" eomma "
Suara anak kecil membuatku tersnyum , aku menunduk sambil mengarahkan sebuah botol susu kearahnya .
" Gomawo eomma " anak laki-laki yng berusia 5 tahun itu tersenyum sambil menerima botol susunya .
" Kai , lain kali cobalah untuk meminum susu dari gelas ." Aku mengingatkan .
" ne " ia menjawab kecil sambil duduk bersila di depan ruang TV
Aku tersenyum menatapnya . Anak laki-lakiku yang tampan . Ia benar-benar foto copy dari ayahnya , 99% mirip .
Suara tanda pesan masuk mengalihkan pandanganku dari tumpukan kue kering yang sudah siap makan ke arah ponsel yang tergeletak di atas nakas kecil di sebelahnya
.
Kyungsoo, aku akan menjemput nanti , bersiaplah -
.
Aku tersenyum kecil , mengambil beberapa potong kue , meletakannya di sebuah piring putih dan membawanya ke ruang TV .
" anak kecil itu lebih baik nonton kartun .. Tontonan seperti ini belum cocok untukmu Kai-ah ."
Aku meraih remote tv lalu menggantinya ke sebuah channel anak-anak.
.
" kenapa di ganti ! . Mereka terlihat bagus menaiki motor-motor itu eomma !. "
Kai kembali meraih remote dan mengganti ke sebuah acara balap motor .
.
" lagi pula, appa tampan seperti mereka jika memakai motor seperti itu . Aku suka eomma ". Kai melanjutkan sambil meminum susu dari botolnya dan fokus ke arah acara tv yang kini memperlihatkan para pembalap motor yang sedang menyalip satu sama lain .
.
Aku tersenyum kecil . Menerawang ke masa-masa remajanya .
.
Flashback .
.
" Kyung , ku tak ingin menonton pertandingan? " suara lembut yang masuk ke dalam pendengaranku membuatku tersenyum kecil sambil menggeleng .
" kenapa? . Padahal aku yakin dia pasti datang !" . Baekhyun , dengan semangat 45 melanjutkan acara membersihkan ruang vocal . Hari ini adalah hari piket kami untuk membersihkan ruangan .
" Aku tidak suka melihatnya balapan Baek ." Aku menjawab seadanya sambil menaruh alat pel di ujung ruangan . Pekerjaanku telah selesai .
" ckck ck .. Sepasang kekasih seperti kalian sangat tidak asyik! . Dia akan melawan Kris Kyung , kau harus mendukunya !" Baekhyun berceloteh sambil meletakan batal di atas sofa .
" kau harus ikut kali ini . Ayo "
.
Baekhyun mengajakku ke sebuah tempat balapan di daerah pinggiran kota seoul . Aku bahkan baru pertama kali datang ke tempat seperti ini .
" Byun , kau membawa temanmu ?" Salah satu lelaki mendekati kami .
" jangan macam-macam . Dia milik Kim " Baekhyun melirik kesal ke arah laki-laki tersebut lalu berlalu pergi sambil menarik ku ikut dengannya .
Aku dibawa kesebuah tempat duduk penonton khusus . Itu benar-benar terlihat karna hanya ada beberapa orang yang duduk disini dan juga jaraknya yang sangat dekat dengan arena balapan .
" Kyung , mereka akan memulainya ."
Aku tak mendengarkan Baekhyun ketika mataku fokus ke seorang laki-laki dengan jaket bernomor 88 di atas motornya , aku benar-benar bisa melihat tayapan tajam miliknya .
Dorr
Setelah suara tembakan dan seornag wanita sexy dengan pakian kurang bahan itu menurunkan bendera , perlombaan dimulai .
Aku tak bisa melihat mereka yang sangat kencang ketika menyalip ataupun berbelok . Aku seperti melihat sebuah roket di depan mata ku . Mereka benar-benar terlihat seperti debu yang di tiup , sangat cepat .
" Kyungsoo, kyung .. Kelasihmu menang ! " suara jeritan Baekhyun membangunkanku dari Lamunan ku . Sudah berapa lama aku termenung ?. Dan oh , siapa yang memelukku ?
" Kau datang ? " laki-laki dengan jaket yang bernomor 88 tengah berdiri di depanku , tersenyum memperlihatkan matanya yang menyipit lucu .
" Oh ..." Aku hanya menatapnya bingung lalu ia mengecup bibir ku cepat . Kebiasaanya ini benar-benar harus dihilangkan! . Aku bisa mendengar bagaimana para wnita di belakang berteriak tak suka .
" Ayo kita pulang , tempat seperti ini tak cocok untukmu Kyung "
Aku mengangguk kecil sambil tersenyum ke arah laki-laki yang kini menarik ku ke sebuah ruangan kecil di pojokan yang tak jauh dari kurai penonton .
" Kai ! .. Bajumu " seseorang memberikan sebuah tas kepadanya dan berlalu pergi dengan cuek .
" tunggu disini , aku akan berganti pakaian " .
Lelaki itu , Kai . Laki-laki yang telah bersamaku selama 3 tahun terakhir . Laki-laki yang selalu menjaga dan menghidupiku sampai saat ini .
Menghidupi ?. Jelas , aku hidup sebatang kara di Seoul . Setelah orang tuaku meninggal , aku tak memiliki siapapun , sampai akhirnya Kai menemukanku . Ia mengasihiku dan menjagaku selalu .
