu membrontak.." Bukannya menjawab Yesung malah memutar matanya malas seraya melihat jam tangan yang bertengger manis dipergelangan tangannya.

"Sebentar lagi masuk, hyung tidak maukan aku kena hukuman lagi? Jadi, byeee byee.." ujar Yesung dan langsung lari meninggalkan kantor BP.

"Hahhh.." Leeteuk membuang nafasnya kasar. "Kau itu sempurna Yesung, tapi kenapa kau jadi berubah seperti ini aku rindu Yesung yang manis.." gumam Leeteuk pelan.

.

.

.

.

Baru saja sampai dikelasnya Yesung sudah dihadang oleh Changmin, Yunho dan Yoochun siswa yang tidak pernah menyukai Yesung.

"Hai Kim Yesung yang sok-sokan kapan kau dikeluarkan dari sekolah ini hem?" tanya Yunho dengan muka mengejek.

"Berisik beruang jelek, kau tidak tahu aku lelah dan aku tidak ada waktu untuk mengurusimu.." jawab Yesung cuek seraya masuk kedalam kelas tapi dihalangi oleh Changmin dan Yoochun. "Menyingkir atau kupukul.." ujar Yesung dingin bahkan sangat dingin.

"Kau pikir kami takut padamu? Badanmu saja tidak lebih besar dari kami" Yoochun menanggapi sinis dan tetap berdiri diambang pintu kelas.

"Tidak lebih besar ya?" Yesung tersenyum sinis. "Kutanya sekali menyingkir atau kupukul.." kali ini kilatan amarah terlihat jelas diwajah Yesung.

BUGH

BUGH

Pukulan mendarat dipipi Changmin dan perut Yoochun, Yunho yang melihat kedua sahabatnya dipukul telak menggerutu marah baru dia akan menampar pipi Yesung tapi ternyata Yesung lebih cepat dari Yunho yang membuat Yunho jatuh terjungkal karena Yesung menendang lututnya keras.

"Ya Tuhan, apa yang kau lakukan lagi Kim Yesung.." teriak guru Bahasa Inggris yang baru mau masuk kekelas Yesung.

"Kau.." Tunjuk kearah Yesung. "Tidak boleh masuk sekolah satu minggu mungkin dengan itu kau jera Kim Yesung.."

"Hahh, baiklah aku sangat berterimakasih kepada anda, Good Bye " ujar Yesung seraya pergi setelah sebelumnya menarik tasnya yang berada dibarisan depan.

Semua teman-teman Yesung tercengang melihat tingkah Yesung yang cuek dan terkesan tidak peduli itu, dengan santainya Yesung keluar dari sekolah.

"Kenapa tidak dari tadi saja, menyusahkan.." ujarnya ketika sampai pintu gerbang. Terdengar ucapan dinginnya itu.

.

.

.

.

Rumah kecil dipinggiran kota itu adalah rumah yang selama ini ditinggali Yesung seorang diri, tak ada orangtua, tak ada saudara hanya seorang diri, hanya Kim Yesung.

Dengan santai Yesung melangkahkan kakinya masuk kerumah kecilnya melempar tasnya asal dan menjatuhkan tubuhnya disofa lusuh berwarna merah maron itu.

Teringat bagaimana dulu keluarganya begitu menyayanginya tinggal dengan nyaman penuh dengan kasih sayang tanpa merasa kesepian seperti ini.

"Aku rindu kalian.." gumam Yesung pelan. Tangannya mengambil foto keluarga yang terlihat harmonis, keluarga Yesung. Yesung bisa melihat foto Jiyong appanya memeluk Tao ummanya dan didepan mereka ada Yesung dan Baekhyun adik Yesung.

FLASHBACK

Ruangan yang dihuni dua orang yang merupakan sepasang ayah dan anak yang saling menatap tajam, tak ada harmonis dalam tatapan itu.

"Dimana umma sekarang?" tanya sang anak, matanya yang sipit menatap tajam orang yang dihadapannya.

"Kau ingin tahu dimana ummamu yang selalu mementingkan dirinya itu? Kau itu harusnya bersyukur karena ikut denganku bukan dengan ummamu itu.."

"Appalah yang menghancurkan keluarga kita, karena keegoisan appa umma pergi karena keegoisan appa Baekhyun meninggalkanku karena keegoisan appa semuanya hancur.." teriak Yesung berapi-api.

"Baiklah, kau ingin bertemu dengan Tao kan? Aku mempunyai persyaratan untukmu.." Jiyong hanya menanggapi enteng anak sulungnya. "Sekolah dan bila kau bisa lulus kau akan ikut denganku ke Amerika tapi jika kau bisa keluar dari sekolah tanpa mengundurkan diri dan tanpa mengikuti ujian kau ku bebaskan. Terserah kau ingin bersamaku disini atau bersama ummamu.." jelas Jiyong.

"Baiklah aku terima tantangan appa.." ujar Yesung menyetujui.

FLASHBACK END

.

.

.

.

Semenjak itu Yesung tidak pernah pulang dan memilih membeli rumah kecil pinggiran kota yang terlihat lusuh dan kotor, untung saja Yesung memiliki tabungan yang bisa dikatakan banyak dari ummanya, Tao.

Entah, Yesung sendiri tidak tahu ummanya sekarang dimana yang dia ingat dulu umma dan appanya bertengkar hebat dan tidak selang beberapa saat mereka bercerai. Ummanya membawa Baekhyun dan dia tinggal bersama appanya. Terhitung sudah delapan tahun dia tidak bertemu ummanya dan usaha membrontaknya yang selalu gagal.

