SURAT NARUTO UNTUK SASUKE
Ini sebenarnya bukan prequel ataupun flashback fic KAERU. Ini lebih kepada isi surat Naruto untuk Sasuke sebelum pulang. Jadi maaf, kalau mengecewakan...
Naruto POV/one shoot
Hei...
Aku merindukanmu...
Aku tidak akan bertanya kabar apapun padamu. Karena aku yakin, kau pasti akan menjawab 'aku baik-baik saja'. Aku bosan mendengarnya. Hehehe... Aku tau yang kau pikirkan, kau hanya tidak ingin aku khawatir kan?
Hei...
Tidak terasa, hampir empat tahun kita tidak bertemu. Hampir empat tahun pula aku tak mendengar suaramu. Melihat wajahmu. Aku sangat, sangaaaat merindukanmu. Rasa rindu ini bahkan membuatku sulit bernafas. Makan tak habis, mandi tak basah. Hhhhhh kau pasti berekspresi jijik kan? Euuuww. Aku tebak, kau akan mendecih dan menyebut panggilanmu padaku dengan nada merendahkan. Bodoh lah, idiot lah, jorok lah, dan pasti banyak kata-kata makian yang akan kau lontarkan. Tapi jujur, aku pun rindu bagaimana nada itu terlontar, nada yang didalamnya terselip keangkuhan khas dirimu.
Hei... kurasa aku banyak menggunakan hei disini? Uh baiklah...
Sasuke... (bahkan menulis namamu saja membuat jantungku bedebum-bedebum tak karuan)
Dalam surat-suratmu sebelumnya, kau selalu menyelipkan sebuah foto. Foto bocah kecil manis yang kau gendong. Yang memamerkan senyumnya dengan ceria. Yang sangat ingin ku genggam tangan mungilnya. Yang meski tak pernah kulihat secara langsung, tapi bisa kudengar tawa renyahnya. Yang menurutku ia memiliki kesatuan antara kita. Aku senang karena kau selalu bercerita tentangnya. Berkatmu aku bisa membayangkan bagaimana ia. Menma.
Sasuke... apa yang kauceritakan padanya. Tentangku? Tentang ketiadaanku disampingnya saat ini? Apa ia bertanya kemana aku? Apa ia bertanya mengapa aku pergi? Apa... ia juga bertanya apa aku menyayanginya? Kalau iya, katakan bahwa aku akan selalu menyayanginya. Katakan juga kalau aku selalu ada disampingnya, selalu disisinya dan tak akan pergi kemanapun. Selalu mendo'akannya. Selalu berusaha yang terbaik untuknya.
Sasuke...
Aku merindukanmu dan dirinya. Akan kukatakan sebanyak apapun sampai sedikit ruang di dada membuatku bisa bernafas. Tidak peduli jika kau muak. Tak peduli jika kau bahkan melewati bagian ini dalam surat yang kau baca.
Sasuke...
Maaf, jika selama ini aku tak berada disisimu. Aku tak ada saat kau melewati masa kehamilanmu. Aku bahkan tak sempat mendengar tangisan pertama anak kita. Aku benar-benar minta maaf. Sungguh, jika saja aku bisa memberikan kehidupan yang lebih layak untukmu. Aku selalu meminta pada Tuhan, agar dalam keadaan apapun kita akan selalu bersama. Menjaga cinta yang telah kita bina. Aku juga meminta, agar aku bisa menebus semua kesabaranmu menunggu selama ini.
Selama empat tahun ini, aku berjuang demi kita. Demi anak kita yang sudah terlahir ke dunia. Mengesampingkan ego untuk terus berdua berdampingan, agar setidaknya kita memiliki kehidupan yang layak. Setidaknya aku bisa dibanggakan sebagai suami dan ayah bertanggung jawab.
Sasuke... istriku...
Kini setelah penantian berkepanjangan, aku ingin kau bersabar sedikit lagi... tunggulah... tunggulah dengan sebuah senyuman. Tunggulah aku... karena aku, aku akan pulang...
END
Terimakasih.
Kalau pembaca berkenan, silahkan tinggalkan pesan dan kesan...