Aku tak tahu bagaimana keluarganya sebenarnya . Tetapi ia selalu mengatakan bahwa ia akan menceritakan suatu saat disaat kami telah resmi menjadi sepasang suami istri .
Aku tersenyum , tak usah di ingat . Aku sangat malu jika harus mengingat ucapannya saat itu .
" mengapa tersenyum ?. " Kai berdiri di depanku dengan wajah yang segar dan pakaian santai seperti biasa . Jaket kulit yang menutupi kaos polos berwarna hitamnya , celana jins dan juga sepasang sneakers kesayangannya .
" ah , hanya ingin ". Aku tersenyum lalu meraih paper bag milik kai .
" ayo kita pulang ". Kai menggandeng tangku manis dan menyuruhku untuk naik di atas motor sportnya .
" Kyung , sudah kukatakan jangan pernah memakai baju terusan seperti ini . Kekasihmu ini hanya memiliki motor yang hanya bisa kau kangkangi , bukan mobil mewah yang bisa kau selonjori ." Kai yang cerewet membuatku sedikit kesal .
" aku berniat menggunakan bus ketika pulang ! ". Sanggah ku cepat .
Kai mendesah pelan , membuka jaket kulitnya dan mengikatnya di sekitar pinggangku .
" setidaknya rokmu itu tak terbang karna angin . Ingat Kyung . Aku bersumpah akan menelanjangimu jika berpakaian seperti ini lagi ." Kai mengancam .
Aku tak berkomentar , dengan hanya memeluknya erat dari belakang bisa membuat emosi Kai menjadi mereda . Lelaki yang jantan .
Kami berhenti di sebuah warung pinggir jalan . Membeli se bungkus ttokbokie lalu melanjutkan perjalan pulang .
" Kai ! . Aku menghilangkan kuncinya lagi ! "
Aku mengusap wajahku gusar . Seingatku , aku menaruh kunci rumah di dalam tas , tapi kemana benda menyebalkan itu sekarang !? .
" Kyung, ini sudah yang entah keberapa kali kau bilang begitu " Kai memutar bola matanya malas . Merogoh sakunya dan membuka pintu dengan kunci miliknya .
" Aku benar- benar menaruhnya disana " Aku mendesah pelan .
Kai mengusak surai kepalaku lembut . " lain kali , biar aku yang membawa kunci ". Lalu masuk kedlam rumah .
" kau selalu pulang malam , sedangkan kelasku selesai jam 4 sore . " aku menyahuti dari belakang
" ikut saja ke arena balapan " Kai menjawab dengan santai .
" Aku tak suka melihatmu balapan !".
Kai duduk di sofa ruang tengah sambil menselonjorkan kakinya santai .
" Kau bisa kembali kerja di kantor atau menjadi pelayan di restaurant. Aku juga bisa bekerja menjadi pelayan di cafe Baekhyun ".
Aku duduk di bawahnya , membantu melepas sepatu dan menatap wajahnya yang tegas dengan kedua mata yang di tutup .
" aku tidak mau ". Ia menjawab singkat .
" Membalap seperti itu berbahaya Kai ! ".
Ia bangkit dan duduk tegang di atas sofa , sedikit menundukan badannya agar bisa menatap wajahku .
" Tugasmu hanya kuliah Kyung . Aku masih sanggup membiayai kuliahmu dan hidup kita . Jadi jangan pernah berfikir untuk kembali berkerja . Tugasmu hanyalah duduk manis , menyiapkan makananku dan menyambutku saat aku kembali . Kau mengerti ?! " Kai mengelus pipiku lembut dan aku hanya engangguk kecil .
" sudah berapa jam aku belum menciummu ?". Ia bertanya dengan senyum menyebalkannya .
" Kai ,! Berhenti menciumku di tempat umum ! " Aku memukul kepalanya kecil dan ia hnya terkekeh kecil .
" jadi ?. Apa kekasihku ini sudah mendapatkan bulanannya ?" . Ia menarik sebelah alisnya dan tersenyum penuh sialan ! .
" Kai , sebenarnya . Ada yang perlu kita bicarakan." Aku mengigit bibirku kecil , menarik tas punggungku dan mengeluarkan sebuah amplop dari dalam .
" ada apa ?". Ia bertanya dengan khawatir .
" Sebelum berangkat kuliah aku pergi memeriksakan kesehatanku . Aku merasa tak enak badan dan .. Nggg dokter itu mengatakan .."
" Kau hamil ?!"
Aku terkekut , ternyata Kai telah membacanya .
" 2 minggu , dan sehat ". Lanjutku takut takut .
" maafkan aku Kai, a - aku .."
Kai memleukku , ia mendekapku kencang sambil menciumi tengkukku berulang kali
"Oh astaga , little Kai ada disini ?" Ia mengelus perut rataku dan mengecup bibirku cepat .
" mulai hari ini biarkan aku yang berkerja . Jangan pernah menyentu cucian piring ataupun cucian baju . Tugasmu hanya harus sehat dan beristirahat ".
Kai tersenyum sambil mengelus pipiku .
" ta-tapi .. ".
" tapi ?. Kau ingin membantah ucapan calon suamimu ? " ia menatapnu tajam . " kau harus dihukum " lalu ia menggendongku .
" Kau benar- benar harus dihukum hmmm " .
Kai tersenyum dan menutup pintu kamar dengan sebelah kakinya. Aku tak tahu adegan apa yang terjadi selanjutnya .
Selama aku dia bahagia , maka aku akan bahagia .
" Kai ! Jangan mengigit !"
TBC