Bunyi handphone yang menyadarkannya dari dunia lamunan panjang itu. Matanya membulat dan bibirnya terangkat sedikit membuatnya tersenyum.

"Hallo Kyunnie?" Yesung mengangkat telephone itu semangat.

"Hallo Sungie.. aku ingin bicara padamu, kita putus.." ujar namja yang dipanggil Yesung dengan 'Kyunie'. Perlahan senyum Yesung menghilang dan digantikan dengan raut datar khasnya.

"Waeyo?" tanya Yesung dingin.

"Aku mencintai orang lain.."

"Ne, baiklah.." dan Yesung langsung mematikan telephonnya sakit mendengar namjachingunya yang sudah lebih dua tahun berpacaran dengannya mengatakan hal yang tak ingin didengarnya.

"Aku salah mempercayai Kyuhyun, Brengsek!" umpat Yesung, dia tidak ingin menangis karena dia yakin dia kuat dan akan selalu kuat.

Yesung mengganti pakaiannya terlihat betapa manisnya Kim Yesung dengan kemeja merah, celana putih dan sepatu putih. Terlihat simple dan terkesan sederhana. Yesung pergi keluar biasanya dia memilih untuk pergi ke Coffe temannya, Kim Jaejoong.

"Yesungie kau datang, mau makan apa?" tanya Jaejoong ceria.

"Seperti biasa hyung.." jawab Yesung tersenyum.

"Oke, tunggulah sebentar hyung kedapur dulu.." Jaejoong adalah teman Yesung sejak kecil mereka terpaut empat tahun dan Jaejoong adalah satu-satunya yang sangat mengerti Yesung.

"Ini makanlah, kau pasti lapar.." ujar Jaejoong.

"Gomawo hyung.." Yesung memakan makanan buatan Jaejoong dan Jaejoong menemani Yesung makan hingga habis.

"Sungie, bagaimana kau tinggal dengan hyung saja?" ujar Jaejoong dan Yesung menggeleng.

"Aku tidak mau hyung, itu merepotkanmu.." jawab Yesung.

"Tapi hyung khawatir kau tinggal sendiri, tinggallah dengan hyung?" Jaejoong masih membujuk Yesung walau mungkin akan sia-sia.

"Hyung tidak perlu khawatir, aku tak akan apa-apa.." jawab Yesung meyakinkan.

"Kau memang keras kepala, emm bagaimana hubunganmu dengan Kyuhyun? Kudengar dia akan segera kembali dari Jepang?" tanya Jaejoon.

"Kami sudah putus.." jawab Yesung cuek.

"MWO? Bagaimana bisa?" Jaejoong terkejut sangat dia mengira hubungan Yesung dan Kyuhyun akan langgeng sampai akhir tapi perkiraannya berbanding terbalik dengan kenyataan.

"Tadi sebelum aku kesini, dia menghubungiku dan bilang ingin putus.." jawab Yesung mimik mukanya terlihat tenang dan datar tapi tak bisa dipungkiri kalau dia juga merasakan sakit hati.

"Kau.. tidak apa?" tanya Jaejoong menyentuh tangan Yesung.

"Tentu, apa aku terlihat seperti orang yag sedang patah hati?" Yesung menunjukan senyuman terbaiknya.

"Bahkan lebih parah.." ledek Jaejoong.

"Ya! Aku tidak seburuk itu hyung" Yesung berkata sebal dengan menggembungkan pipi dan mengerucutkan bibir merahnya.

"Hyung hanya bercanda sungie, kau menggemaskan sekali.." Jaejoong mencubit pipi Yesung gemas, yang dicubit hanya mengaduh kesakitan tapi Jaejoong tetap mencubit Yesung sampai pipi Yesung merah kemudian tertawa, Yesung makin mengerucutkan bibirnya.

Terlihat berbeda, karena sebenarnya inilah Kim Yesung yang asli. Kim Yesung yang manis dan menggemaskan.

.

.

.

.

"Berhenti menatapnya Tan Hangeng.." Kibum menegur Hangeng yang sedari tadi memperhatikan Kim Yesung, ya mereka sedang berada di caffe Jaejoong dan duduk dipojok Caffe.

"Kau tahu dia sangat berbeda saat disekolah, dia terlihat manis bahkan sangat manis.." senyuman itu terasa tidak pernah luntur dari bibir namja Cina bernama Tan Hangeng itu.

"Lalu?" Kibum memutar matanya malas.

"Lalu aku menyukainya dan aku terpesona padanya.." ujar Hangeng masih dengan memperhatikan Yesung.

"Dia itu pembuat onar Tan, bagaimana kau menyukai orang yang suka membuat masalah.." ledek Kibum.

"Kau akan merasakannya saat kau jatuh cinta tuan Kim.." jawab Hangeng menghadap ke Kibum.

"Jatuh cinta? Oh God! Bahkan aku tidak memikirkan tentang cinta"

"Bagaimana kalau kau menyukainya diakhir cerita?" hangeng menatap serius Kibum.

"Menyukainya? Menyukai siapa?" tanya Kibum tak mengerti.

"Kim Yesung.." Hangeng menatap lurus Kibum.

"Hem, baiklah terserah padamu saja.." Kibum berujar malas dan Hangeng kembali menatap Yesung dengan senyum yang merekah dibibirnya.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

.

Fanfic Kisung ke tigaku..

Ada yang berminat baca fanfic ini?

Kalau berminat review please..?